Purwanti
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pelanggaran Maksim pada Tuturan Remaja Perempuan Yatim: Kajian Psikopragmatik Alfian Rokhmansyah; Purwanti Purwanti; Nur Ainin
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 4, No 1 (2019): VOLUME 4 NUMBER 1 MARCH 2019
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.381 KB) | DOI: 10.26737/jp-bsi.v4i1.887

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk pelanggaran maksim yang dilakukan seorang remaja perempuan yatim dan faktor-faktor yang memengaruhi tuturannya. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi kasus. Pemaparan data dilakukan secara deskriptif. Objek penelitian (OP) adalah seorang remaja perempuan yatim berusia 21 tahun. Data utama penelitian adalah tuturan dalam kegiatan tindak tutur sehari-hari dari OP. Sedangkan data sekunder berupa identitas diri OP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelanggaran maksim yang dilakukan OP, yaitu (a) maksim kearifan, (b) maksim kedermawanan, (c) maksim pujian, (d) maksim kerendahan hati, dan (e) maksim kesepakatan. Adapun faktor yang memengaruhi cara berbahasa OP, yaitu (a) kurang mendapat perhatian menyebabkan bentuk tuturan OP condong kasar, (b) posisi sebagai anak sulung dalam keluarga disiplin rendah menyebabkan OP berani mengungkapkan gagasan secara bebas, dan (c) kehilangan sosok teman diskusi menyebabkan OP selalu berusaha mencari teman diskusi untuk mengetahui suatu hal ataupun menyelesaikan masalah.
Penggunaan Kata Seru sebagai Foregrounding dalam Novel Durga Umayi Karya Y.B. Mangunwijaya: Kajian Stilistika Alfian Rokhmansyah; NFN Purwanti; Pandu Pratama Putra
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2018): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v9i1.146

Abstract

things to be conveyed and sometimes used to bring up a characteristic which can attracts the reader’s attention. The purpose of this research is to reveal the use of interjection as foregrounding in Durga Umayi novel by Y.B. Mangunwijaya. To achieve this goals, this research uses the concept of foregrounding contained in stylistics studies. This research is a library research with qualitative approach. Data collection using note taking and utilize card as research instrument. The results showed that the interjection used in Durga Umayi by Y.B. Mangunwijaya both singular and repetition, that is 44 interjections. The dominant interjection is ‘ya’ 150 words, ‘nah’ 45 words, ‘ah’ 45 words, and ‘kok’ 36 words.  In addition, there also some other interjection but not dominant. The repetition of interjection indicates that Durga Umayi isn’t a serious novel which will dictate the reader. Moreover, it will indicate a direct communication between the author and the reader.
MAJAS DAN CITRAAN DALAM LIRIK LAGU FILM KARTUN ANAK ERA 90-AN VERSI INDONESIA: KAJIAN STILISTIKA Herwin Satria Hermawan; M. Rusydi Ahmad; Purwanti Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.128 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i2.1789

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan majas, citraan, dan makna dalam lirik lagu film kartun anak era 90-an versi Indonesia. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan. Metode pengumpulan data yang digunakan, yaitu metode simak, dengan teknik simak bebas libat cakap dan catat. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode agih dengan teknik bagi unsur langsung. Hasil penelitian ini pertama, lirik lagu film kartun anak era 90-an versi Indonesia memanfaatkan beragam majas, yakni majas penegasan yang berjenis aferesis, repetisi (anadiplosis, anafora, epizeuksis), majas perbandingan yang berjenis antonomasia, hiperbola, metafora, personifikasi, dan majas pertentangan berjenis oksimoron. Kedua, lirik lagu film kartun anak era 90-an versi Indonesia terdapat enam jenis citraan, yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan gerakan, citraan rabaan, citraan penciuman, dan citraan intelektual. Ketiga, makna yang terkandung dalam lirik lagu film kartun anak era 90-an versi Indonesia terdiri dari makna keinginan, makna berusaha, makna semangat, dan makna religius. This study aimed to describe the figure of speech, imagery, and meaning in the song lyrics cartoon children '90s version of Indonesia. The research approach used is qualitative approach with the descriptive method and included in the type of library research. The data collection method used is the referral method, using the skillful and note-free listening technique. The data analysis method used is the "agih" method with the technique for direct elements. The first results of this study, the song lyrics cartoon children '90s version of Indonesia using a variety of figure of speech, namely the affirmation of the type of apheresis, repetition (anadiplosis, anaphora, epizeuxis), comparison types that are antonomasia, hyperbole, metaphor, personification, and advanced the type of oxymoron contradiction. Secondly, the song lyrics cartoon children '90s version of Indonesia there are six types of imagery, namely visual imagery, auditory imagery, kinesthetic imagery, tactile thermal imagery, olfactory imagery, intellectual imagery. Third, the meaning contained in the song lyrics cartoon children '90s version of Indonesia consists of the meaning of desire, the meaning of effort, the meaning of spirit, and the meaning of religious.
PENGGUNAAN EUFEMISME PADA TAYANGAN BERITA KRIMINAL PATROLI DI INDOSIAR Zubaidillah Fadqul Qorib; Widyatmike Gede Mulawarman; Purwanti Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 2, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.561 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v2i4.1551

