Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK YOGURT JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA JENIS INOKULUM Hirpatul Laeli; Nazaruddin Nazaruddin; Wiharyani Werdiningsih
Pro Food Vol. 2 No. 1 (2016): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.958 KB)

Abstract

This study aimed to determine the chemical and organoleptic sweet yogurt corn by using some types of inoculum. The design used was completely randomized design (CRD) with a single factor, namely the type of inoculum (I), which consists of 4 treatments I1 (addition of Lactobacillus casei 10% ), I2 (addition of Lactobacillus bulgaricus 10%), I3 (addition Bifidobakterium longum 10%) and I4 (addition of Streptococcus termophilus 10%). The treatments was repeated 4 times. The parameters observed pH, total acid, total lactic acid bacteria, appearance, aroma and taste. The data were tested by analysis of variance at 5% significance level using software Co-Stat. Significantly different treatments were tested further using Honestly Significant Difference (HSD) with the same real level. The results showed that the addition of inoculum gave a significantly different effect on the total of acid and flavor of sweet corn yogurt by scoring test, but gave not significantly different effect on pH, appearance, aroma, flavor by hedonic test, appearance and aroma by scoring test. the addition of Streptococcus termophilus inoculum was the best treatment with pH 3.87, total acid 0.031%, total lactic acid bacteria 6,8x108 cfu/ml and can be accepted by panelists with the rather thick of a appearance, slightly flavor of yogurt and slightly sour of taste. Keywords: sweet corn, type of inoculum, yogurt. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat kimia dan organoleptik yogurt jagung manis dengan menggunakan beberapa jenis inokulum. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu jenis inokulum (I), yang terdiri dari 4 perakuan yaitu I1 (penambahan Lactobacillus casei 10%), I2 (penambahan Lactobacillus bulgaricus 10%), I3 (penambahan Bifidobakterium longum 10%) dan I4 (penambahan Streptococcus termophilus 10%) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Parameter yang diamati meliputi pH, total asam, total bakteri asam laktat, penampakan, aroma dan rasa. Data hasil pengamatan diuji dengan analisis keragaman pada taraf nyata 5% menggunakan software Co-Stat. Perlakuan yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan taraf nyata yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan inokulum memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap total asam dan rasa yang diuji secara skoring yogurt jagung manis, namun memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap pH, penampakan, aroma dan rasa rasa secara hedonik. Penambahan inokulum Streptococcus termophilus merupakan perlakuan terbaik dengan pH 3,87, total asam 0,031%, total bakteri asam laktat 6,8x108 cfu/mldan dapat diterima oleh panelis dengan penampakan agak kental, agak beraroma khas yogurt dan rasanya agak asam. Kata kunci :jagung manis, jenis inokulum, yogurt.
KAJIAN MASA SIMPAN SATE PUSUT DENGAN ASAP CAIR YANG DISIMPAN DENGAN BEBERAPA JENIS KEMASAN PADA SUHU RUANG Rudi Ansori; Nazaruddin Nazaruddin; Wiharyani Werdiningsih
Pro Food Vol. 2 No. 1 (2016): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.539 KB)

