Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Penambahan Bubuk Daun Stevia Pada Minuman Kopi Arabika Terhadap Tingkat Kesukaan Konsumen Sepdian Luri Asmono; Alkuin Bangkit Kristiawan; Hatmiyarni Tri Handayani; Rizky Nirmala Kusumaningtyas
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 21 No 1 (2021): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v21i1.2631

Abstract

Kopi merupakan salah satu bahan minuman yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pecinta kopi memiliki cita rasa yang beragam, ada yang menyukai rasa kopi murni tanpa tambahan apapun, namun ada juga yang memilih untuk menambahkan gula sebagai pemanis pada kopinya. Stevia adalah alternatif pemanis alami. Namun di Indonesia, tanaman stevia belum menunjukkan peran yang signifikan sebagai sumber komoditas pemanis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan bubuk daun stevia pada minuman kopi arabika terhadap preferensi konsumen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Non Faktorial dengan 5% BNJ Advanced Test yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu K1 (0 gr), K2 (0,5 gr), K3 (1 gr), K4 (1,5 gr) dan K5 (2 gr). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan K1 (0 gr) paling disukai untuk parameter aroma dan aftertaste, perlakuan K3 (1 gr) paling disukai untuk rasa dan perlakuan K2 (0,5 gr) paling disukai untuk parameter viskositas.
Pengaruh Variasi Pollen Terhadap Karakteristik Kimia Bee pollen Ulfah Anis; Devi Silsia; Rizky Nirmala Kusumaningtyas
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v8i2.143

Abstract

Bee pollen contains high enough nutrition. Bee pollen contains some nutrients such as water, ash, lipid, protein, natural antioxidants, palmitic acid, oleic acid, linoleic acid, and linolenic acid. The high nutrients on bee pollen causes bee pollen to be widely used by many people as a food additive on some food productions. Bee pollen is widely used as a fortificant and substitute material. Bee pollen as a substitute material on the making of crackers. On snack bar making, bee pollen is used as a fortificant material. Bee pollen as a fortificant is also used on the making of milk to increase its nutrients, especially the polyphenols. One of the factors effecting the nutrient contents of bee pollen is the source of pollen. There are two sources of pollens, multiflora and uniflora. The aim of this experiment is to know the effect of pollen sources on water, ash, lipid, protein and crude fiber content in 3 types of commercial pollen in Indonesia. The result is bee pollen from 3 different plants pollen have a significant difference to proximate content including water, ash, lipid, protein, carbohydrate, and crude fiber. Keywords: bee pollen, proximate, pollen
Pengaruh Variasi Konsentrasi Labu Kuning (Cucurbita moschata) Terhadap Karakteristik Kimia Fruit leather Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Rizky Nirmala Kusumaningtyas; Putu Tessa Fadhila; Ulfah Anis; Annisa Lutfi Alwi
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v9i1.152

Abstract

Fruit leather adalah salah satu jenis produk olahan makanan yang berasal dari daging buah yang dihancurkan dan dikeringkan. Produk jenis memiliki bentuk seperti lembaran tipis dengan ketebalan sekitar 2-3 mm, menyerupai kulit dan lentur sehingga dapat digulung. Buah naga merah adalah salah satu jenis buah yang mudah dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Buah ini terkenal akan tingginya kandungan antioksidan. Pemanfaat buah naga merah menjadi produk fruit leather menjadi solusi pada permasalahan umur simpan buah naga yang relatif singkat. Penambahan labu kuning fruit leather buah naga merah diharapkan membantu perbaikan tekstur dan kenampakan warna yang dihasilkan. Pada penelitian ini digunakan empat perlakuan yaitu sampel A (Buah naga 100%), B (Buah naga 75% : labu kuning 25%), C (Buah naga 50% : labu kuning 50%) dan D (Buah naga 25% : labu kuning 75%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pegaruh penambahan variasi konsentrasi labu kuning pada karakteristik kimia meliputi kadar air, abu, karbohidrat, lemak, protein serta pada serat kasar. Hasil peneltian ini menujukkan bahwa penambahan variasi konsentrasi labu kuning pada fruit leather memberikan pengaruh yang nyata pada kadar air, kadar protein, kadar karbohidrat dan serat kasar Kata kunci: buah naga merah, fruit leather,labu kuning, proksimat Fruit leather adalah salah satu jenis produk olahan makanan yang berasal dari daging buah yang dihancurkan dan dikeringkan. Produk jenis memiliki bentuk seperti lembaran tipis dengan ketebalan sekitar 2-3 mm, menyerupai kulit dan lentur sehingga dapat digulung. Buah naga merah adalah salah satu jenis buah yang mudah dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Buah ini terkenal akan tingginya kandungan antioksidan. Pemanfaat buah naga merah menjadi produk fruit leather menjadi solusi pada permasalahan umur simpan buah naga yang relatif singkat. Penambahan labu kuning fruit leather buah naga merah diharapkan membantu perbaikan tekstur dan kenampakan warna yang dihasilkan. Pada penelitian ini digunakan empat perlakuan yaitu sampel A (Buah naga 100%), B (Buah naga 75% : labu kuning 25%), C (Buah naga 50% : labu kuning 50%) dan D (Buah naga 25% : labu kuning 75%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pegaruh penambahan variasi konsentrasi labu kuning pada karakteristik kimia meliputi kadar air, abu, karbohidrat, lemak, protein serta pada serat kasar. Hasil peneltian ini menujukkan bahwa penambahan variasi konsentrasi labu kuning pada fruit leather memberikan pengaruh yang nyata pada kadar air, kadar protein, kadar karbohidrat dan serat kasar Kata kunci: buah naga merah, fruit leather,labu kuning, proksimat
Aktivitas Antioksidan dan Karakteristik Kimia Fruit Leather Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dengan Subtitusi Labu Kuning (Cucurbita moschata) Putu Tessa Fadhila; Rizky Nirmala Kusumaningtyas; Yani Subaktilah; Ade Galuh Rakhmadevi
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol 9 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v9i1.151