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi eufemisme pada tuturan berita kriminal Patroli di Indosiar. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan. Teknik penyediaan data yang digunakan adalah teknik sadap dengan teknik simak bebas libat cakap dan catat. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik dari metode agih yang terdiri dari teknik dasar bagi unsur langsung dan teknik ganti sebagai teknik lanjutan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bentuk ungkapan eufemisme antara lain: (1) bentuk singkatan, (2) kata serapan, (3) istilah asing, (4) metafora, dan (5) perifrasis. Adapula fungsi ungkapan yang ditemukan yaitu; (1) sebagai alat untuk menghaluskan ucapan, (2) sebagai alat untuk merahasiakan sesuatu, (3) sebagai alat untuk berdiplomasi, (4) sebagai alat pendidikan, dan (5) sebagai alat penolak bahaya. Kata kunci: eufemisme, bentuk, fungsi, Patroli  ABSTRACT This study aims to describe the form and function of euphemism on Patroli criminal criminal news in Indosiar. The research approach used is a qualitative approach with descriptive methods and is included in the type of library research. The data supply technique used is the tapping technique with competent and free involvement techniques. The data analysis technique used is the technique from the method which consists of basic techniques for direct elements and substitute techniques as advanced techniques. Based on the results of the study, found expressions of euphemism include: (1) abbreviations, (2) absorption words, (3) foreign terms, (4) metaphors, and (5) periphrasis. There is also an expression function found, namely; (1) as a tool for refining speech, (2) as a tool to keep things a secret, (3) as a tool for diplomacy, (4) as an educational tool, and (5) as a hazard repellent. Keywords: euphemism, form, function,Patroli
NILAI BUDAYA PADA CERITA RAKYAT BAWI KUWU KALIMANTAN TENGAH: KAJIAN FOLKLOR Rismayani Rismayani; Mursalim Mursalim; Purwanti Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.773 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i2.1809

Abstract

Penelitian ini membahas tentang folklor dengan objek cerita rakyat Bawi Kuwu yang berasal dari Kalimantan Tengah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai budaya berdasarkan lima kategori hubungan manusia yang dikemukakan oleh Koentajaraningrat. Nilai budaya tersebut meliputi nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan, alam, masyarakat, orang lain, dan diri sendiri, yang terdapat dalam cerita Bawi Kuwu. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan termasuk jenis penelitian lapangan. Data dalam penelitian ini berupa cerita rakyat Bawi Kuwu dan diperoleh dari informan yang memberikan informasi tentang cerita Bawi Kuwu. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara transkrip data, transliterasi, mereduksi data yang kurang relevan, dan menyajikan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, dalam cerita Bawi Kuwu terdapat nilai budaya berdasarkan lima kategori hubungan manusia. Tetapi nilai budaya yang paling dominan dalam cerita Bawi Kuwu adalah, nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan. Salah satu bentuk realisasi nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan, dilakukan para tokoh dalam cerita Bawi Kuwu melalui upacara ritual. Hal tersebut sebagai salah satu cara para tokoh dalam cerita Bawi Kuwu menghormati para leluhur. This research discusses the folklore with objects folklor Bawi Kuwu originiting from Central Kalimantan. The purpose of this research is to know the value of a culture based on five categories of human relation expressed by Koentjaraningrat.Cuture values that include cultural values of human relations with god, nature, society, others and self there is in story of Bawi Kuwu. This research uses qualitative methods and includes the kind of field research. The data of this research is the folklore of Bawi Kuwu and obtained from the informan who gave information about the story of Bawi Kuwu. Data collected with the techniques of observation, interview, and documentation. Technique of data analysis done by techniques transcription, transliteration, the reduction of irrelevant data, and present the data. The results of the research show that in the folklore of the Bawi Kuwu there are cultural values based on five categories of human relations. But the most dominant cultural values in the story of Bawi Kuwu is cultural values of human relation with god. One of the realization of the cultural values of human relations with god, which perfomed the character in the story of the Bawi Kuwu by ritual ceremony. It is as one of the ways character in the story of Bawi Kuwu honoring acnestors.
ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA ARAB PADA PEMBELAJARAN DI PONDOK PESANTREN IBADURRAHMAN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Hadika Azizul Ala; Widyatmike Gede Mulawarman; Purwanti Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 4, No 4 (2020): Oktober 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v4i4.3025