Abstract

The aimed of this research was to determine the effect of different packages on the quality of Pusut Satay during storage in room temperature. The method that used was experimental method with Completely Random Design (CRD) with one factor consist of 4 treatments: laminated paper package (P1), mika box package (P2), Styrofoam package (P3) and LDPE plastic package (P4). Parameter ware analized water content, FFA content, pH, total plate count and yeast total, sensory properties (taste, color, odor and texture ) with hedonic scales. The data were analized using Analysis of Variance on the significant of 5% using CoStat software. Significant result were analizad using Honestly Significant Difference (HSD). Whereas microbiologi’s data was analized using descriptif method. The results showed that the types of package gave non significant effects on water content, FFA content, taste, color, odor and texture during 0 and 24 hours storage. The pH was significant in 0 hour of storage, but that were significant on water content, FFA content, pH, taste, color, odor and texture during 48 hours storage. The pH was significant in 24 and 48 hours of storage. Total plate count of Pusut Satay for all treatments didn’t meet the maximum standard based on National Standarization Agency 7388:2009. Yeast total for all treatments met the maximum standard, it was <1,0x102 CFU/gram during 0 hour, but didn’t meet the maximum requirement for total yeast during 24 and 48 hours. Pusut Satay packaged with LDPE plastic (P4) is recommended as the best treatments based on pH, water content, FFA content, taste, color, odor and texture during storage in room temperature. Keywords: liquid smoke, packages, pusut satay, shelf life. ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis kemasan terhadap beberapa komponen mutu Sate Pusut selama penyimpanan pada suhu ruang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan percobaan faktor tunggal yang terdiri dari empat perlakuan yaitu: pengemasan dengan kertas laminasi (P1), kotak mika (P2), kotak styrofoam (P3) dan plastik jenis LDPE (kemasan plastik) (P4). Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu kadar air, kadar FFA, pH, total mikroba, total jamur, rasa, warna, aroma dan tekstur secara hedonik. Data hasil pengamatan kimia dan organoleptik dianalisis dengan analisis keragaman pada taraf nyata 5% menggunakan software Co-Stat. Jika terjadi perbedaan yang nyata hasil pengamatan kimia dan organoleptik akan dilakukan uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil pengamatan uji mikrobiologi menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan jenis kemasan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kadar air, kadar FFA, rasa, warna, aroma dan tekstur pada penyimpanan 0 jam dan 24 jam serta kadar pH pada penyimpanan 0 jam, tetapi berbeda nyata terhadap kadar air, kadar FFA, warna, aroma dan tekstur pada penyimpanan 48 jam, pH pada penyimpanan 24 jam dan 48 jam. Total mikroba Sate Pusut semua perlakuan tidak memenuhi syarat batas maksimum cemaran mikroba berdasarkan SNI 7388:2009 selama penyimpanan. Total jamur Sate Pusut semua perlakuan memenuhi syarat batas maksimum cemaran jamur pada produk pangan yaitu <1,0x102 CFU/gram selama penyimpanan 0 jam, tetapi tidak memenuhi syarat batas maksimum cemaran jamur pada produk pangan selama penyimpanan 24 dan 48 jam. Pengemasan dengan plastik LDPE (kemasan plastik) (P4) dapat direkomendasikan sebagai perlakuan yang lebih baik berdasarkan kadar pH, kadar air, kadar FFA, tingkat kesukaan warna, aroma dan tekstur Sate Pusut, pada suhu ruang. Kata kunci: asap cair, kemasan, sate pusut, penyimpanan.
PENGARUH KONSENTRASI GEL BUAH OKRA (Abelmoschus esculentus L.) TERHADAP MUTU ES KRIM CAMPURAN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI Kurnia Intan Pratiiwi; M. Abbas Zaini; Nazaruddin Nazaruddin
Pro Food Vol. 2 No. 2 (2016): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.396 KB)

Abstract

The aimed of this study was to determine the effect of okra fruit gel concentration on the quality of cow's and soybean milk mixed ice cream. The method used on this research is an experiment in laboratories with single factor Randomized Complete Block Design (RCBD) which is the concentration of okra fruit gel with six treatments and three repetitions. The treatments used for testing were 0%, 1%, 2%, 3%, 4% and 5%. The observed parameters were the chemical properties (water content, ash content and crude fiber content), physical properties (overrun and resistance) as well as the organoleptic properties (color, aroma, taste, and texture) which were tested using descriptive and affective methods. The data were analyzed using co-Stat software with 5% significance level, the treatments that were significantly and different was then analyzed using Honestly Significant Difference (HSD) test. The research showed that the addition of okra fruit gel gives a significant effect on water content, ash content, crude fiber content, overrun, resistance and descriptive methods (color and texture), but gave no significant effect on the descriptive method (aroma and taste) and the affective methods (color, aroma, texture, taste). The addition 1% okra fruit gel gave the best result with 63.5675% water content, ash content of 1.1518%, 0.4368% crude fiber content, overrun 56.23%, with resistance for 60 minutes 87 seconds, the texture was rather soft and acceptable according to the panelists. Keywords: okra fruit gel, chemical quality, physical quality, organoleptic. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gel buah okra terhadap mutu es krim campuran susu sapi dan susu kedelai. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan di labolatorium dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu konsentrasi gel buah okra dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5%. Parameter yang diamati adalah sifat kimia (kadar air, kadar abu dan kadar serat kasar), sifat fisik (overrun dan resistensi) serta sifat organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur) yang diuji dengan menggunakan metode deskriptif dan metode afektif. Data dianalisis menggunakan software Co-Stat pada taraf nyata 5% dan apabila terdapat beda nyata maka diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gel buah okra memberikan pengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, kadar serat kasar, overrun, resistensi dan metode deskriptif (warna dan tekstur) namun tidak memberi pengaruh nyata terhadap metode deskriptif (aroma dan rasa) dan metode afektif (warna, aroma, tekstur, rasa). Perlakuan penambahan gel buah okra 1% direkomendasikan sebagai perlakuan terbaik dengan kadar air 63,5675%, kadar abu 1,1518%, kadar serat kasar 0,4368%, overrun 56,23%, resistensi selama 60 menit 87 detik, tekstur agak lembut dan rasa yang disukai panelis. Kata kunci: gel buah okra, mutu kimia, mutu fisik, organoleptik.
PENGARUH PENAMBAHAN HIDROKOLOID IOTA KARAGINAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS, KEAMANAN DAN DAYA SIMPAN ROTI Mutia Devi Ariyana; Sri Widyastuti; Nazaruddin Nazaruddin; Baiq Rien Handayani; Wiharyani Werdiningsih; Novia Rahayu
Pro Food Vol. 3 No. 1 (2017): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.45 KB) | DOI: 10.29303/profood.v3i1.39