Abstract

Fruit leather adalah jenis olahan produk makanan yang berasal dari bubur daging buah yang dikeringkan sampai kadar air berkisar 10-15% berbentuk lembaran dan dapat digulung. Fruit leather dapat berasal dari satu atau campuran beberapa jenis buah. Salah satu buah yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan fruit leather adalah buah naga merah yang kaya akan antioksidan. Pembuatan fruit leather dengan buah naga merah memiliki kelemahan kurangnya kandungan pectin, sehingga dapat disubtitusi dari labu kuning. Rancangan percobaan digunakan Rancangan acak lengkap dengan satu faktor perlakuan yakni variasi konsentrasi buah naga merah: labu kuning: A (100% buah naga merah); B (75% buah naga merah : 25% labu kuning); C (50% buah naga merah:50% labu kuning); dan D (25% buah naga merah dan 75% labu kuning). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi buah naga merah dan labu kining terhadap aktivitas antioksidan dan sifat kimiawi fruit leather buah naga merah-labu kuning. Parameter penelitian meliputi aktivitas DPPH ( Gaulejac et al), vitamin C (Iodimetri (AOAC 1995)), gula reduksi (Nelson Somogy) serta derajat keasaman (pH). Data dianalisis dengan metode Aova dan dilanjutkan dengan uji DMRT dengan signifikansi 5%. Hasil penelitian di dapatkan pH tertinngi pada sampe D (5,52), kadar vitamin C tertinggi (7,47%), aktivitas antioksidan tertinggi (64,96%) dan kadar gula reduksi tertinggi (51.57%) pada sampel A (buah naga 100%). Kata kunci: Fruit Leather, buah naga merah, Labu kuning, Aktivitas antioksidan, sifat kimiawi
Penyuluhan Dan Pendampingan Kegiatan Pengemasan Produk Tepung Roti Dari Limbah Kulit Kopi Di Desa Kemuning Lor Kabupaten Jember: Counseling and Assistancing in Packaging Activities for Flour Products from Coffee Peel in Kemuning Lor Village, Jember Regency Setyo Andi Nugroho Nugroho; Rizky Nirmala Kusumaningtyas; Suharjono Suharjono; Tirto Wahyu Widodo; Hatmiyarni Tri Handayani
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i3.3376

