Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

OPTIMALISASI KINERJA RANTAI PASOKAN DAN RANTAI NILAI TEMBAKAU KASTURI (VOOR OOGST) DI KABUPATEN JEMBER Jannah, Rita Zachratul; Subagja, Hariadi; Rujito, Hari
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 16, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.629 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian adalah untuk menggambarkan dan menganalisis kinerja rantai pasok dan rantai nilai Tembakau Kasturi di Kabupaten Jember. Metode penelitian menggunakan analisis pemetaan rantai nilai, analisis integrasi pasar dan Analisis hierarki proses. Hasil penelitian menunjukan bahwa hambatan yang terjadi pada rantai nilai Tembakau Kasturi berdasarkan temuan lapang dapat didentifikasi sebagai berikut: Kurangnya penerapan  Good Tobacco Practices (GTP), Biaya usaha tani yang besar, Kurangnya modal, Kelembagaan petani yang tidak solid, Ketidakseimbangan jenis pasokan dan jenis kebutuhan tembakau, Biaya transportasi dan tenaga kerja tinggi, Kurangnya teknologi pengeringan, Tidak ada kepastian harga dan pasar, Rantai pemasaran yang panjang, Struktur pasar yang monopsoni, Akses pasar terbatas asimetri informasi. Hambatan yang terjadi dalam rantai nilai Tembakau Kasturi merupakan suatu tantangan yang harus dipetakan, diidentifikasi dan diberi solusi terbaik yang mencakup semua stakeholder yang ada di sepanjang rantai nilai Tembakau Kasturi. Solusi yang dapat diambil untuk memecahkan permasalahn tersebut adalah sbb: Pelatihan good tobacco practice, Bantuan permodalan petani, Pemberdayaan kelembagaan petani, Peran pemerintah dan APTI melakukan pengawasan dalam pemberdayaan kelembagaan dan kemitraan, Kepastian harga dan pasar, Membentuk pola pemberdayaan & kemitraan, Law enforcement. Dalam penelitian ini menunjukkan nilai error correction model (ECM) sebesar β2 = 0.15 Hal ini menginterpretasikan bahwa penyesuaian pada kondisi equilibrium variabel harga produsen Tembakau Kasturi adalah sebesar 6 minggu. Dengan menggunakan model  variance equation  dapat diketahui volatilitas yang terjadi pada harga Tembakau Kasturi yang merupakan hasil penjumlahan antara kedua koefisien ARCH dan GARCH yaitu sebesar 0.545043. Berdasarkan tolak ukur pengukuran dari hasil penjumlahan yang kurang dari 1 menunjukkan bahwa adanya  low volatility. Pada hasil penelitian menggunakan analisis hierarki proses (AHP) kepastian harga merupakan prioritas yang paling penting. Sedangkan alternatif strategi yang dapat diterpkan yaitu pemberdayaan petani dan pengembangan kemitraan.
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK TERASI PADA USAHA KELOMPOK POKLAHSAR DI KECAMATAN PUGER UNTUK MENDORONG PENGEMBANGAN PEMASARANNYA Rujito, Hari; Sutarjo, Sutarjo; Taslim, Taslim; Suharjono, Suharjono
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.081 KB) | DOI: 10.32528/agr.v14i2.435

Abstract

Terasi Puger dikenal sebagai produk yang sangat lezat dan populer, tetapi pemasaran produk ini masih terbatas di pasar tradisional saja dan kurang mampu menembus pasar modern (Super market). Hal ini terjadi karena kurang standar desain kemasan, menghemat daya tahan dan bau yang kuat yang membuat Terasi Puger tidak dapat ditampilkan dan dijual di pasar modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui desain yang paling sesuai dan kinerja produk Terasi Puger untuk pengembangan pemasaran, sehingga perlu pendekatan model Fungsi Deployment Kualitas. Analisis data menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan teknik Quality Function Deployment (QFD). Hasil penelitian ini menunjukkan kriteria kebijakan yang diyakini sebagai yang paling penting adalah peningkatan pendapatan dari 0,731 nilai bobot dan strategi pemasaran yang lebih luas sebagai alternatif kebijakan yang mempengaruhi sebagian besar untuk 0518 nilai bobot. Untuk kebutuhan konsumen dari produk terasi srimp kelompok Poklahsar yang perlu perbaikan adalah Aroma, ukuran, kemasan, komposisi, tanggal kadaluarsa, Kesiapan (Maturity), Kesehatan Label (P.IRT) dan Ease Acquire. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut; kriteria kebijakan yang paling cocok dari Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah peningkatan pendapatan, yang paling cocok strategi kebijakan alternatif strategi pemasaran untuk pasar asrama, desain yang paling sesuai adalah dengan meningkatkan berat badan dengan 4,5 gram, sebuah kemasan kompak dan label kemasan dengan tanggal kadaluarsa dan label kesehatan (P.IRT), dan pertunjukan yang paling cocok yang baik terasa udang, baik aroma (tidak tajam), bahan warna natural, harga sesuai dengan kualitas yang ditawarkan, bahan-bahan yang tercantum dalam paket, dan mudah dalam memperoleh produk dan memperluas distribusi ke pasar yang lebih luas.
VALUE CHAIN ANALYSIS ON KANGKONG SEED PRODUCTION in PT EAST WEST SEED INDONESIA (EWINDO) Supti, Dudin; Rujito, Hari; Kustiari, Tanti
AGRIBEST Vol 3, No 1 (2019): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1250.51 KB) | DOI: 10.32528/agribest.v3i1.1942