Abstract

Bread is made and eaten in most countries around the world. Nowadays, the use of additives has became a common practice in the baking process to improve the bread quality. Nevertheless, addition of excessive artificial food additives have been linked to various health risks. Increasing in awareness of healthy food was stimulate various researches to found the food additives that safely used in the baking process, include the hydrocolloid which extracted from seaweed as the main commodity of West Nusa Tenggara. The aim of this work was to analyse the effect of iota-carrageenan extracted from Euchema spinosumaddition to improve the bread quality, safety and shelf-life during the storage periode. Up to date, no systematic study has been reported on the effect of iota-carrageenan as a natural food additive in the baking process. Based on the observation and experimental data, generally the addition ofiota-carrageenan was significantly affect the bread volume, elasticity, water content, crumb structure and texture, gas cell diameter and sensory parameter compared to the control. Iota-carrageenan at 0.4% concentration increased the bread volume by reduced the gas cell diameter that created the uniform matrix to prevent the gas lose during the baking process, same as the effect of bread improver addition. This level of consentration could also delayed the staling process by retarded the moisture migration to the surface that prevent the reduction of water content and elasticity during 96 hours storage of a bread. Sensory evaluation by a costumer panel gave the higher score for overall acceptability to the bread formulation added with iota-carrageenan compared to the control. The overall results showed that the iota-carrageenan potentially used as a natural bread improver to substituted the artificial food additives that widely used in baking process. Keywords: bread, improver, iota carrageenan, shelf-life, food safety ABSTRAK Roti merupakan bahan makanan yang sangat banyak dikonsumsi di dunia. Saat ini, penambahan berbagai Bahan Tambahan Makanan (BTM) umum dilakukan untuk meningkatkan kualitas roti. Akan tetapi, penambahan BTMsintetis secara berlebihan dapat membawa berbagai konsekuensi kesehatan. Meningkatnya kesadaran akan pentingnya makanan sehat mengakibatkan semakin berkembangnya pencarian BTM yang aman pada proses pembuatan roti, salah satunya adalah hidrokoloid hasilekstraksi dari rumpul laut yang merupakan komoditas unggulan di provinsi NTB. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahaniota karaginan yang diekstraksi dari Euchema spinosumdalam meningkatkan kualitas, keamanan dan memperpanjang masa simpan roti. Saat ini belum ada laporan mengenai penggunaan iota karaginan sebagai BTM pada proses pembuatan roti. Berdasarkan hasil pengamatan dan data parameter yang diuji, penambahan iota karaginan pada adonan roti memberikan pengaruh yang signifikan pada volume pengembangan, elastisitas, kadar air, struktur dan tekstur crumb, diameter pori dan parameter sensoris roti.Iota karaginan dapat meningkatkan persentase volume pengembanganterutama pada konsentrasi 0,4% dengan memperkecil diameter pori roti yang dihasilkan sehingga menciptakan suatu matriks yang seragam dan dapat bertindak sebagai perangkap untuk mencegah gas CO2 terlepas selama proses pemanggangan, serupa dengan pengaruhbread improver.Penambahan iota karaginan 0,4% juga memperlambat migrasi kelembaban menuju permukaan sehingga menghambat penurunan kadar air dan elastisitas roti hingga 96 jam masa simpan. Hasil uji organoleptik juga menunjukkan bahwa roti dengan penambahan iota karaginan lebih disukai. Peningkatan kualitas dan daya simpan roti dengan penambahan iota karaginan menunjukkan bahwa hidrokoloid jenis ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bread improver yang lebih terjamin keamanannya dibandingkan dengan bread improver sintetis yang saat ini digunakan dalam proses pembuatan roti. Kata kunci: roti, pengembang, iota karaginan, daya simpan, keamanan pangan
UJI AKTIVITAS INOKULUM TEMPE DARI BAHAN LIMBAH KULIT PISANG TERHADAP MUTU TEMPE KEDELAI Muhammad Triyono; Nazaruddin Nazaruddin; Wiharyani Werdiningsih
Pro Food Vol. 3 No. 1 (2017): Pro Food
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.217 KB) | DOI: 10.29303/profood.v3i1.43

