Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Jajanan tradisional jawa meningkatkan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe 2 rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul Febri Nirnawati; Esti Nurwanti; Isti Suryani
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 4, NOMOR 2, MEI 2016
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.306 KB) | DOI: 10.21927/ijnd.2016.4(2).81-87

Abstract

ABSTRACTBackground: Yogyakarta is province in Indonesia with the highest prevalence of diabetes mellitus (DM) (2.6%). Blood sugar levels in diabetic patients tend to be high. One cause of the increase in blood sugar levels is the intake of traditional snacks. Energy intake and sucrose that consist of traditional snacks can increase blood sugar levels in diabetic patients.Objectives: To determine the relationship between the intake of traditional snacks with blood sugar levels among patients with type 2 DM in Panembahan Senopati Bantul Hospital.Methods: This was an observational study with cross sectional design. The study population was all patients with type 2 DM outpatient in Panembahan Senopati Bantul Hospitals. This included 89 samples who meet the inclusion and exclusion criteria. The sampling method was purposive sampling. The patient’s weight was measured by using a digital bathroom scales to the nearest 0.1 kg and height was measured using microtoice to the nearest 0.1 cm assisted by trained enumerators. Data of intake frequency, energy intake, and sucrose from traditional snacks were obtained by using a semi-quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ). Data were analyzed using univariate analysis (descriptive) and bivariate (Fisher’s exact test).Results: The analysis Fisher’s exact test showed that there was significant relationship between sucrose intake (p=0.024), energi (p=0.021), and frequency (p=0.046) consumption of traditional snacks with blood sugar levels of patients with type 2 DM in Panembahan Senopati Bantul Hospital.Conclusions: Consumption of traditional snacks had a significant association with the rise in blood sugar levels in patients with type 2 DM.KEYWORDS: traditional snacks, blood sugar levels, diabetes mellitus (DM)ABSTRAKLatar belakang: Prevalensi diabetes mellitus (DM) tertinggi di Indonesia terdapat di DI Yogyakarta (2,6%). Kadar gula darah pada pasien DM cenderung tinggi. Salah satu penyebab kenaikan kadar gula darah yaitu asupan jajanan tradisional. Asupan energi dan sukrosa yang berlebih dari jajanan tradisional dapat meningkatkan kadar gula darah pada pasien DM.Tujuan: Mengetahui hubungan antara asupan jajanan tradisional dengan kadar gula darah pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua pasien DM tipe 2 rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Sampel penelitian berjumlah 89 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode pengambilan sampelyang digunakan yaitu purposive sampling. Berat badan pasien diukur dengan menggunakan timbangan injak digital dengan ketelitian 0,1 kg, sedangkan tinggi badan diukur menggunakan microtoice dengan ketelitian 0,1 cm yang dibantu oleh enumerator terlatih. Data frekuensi asupan, asupan energi dan sukrosadari jajanan tradisional diperoleh menggunakan semi quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ). Data dianalisis menggunakan analisis univariat (deskriptif) dan bivariat (fisher’s exact test).Hasil: Hasil analisis Fisher’s exact test menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan sukrosa (p=0,024), energi (p=0,021), dan frekuensi (p=0,046) konsumsi jajanan tradisional dengan kadar gula darah pasien DM tipe 2 di RSUD Panembahan Senopati Bantul.Kesimpulan: Konsumsi jajanan tradisional memiliki hubungan yang signifikan dengan kenaikan kadar gula darah pada pasien DM tipe 2.KATA KUNCI : jajanan tradisional, kadar gula darah, diabetes mellitus (DM)
Boodidash (Booklet Diet DASH) Dapat Memperbaiki Pengetahuan, Asupan Serat, dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Puskesmas Gamping I Arga Pratiwi Dwi Utami; Weni Kurdanti; Isti Suryani
JURNAL NUTRISIA Vol 22 No 2 (2020): September (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.925 KB) | DOI: 10.29238/jnutri.v22i2.178