Abstract

This research was conducted to analyze the condition and governance value chain of kangkong in Ewindo, especially in seed production so that the area of constraints can be identified and raises opportunities for upgrading. The objectives of this study include: 1) conducting value chain mapping, 2) analyzing water spinach seed production business, 3) knowing value chain governance, and 4) developing improvement strategies. This is descriptive research by using value chain analysis, value chain governance analysis, cost-benefit analysis, and upgrading strategy. The results show that the value chain governance between Ewindo and farmers is captive, where Ewindo as the lead company is required to have ethical leadership to ensure that farmers receive fair and equal treatment. By the highest benefit-cost ratio 1.63, generally, the contract farming is profitable, except in the new region (Tuban) that the farmers still need to improve their cultivation competencies. Some constraints in the value chain such as transportation facilities, product quality and weather, resulted both economic and social upgrading opportunities, i.e.: product quality improvement through product quality training; the provision of large-capacity and routine transportation; scheduled field schools for new farmers; and increasing strong social relationship with the farmers through family gatherings, achievement awards and initiation of climate index-based insurance.
STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING TEMBAKAU BESUKI NA-OOGST BERBASIS PERBAIKAN KINERJA MUTU Sari Wiji Utami; Arief Daryanto; Hari Rujito
Jurnal Manajemen & Agribisnis Vol. 11 No. 2 (2014): Vol. 11 No. 2, Juli 2014
Publisher : School of Business, Bogor Agricultural University (SB-IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (958.81 KB) | DOI: 10.17358/jma.11.2.100-109

Abstract

The purpose of this study was to formulate strategies for improving the competitiveness of the industry by recommendations for improvements in the quality performance of Besuki Na-Oogst tobacco of PT IBB. The secondary data were collected from the company archives and judgmental sampling was used to collect primary data from two experienced respondents. The analysis method used was descriptive analysis, Pareto diagrams, fishbone diagrams, and Analitycal Hierarchy Process (AHP). The findings of this study showed that the factor of human resources was the main cause of the declining in BesNO tobacco quality performance in PT IBB. The strategy based on the priority to improve the quality performance is improving the quality of human resources, especially in the division of quality control and production through employee’s skill training. The managerial implications of the study suggested the company to be more focused and concerned with improving the quality of employee’s performance in order to improve the performance of the company's quality and competitiveness of the products.Keywords: Besuki Na-Oogst tobacco, competitiveness, quality performanceABSTRAKPenelitian ini bertujuan merumuskan strategi peningkatan daya saing industri berdasarkan rekomendasi perbaikan kinerja mutu tembakau Besuki Na-Oogst di PT Indonesia Bintang Baru (PT IBB). Pengumpulan data sekunder penelitian diperoleh dari arsip perusahaan dan judgemental sampling digunakan terhadap dua responden ahli untuk memperoleh data primer penelitian. Metode analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, diagram pareto, diagram tulang ikan dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sumberdaya manusia merupakan penyebab utama terjadinya penurunan kinerja mutu tembakau BesNO di PT IBB. Prioritas strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, dalam hal ini karyawan pada divisi quality control dan produksi melalui kegiatan pelatihan karyawan. Implikasi manajerial hasil penelitian merekomendasikan perusahaan agar lebih fokus dan memperhatikan peningkatan kinerja mutu karyawan untuk dapat meningkatkan kinerja mutu perusahaan dan daya saing produk.Kata kunci: tembakau Besuki Na-Oogst, daya saing, kinerja mutu
ANALISIS RANTAI NILAI HASIL TANGKAPAN LEMURU SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN Gatot Silo Sakti; Hari Rujito; Rahmat Ali Syaban
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 15 No 3 (2015): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v15i3.21