Abstract

Banana pulp can be used as a substrate in the manufacture of tempeh inoculum. The aimed of this study was to determine the activity of the tempe inoculum from banana pulp to the quailty of chemical, organoleptic and microbiological soybean tempeh. The experimental design used in this study was completely randomized design (CRD) with one factor was the concentration of inoculum (LIPI inoculum and banana pulp inoculum) with different concentrations on each treatment. Parameters measured were moisture content, ash content, protein content, total fungi, misellium observations, and also favorite sightings include compactness misellium raw tempeh, aroma and texture. The results showed that LIPI inoculum concentrations of 0.2%, Banana Peel (KP) 0.1%; 0.2%; 0.3%; and 0.4% had no different effect on moisture content, protein content, and ash content, but significantly different effect on the misellium compactness, texture, and flavor. The use of 0.3% inoculum of banana pulp is the best treatment for the quality of soybean tempeh with misellium compactness, texture, and aroma which preferred by the panelists with a moisture content of 58.66%, ash content of 0.73%, and protein content 20,31 % according to SNI 01-3144-1992. Key words: banana pulp, inoculum, soybean tempeh ABSTRAK Limbah kulit pisang dapat dijadikan sebagai substrat dalam pembuatan inokulum tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas inokulum bahan limbah kulit pisang terhadap mutu kimia, organoleptik dan mikrobiologi tempe kedelai. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi inokulum (Inokulum Buatan LIPI dan inokulum limbah kulit pisang) dengan konsentrasi yang berbeda pada tiap perlakuan. Parameter yang diamati adalah kadar air, kadar abu, kadar protein, total jamur, pengamatan misellium, dan juga kesukaan penampakan tempe mentah meliputi kekompakan misellium, aroma dan tekstur. Hasil menunjukkan bahwa faktor konsentasi inokulum LIPI 0,2%, Kulit Pisang (KP) 0,1%, KP 0,2%, KP 0,3%, KP 0,4% memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar abu, tetapi memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kesukaan kekompakan misellium, tekstur, dan aroma. Penggunaan inokulum kulit pisang dengan konsentrasi 0,3% merupakan perlakuan terbaik terhadap mutu tempe kedelai dengan kekompakan misellium, tekstur, dan aroma yang disukai oleh panelis dengan kadar air 58,66%, kadar abu 0,73%, dan kadar protein 20,31% sesuai dengan SNI 01-3144-1992. Kata kunci: inokulum, kulit pisang, tempe kedelai
PENAMBAHAN BAKTERI ASAM LAKTAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS, KEAMANAN DAN DAYA SIMPAN ROTI: Addition of lactic acid bacteria to improve bread quality, safety, and shelf life Mutia Devi Ariyana; moegiratul amaro; Wiharyani Werdiningsih; Baiq Rien Handayani; Nazaruddin Nazaruddin; Sri Widyastuti
Pro Food Vol. 4 No. 2 (2018): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.975 KB) | DOI: 10.29303/profood.v4i2.84

