Kunto, Yohanes Sondang
Petra Christian University

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

SEGMENTASI GAYA HIDUP PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PEMASARAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Yohanes Sondang Kunto; Peter Remy Pasla
Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1 No. 1 (2006): APRIL 2006
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.697 KB) | DOI: 10.9744/pemasaran.1.1.

Abstract

Segmentation is not only applied in business sectors, but also in other sectors such as education sectors. In education sectors, segmentation can be utilized to reveal useful information about student's characteristics. Such information can be used as an input to develop academic programs which accommodate unique student's characteristic. We were interested to conduct a segmentation research on marketing students of Petra Christian University because this program is relatively new and still needs information about its student's characteristics in order to develop better academic programs. In this research, we used lifestyle variable as the segmentation base. We found that marketing student of Petra Christian University were divided into three segments, which we called Dynamic Student segment (39.8%), Identity Seekers Student segment (40.7%), and Conservative-Trendsetter Student segment (19.4%). Abstract in Bahasa Indonesia : Segmentasi tidak hanya digunakan dalam kegiatan bisnis saja tetapi telah berkembang ke berbagai bidang termasuk pendidikan. Dalam bidang pendidikan, segmentasi dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang berguna mengenai karakteristik peserta didik. Informasi tersebut dapat dijadikan bahan masukan untuk menyusun program-program akademik yang mengakomodasi keunikan karakter peserta didik. Penulis tertarik untuk meneliti segmentasi mahasiswa program studi pemasaran Universitas Kristen Petra karena program studi ini relatif baru dan masih banyak membutuhkan informasi mengenai karakter mahasiswanya untuk menyusun program-program akademik yang lebih baik. Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel gaya hidup sebagai dasar segmentasi. Dari penelitian ini terlihat bahwa mahasiswa program studi pemasaran Universitas Kristen Petra terbagi menjadi tiga segmen, yaitu mahasiswa dinamis (39.8%), mahasiswa pencari identitas (40.7%) dan mahasiswa konservatif-trendsetter (19.4%). Kata kunci: segmentasi, gaya hidup.
ANALISIS CHAID SEBAGAI ALAT BANTU STATISTIKA UNTUK SEGMENTASI PASAR (Studi Kasus pada Koperasi Syari’ah Al-Hidayah) Siti Nurul Hasana; Yohanes Sondang Kunto
Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1 No. 2 (2006): OCTOBER 2006
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.533 KB) | DOI: 10.9744/pemasaran.1.2.

Abstract

Market segmentation is a classic topic in marketing which is never loss its attractiveness. In segmentation research, there is two approach methods which is interdependency method and dependency method. Statistics provides many tools for segmentation research. One of statistical tool for segmentation research which takes the dependency method as an approach is CHAID analysis (Chi-Squared Automatic Interaction Detection analysis). CHAID analysis would provide decision tree like diagram which provide information about degree of association from dependent variable to the independent variables and the information about segments characteristic. CHAID analysis could handle monotonic, free, and floating independent variables. In Koperasi Syari'ah Al-Hidayah case, CHAID analysis was used to determine the segment of its relationship based on the relationship credit status as the dependent variables and demographics data as independent variables. Relationship segmentation using CHAID analysis was conducted to identify relationship segment which has the lowest ratio of unpaid credit. Using CHAID analysis, four segments were identified. Relationship segment which has monthly income less than Rp 1.500.000,00, female, and over 30 years old is the lowest ratio of unpaid credit segment. Abstract in Bahasa Indonesia : Segmentasi pasar adalah bahasan klasik di bidang pemasaran yang tidak pernah kehilangan daya tariknya. Dalam riset-riset segmentasi, ada dua metode pendekatan yaitu metode interdependensi dan dependensi. Statistika menyediakan banyak alat bantu untuk riset-riset segmentasi. Salah satu alat bantu statistika untuk riset segmentasi yang menggunakan pendekatan dependensi adalah analisis CHAID (Chi-Squared Automatic Interaction Detection analysis). Analisis CHAID akan menghasilkan diagram yang mirip dengan diagram pohon keputusan yang menyediakan informasi tentang derajat hubungan antara variabel dependen terhadap variabel independen dan informasi mengenasi karakteristik segmen. Analisis CHAID mampu menangani variabel independen monotonik, bebas, dan mengambang. Pada kasus Koperasi Syari'ah Al-Hidayah, analisis CHAID digunakan untuk menentukan segmentasi nasabah berdasarkan status kredit nasabah sebagai variabel dependen dan data demografis nasabah sebagai variabel independen. Segmentasi nasabah dengan bantuan analisis CHAID dilakukan untuk mengidentifikasi segmen nasabah yang memiliki rasio kredit macet yang paling rendah. Berdasarkan hasil analisis CHAID didapatkan empat segmen. Segmen nasabah dengan karakteristik mempunyai penghasilan rata-rata sebesar < Rp. 1.500.000,00, berjenis kelamin perempuan, serta berusia > 30 tahun adalah segmen yang memiliki rasio kredit macet yang paling rendah.
ANALISIS PASAR PELANGGAN PRIA PRODUK FACIAL WASH DI KOTA SURABAYA Yohanes Sondang Kunto; Inggried Kurniawan Khoe
Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 2 No. 1 (2007): APRIL 2007
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.475 KB) | DOI: 10.9744/pemasaran.2.1.