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini membahas tentang alih kode dan campur kode bahasa Arab pada pembelajaran di Pondok Pesantren Ibadurrahman. Tujuan penelitian yaitu: menemukan bentuk alih kode dan campur kode bahasa Arab yang terjadi pada pembelajaran di Pondok Pesantren Ibadurrahman dan menguraikan faktor-faktor terjadinya alih kode dan campur kode bahasa Arab yang terjadi pada pembelajaran di Pondok Pesantren Ibadurrahman. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dekskriptif. Data dalam penelitian ini adalah bahasa Arab pada tuturan guru dan santri di Pondok Pesantren Ibadurrahman. Sumber data penelitian ini adalah pengajar dan santri kelas IX Madrasah Tsanawiyyah Ibadurrahman dalam pembelajaran Muthala’ah, di Pondok Pesantren Ibadurrahman. Lokasi penelitian ini di Pondok Modern Ibadurrahman beralamatkan di Jalan K.H.A. Tsani Karim, L III, Blok C, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi: Observasi, rekam, teknik catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun hasil penelitian ini yaitu: alih kode dan campur kode bahasa Arab pada pembelajaran di Pondok Pesantren Ibadurrahman. Peristiwa yang terjadi berupa alih kode dalam wujud intern dengan bentuk alih kode bahasa Arab kiasan ke bahasa Arab fashih. Alih kode ekstern dengan bentuk alih kode bahasa arab ke bahasa Indonesia. Campur kode yang terjadi berupa campur kode ke dalam berupa sisipan kata bahasa Arab kiasan ke bahasa Arab fashih dan campur kode ke luar berupa sisipan kata, frasa, dan klausa. Kata Kunci: alih kode bahasa Arab, campur kode bahasa Arab, sosiolinguistik
CAMPUR KODE DALAM ACARA KENDURI DI KELURAHAN RAWA MAKMUR KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Hendra Purwanda; Syamsul Rijal; Purwanti Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 2, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.183 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v2i4.1550

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk campur kode dalam acara kenduri di Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran dan (2) faktor penyebab campur kode dalam acara kenduri di Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif. Data penelitian berupa tuturan lisan masyarakat, sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah masyarakat yang hadir dalam acara kenduri. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik lanjutan berupa simak bebas libat cakap, simak libat cakap, rekam, dan catat. Metode dan teknik analisis data menggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung untuk mendeskripsikan bentuk campur kode. Kemudian, metode padan dengan teknik pilah unsur penentu digunakan untuk mendeskripsikan faktor penyebab campur kode dalam acara kenduri di Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat bentuk campur kode berupa penyisipan kata, perulangan kata, penyisipan frasa, dan penyisipan klausa. Kemudian faktor penyebab terjadinya peristiwa campur kode dilihat dari faktor ekstralinguistik, yaitu status sosial, sikap penutur, keinginan untuk menjelaskan, dan menyatakan prestise. Faktor intralinguistik, yaitu tidak adanya padanan kata dan kesesuaian maksud. Kata kunci: campur kode, acara kenduri  ABSTRACT The purpose of this research was to describe (1) describe the code-mixing form of kenduri event in Rawa Makmur Village, Palaran Subdistrict and (2) the factor of code-mixing in kenduri event in Rawa Makmur Village, Palaran Subdistrict. The research uses a qualitative approach that is described by descriptively. Research data in the form of oral speech, while the data sources in this study are the people who attended the kenduri event. Methods and techniques of data collection used is a method referred to advanced techniques in the form of free libat ably, the form libat ably, record, and noted. Methods and techniques of data analysis using a distributional method with a technique for direct elements to describe the form of code-mixing. Then, identity method matches the technique of selected the determinant element used to describe the factors caused the code-mixing in kenduri event in Rawa Makmur Village, Palaran Subdistrict. The results showed that there were mixed forms of code in the form of word insertion, word looping, phrase insertion, and clause insertion. Then the factors caused the occurrence of code-mixing events are seen from extralinguistic factors, that is social status, the attitude of the speaker, desire to explain, and express prestige. Intralinguistic factors, namely the absence of the equivalent of words and conformity intent. Keywords: code mixing, Kenduri’s event
KEHIDUPAN HOMOSEKSUAL DALAM NOVEL CINTA TAK BERKELAMIN KARYA ANDY STEVENIO: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Suhantoro Suhantoro; Alfian Rokhmansyah; Purwanti Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 3 (2019): Juli 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.627 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i3.2113

