Muhammad Nurzansyah
Universitas Muhammadiyah Tangerang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN TAFSIR KATA FAQIR DAN MISKIN DALAM AL-QUR’AN Muhammad Nurzansyah
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 17, No 1 (2021): Rausyan Fikr
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/rf.v17i1.4210

Abstract

AbstrakMakalah ini membahas tentang pengertian fakir dan miskin dari tiga pandangan, menurut bahasa dan istilah, pengertian keduanya menurut para penafsir Al-Qur‟an dan pengertian keduanya menurutulama fiqh. Penulis menggunakan studi kepustakaan dengan metode tematik perbandingan di mana penulis menggunakan beberapa kamus bahasa Arab untuk menggali pengertian secara bahasa dan istilah. Untuk mengetahui pendapat para penafsir Al-Qur‟an, maka penulis menggunakan 5 tafsir dengan 2 metode yang berbeda yaitu metode tafsir bi al-ma‟thur dan metode tafsir bi al-ra‟yi.yaitu : Tafsir Al-Qur‟an al-„Adzim karya Ibnu kathir, Al-Siraj Al-Munirkarya al-Syarbaini, ,al-Nasafy karya al-Nasafy dan al-Dur al-Manthur fi al-Tafsir al-Ma`thur Karya al-Suyuthi,dan Al-Kasysyaf „An Haqaiq al-Tanzil Wa „Uyun al-Aqawil Fi Wujuh al-Ta‟wil karya al-Zamakhsyary. Penulis juga menggunakan buku fiqh untuk mendapatkan pengertian keduanya dari para ulama fiqh. Dapat disimpulkan di sinibahwa (1) Pengertian fakir menurut bahasa adalah orang yang bangkrut yang membutuhkan sesuatu yang mencukupi kebutuhannya. Sedangkan kata miskin adalah orang yang diam tidak mampu bergerak atau berusaha dikarenakan kondisi kemiskinan yang menimpanya. (2) Para mufassir berbeda-beda di dalam menafsirkan kata fakir dan miskin. Ada yang mengatakan bahwa orang fakir lebih lemah kondisinya daripada orang miskin. Sebagian lagi berpendapat bahwa orang miskin lebih lemah kondisinya daripadaorang Fakir. Ada mufassir myang menyamakan istilah Fakir dan miskin. Di samping itu ada pula yang membedakannya dengan menggunakan keterangan dari hadith nabi SAW dari Abu Hurairah R.A. (3) Dalam term fiqih, orang fakir adalahorang yang membutuhkan berbagai hal yang iatidak sanggup untuk memeenuhinya. Sementara orang miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan akan tetapi tidak dapat mencukupi berbagai kebutuhan hidupnya.
STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENUMBUHKAN SIKAP TOLERANSI BERAGAMA BERDASARKAN SISDIKNAS NO. 20 TAHUN 2003 PASAL 12 AYAT 1A SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 1 PAGEDANGAN Abdul Basyit; Asrori Mukhtarom; Khoirul Anwar; Muh Turizal Husein; Sah lani; Muhammad Nurzansyah
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 18, No 2 (2022): Rausyan Fikr
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/rf.v18i2.6838

Abstract

ABSTRAKStrategi menumbuhkan sikap toleransi siswa guru PAI SMP Negeri 1 Pagedangan: memberikan pemahaman, memberikan contoh atau keteladanan kepada siswa ataupun guru bidang lain, memberikan kebebasan kepada siswa, melakukan pembiasaan, melakukan pendekatan, meningkatkan keimanan masing-masing peserta didik. Metode yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam adalah metode ceramah, metode demonstrasi, metode penugasan, metode diskusi. Faktor pendukung guru PAI dalam menumbuhkan sikap toleransi beragama siswa diantaranya: Tersedianya sarana dan prasarana, terjalinnya kerjasama antar warga sekolah, dan tersedianya program penunjang yang disediakan sekolah. Faktor penghambat yang guru PAI alami diantaranya adalah: Internal atau dalam diri siswa, Lingkungan sekitar, seperti lingkungan pergaulan, lingkungan rumah. Solusi yang dilakukan oleh guru adalah dengan melakukan pembinaan kepada siswa dengan membina siswa di dalam kelas atau di luar kelas secara individu maupun kelompok. Pemberian motivasi dengan cara memberikan petuah atau menyajikan suatu cerita yang dapat memancing serta memotivasi siswa untuk bersikap toleran terhadap sesama.