Abstract

ABSTRACT The changes of people consumtion patterns demands a healthier bread product and tends to be organic food without use synthetic food additives that brings various consequences to health. This condition leads to the development of food additives which has effectiveness equivalent to synthetic food additive but safe for health especially if consumed long term. Lactic acid bacteria is a bacteria that hass been widely used in fermented food production process. Making bread using lactic acid bacteria begins with sourdough or acid dough consisting of flour and water fermented with lactic acid bacteria either derived from a particular natural contaminant from flour or from a starter culture containing one or more known lactic acid bacteria. Various product of actic acid bacteria metabolism such as lactic acid, acetic acid, exopollysaccharide and antimicrobial compounds such as bacteriocin make lactic acid bacteria application in baking process have to the potential to improve microbiological quality and bread shelf-life. This research aims to study the effect of lactic acid bacteria addition as a natural preservative in the baking process. The ability of lactic acid bacteria to evolve naturally from fermented flour and water promises the potential for easy sourdough preparation and can be used continuously as a natural preservative that will save production cost. The parameters to be determined include evaluation of lactic acid bacteria and yeast growth on dough and determination of moisture content as well as total bacteris, mold and E.coli an bread. Key words: bread, lactic acid bacteria, preservatives, shelf-life, food safety ABSTRAK Pergeseran pola konsumsi masyarakat menuntut adanya produk roti yang lebih sehat dan cenderung bersifat organik tanpa penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) sintetis yang membawa berbagai konsekuensi terhadap kesehatan. Kondisi ini mengarah pada berkembangnya pencarian BTM yang memiliki efektifitas yang setara dengan BTM sintetis namun aman bagi kesehatan terutama jika dikonsumsi jangka panjang. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan golongan bakteri yang telah digunakan secara luas dalam proses produksi makanan fermentasi. Pembuatan roti menggunakan BAL diawali dengan sourdough atau adonan asam yang terdiri atas tepung dan air yang difermentasi dengan BAL baik yang berasal dari kontaminan alami tertentu dari tepung atau dari suatu kultur starter yang mengandung satu atau lebih BAL yang sudah diketahui jenisnya. Berbagai produk hasil metabolisme BAL seperti asam laktat, asam asetat, eksopolisakarida dan senyawa antimikroba seperti bakteriosin menjadikan aplikasi BAL pada proses pembuatan roti berpotensi meningkatkan kualitas mikrobiologis dan daya simpan roti. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mempelajari pengaruh penambahan BAL sebagai pengawet alami dalam proses pembuatan roti. Kemampuan BAL untuk berkembang secara alami dari tepung dan air yang difermentasi menjanjikan potensi penyediaan sourdough yang mudah dibuat dan dapat digunakan secara kontinyu sebagai pengawet alami sehingga akan menghemat biaya produksi. Parameter yang akan ditentukan meliputi evaluasi pertumbuhan BAL dan yeast pada adonan dan penentuan kadar air serta total bakteri, kapang dan E. coli pada roti. Kata kunci: roti, bakteri asam laktat, pengawet, daya simpan, keamanan pangan.
PENGARUH RASIO CAMPURAN BERAS KETAN DAN KACANG LEBUI TERHADAP KADAR ANTOSIANIN DAN SIFAT SENSORIS KERIPIK JAJE TUJAK, JAJANAN TRADISIONAL KHAS LOMBOK: The Effect of Sticky Rice and Pigeon Pea Mix Ratio on Total Anthocyanin and Sensory Properties Jaje Tujak Chips, a Lombok Traditional Snack Food Widiyastuti Widiyastuti; Nazaruddin Nazaruddin; Dody Handito
Pro Food Vol. 5 No. 2 (2019): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.795 KB) | DOI: 10.29303/profood.v5i2.100