Abstract

Within time, it’s not only metrosexual men using cosmetic specialized for men but also men in general. One of the most dominant cosmetic products is facial wash for men.In terms of psychographics, men can be segmented into metrosexual (13%), moderate men (29%), and conservative men (58%). The percentages ratio of segments between user and non-user indicate that decision to use facial wash already acceptable in every psychographics segments.CHAID analysis found that the ability of facial wash to soften face and created uniquely for men are strongly related to satisfaction. Both attributes are under service, which make wrong management from facial wash producer could lead into opportunity for new brands to enter the market. Abstract in Bahasa Indonesia: Pada perkembangannya, tidak hanya pria metroseksual saja yang menggunakan produk kosmetik khusus pria. Kaum pria umumnya juga mulai mempergunakannya. Salah satu produk kosmetik yang dominan adalah facial wash khusus pria. Secara psikografis, kaum pria terdiri atas segmen pria metroseksual (13%), pria rata-rata (29%), dan pria konservatif (58%). Perbandingan persentase segmen antara user dan non-user mengindikasikan bahwa keputusan penggunaan facial wash telah diterima oleh semua segmen psikografis. Analisis CHAID menemukan bahwa atribut kemampuan facial wash untuk melembutkan wajah dan dibuat khusus untuk pria berkaitan erat dengan kepuasan. Kedua atribut tersebut tergolong under service, sehingga pengelolaan yang salah dari produsen facial wash dapat memberi kesempatan kepada merek baru untuk meramaikan pasar. Kata kunci: facial wash, metroseksual, pria rata-rata, pria konservatif, CHAID.
Difference between financial intelligence on millennials, gen x, and baby boomers Njo Anastasia; Oka Christian Setiadiwiria; Yohanes Sondang Kunto
BISMA (Bisnis dan Manajemen) Vol. 12 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.706 KB) | DOI: 10.26740/bisma.v12n1.p15-28

Abstract

The financial management of each individual depends on his financial intelligent. This study aims to examine the differences between financial knowledge and financial behavior, which are a combination of financial intelligent in each generation, namely the millennials, Gen X, and baby boomers. The sample used consisted of 100 respondents in each generation, selected using purposive sampling technique. Data collection used questionnaires distributed by online and hardcopy, which is then processed to test the differences using the ANOVA test. The results of the analysis showed that there are significant differences in financial intelligence on millennials, Gen X, and baby boomers. However, there were no difference in financial intelligence between millennials and Gen X. This proves that differences in generations that have different growth periods will have different levels of financial knowledge, resulting in differences in financial behavior. KeywordsFinancial intelligence; financial knowledge; financial behavior; millennials; Gen X; baby boomers
PENGARUH BRAND IMAGE DAN NUTRITION LABEL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN LEMONILO: EFEK MODERASI ORIENTASI MAKANAN SEHAT Priscillia Angela Gunawan; Yohanes Sondang Kunto
Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 16 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/pemasaran.16.1.48-56