Abstract

Latar belakang: Penatalaksanaan diet bagi pasien hipertensi dilakukan dengan diet DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension). Tingkat pengetahuan yang baik tentang diet DASH diharapkan dapat mempermudah terjadinya perubahan perilaku. Diet dan konseling berperan dalam menurunkan tekanan darah pada subyek prahipertensi. Hal lain yang dapat mempengaruhi konseling gizi yaitu media, salah satu medianya adalah booklet. Tujuan: Mengetahui pengaruh penggunaan Boodidash dalam konseling gizi terhadap pengetahuan, asupan serat, asupan natrium dan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Gamping I. Metode: Jenis penelitian ini adalah eksperimental semu (Quasy experiment). Sampel penelitian ini adalah pasien hipertensi rawat jalan di Puskesmas Gamping I. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling sebanyak 28 orang. Analisis data menggunakan analisis paired sample t-test dan wilcoxon. Hasil: Terdapat perbedaan skor pengetahuan (p value = 0,002) dan perbedaan asupan serat (p value = 0,001). Tidak terdapat perbedaan asupan natrium setelah diberikan konseling gizi (p value = 0,399). Terdapat perbedaan tekanan sistolik sebelum dan sesudah diberikan konseling gizi (p = 0.003). Terdapat perbedaan tekanan diastolik sebelum dan sesudah diberikan konseling gizi (p = 0.016). Kesimpulan: Perlakuan penggunaan Boodidash dalam konseling gizi berpengaruh pada pengetahuan, asupan serat dan tekanan darah pasien hipertensi.
Edukasi Kelompok Sebaya Sebagai Upaya Pencegahan Anemia Gizi Besi Pada Remaja Rini Wuri Astuti; Isti Suryani
JURNAL NUTRISIA Vol 22 No 1 (2020): Maret (2020)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.784 KB) | DOI: 10.29238/jnutri.v22i1.197

Abstract

Latar belakang : Anemia Gizi besi (AGB) merupakan salah satu masalah gizi yang banyak dijumpai di Indonesia khususnya pada remaja. Remaja putri beresiko tinggi mengalami anemia. Pencegahan anemia gizi besi pada remaja dapat dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat melalui edukasi pada kelompok sebaya. Tujuan Khusus : Mengetahui pengaruh pemberdayaan masyarakat melalui edukasi kelompok sebaya terhadap pengetahuan dan sikap pencegahan anemia gizi besi pada remaja. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian quacy experimental dengan rancangan pre-post test with control group design. Penelitian ini bertempat di Desa Trimurti, Srandakan, Bantul. Populasi dalam penelitian adalah seluruh remaja putri. Analisis bivariat menggunakan uji Independent Sample T-Test dan uji Mann Whitney. Hasil : Ada peningkatan pengetahuan secara signifikan sebelum dan setelah intervensi edukasi kelompok sebaya pada kelompok perlakuan p=0,001 (p<0,05), dan kelompok kontrol p=0,037 (p<0,05). Nilai sikap sebelum dan setelah intervensi pada kelompok perlakuan berubah positif secara signifikan dengan nilai p=0,002 (p<0,05). Nilai sikap sebelum dan setelah intervensi pada kelompok kontrol berubah secara positif tetapi tidak signifikan dengan p=0,46 (p>0,05). Kesimpulan: Intervensi edukasi kelompok sebaya meningkatkan pengetahuan dan sikap anemia gizi besi secara signifikan.
EFEKTIVITAS CIPORI (CITRUS SPORT DRINK) SEBAGAI MINUMAN UNTUK PENCEGAHAN DEHIDRASI PADA ATLET SEPAK BOLA Wuri Fitrianingrum; Isti Suryani; Weni Kurdanti
Jurnal Teknologi Kesehatan (Journal of Health Technology) Vol. 16 No. 1 (2020): Juni
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.496 KB) | DOI: 10.29238/jtk.v16i1.604

Abstract

Football is a high-intensity sport that triggers excess sweat secretions and increases risk of dehydrationhich can reduce athlete’s performance. Regulation of fluid intake is one way to avoid dehydration that can be obtained from natural drinks containing carbohydrates and electrolytes. The study aim to analyzing the effectiveness of the cipori toward the hydration status compared to plain water. This is a Quasi Experimental with pre-post test with control group design. The subjects were 36 teenaage football athletes aged 16-18 years. The treatment group consumed 200ml of cipori and the control group consumed 200ml of plain water every 15 minutes for 30 minutes of running. Hydration status was measured using urine specific gravity. There were significant differences in each group before and after the intervention (p?0,05). The decrease in urine specific gravity before and after the intervention in the control group was 0,59% and in the treatment group was greater at 0,69%. However, no significant differences (p?0,05) were found in the mean difference before and after the intervention of the two groups. Cipori is better than plain water because cipori tends to improve the hydration status of the mean value of urine specific gravity reduction even though there is no significant difference