Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Aktivitas Antioksidan dan Screening Fitokimia Kulit Bligo (Benincasa hispida) Dini Nur Hakiki; Athiefah Fauziyyah; Sri Wijanarti
ALCHEMY Jurnal Penelitian Kimia Vol 17, No 1 (2021): March
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/alchemy.17.1.38675.27-36

Abstract

Bligo (Benincasa hispida) merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Buah bligo mengandung senyawa-senyawa aktif antara lain flavonoid, glikosida, karoten, vitamin, mineral, dan asam uronat. Penelitian di bidang farmakologi telah mengungkapkan bahwa buah bligo memberikan efek kesehatan, antara lain antidepressant, ansiolitik, antioksidan, antiinflamatori, diuretik, antidiabetik, dan antimikrobia. Namun penelitian di Indonesia mengenai kulit bligo masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan aktivitas antioksidan dan screening fitokimia pada kulit bligo. Kulit bligo dikeringkan kemudian digiling menjadi bubuk ukuran 100 mesh. Pengujian yang dilakukan adalah uji aktivitas antioksidan menggunakan DPPH, dan uji screening fitokimia kualitatif menggunakan LC-MS/MS QTOF. Aktivitas antioksidan pada kulit bligo adalah kelas medium dengan nilai IC50 6,91 mg/mL. Dari hasil analisis LC-MS/MS QTOF diketahui bahwa kulit bligo mengandung 36 senyawa, dengan 5 senyawa dominannya adalah adenosin; polidatin; 7-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-l-(4-hidroksifenil)-4E,6E-heptadien-3-on; morasin C; dan kushenol S. Hasil karakterisasi yang diperoleh menunjukkan bahwa kulit bligo berpotensi sebagai senyawa aktif.Antioxidant Activity and Phytochemical Screening of Peel Bligo (Benincasa hispida). Bligo (Benincasa hispida) is a plant that grows in tropical and subtropical regions. Bligo fruit contains active compounds such as flavonoids, glycosides, carotene, vitamins, minerals, and uronic acid. Research in the field of pharmacology has revealed that bligo fruit has health effects, including antidepressants, anxiolytics, antioxidants, anti-inflammatory, diuretics, antidiabetic, and antimicrobials. However, research on bligo peel is very limited. This study aims were to carry out antioxidant activity and phytochemical screening of bligo peel characteristics. Bligo’s peel was dried and ground into 100 mesh powder. Then antioxidant activity test using DPPH, and qualitative phytochemical screening test using LC-MS/MS QTOF were conducted. The bligo peel is medium class of antioxidant activity with IC50 value was 6.91 mg/mL. From the results of LC-MS/MS QTOF analysis it was known that bligo skin contained 36 compounds, with 5 dominant compounds, namely adenosine; polydatin; 7-(4-hydroxy-3-methoxyphenyl)-1-(4-hydroxyphenyl)-4E, 6E-heptadien-3-one; moracin C; and kushenol S. The results of the characterization showed that bligo skin has the potential as a source of active compounds for further utilization.
Potensi Foodbar Bligo Sebagai Produk Pangan Darurat Athiefah Fauziyyah
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 5 No 1 (2021): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.131 KB) | DOI: 10.20884/1.jgipas.2021.5.1.3860

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi foodbar berbahan baku buah bligo yang ditinjau dari analisis fisikokimianya sebagai alternatif pangan darurat. Analisis yang dipakai antara lain uji proksimat yang terdiri dari uji kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar karbohidrat dan kadar protein. Uji fisik yang dilakukan menggunakan texture analyzer yang mengukur nilai kohesivitas dan nilai kekerasan. Foodbar bligo F2 dengan proporsi tepung bligo dan tepung kedelai sebesar 70:30% merupakan perlakuan yang paling mendekati syarat ideal sebagai pangan darurat dengan kandungan nilai gizi sebesar kadar karbohidrat 43,21%, kadar lemak 16,64%, kadar protein 13.65%, kadar air 5.50%, kadar abu 20,99%, nilai kekerasan dan kohesivitas sebesar 22294,3 gf dan 0.334%.
Tracer Study Pada Program Studi S1 Teknologi Pangan Universitas Terbuka Dini Nur Hakiki; Athiefah Fauziyyah; Eko Yuliastuti
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol. 21 No. 1 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/ptjj.v21i1.1275.2020