Abstract

Despite perceived as high-calorie low-nutrient food, instant noodle is at top in most consumer’s list of food choice. Lemonilo, known for its contemporary food products, attempts to differentiate their instant noodle by marketing the noodle as a nutritious and natural food product. This study studied consumer perceptions on brand image and nutrition label and how these factors may affect buying decision of the product, and also include healthy food oriented as moderating effects to strengthen the research model. Data are from respondents who live in two metropolitan cities in Indonesia: Jakarta and Surabaya. We use quota sampling of 100 Lemonilo instant noodles consumers. This study plots brand image,  and nutrition label of Lemonilo instant noodles against its competitor. Multiple Linear Regression Model is applied to measure the effects of brand image and nutrition label on buying decision of Lemonilo instant noodle with healthy food oriented as a moderating effects.   Abstrak: Walaupun dipersepsikan sebagai makanan tinggi-kalori rendah-nutrisi, mie instan berada pada daftar teratas pilihan makanan bagi banyak konsumen. Lemonilo, yang dikenal karena produk makanan kontemporernya, melakukan diferensiasi mie instan produksi mereka dengan memasarkannya sebagai makanan yang bernutrisi dan natural. Studi ini mempelajari persepsi konsumen atas brand image dan nutrition label dan bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi keputusan pembelian mie instan Lemonilo, dan juga memasukan efek moderasi orientasi makanan sehat untuk memperkuat penelitian. Data berasal dari responden yang tinggal di dua kota metropolitan di Indonesia: Jakarta dan Surabaya. Peneliti menggunakan quota sampling dari 100 konsumen mie instan Lemonilo. Studi ini memetakan brand image dan nutrition label mie instan Lemonilo dibandingkan dengan kompetitor. Model regresi linier berganda diaplikasikan untuk mengukur pengaruh brand image dan nutrition label terhadap keputusan pembelian mie instan Lemonilo dengan efek moderasi orientasi makanan sehat.
PENGARUH BRAND ASSOCIATION DAN NUTRITION LABEL TERHADAP PERILAKU PASCA PEMBELIAN CIMORY YOGURT: EFEK MODERASI FAMILY ORIENTATION Tania Emmanuela Mulyono; Yohanes Sondang Kunto
Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 16 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/pemasaran.16.2.133-139

Abstract

Cimory berusaha menciptakan brand association positif secara unik dengan memasangkan produk susu mereka dengan taman (edukasi) hiburan dan restoran. Menimbang produk susu, termasuk yogurt, dianggap oleh banyak orang sebagai produk yang sehat, peneliti tertarik untuk mempelajari pikiran konsumen tentang pengaruh brand association dan nutrition label terhadap perilaku pasca pembelian Cimory Yogurt. Data berasal dari 126 konsumen Cimory Yogurt yang tinggal di Jakarta dan Surabaya. Menggunakan analisis regresi linear berganda, peneliti kemudian menyertakan efek moderasi psikografis family orientation ke dalam model. Hasil menunjukkan bahwa brand association berpengaruh positif baik terhadap minat beli kembali maupun minat untuk merekomendasikan. Lebih jauh, pengaruh brand association tersebut semakin kuat jika konsumen berasal dari segmen family-oriented. Pengaruh yang demikian tidak terjadi pada nutrition label. Ini menunjukkan bahwa bahkan pada produk makanan sehat, peran nutrition label belum menjadi hal penting untuk membentuk perilaku pasca pembelian yang positif, setidaknya dalam kasus Cimory Yogurt.
PENGARUH BRAND IMAGE DAN PERCEIVED QUALITY TERHADAP POST PURCHASE BEHAVIOR DENGAN PSIKOGRAFIS COFFEE LOVERS SEBAGAI VARIABEL MODERATOR PADA PEMBELIAN KOPI JANJI JIWA DI SURABAYA Jeanina Marcia Sumito; Yohanes Sondang Kunto
Agora Vol 10, No 2 (2022): Agora, Jurnal Mahasiswa Business Management
Publisher : Agora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi terdahulu menyatakan bahwa brand image dan perceived quality berpengaruh positif terhadap post purchase behavior. Besar kemungkinan pengaruh tersebut berlaku dalam bisnis gerai kopi yang sedang menjadi tren di Indonesia. Menariknya, tidak banyak studi yang meneliti apakah faktor psikografis konsumen, misalnya coffee lovers, memiliki peran moderasi pada pengaruh di atas. Padahal mengonsumsi minuman berbahan dasar kopi mulai menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseharian konsumen dengan berbagai latar belakang. Penelitian ini menganalisis pengaruh brand image dan perceived quality terhadap post purchase behaviour Kopi Janji Jiwa dengan psikografis coffee lovers sebagai variabel moderator. Data berasal dari 110 pelanggan Kopi Janji Jiwa di Surabaya. Model regresi linear multivariat digunakan untuk menguji pengaruh brand image dan perceived quality terhadap post purchase behavior Kopi Janji Jiwa di Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image dan perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap post purchase behavior tergantung dari indikator post purchase behavior tersebut. Hasil lain menunjukkan bahwa tidak ada efek moderasi dari psikografis konsumen, yaitu coffee lovers, terhadap pengaruh brand image dan perceived quality dengan post purchase behavior.
PENGARUH DARI PRODUCT QUALITY DAN SERVICE QUALITY TERHADAP POST-PURCHASE BEHAVIOR DI M’BRO CAFE MADIUN: EFEK MODERASI FOOD ENTHUSIAST Carlo Cressendo Handoko; Yohanes Sondang Kunto
Agora Vol 10, No 2 (2022): Agora, Jurnal Mahasiswa Business Management
Publisher : Agora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh product quality dan service quality terhadap post-purchase behavior adalah tema klasik dalam manajemen pemasaran. Akan tetapi, tidak banyak studi yang meneliti apakah pengaruh kedua faktor tersebut berbeda untuk pelanggan dengan level psikografis tertentu, dalam penelitian ini adalah food enthusiast. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh product quality dan service quality terhadap post-purchase behavior pada bisnis Cafe. Menggunakan M’Bro Cafe Madiun sebagai objek penelitian, peneliti menganalisa apakah pengaruh product quality dan service quality atas post-purchase behavior bervariasi untuk pelanggan dengan level psikografis food enthusiast yang berbeda. Data penelitian ini berasal dari 100 pelanggan M’Bro Cafe Madiun. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh product quality dan service quality terhadap post-purchase behavior. Peneliti kemudian menambahkan efek interaksi psikografis ke dalam model. Ini untuk menguji apakah pengaruh product quality dan service quality bervariasi untuk pelanggan dengan level psikografis food enthusiast yang berbeda. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel product quality berpengaruh positif dan signifikan, service quality tidak berpengaruh, dan efek moderasi food enthusiast tidak memberikan pengaruh pada product quality dan service quality terhadap post-purchase behavior. Product quality memiliki pengaruh terbesar dalam post-purchase behavior di M’Bro Café Madiun.
PERAN MEDIASI BRAND IMAGE PADA PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT TERHADAP PURCHASE INTENTION PRODUK SKIN CARE NATURE REPUBLIC Lavenia Calista Alessandro; Edwin Japarianto; Yohanes Sondang Kunto
Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 17 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/jmp.17.1.24-30