Abstract

Kopi merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Jember adalah salah satu daerah yang terkenal sebagai penghasil kopi, salah satunya adalah di kecamatan Arjasa desa kemuning Lor. Proses pengolahan yang dilakukan berupa, pengolahan basah dan kering. Selama proses pengolahan kopi, dihasilkan limbah berupa kulit kopi yang menimbulkan bau busuk jika didiamkan. Salah satu modifikasi yang dapat digunakan untuk memanfaatkan limbah adalah mengolahnya menjadi produk yang lebih bernilai ekonomis, yaitu tepung roti. kendala pembuatan tepung roti adalah proses pengemasan agar dikenal masyarakat luas. Produk pengemasan roti salah satunya adalah branding melalui kemasan dan labelling. Tujuan dari kegiatan ini adalah menghasilkan produk yang memiliki daya jual yang tinggi dengan kemasan yang informatif. Hasil menunjukkan pengetahuan ibu-ibu Pengajian Al-Falah Kemuning Lor Kabupaten Jember, saat Pre-test paling memahami tentang syarat Bahan kemas sebanyak 25%, sedangkan paling rendah tentang produk diversivikasi kopi yaitu 0%. Hasil Post-Test tertinggi yaitu 100% pada pemahaman tentang kemasan, labelling, macam-macam pengemasan, dan pentingnya kemasan.  Post-test terendah pada syarat Bahan kemas yaitu 80%. Hasil ini menunjukkan Ibu lebih dari 80% Paham serta bisa mempraktekan tentang proses pengemasan pada produk Tepung Roti.
Upaya Pemberdayaan Pemuda Pertanian melalui Edukasi Pertanian Organik di Kelurahan Sisir Kota Batu Fandyka Yufriza Ali; Annisa Lutfi Alwi; Dian Galuh Pratita; Setyo Andi Nugroho; Eva Rosdiana; Rizky Nirmala Kusumaningtyas; Descha Giatri Cahyaningrum
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Desember
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasper.v3i3.3220

Abstract

Peran generasi muda dalam meningkatkan mutu di bidang pertanian memiliki peran yang sangat krusial. Namun dewasa ini kesuburan tanah di Indonesia semakin hari semakin menurun seiring penggunaan lahan pertanian yang semakin intensif. Sehingga wawasan para pemuda terkait teknik budidaya yang ramah lingkungan melalui pertanian organik perlu ditambah dan diperkuat untuk menciptakan kemajuan dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah upaya meningkatkan pemahaman generasi muda terkait pertanian organik melalui penyuluhan dan pembuatan demplot budidaya sayur organik menggunakan pestisida nabati dan pupuk organik cair (POC) urin kelinci untuk meningatkan produk pertanian dan menstabilkan perekonomian masyarakat sekitar. Metode kegiatan yang dilakukan melalui penyuluhan, sosialisasi serta praktek langsung melalui pembuatan demplot. Penyuluhan mengenai pertanian organik dan dampaknya kepada lingkungan. Demplot difokuskan pada cara kerja dan teknik yang benar dalam pertanian organik melalui aplikasi pupuk organik cair (POC) dan pestisida nabati. Setelah adanya program kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan generasi muda petani meningkat terkait budidaya tanaman sayuran secara organik dan dampak pertanian organik terhadap lingkungan.
Water Content Comparison of Green Bean and Roasted Bean of Robusta Gumitir Coffee Based on Processing Method and Roast Level Annisa Lutfi Alwi; Anni Nuraisyah; Zeni Ulma; Lilik Mastutik; Rizky Nirmala Kusumaningtyas
Gontor Agrotech Science Journal Vol. 9 No. 1 (2023): June 2023
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v9i1.9900

Abstract

This study aims to compare the water content of green beans and roasted coffee bean based on the processing method and roasting level. The research was conducted at the TEFA Coffee Stub-Agricultural Plant Processing Laboratory, Politeknik Negeri Jember in April-July 2022. The coffee samples were Robusta coffee originating from the Gumitir area, Jember. This research consists of two main stages, green bean processing (dry (natural), honey, semi-wet, and full wash process) and roasting process based on light, medium, and dark levels. The analysis result showed that there was a decrease in the water content of coffee beans in each processing method as the roasting level increased. Overall, the water content of roast beans from full wash processing has the highest level compared to roast beans from other processed methods. The water content of green beans was originally 12.65%, decreased to 3.91%, 3.90%, and 3.38% after roasting with light, medium, and dark levels. The darker the roast level, the more weight loss. A significant decrease in water content was obtained in green beans processed by the honey method. Initially, the green bean water content was 13.05%, decreasing to 2.36%, 2.14, and 1.34% at each roasting level. Meanwhile, the green beans produced from natural processing (dry process), semi-wet, and full wash resulted in a decrease in water content that was not significant as the roasting level increased. Based on the results of this study, it is necessary to carry out further research related to the relationship between processing methods and roasting level on the physicochemical characteristics of coffee beans by optimizing.
PENINGKATAN WAWASAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI JEMBER MELALUI EDUKASI PERAN BAHAN ORGANIK DALAM MENUNJANG PERTANIAN BERKELANJUTAN Elly Daru Ika Wilujeng; Rizky Nirmala Kusumaningtyas; Annisa Lutfi Alwi; Moch Rosyadi Adnan
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 7: Desember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v3i7.6929