Abstract

Studi ini adalah hasil tracer study pada Program Studi (PS) Teknologi Pangan Universitas Terbuka tahun 2017-2020. Studi ini menggunakan metode kualitatif (qualitative research) melalui survei dan wawancara dengan variabel (1) Keterserapan alumni di dunia kerja; (2) Kontribusi perguruan tinggi terhadap tingkat komptensi yang dikuasai; (3) Penilaian alumni terhadap metode pembelajaran di PS Teknologi Pangan. Hasil tracer study menyatakan bahwa dari segi keterserapan alumni di dunia kerja, alumni PS Teknologi Pangan UT sebanyak 68% sudah bekerja dan sebanyak 70% sudah memperoleh pekerjaan sebelum masuk UT. Bidang pekerjaan alumni paling banyak di bidang swasta di sektor usaha makanan dan minuman. Kontribusi perguruan tinggi terhadap tingkat kompetensi yang dikuasai alumni yaitu lebih dari 50% alumni menyatakan perguruan tinggi berkontribusi sangat tinggi dan tinggi dalam pengetahuan di bidang ilmu teknologi pangan, kemampuan riset dan analisis, komunikasi, ketrampilan digital, manajemen waktu dan kemampuan dalam memegang tanggung jawab, serta soft skill. Penilaian alumni terhadap metode pembelajaran di PS Teknologi Pangan yaitu lebih dari 50% menyatakan sudah sangat baik dan baik dari tutorial online, praktikum, dan bahan ajar cetak. Masukan alumni untuk perbaikan layanan yaitu untuk tutorial online antara lain perlunya peningkatan server, tampilan yang lebih menarik, penambahan video dan studi kasus, serta tutor perlu lebih aktif memberikan umpan balik. Masukan mahasiswa untuk praktikum yaitu perlunya laboratorium sendiri yang dimiliki oleh UT, mata kuliah praktikum perlu diperbanyak, serta integrasi antara mata kuliah praktikum dengan mata kuliah lainnya. Masukan untuk bahan ajar cetak adalah perlu dilakukan pembaharuan materi yang mengikuti dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Pengaruh Penambahan Ekstrak Bawang Putih dan Cabai pada Telur Asin Itik Terhadap Kandungan Protein, Total Mikroba, dan Tingkat Kesukaan Konsumen Sumarsih; Athiefah Fauziyyah
Food Scientia : Journal of Food Science and Technology Vol 1 No 1 (2021): Januari - Juni
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.104 KB) | DOI: 10.33830/fsj.v1i1.1452.2021

Abstract

This study is aimed to determine the effect of garlic and chili extracts additiontowards the protein content, total microbial count and consumer hedonic level ofsalted duck eggs. This study was conducted using Completely Randomized Design(CRD) with 3 treatments and repeated three times. The treatments tested were theaddition of 100% garlic extract and 50% garlic: 50% chili with subsequent 7 daysripening and 3 days incubation period. The parameters observed were proteincontent, total microbial count and consumer hedonic level. The data was statisticallyanalyzed using analysis of variance (ANOVA) with 5% significance level and furtherprocessed with Duncan's Multiple Range Test (DMRT) for those significantlydifferent treatments. The results shows that the addition of 50% garlic and 50% chiliextracts followed by 7 days ripening and 3 days incubation exhibit an elevatedprotein content on the salted duck eggs without any significant effect on its physicalappearance, color, texture as well as the total microbial count.
POTENSI FOODBAR BLIGO SEBAGAI PRODUK PANGAN DARURAT Athiefah Fauziyyah
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 5 No 1 (2021): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.131 KB) | DOI: 10.20884/1.jgipas.2021.5.1.3860