Abstract

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa celebrity endorsement berpengaruh terhadap purchase intention konsumen.  Walaupun demikian, mekanisme yang menghubungkan kedua variabel tersebut sering kali tidak menjadi topik bahasan. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti brand image sebagai variabel intervening pada pengaruh celebrity endorse­ment terhadap purchase intention. Skin care Nature Republic dengan group vokal NCT 127 asal Korea sebagai celebrity endorser menjadi obyek penelitian ini. Data berasal dari penyebaran kuesioner secara purposive sampling kepada 170 responden pengguna produk skin care Nature Republic selama 3 bulan terakhir (Januari-Maret 2021), yang mengenal brand Nature Republic, dan familiar dan paham karakter NCT 127. Teknik analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image memiliki peran mediasi pada pengaruh signifikan celebrity endorsement terhadap purchase intention.
PERAN MEDIASI BRAND IMAGE DAN BRAND EXPERIENCE PADA PENGARUH PERCEIVED QUALITY TERHADAP POST-PURCHASE INTENTION MIXUE DI SURABAYA Chedian Jules Pramono; Yohanes Sondang Kunto; Adriana Aprilia
Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 17 No. 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9744/pemasaran.17.2.112-120

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran mediasi brand image (BI) dan brand experience (BE) sebagai mekanisme yang mungkin menghubungkan pengaruh positif perceived quality (PQ) terhadap post-purchase intention (PPI). Dengan menggunakan Mixue, waralaba es krim dan teh yang sedang berkembang pesat sebagai obyek penelitian, studi ini melakukan survei terhadap 151 responden di Surabaya selama Mei-Juni 2023. Analisis PLS-SEM menunjukkan bahwa PQ berpengaruh positif terhadap PPI (direct effect: std. coef. = 0,201**; total effect: std. coef. = 0,742**; R2 = 0,771), menguatkan temuan penelitian terdahulu. Menariknya, penelitian ini menambahkan bahwa BE memiliki peran mediasi yang dominan pada pengaruh tersebut dibanding BI (indirect effect: std. coef. BE vs BI = 0,413** vs 0,127*). Informasi ini memberikan arah manajerial untuk meningkatkan PPI yaitu melalui penguatan indikator-indikator PQ yang berkaitan erat dengan pembentukan BE.