Abstract

ABSTRACT Jaje tujak was a Lombok’s traditional snack food that has a short shelf life and lacks other nutrients besides carbohydrates. The aim of this research was determined the optimal ratio of sticky rice and pigeon pea on nutritional components and sensory of jaje tujak chips. This research used a Completely Randomized Design (CRD) with single factor was the proportion of sticky rice and pigeon pea with three replications. Data were analyzed by analysis of variance (ANOVA) at 5% level using software Co-Stat, if there was difference, then tested further with Orthogonal Polynomial Method (OPM). The result showed that the ratio of sticky rice and pigeon pea had significant on anthocyanin levels, antioxidant activity, moisture, ash and sensory properties including hedonic (texture, color and taste) and scoring properties (texture, color, taste and aroma) but non significant on aroma (hedonic method). The results showed that the highest anthocyanin levels was L5 were 47.67 ppm and 63% antioxidant activity with 1.77% moisture and 5.31% ash. The result showed that The best treatment showed by L3 (70%:30%) seen from the sensory texture, color, taste and aroma which was favored by the panelists and in scoring which had a assessment of texture was slightly crunchy, slightly white color, slightly pigeon pea’s taste and not slightly pigeon pea’s aroma; with 34.23 ppm anthocyanin levels, 50.33% antioxidant activity, 2.01% moisture and 3.57% ash. Keywords: Chips, jaje tujak, pigeon pea. ABSTRAK Jaje tujak merupakan jajanan tradisional khas Lombok yang mempunyai umur simpan pendek dan kurang zat gizi lain selain karbohidrat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan rasio campuran yang terbaik antara beras ketan dan kacang lebui terhadap komponen gizi dan sensoris keripik jaje tujak. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu proporsi beras ketan dan kacang lebui dengan tiga kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis keragaman pada taraf 5% menggunakan aplikasi Co-Stat, apabila terdapat perbedaan yang nyata, maka diuji lanjut dengan menggunakan Metode Ortogonal Polinomial (MOP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi beras ketan dan kacang lebui berpengaruh nyata terhadap kadar antosianin, aktivitas antiosidan, kadar air, kadar abu, hedonik (tekstur, warna, rasa) dan scoring (testur, warna, rasa dan aroma), namun tidak berpengaruh nyata terhadap aroma secara hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar antosianin tertinggi yaitu L5 sebesar 47,67 ppm dan aktivitas antioksidan 63% dengan kadar air 1,77% dan kadar abu 5,31%. Proporsi beras ketan dan kacang lebui pada L3 (70%:30%) merupakan hasil terbaik dilihat dari sensoris tekstur, warna, rasa dan aroma yang agak disukai oleh panelis dan secara scoring tekstur agak renyah, berwarna agak putih, agak berasa lebui dan agak tidak beraroma lebui; dengan total antosianin 34,23 ppm, aktivitas antioksidan 50,33%, kadar air 2,01% dan kadar abu 3,57%. Kata kunci: Jaje tujak, lebui, keripik.
MUTU YOGHURT SUSU KUDA LIAR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK KAYU MANIS PADA BERBAGAI KONSENTRASI: The Quality of Yoghurt Wild Horse Milk with the Addition of Sweet Wood Extract in Various Concentrations Siska Cicilia; Nazaruddin Nazaruddin; Siti Sarah Marnianti
Pro Food Vol. 7 No. 1 (2021): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v7i1.191