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi foodbar berbahan baku buah bligo yang ditinjau dari analisis fisikokimianya sebagai alternatif pangan darurat. Analisis yang dipakai antara lain uji proksimat yang terdiri dari uji kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar karbohidrat dan kadar protein. Uji fisik yang dilakukan menggunakan texture analyzer yang mengukur nilai kohesivitas dan nilai kekerasan. Foodbar bligo F2 dengan proporsi tepung bligo dan tepung kedelai sebesar 70:30% merupakan perlakuan yang paling mendekati syarat ideal sebagai pangan darurat dengan kandungan nilai gizi sebesar kadar karbohidrat 43,21%, kadar lemak 16,64%, kadar protein 13.65%, kadar air 5.50%, kadar abu 20,99%, nilai kekerasan dan kohesivitas sebesar 22294,3 gf dan 0.334%.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POS BINAAN TERPADU (POBINDU) DALAM PRODUKSI MAKANAN SEHAT BERBASIS LABU KUNING UNTUK PARA LANSIA Eko Yuliastuti Endah Sulistyawati; Rina Rismaya; Mohamad Rajih Radiansyah; Dini Nur Hakiki; Athiefah Fauziyyah
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v5i2.6182

Abstract

Persentase penduduk lanjut usia (lansia) terus meningkat dari tahun ke tahun. Seiring bertambahnya usia, kesehatan lansia menurun dan lebih berisiko terkena penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular. Selain itu, lansia juga mengalami perubahan fisiologis pada tubuhnya seperti fungsi sistem pencernaan dan sistem metabolisme tubuh yang semakin melambat. Kondisi ini membuat lansia memiliki kebutuhan asupan nutrisi berbeda-beda yang harus disesuaikan dengan kondisi kesehatannya. Untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang pada lansia dan membatasi jumlah asupan kalori, lemak, garam dapat diperoleh dengan mengonsumsi makanan nabati salah satunya labu kuning. Labu kuning telah diteliti memiliki kandungan nutrisi, vitamin, mineral, antioksidan, dan serat makanan tingkat tinggi yang diketahui memberikan manfaat kesehatan. Namun sangat disayangkan, potensi dan manfaat labu kuning yang tinggi belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat menjadi berbagai produk olahan pangan. Saat ini pengetahuan masyarakat masih terbatas pada pengolahan labu kuning secara sederhana seperti pembuatan kolak, pembuatan wajit, atau bahkan dikukus. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai pengolahan labu kuning menjadi berbagai produk olahan pangan yang baik dikonsumsi oleh lansia. Pelatihan ini diberikan kepada 13 kader yang memiliki rentang usia 40-58 tahun dengan pendidikan terakhir SMA-S1 dengan pengalaman lebih dari 3 tahun bekerja di Posbindu, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel pada bulan Maret. 2022. Pelatihan ini dibagi menjadi tiga sesi. Kegiatannya yaitu pengisian pre-test, praktek pembuatan aneka produk olahan pangan, dan pengisian post-test. Capaian pelatihan ini diukur dengan menggunakan pendekatan analisis kuantitatif melalui desain One-Group Pre-test Post-test yang dianalisis menggunakan uji normalitas Komlogorov-Smirnov dan Shaporo Wilk, kemudian dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan dan keterampilan peserta sebelum dan sesudah pelatihan, dibuktikan dengan persentase peserta yang menjawab benar pada angket pre-test sebesar 43,85% dan meningkat menjadi 97,69%. pada angket post test dengan nilai signifikansi p = 0,000. (p<0,005).   The percentage of the elderly population (elderly) continues to increase from year to year. With age, the elderly decline in health and are more at risk for degenerative diseases such as diabetes, hypertension, and cardiovascular disease. In addition, the elderly also has physiological changes in the body such as the function of the digestive system and the body's metabolic system which is increasingly slowing down. This condition makes the elderly have different nutritional intake needs that must be adapted to their health conditions. To meet the balanced nutritional needs of the elderly and limit the amount of calorie, fat, salt intake, it can be obtained by consuming plant foods, one of which is pumpkin. Pumpkin has been studied to have high levels of nutrients, vitamins, minerals, antioxidants, and dietary fiber which are known to provide health benefits. However, it is very unfortunate, the high potential and benefits of pumpkin have not been used optimally by the community into a variety of processed food products. Currently, public knowledge is still limited to simple pumpkin processing, such as making compote, making “wajit” or even steaming it. This training activity aims to improve the knowledge and skills of the community regarding the processing of pumpkin into a variety of processed food products that are good for consumption by the elderly. This training was given to 13 cadres who have an age range of 40-58 years with the latest education being SMA-S1 with more than 3 years of experience working at Posbindu, Pondok Benda sub-district, Pamulang District, South Tangerang City in March 2022. This training was divided into three sessions. activities, namely filling out the pre-test, the practice of making various processed food products, and filling out the post-test. The achievement of this training was measured using a quantitative analysis approach through the One-Group Pre-test Post-test design which was analyzed using normality test Komlogorov-Smirnov and Shaporo Wilk, then analyzed using the Wilcoxon test. The results of the analysis showed that there was a significant difference in the knowledge and skills of the participants before and after the training, as evidenced by the percentage of participants who answered correctly on the pre-test questionnaire of 43.85% and increased to 97.69% on the post-test questionnaire with a significance value of p = 0.000. (p<0.005).
UJI KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN JAMBAL ROTI DI PASAR TRADISIONAL DAN ONLINE KABUPATEN KARAWANG Hermawan, Yudi; Rismaya, Rina; Fauziyyah, Athiefah; Ulfah, Mutiara
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 11, No 6 (2023): NOVEMBER
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkm.v11i6.39073

