Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN RANSUM DENGAN BEBERAPA LEVEL SERAT KASAR PADA PERIODE AWAL TERHADAP BOBOT ORGAN FISIOLOGIS AYAM BROILER PASCA PEMBERIAN RANSUM NORMAL Devi Dianti
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 1 No. 2 (2012)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v1i2.42

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum dengan beberapa level serat kasar pada periode awal terhadap bobot organ fisiologis ayam broiler pasca pemberian ransum normal.Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 ekor anak ayam broiler umur 1 hari atau Day Old Chick (DOC) dari strain Cobb. Ransum yang diberikan disusun sendiri dari: jagung, bungkil kedelei, tepung ikan, dedak, ampas sagu, minyak sawit dan top mix. Ransum disusun secara isokalori (3000 kkal/kg) dan isoprotein (19 %), kecuali ransum E dimana terjadi penurunan protein kasar akibat peningkatan pemberian serat kasar tinggi. Air minum diberikan secara ad libitum (tidak terbatas).Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan pemberian serat kasar dalam ransum yang terdiri dari : A (6%SK), B (8%SK), C (10%SK), D (12%SK) dan E (14%SK). Masing-masing perlakuan mendapat 4 ulangan. Perbedaan antara perlakuan diuji dengan uji lanjut DMRT. Peubah yang diamati adalah bobot jantung, bobot hati, bobot ginjal, bobot pankreas, bobot tiroid ayam pada umur 3 minggu dan 8 minggu (mg/100 g bobot hidup).Hasil pengamatan menunjukkan penggunaan serat kasar sampai level 14% dalam ransum ayam broiler berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap bobot organ fisiologis. Hal ini terjadi karena pembesaran bobot organ fisiologis akibat meningkatnya kerja organ fisiologis dalam mencerna serat kasar.
PENGARUH SUHU THAWING TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA SEMEN BEKU SAPI SIMMENTAL DAN BRAHMAN Devi Dianti; Sahili Dt. Gn. Putih; Junaidi; Geswari
Jurnal Inspirasi Peternakan Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Inspirasi Peternakan
Publisher : Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jinak.v2i3.4679

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu thawing terhadap kualitas spermatozoa semen beku Sapi Simmental dan Brahman pada saat thawing, di UPTD Balai Pengembangan Teknologi Sumber Daya Tuah Sakato Payakumbuh, Sumatera Barat. Kegunaan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu air dengan bangsa sapi yang berbeda, dalam melakukan thawing dengan lama waktu 15 detik. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial 2 x 2 dengan 4 kelompok. Faktor A (Suhu thawing) yaitu A1 (34°C) dan A2 (37°C), Faktor B (Bangsa) yaitu B1 (Simmental) dan B2 (Brahman). Perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji lanjut DMRT. Peubah yang diamati adalah persentase hidup spermatozoa dan motililitas spermatozoa setelah thawing. Hasil pengamatan menunjukkan tidak terdapat interaksi antara suhu thawing dengan bangsa sapi terhadap persentase hidup dan motilitas spermatozoa semen beku sapi Simmental dan Brahman. Penggunaan suhu thawing 37°C, nyata (P<0,05) meningkatkan motilitas spermatozoa semen beku. Namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase hidup spermatozoa. Perlakuan bangsa sapi menunjukkan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap motilitas dan persentase hidup spermatozoa. Rataan persentase hidup dan motilitas spermatozoa terbaik terdapat pada sapi Brahman dengan suhu thawing 37°C, yaitu 63,25% dan 46,00 %.    Kata Kunci: Semen Beku, Thawing, Motilitas, Spermatozoa, Simmental, Brahman.
PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN MENJADI AMONIASI JERAMI DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT DI KELURAHAN BUNGUS BARAT KECAMATANA BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Fridarti fridarti; Syafrizal Syafrizal; Devi Dianti; Nazaruddin Nazaruddin; Erwin Erwin; Syaifuddin Islami; Sri Mulyani; Zulkarnaini Zulkarnaini
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v7i1.739

Abstract

This community service activity takes the form of clinical coaching on agricultural waste management in raising goats/cattle which aims to transfer knowledge and improve skills regarding the management of agricultural waste processing such as rice straw as an alternative feed ingredient and the rice straw ammonization process. This activity also aims to increase public knowledge about management of the maintenance and processing of agricultural waste in the form of ammoniated rice straw, so that it can overcome difficulties in procuring animal feed. The method used in the coaching clinic is guidance on waste management using science and technology as well as practice or demonstration of making straw ammonia. This activity was carried out through several stages, namely socialization & coaching clinic about goat/cattle farming, animal feed ingredients and making straw ammonization. This activity received a very positive and enthusiastic response from members and succeeded in providing an understanding of solutions to feed difficulties in the dry season. Apart from that, the ammoniated rice straw that had been produced was tried to be given to livestock and the results were very clearly liked by cattle. This shows that ammoniated straw is preferred by cattle because the nutritional content of rice straw that has been processed using the ammonia process can be used as an alternative feed. The raw material for rice straw is easy to obtain in West Bungus Village, Teluk Kabung Subdistrict, so that every farmer can carry out rice straw ammonia processing using simple technology with optimal results. Rice straw that has been processed can reduce production costs so that it will improve the community's economy