Abstract

ABSTRACT Objective of this research was to find out the quality of y Sumbawa wild horse milk yogurt added with cinnamon extract at various concentrations. This research used a single factor completely randomized design (CRD) with a concentration of cinnamon extract (P) consisting of 6 treatments, i.e. P1 (0%), P2 (2%), P3 (4%), P4 (6%), P5 (8%) and P6 (10%). The parameters observed were chemical quality (antioxidant activity, protein content and pH value), physical quality (viscosity and color), microbiological quality (total LAB) and organoleptic quality (color, aroma, taste, and thickness). The data from the observations were analyzed using Anova with a real level of 5% using Costat software. If there was a significant difference, a further Orthogonal Polynomial test carried out for chemical quality, HSD at a significant level of 5% for organoleptic quality, and microbiological quality were analyzed descriptively. The results showed that the addition of cinnamon extract affected the quality of the yogurt. The higher the concentration of cinnamon extract, the higher the antioxidant activity, protein content, viscosity, color, total LAB and the lower the pH value. The best quality of yogurt is produced with the addition of 10% cinnamon extract with 35.76% of antioxidant activity, 3.85% of protein content, 4.65 of pH value, 4,746.67 mPa.s of viscosity, color 62o of oHue value and 43,88 of lightness value, 8,2 x 109 CFU/ml of LAB total in accordance with the quality requirements of yoghurt based on SNI 2981: 2009 as well as organoleptics acceptable to the panelists. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu yoghurt susu kuda liar Sumbawa yang ditambahkan dengan ekstrak kayu manis pada berbagai konsentrasi. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal adalah konsentrasi ekstrak kayu manis (P) yang terdiri atas 6 perlakuan, yaitu P1 (0%), P2 (2%), P3 (4%), P4 (6%), P5 (8%) dan P6 (10%) yang diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati yaitu mutu kimia (aktivitas antioksidan, kadar protein dan nilai pH), mutu fisik (viskositas dan warna), mutu mikrobiologi (total BAL) dan mutu organoleptik (warna, aroma, rasa, dan kekentalan). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan Anova dengan taraf nyata 5% dengan menggunakan software Costat. Apabila terdapat perbedaan nyata, maka dilakukan uji lanjut Polynomial Orthogonal untuk mutu kimia, uji lanjut BNJ pada taraf nyata 5% untuk mutu organoleptik, dan mutu mikrobiologis dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak kayu manis mempengaruhi mutu yoghurt. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak kayu manis, maka semakin meningkat aktivitas antioksidan, kadar protein, viskositas, warna, total BAL serta semakin rendah nilai pH. Mutu yoghurt terbaik dihasilkan dengan penambahan 10% ekstrak kayu manis dengan aktivitas antioksidan 35,76%, kadar protein 3,85%, nilai pH 4,65; viskositas 4746,67 mPa.s; warna dengan nilai ˚Hue 62˚ dan nilai lightness sebesar 43,88; total BAL 8,2x109 CFU/ml yang sesuai dengan persyaratan mutu yoghurt berdasarkan SNI 2981:2009 serta organoleptik yang dapat diterima oleh panelis.
PELATIHAN STANDAR HIGIENE DAN SANITASI UNTUK PENINGKATAN PEMBERDAYAAN UKM OLAHAN IKAN PATIN Roza Elvyra; Dewi Indriyani Roslim; Nazaruddin Nazaruddin
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 2 No 2 (2018): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3335.467 KB) | DOI: 10.37859/jpumri.v2i2.837

Abstract

Pelatihan standar higiene dan sanitasi dilaksanakan sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Perguruan Tinggi terhadap UKM Olahan Ikan Patin di Kampung Patin, Desa Koto Mesjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Peserta pelatihan adalah anggota dari UKM Negeri Patin dan UKM Mr. Patin. Produk UKM berupa nugget, bakso, abon, kerupuk kulit dan fillet dari bahan baku ikan patin. Pelatihan dilaksanakan sebagai bentuk transfer pengetahuan mengenai standar higiene dan sanitasi serta cara dan persyaratan pengurusan izin edar produk pangan untuk peningkatan pemberdayaan UKM olahan ikan patin. Pelatihan ini bekerjasama dengan pemateri dari BBPOM di Pekanbaru. Dari hasil kuisioner diketahui bahwa peserta pelatihan mendapatkan peningkatan pengetahuan yaitu dari 35% peserta yang sudah memahami mengenai standar higiene dan sanitasi sebelumnya, meningkat menjadi 95% peserta yang betul-betul memahami setelah pelatihan. Anggota UKM juga mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai cara dan persyaratan pengurusan izin edar produk pangan, yatitu dari 20% peserta yang sudah mengetahuinya sebelum pelatihan meningkat menjadi 95% peserta yang memahami setelah pelatihan
PENGARUH PENGUATAN KELOMPOK TANI TERHADAP PARTISIPASI DAN MOTIVASI PEMUDA TANI PADA USAHA PERTANIAN DI LEUWILIANG, BOGOR Nazaruddin Nazaruddin; Oeng Anwarudin
JURNAL AGRIBISNIS TERPADU Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.461 KB) | DOI: 10.33512/jat.v12i1.5530