Abstract

Pertanian berkelanjutan memerlukan edukasi yang tepat tentang pemanfaatan bahan organik seperti limbah pertanian dan rumah tangga. Kegiatan edukasi kali ini dilaksanakan di Jurusan Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jember dengan sasaran meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pemanfaatan bahan organik. Kegiatan ini terdiri dari dua tahap, yaitu pra pelaksanaan dan pelaksanaan. Pada tahap pra pelaksanaan, disusun panduan pembuatan pupuk organik cair (POC), rundown, dan materi. Pada tahap pelaksanaan, dilakukan pemaparan materi dan praktik pembuatan POC. Kegiatan edukasi diterima dengan baik oleh mahasiswa yang antusias dalam pembuatan pupuk organik cair serta dalam evaluasi keberhasilan pembuatan pupuk organik cair. Pembuatan pupuk organik cair ini dapat menjadi alternatif solusi untuk permasalahan limbah organik dan mengurangi biaya pembelian pupuk sintetis.
Perbedaan Metode Pengolahan Pascapanen dalam Memengaruhi Kadar Kafein Roasted Bean Kopi Robusta Argopuro: The Differences in Post-Harvest Processing Methods In Affecting Caffeine Content Of Argopuro Roasted Coffee Beans Annisa Lutfi Alwi; Elok Dara Zulisma; Pascal Ryan Pramudianto; Alfian Juliansyah; M Mikail Rabbani; Putra Prayogo; Luluk Elvi Diana; Anni Nuraisyah; Rizky Nirmala Kusumaningtyas; Descha Giatri Cahyaningrum
Gontor Agrotech Science Journal Vol. 10 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : University of Darussalam Gontor, Ponorogo, East Java Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/agrotech.v10i1.12234

Abstract

This study aims to determine the caffeine content of Argopuro Jember robusta coffee beans based on differences in post-harvest processing methods. The research was conducted at the Jember State Polytechnic Agricultural Products Processing (PHP) Laboratory and the Jember State University Integrated Testing Unit Laboratory in June-September 2022. The samples were robusta coffee logs originating from the Argopuro area of ​​Jember. The post-harvest coffee processing process is divided into four (4) methods, namely natural processing (dry process), semi-wet processing, wet (full wash process), and honey processing. Green beans from the results of each processing method are roasted at light, medium, and dark levels. The roasted bean caffeine content test from each post-harvest processing method at each roasting level was carried out descriptively (simple, without repetition). Overall, the caffeine content of the roasted beans produced in this study still meets the SNI 01-3542-2004 standard, a maximum of 2%. The caffeine content of Argopuro Jember robusta coffee roast beans at the light roast level ranges from 1.44-1.65%, 1.38-1.92% for medium roast, and 1.61-1.81% for dark roast. The highest caffeine content in roasted beans at each roasting level is 1.65% (dry process), 1.92% (full wash process), and 1.81% (full wash process), respectively. Meanwhile, roasted beans with the lowest caffeine content with a value of 1.38% are produced using the semi-wet process processing method at a medium roast level. The fluctuations in caffeine values ​​produced in this study indicate that post-harvest processing methods do not affect the caffeine content of roasted beans at light, medium, or dark roast levels.
Pojok Literasi Sebagai Upaya Peningkatan Minat Baca Siswa SDN Menampu 04 Kabupaten Jember Rosdiana, Eva; Kusumaningtyas, Rizky Nirmala; Fadhila, Putu Tessa; Ali, Fandyka Yufriza; Alwi, Annisa Lutfi
Journal of Community Development Vol. 3 No. 2 (2022): December
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v3i2.95

Abstract

Interest in reading should be instilled from an early age, especially at school age. The fear of students coming to the library and the availability of books are internal and external factors. Both of these factors should be addressed properly. Thus, in this service, a literacy corner and book additions were held at SDN Menampu 04 Jember. There are several stages in the implementation of this service including 1) survey and observation, 2) planning, 3) implementation and 4) evaluation. A literacy corner is held in each class. In addition, 123 books, both fiction and non-fiction, were added. The books added also use Indonesian, English, and Regional languages. The publishers and authors of the added books also vary. So that it can increase reading interest from SDN Menampu 04 Jember. Procurement of literacy corners equipped with additional books can increase the reading interest of SDN Menampu 04 students. This is due to the existence of literacy corners in each class, as well as the many variations of books in SDN Menampu 04.