Abstract

This study aims to describe the views of other figures on homosexuality which are illustrated in Andy Stevenio's Love of Insecure novels. The data in this study are in the form of excerpts of stories in the novel. This study uses reading and technique notes. Data analysis using qualitative methods. The results of the study showed that there were several figures who accepted the perpetrators and rejected homosexual behavior, such as Mama Wira and Mama Wisnu the two figures both accepted the perpetrators but refused their behavior. Most people still accept homosexual behavior because it is related to human rights. However, on the other hand the community continues to accept homosexual behavior because it is contrary to trusted beliefs and customs. Then, there are also those who reject behavior as well as homosexuals like Papa Wira, schools and authors of their own stories. The form of rejection given is in the form of violence against the main character. This is consistent with what is in Indonesia because most homosexuals will be tried or treated harshly in the past. Until finally the Indonesian government formulated a law on LGBT so that LGBT perpetrators still get good treatment. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan tokoh lain terhadap homoseksual yang tergambar dalam novel Cinta Tak Berkelamin karya Andy Stevenio. Data pada penelitian ini berupa kutipan cerita di dalam novel. Penelitian ini menggunakan teknik baca dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa tokoh yang menerima pelaku dan menolak perilaku homoseksual, seperti Mama Wira dan Mama Wisnu kedua tokoh sama-sama menerima pelaku tetapi menolak perilakuknya. Kebanyakan masyarakat yang masih menerima perilaku homoseksual karena berkaitan dengan HAM. Namun, di sisi lain masyarakat tetap menerima perilaku homoseksual karna bertentangan dengan kepercayaan dan adat istiadat yang dipercaya. Kemudian, ada pula yang menolak perilaku serta pelaku homoseksual seperti Papa Wira, sekolah serta pengarang cerita sendiri. Bentuk tindakan penolakan yang diberikan berupa tindakan kekerasan terhadap tokoh utama. Hal ini sesuai dengan apa yang ada di Indoensia karena sejak dulu kebanyakan para pelaku homoseksual akan diadili atau diperlakukan secara kasar. Hingga pada akhirnya pemerintah Indonesia merumuskan UU tentang LGBT agar para pelaku LGBT tetap mendapat perlakuan baik.
VARIASI BAHASA DALAM PENJUALAN ONLINE DI GRUP FACEBOOK ‘BUSAM’: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK Fretiagrisah Fretiagrisah; Mursalim Mursalim; Purwanti Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 6, No 2 (2022): April 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jbssb.v6i2.5429

Abstract

Variasi bahasa dalam penelitian ini adalah tuturan-tuturan lisan berupa penawaran yang digunakan oleh penjual saat menjual barang hasil produksi kepada pembali. Penelitian ini menganalisis bentuk variasi bahasa dan faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya variasi bahasa dalam penjualan online di grup Facebook BUSAM. Tujuan penelitian yaitu: mendeskripsikan bentuk variasi bahasa dalam penjualan pakaian di grup Facebook BUSAM, mendeskripsikan faktor-faktor terjadinya variasi bahasa dalam penjualan pakaian di grup Facebook BUSAM. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Pendekatan penelitian  menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak, teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, teknik catat, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan metode padan ekstralingual. Teknik penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian naratif. Berdasarkan hasil dan analisis data, ditemukan variasi bahasa dari segi penutur yang dilihat dari idiolek dan dialek. Terdapat variasi bahasa dari segi keformalan yaitu, ada gaya atau ragam santai (kasual), dan gaya atau ragam akrab (intimate). Terdapat variasi bahasa dalam penjualan online di grup Facebook BUSAM karena adanya peristiwa tutur yang tejadi dalam proses penawaran oleh sepuluh penjual pakaian. Faktor-faktor yang memengaruhi variasi bahasa dalam penjualan online di grup Facebook BUSAM yaitu: disebebkan karena faktor situasional, faktor bilngualisme, faktor umur, faktor fisik, dan faktor jenis kelamin.
Slang dalam Bahasa Indonesia: Kajian Morfosemantik M. Bahri Arifin; Asnan Hefni; Purwanti Purwanti
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 5 No 1s (2022)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.119 KB) | DOI: 10.30872/diglosia.v5i1s.402

Abstract

Slang is one of language varieties used by a speaker in an informal communication event for specific purposes. It is used for the purpose of effective communication among a group of speakers; however it can also trigger a communication failure. Slang usage results in effective and fluent communication if speakers and hearers have familiarity and comprehension towards form and meaning of slang utterances, and vice versa. This study is aimed at describing the analysis result of Indonesian slang utterances based on morphological aspects and semantics which cover morphological process of slang word formation and types of slang meanings. The design of this study was qualitative approach with descriptive analysis method. The data were obtained from the recording technique/the inventory of Indonesian slang utterances. The list of slang utterances was comprised of familiar utterances and those used by Indonesian speakers during face-to-face or virtual interaction. Based on the analysis, Indonesian slang words were formed by morphological process and phonological structure change. Through morphological process, Indonesian slang word was formed by abbreviating first syllable in the first word and it is in the form of abbreviation. In addition, slang word formation through phonological structure change covered complete word reversal, syllable reversal, and vocal replacement. The meanings of Indonesian slang words were lexical, denotative, conceptual and connotative.