Suharjono Suharjono
Politeknik Negeri Jember

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK TERASI PADA USAHA KELOMPOK POKLAHSAR DI KECAMATAN PUGER UNTUK MENDORONG PENGEMBANGAN PEMASARANNYA Hari Rujito; Sutarjo Sutarjo; Taslim Taslim; Suharjono Suharjono
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v14i2.435

Abstract

Terasi Puger dikenal sebagai produk yang sangat lezat dan populer, tetapi pemasaran produk ini masih terbatas di pasar tradisional saja dan kurang mampu menembus pasar modern (Super market). Hal ini terjadi karena kurang standar desain kemasan, menghemat daya tahan dan bau yang kuat yang membuat Terasi Puger tidak dapat ditampilkan dan dijual di pasar modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui desain yang paling sesuai dan kinerja produk Terasi Puger untuk pengembangan pemasaran, sehingga perlu pendekatan model Fungsi Deployment Kualitas. Analisis data menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan teknik Quality Function Deployment (QFD). Hasil penelitian ini menunjukkan kriteria kebijakan yang diyakini sebagai yang paling penting adalah peningkatan pendapatan dari 0,731 nilai bobot dan strategi pemasaran yang lebih luas sebagai alternatif kebijakan yang mempengaruhi sebagian besar untuk 0518 nilai bobot. Untuk kebutuhan konsumen dari produk terasi srimp kelompok Poklahsar yang perlu perbaikan adalah Aroma, ukuran, kemasan, komposisi, tanggal kadaluarsa, Kesiapan (Maturity), Kesehatan Label (P.IRT) dan Ease Acquire. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut; kriteria kebijakan yang paling cocok dari Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah peningkatan pendapatan, yang paling cocok strategi kebijakan alternatif strategi pemasaran untuk pasar asrama, desain yang paling sesuai adalah dengan meningkatkan berat badan dengan 4,5 gram, sebuah kemasan kompak dan label kemasan dengan tanggal kadaluarsa dan label kesehatan (P.IRT), dan pertunjukan yang paling cocok yang baik terasa udang, baik aroma (tidak tajam), bahan warna natural, harga sesuai dengan kualitas yang ditawarkan, bahan-bahan yang tercantum dalam paket, dan mudah dalam memperoleh produk dan memperluas distribusi ke pasar yang lebih luas.
Penyuluhan Dan Pendampingan Kegiatan Pengemasan Produk Tepung Roti Dari Limbah Kulit Kopi Di Desa Kemuning Lor Kabupaten Jember: Counseling and Assistancing in Packaging Activities for Flour Products from Coffee Peel in Kemuning Lor Village, Jember Regency Setyo Andi Nugroho Nugroho; Rizky Nirmala Kusumaningtyas; Suharjono Suharjono; Tirto Wahyu Widodo; Hatmiyarni Tri Handayani
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i3.3376

Abstract

Kopi merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Jember adalah salah satu daerah yang terkenal sebagai penghasil kopi, salah satunya adalah di kecamatan Arjasa desa kemuning Lor. Proses pengolahan yang dilakukan berupa, pengolahan basah dan kering. Selama proses pengolahan kopi, dihasilkan limbah berupa kulit kopi yang menimbulkan bau busuk jika didiamkan. Salah satu modifikasi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan limbah adalah mengolahnya menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis, yaitu tepung roti. kendala pembuatan tepung roti adalah proses pengemasan agar dikenal masyarakat luas. Produk pengemasan roti salah satunya adalah branding melalui kemasan dan labelling. Tujuan dari kegiatan ini adalah menghasilkan produk yang memiliki daya jual yang tinggi dengan kemasan yang informatif. Hasil menunjukkan pengetahuan ibu-ibu Pengajian Al-Falah Kemuning Lor Kabupaten Jember, saat Pre-test paling memahami tentang syarat Bahan kemas sebanyak 25%, sedangkan paling rendah tentang produk diversivikasi kopi yaitu 0%. Hasil Post-Test tertinggi yaitu 100% pada pemahaman tentang kemasan, labelling, macam-macam pengemasan, dan pentingnya kemasan.  Post-test terendah pada syarat Bahan kemas yaitu 80%. Hasil ini menunjukkan Ibu lebih dari 80% Paham serta bisa mempraktekan tentang proses pengemasan pada produk Tepung Roti.
Uji Daya Hasil Empat Strain Jagung (Zea mays L.) Pra-Komersial Terpilih Suharjono Suharjono; Patrisia Mega Kartika Candra; Agus Supriono
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 2 No. 2 (2023): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/trilogi.v2i2.42

Abstract

Uji daya hasil pada beberapa galur jagung mays L) dilakukan di salah satu perusahaan perbenihan yang bergerak bidang produksi benih jagung hibrida perusahaan tersebut adalah PT. Syngenta Seed Indonesia dimana kegiatan ini merupakan akhir dari penelitian. Uji Daya Hasil ini hasilnya akan menjadi acuan perusahaan untuk galur yang pantas untuk dilepas menjadi varietas baru. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok Non-faktorial (RAK) yang diulang sebanyak 6 kali pada setiap galurnya dan apabila pada parameter mempunyi notasi sangat berbeda nyata maka akan dilanjut ke uji selanjutnya yaitu uji DMRT (Duncan Multipe Range Test). Kegiatan uji daya hasil dilakukan pada galur yang terpilih yaitu Syn 212 , Syn 22, Syn 306 dan Syn 7328 yang diamati adalah tinggi tanaman, tinggi tongkol, panjang tongkol, berat segar panen tanpa kelobot, diameter tongkol, berat 1000 butir, berat kering pipil per plot, berat basah pipil pr plot, dan Produktivitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada galur Syn 22 mempunyai keunggulan dari yang lain karena mempunyai nilai yang besar dibandingkan galur lain. Pada parameter  galur nilainya  Syn 22 dibanding Syn 7328 panjang tongkol sebesar 17.15 : 14.96 cm, berat segar panen tanpa kelobot  62.94 : 49.01 kg/plot, berat kering pipil 30.8 : 25.1 kg/plot, berat segar pipil 37: 32.3 kg/plot, Produktivitas 19.51: 15.19 ton/ha dan berat 1000 butir 247:247 gram.  Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa galur pra komersial yang dapat dilepas terdapat pada galur V2 yang mempunyai keunggulan dari galur yang lain.