Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN PENYUSUNAN DETAILED ESTIMTE DAN PENJADWALAN PEKERJAAN BAGI TUKANG DAN PEKERJA KONSTRUKSI DI NEGERI HALONG Lenora Leuhery; Tonny Sahusilawane; Herry Henry Roberth
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IRON Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.741 KB) | DOI: 10.31959/jpmi.v3i1.460

Abstract

Negeri Halong dengan luas wilayah ± 16 KM, memiliki jumlah penduduk mencapai 10.675  jiwa dan bervariasi dalam profesi/pekerjaan dan pendapatan, didalamnya terdapat sekitar 137 orang menekuni profesi sebagai tukang dan pekerja konstruksi untuk menghidupi keluarganya. Para tukang tersebut memiliki ketrampilan yang cukup memadai dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi tetapi tidak memiliki kemampuan untuk menyusun Detailed Estimate/menghitung RAB secara detail dan menentukan durasi waktu pelaksanaan pekerjaan secara pasti, inilah yang menjadi masalah dan perlu dicari solusinya. Tujuan dari pengabdian ini adalah mentransfer ilmu pengetahuan melalui pelatihan agar para tukang dan pekerja konstruksi mampu menyusun Detailed Estimate/membuat RAB secara rinci dan menentukan durasi waktu pelaksanaan pekerjaan secara pasti. Pengabdian dilakukan dengan metode survey awal, pelaksanaan pelatihan dan pendampingan. Hasil pelaksanaan kegiatan disimpulkan bahwa tingkat pencapaian pemahaman para tukang dan pekerja konstruksi adalah diatas 60%. Untuk pendampingan dilakukan selama 3 bulan setelah selesai pelaksanaan kegiatan pengabdian.
PERILAKU DEFLEKSI BALOK BETON TULANGAN SISTEM RANGKA DENGAN JARAK SPASI SEPERDUA TINGGI EFEKTIF BALOK Tonny Sahusilawane; Pieter Lourens Frans
JURNAL SIMETRIK Vol. 12 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31959/js.v12i1.1066

Abstract

Penyelidikan defleksi telah dilakukan sebelum tahun 1970-an dan analisisnya memberikan batasan tegangan beton sekitar 45% dari kekuatan tekannya dan tegangan baja 50% dari kekuatan lelehnya pada balok beton bertulang. Pada umumnya balok beton bertulang menggunakan tulangan sengkang dipasang secara tegak lurus terhadap sumbu balok guna menahan kekuatan gaya geser. Perubahan geometrik tulangan sistem rangka dapat meningkatkan kekuatan geser dan kekuatan lentur serta mengurangi besarnya defleksi pada balok. Oleh pengamatan penulis, bagaimana perilaku defleksi balok beton dengan mengubah konfigurasi tulangan geser vertikal menjadi tulangan miring. Pada penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku defleksi balok beton tulangan sistem rangka dengan jarak spasi seperdua dari tinggi efektif balok. Penelitian ini merupakan penelitian ekeperimental laboratorium dengan rancangan benda uji sebanyak enam benda uji yang terdiri dari tiga balok normal (BN) sebagai balok variabel kontrol dan tiga balok tulangan sistem rangka dengan jarak spasi 0,50d (BTR50) sebagai variabel bebas. Data dianalisis dengan menggunakan metode kekuatan (strength design method). Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku defleksi balok beton tulangan sistem rangka dengan jarak spasi seperdua dari tinggi efektif balok (BTR50) mempunyai kemampuan layan (serviceability) lebih baik dan meningkatkan kapasitas lentur balok Mu hingga 7,47% serta dapat mengurangi besar lendutan dari balok BN.
ANALISA PERCEPATAN PROYEK DENGAN METODE CRASHING PROGRAM PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AUDITORIUM IAIN KOTA AMBON (Studi Kasus : Pembangunan Gedung Auditorium IAIN Kota Ambon) Rialyantha Matahelumual; Octovianus Jamlaay; Tonny Sahusilawane
Journal Agregate Vol. 1 No. 1 (2022): September
Publisher : Jurusan Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The schedule of a project is a very principal aspect in project management because it is arranged to achieve the time target of project completion and to avoid delays in the project. IAIN Ambon Auditorium Building Construction Project experienced delays in Sloof work, so it should be accelerated. By using crashing method, it can be seen how far the project duration can be accelerated with minimum additional costs. The Crashing Method determine which jobs are included in the critical path. It can be seen the crash cost of each activity on the critical path, the crash cost of each activity on the critical path, the normal total cost and the total cost after the program crash. From the data analysis result, a critical trajectory was obtained on the work of the SMK3K, Structural Work (Sloof), Work (Wall, Plasteran and Painting), Lighting and Installation Work, AC Work and Mechanical Ventilation, Fire Extinguisher Work (R. Pump Per. Main Fire Fighting, Fire Hydrant Fire Fighting) and Parking Jobs. Costs after acceleration are IDR 26,548,098,287.58 or decrease by 0.15% with an acceleration time of 126 days. The impact caused by the addition of 2 hours of overtime with a difference in costs of IDR 11,278,287.44 or an increase of 0.09% from the initial cost. When crashing the duration of the project is reduced by 9 days, which was originally 135 working days to 126 working days. Keywords: Project Scheduling, Critical Path, Crashing Program