Abstract

Strengthening farmer groups has been carried out as an effort to regenerate farmers through fostering partner villages. The study aimed to analyze descriptively the performance of farmer group strengthening, participation and motivation of farmer youth and analyze the influence of farmer group reinforcement on farmer's youth participation and motivation in agricultural business. Research has been carried out in Leuwiliang District, Bogor Regency. The study population was farmer youth as members of farmer groups who were targeted by partner villages. The next population became the respondents of the study as many as 60 people taken by census. The research variables consisted of individual characteristics (X1), strengthening farmer groups (X 2), farmer youth participation (Y1) and farmer youth motivation (Y2). Statistical analysis used descriptive and regression statistical analysis. The results showed that the strengthening of partner farmer groups was at high criteria, participation and motivation of farmer youth was in the medium category. The participation of farmer youth is influenced by perceptions, access to ICT and strengthening farmer groups. Motivation of farmer youth is influenced by perceptions, access to ICT, strengthening farmer groups and participation in agricultural activities.
Co-Authors . Darniati . Zulfan A. I Mahyuddin Abdullah Hamzah Abdurrazak Abdurrazak Adibyathul Fikri Januar Afrian Afrian Ajirni Ajirni Alim Misbullah Amalia Sutriana Aminuddin Aminuddin Aminuyati Amir Mukhlis Amiruddin . Amiruddin Amiruddin Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anang Suhandi Angga Islam Darmawan Anisa Purnamasari Ansar Ansar Ansar Ansar ANSAR Anwarudin, Oeng Arman Sayuti Asri Rizky Asri Rizky Azis, Atri Dewi Baiq Rien Handayani, Baiq Rien Cece Indriani Chaliddin Chaliddin Cupu, Dedi Rosa Putra Cut Dian Fitri Dedy Masnur, Dedy Devi Dianti Dewi Indriyani Roslim Dian Masyitha divina dinda hayati Dody Handito dzulfikar faizin romas Eka Safitri Ermaini Ermaini Erwin Erwin Etriwati E Fadli A Gani Fauzy Fauzy Feblil Huda Febrian Febrian Fitri Oviyanti Fitriani Fitriani Fridarti, Fridarti Gusriady Syahputra Herisiswanto Herisiswanto Hirpatul Laeli Ilham Maulana Imtihan Imtihan Inayatillah Inayatillah Irma Anggraini Islami, Syaifuddin J Samudra Jon Aristo Jufri Yahya Khairi Suhud KIKI GUNAWAN Kurnia Intan Pratiiwi Lazim N Lazim N Lehet Rikardo Pandiangan Lelifajri Lelifajri Lisnawati Lisnawati M Bur M Hambal M Hanafiah M Jalaluddin M Nur Salim M Nur Salim M. Abbas Zaini Meimuharani Meimuharani MIFTAHUL JANNAH Mikha Febryaan Tambunan Mirna Safrani Fauzi moegiratul amaro Muhammad Ikhsan Muhammad Isa Muhammad Nur Salim Muhammad Triyono Mulyadi Adam Munawar Khalil Musfiana Musfiana Mutia Devi Ariyana Muttaqien Muttaqien Muzdalifah Mariska Nayla Desviona Novia Rahayu Nurdiniyah Nurdiniyah Nuzul Asmilia Rahmadi Rahmadi Rasudin Rasudin Razali Daud resti aulia putri Ridwan Hakim Rinaldi Idroes Rochman Saefudin Romy Romy roza Agravion Roza Elvyra Rudi Ansori Ruhamah Ruhamah Rusli Rusli Sabrina Sabrina Salsabila, Unik Hanifah Sari Arie Lestari Siska Cicilia Siti Aisyah Siti Aisyiah Siti Mariyam Siti Sarah Marnianti Sri Mulyani Sri Widyastuti Sugito Sugito Supriadi Supriadi Supriatno Supriatno Syafri Syafri Syafrizal Syafrizal T Armansyah TR T. Fadrial Karmil Teguh Iman Tridian Novia Gelis Ummu Balqis Wa Ode Nova Noviyanti Widiyastuti Widiyastuti Wiharyani Werdiningsih Willy Hartino Siregar Winaruddin Winaruddin Wiwik Oktarina Yefrizal Yefrizal Yudha Fahrimal Yudi Saputra Zahalim Zahalim Zainuddin Zainuddin zairul Antosa Zuhrawati NA Zuhrawati Zuhrawati Zul Fanji Zuraidawati Zuraidawati