Abstract

As a district that has a fairly large coastal area, Karawang has considerable potential in producing fishery products. One of the leading fish commodities in Karawang Regency is the Manyung fish (Arius thalassinus) which is usually processed into jambal roti salted fish. One of the problems in the traditional processing of jambal roti salted fish is the lack of attention to aspects of sanitation and hygiene, so that the product is easily damaged. Misuse of preservatives from hazardous chemicals such as formalin is still widely found to overcome this problem. This study aimed to identify the presence of formalin content qualitatively in samples of jambal roti salted fish marketed in traditional markets and online markets in Karawang Regency. Jambal roti salted fish samples were obtained randomly (simple random sampling) from traders in five different traditional markets and five samples were obtained from online markets in Karawang Regency. Testing for formalin on salted jambal roti fish was carried out qualitatively using a Test-Kit with two replications. The results of the qualitative formalin test showed that of the 10 samples of salted jambal roti fish tested, none of the samples tested positive for formalin. Thus, the jambal roti salted fish sold in traditional markets and online markets in Karawang Regency tested negative and is free of formaldehyde, so it is safe for consumption.
EVALUASI PENERAPAN CARA PRODUKSI PANGAN OLAHAN YANG BAIK (CPPOB) PADA UMKM ES KRIM DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU Fahlevie, Riza; Fauziyyah, Athiefah
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Juli 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i3.157

Abstract

Memperoleh pangan yang aman dan bermutu merupakan hak bagi setiap orang. Keamanan pangan juga mempunyai peran penting dalam peningkatan daya saing produk terutama bagi produk UMKM agar dapat bersaing dipasar global. Untuk meningkatkan jaminan mutu dan keamanan pangan maka pemerintah telah menetapkan aturan mengenai Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). CPPOB merupakan syarat untuk memperoleh izin edar (MD) dari Badan POM. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan CPPOB pada UMKM produsen es krim (frozen food) di Provinsi Kepulauan Riau serta apa kendala yang dihadapi dalam pemenuhan syarat CPPOB tersebut. Metode evaluasi menggunakan metode seven tools dengan menggunakan diagram pareto. Hasil kajian diperoleh ketidaksesuaian pada beberapa aspek pada kedua sarana. Terdapat 7 aspek ketidaksesuaian pada sarana ABC dengan bobot nilai 16 dan 9 aspek ketidaksesuaian pada sarana XYZ dengan bobot nilai 21. Hasil tersebut menunjukkan penerapan CPPOB pada UMK ABC dan UMK XYZ berada pada kategori B (Baik) dan memenuhi persyaratan untuk pemberian izin penerapan CPPOB. Kendala penyebab ketidaksesuaian disebabkan oleh faktor manusia dan sistem
ANALISIS KADAR SIKLAMAT DALAM MINUMAN RINGAN DI KECAMATAN JAKABARING KOTA PALEMBANG SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) DETEKTOR ELSD Lembek, Baby Amelia; Fauziyyah, Athiefah
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, Juli 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i3.158