Abstract

Lemuru merupakan ikan ekonomis penting yang menjadi hasil tangkapan andalan masyarakat nelayan muncar untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan sebagai bahan baku utama industri pengolahan ikan, yang umumnya adalah industri pengalengan dan penepungan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pemetaan rantai nilai, (2) menganalisis tata kelola dan regulasi yang selama ini berlaku dalam menjaga kelestarian jumlah lemuru, (3) Menganalisis elemen-elemen yang menjadi kekuatan pendorong dalam rantai nilai dan merumuskan strategi rantai nilai yang efektif guna mencapai kesejahteraan pelaku-pelaku di dalam rantai nilai.   Berdasarkan pemetaan rantai nilai, diketahui Pengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tidak berkontribusi dalam alur penjualan ikan, sehingga nelayan tidak memiliki perlindungan harga dalam menjual hasil tangkapannya. Dari pendapatan pakar melalui teknik analisis ISM (Interpretative Structural Modelling) terdapat empat elemen yang di identifikasi dalam kegiatan lemuru, yaitu : Elemen kendala dalam kegiatan perikanan lemuru dengan sub elemen lembaga terkait kurang optimal dalam mewujudkan solusi yang telah dirumuskan sebagai sub elemen kunci, Elemen kebutuhan pelaku usaha dalam kegiatan perikanan lemuru dengan sub elemen tata kelola, regulasi dan pengawasan, penyuluhan dan pembinaan, solusi dari peraturan yang ada, dan kelembagaan yang aktif merupakan sub elemen kunci.    Berdasarkan analisis strategi kebijakan melalui AHP (Analytic Hierarchy Process), kriteria kebijakan yang menjadi prioritas adalah kelesetarian lemuru dengan alternatif kebijakan yaitu law enforcement. Penerapan law enforcement dapat efektif apabila ditunjang kebijakan lain untuk memperkecil gap antara peraturan dengan pelanggaran. Kebijakan alternatif tersebut dapat dikelola secara bertahap dan sinergis, dimulai dari koordinasi stakeholder dalam rangka penguatan modal dengan mendirikan Lembaga Keuangan Mikro, penerapan open season dan close season, pengalihan wilayah tangkap untuk nelayan dan diversifikasi bahan baku untuk industri,  mengembangkan potensi wisata pelabuhan untuk menyerap angkatan kerja selama kebijakan tersebut direncanakan, dan didukung dengan pembaharuan data pengukuran bioeconomic. 
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK TERASI PADA USAHA KELOMPOK POKLAHSAR DI KECAMATAN PUGER UNTUK MENDORONG PENGEMBANGAN PEMASARANNYA Hari Rujito; Sutarjo Sutarjo; Taslim Taslim; Suharjono Suharjono
AGRITROP Vol 14, No 2 (2016): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agr.v14i2.435

Abstract

Terasi Puger dikenal sebagai produk yang sangat lezat dan populer, tetapi pemasaran produk ini masih terbatas di pasar tradisional saja dan kurang mampu menembus pasar modern (Super market). Hal ini terjadi karena kurang standar desain kemasan, menghemat daya tahan dan bau yang kuat yang membuat Terasi Puger tidak dapat ditampilkan dan dijual di pasar modern. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui desain yang paling sesuai dan kinerja produk Terasi Puger untuk pengembangan pemasaran, sehingga perlu pendekatan model Fungsi Deployment Kualitas. Analisis data menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan teknik Quality Function Deployment (QFD). Hasil penelitian ini menunjukkan kriteria kebijakan yang diyakini sebagai yang paling penting adalah peningkatan pendapatan dari 0,731 nilai bobot dan strategi pemasaran yang lebih luas sebagai alternatif kebijakan yang mempengaruhi sebagian besar untuk 0518 nilai bobot. Untuk kebutuhan konsumen dari produk terasi srimp kelompok Poklahsar yang perlu perbaikan adalah Aroma, ukuran, kemasan, komposisi, tanggal kadaluarsa, Kesiapan (Maturity), Kesehatan Label (P.IRT) dan Ease Acquire. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut; kriteria kebijakan yang paling cocok dari Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah peningkatan pendapatan, yang paling cocok strategi kebijakan alternatif strategi pemasaran untuk pasar asrama, desain yang paling sesuai adalah dengan meningkatkan berat badan dengan 4,5 gram, sebuah kemasan kompak dan label kemasan dengan tanggal kadaluarsa dan label kesehatan (P.IRT), dan pertunjukan yang paling cocok yang baik terasa udang, baik aroma (tidak tajam), bahan warna natural, harga sesuai dengan kualitas yang ditawarkan, bahan-bahan yang tercantum dalam paket, dan mudah dalam memperoleh produk dan memperluas distribusi ke pasar yang lebih luas.
Influence of Profile, Education Level, and Business Scale on Productivity of Business Actors in the Coconut Sugar Production Process in Lojejer Village, Wuluhan District Wijayanti, Fifin; Rujito, Hari; Nugroho, Wendy Triadji
Jurnal Manajemen Agribisnis dan Agroindustri Vol. 4 No. 1 (2024): June
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jmaa.v4i1.85

Abstract

This study reveals the effect profile business, educational level and scale of the productivity of coconut sugar farm businesses is to analyze the factors affecting the production process on the productivity of coconut sugar farm businesses. In this study reveals the influence of the factors profiles of business, education, and business scale either jointly or partially, and include also the dominant factors that influence the productivity of coconut sugar farm businesses, particularly businesses coconut sugar Lojejer village, Wuluhan district. The analytical tools used in this research is the analysis of multiple linear regression. Overall the results of this study it can be concluded that the factors profiles of business, education level, and scale simultaneously affect the productivity of coconut sugar farm businesses. Partially, profile entrepreneurs, business scale, while the level of education have a significant effect on productivity is insignificant coconut sugar farm businesses. For the dominant factors affecting the productivity of farm businesses palms sugar is the profile of entrepreneurs.