Abstract

Siklamat merupakan salah satu bahan tambahan pangan (BTP) pemanis buatan yang diperoleh melalui proses kimiawi dan memiliki rasa manis 30 kali daripada sukrosa. Saat ini, masih banyak terdapat minuman ringan yang dipasarkan menggunakan pemanis buatan melebihi batas yang diizinkan. Penggunaan siklamat yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan bahkan sampai menyebabkan kanker. Berdasarkan Peraturan BPOM No. 11 tahun 2019 batas maksimal penggunaan siklamat adalah < 350 mg/kg yang dihitung berdasarkan produk siap konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar siklamat yang terdapat di dalam minuman ringan dan dibandingkan dengan Peraturan BPOM No. 11 tahun 2019. Total sampel penelitian ini sebanyak 7 sampel yaitu berupa minuman ringan yang biasa dijual di SD Negeri di Kecamatan Jakabaring Kota Palembang. Metode analisis kuantitatif siklamat penelitian ini menggunakan metode kurva kalibrasi dari KCKT dengan detektor ELSD. Dari hasil pengujian menunjukkan dari total 7 sampel, terdapat 2 sampel minuman ringan yang memiliki kadar siklamat diatas ambang batas yang telah ditetapkan Peraturan BPOM No. 11 tahun 2019 sebesar < 350 mg/kg yaitu : sampel MR1 (1311,86 mg/kg) dan MR6 (3309,24 mg/kg). Sedangkan 5 sampel lainnya yaitu : MR2 (25,07 mg/kg), MR3 (49,15 mg/kg), MR4 (22,47 mg/kg), MR5 (45,04 mg/kg), dan MR7 (30,65 mg/kg) masih dibawah ambang batas persyaratan sehingga memenuhi persyaratan dan aman untuk dikonsumsi.
Pengaruh Ragi dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu Kimia dan Organoleptik pada Tape Biji Barley Kurniasih, Lilis Risma; Fauziyyah, Athiefah
Jurnal Teknologi dan Mutu Pangan Vol 3 No 1 (2024): JTMP: Jurnal Teknologi dan Mutu Pangan
Publisher : Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/jtmp.v3i1.4287

Abstract

Tapai is one of Indonesia’s traditional foods, made from fermented carbohydrate-containing food materials such as cassava and sticky rice. Barley seeds are one of the food materials that are rarely utilized and contain carbohydrates so that they can be used as raw materials in making tape. The purpose of this study was to determine how the pH value, alcohol content and organoleptic quality of barley seed tape can be influenced by variations in yeast concentration and fermentation time during the processing process. The research method used was a complete randomized design (CRD) test with two variables: variations in yeast concentration (0.5 grams, 1.0 gram and 1.5 grams) and fermentation time (24 hours, 48 hours, and 72 hours). The results showed that different yeast concentrations significantly affected the pH value, alcohol content, and organoleptic quality of barley tape. Both pH value and organoleptic quality were significantly affected by the length of fermentation but had no effect on alcohol content. Barley seed tape with a yeast concentration of 0.5 grams and a fermentation time of 48 hours was the treatment combination most favored by panelists and had good tape quality. The research contributes to opening opportunities for diversification of traditional food ingredients that were previously rarely utilized.