Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PKM KELOMPOK BELAJAR DI MTS KOMPUTER ASSHIDIQIYAH Wulan Purnama Sari; Suzy Azeharie; Sinta Paramita
SABDAMAS Vol 1 No 1 (2019): SABDAMAS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unika Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.518 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, tetapi di sisi lain juga memiliki potensi konflik yang sangat besar. Hal itu menjadi ancaman, terutama dalam hal keharmonisan dan kerukunan. Terlebih lagi dengan berkembangnya gerakan radikalisme di Indonesia. Paham radikalisme ini bahkan sudah mulai masuk ke sekolah dalam bentuk kegiatan kerohanian, menjadikan siswa sebagai sasaran. Selain itu, usia siswa yang tergolong remaja menjadikannya sangat rentan untuk terpapar paham radikalisme. Peran sekolah sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran paham radikalisme ini, dan untuk menanamkan nilai-nilai hidup rukun. Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa salah satu unsur untuk mewujudkan kerukunan adalah pendidikan, atau dengan kata lain, sekolah memiliki peranan penting dalam mewujudkan kerukunan dan mencegah paham radikalisme. Atas dasar itu, kegiatan ini dilaksanakan di sekolah dengan sasaran siswa. Sekolah yang menjadi mitra dalam kegiatan PKM adalah MTS Komputer As-Shidiqiyah yang mayoritas siswanya adalah Islam dan tergolong ekonomi rendah. Hal itu menjadikan siswa tersebut sangat rentan terpapar paham radikalisme. Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi, penyebaran poster nilai kerukunan dan pembagian buku cerita bergambar. Kegiatan ini disambut baik oleh khalayak siswa yang tampak antusias memgikuti jalannya setiap kegiatan. Siswa belajar tentang nilai-nilai kerukunan dan bahaya radikalisme.
Kerukunan dalam Komunikasi Antar Kelompok Agama Islam dan Hindu di Lombok Wulan Purnama Sari; Sinta Paramita; Suzy Azeharie
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol 23, No 1 (2019): JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK - Juli 2019
Publisher : BPSDMP Kominfo Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.669 KB) | DOI: 10.33299/jpkop.23.1.1674

Abstract

It is not easy to reach a harmonious society in a multicultural country, the absence of good communication between stakeholders and groups that are related can create conflict. One of the key variables in fostering and realizing harmony is tolerance. The Lombok region which is the majority inhabited by Muslim communities can live in harmony and side by side with Hindu community. Based on the data obtained, Lombok is the city with the highest level of tolerance. This study examines how harmony can be created there and how the role of communication in creating harmony and communication between the two groups of different religions. This research was conducted with qualitative methods with a case study approach. Research data was obtained from interviews and observations. The results show that Hindu groups in Lombok live in the Lingsar region and in the area get along well because there are several factors, namely time, intermarriage, religion, and interaction. Communication also has a role in creating harmony because the basic condition of interaction is the existence of communication.Keywords : coordinated management of meaning
News Sources and Consideration in Making Editorial and Commercial Content in the YouTube News Channels Roswita Oktavianti; Sinta Paramita; Gregorius Genep Sukendro
Jurnal Pekommas Vol 7, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC” Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30818/jpkm.2022.2070107

Abstract

YouTube has increasingly gained popularity among news media outlets. Numerous contents have been uploaded on news media official YouTube channels either in the form of regular or commercial news. In Indonesia, two national news media outlets, Kompas.com and Tribunnews.com, which initially focused on publishing their articles on their website, have employed so-called mobile journalists who can primarily produce and edit news videos for YouTube. This study is part of our research on the content industry in a disruptive era with mass media in Indonesia as a subject. This research aims to seek editorial and commercial content sources from mobile journalists and the considerations mobile journalists should make when creating editorial and commercial content for YouTube news channels. To answer these questions, we have identified the trending topics on social media and conducted a content analysis. In addition, we observed Kompas.com and Tribunnews.com YouTube channels and conducted interviews with the news editorial staff. The findings showed that regular news, trending and viral news, unique and in-depth reporting and online events, international news, Q&A with experts based on users' comments, and hot news from other YouTube accounts are the primary news sources for mobile journalists. These are utilized for either business purposes or newsroom agendas. It also discusses what aspects the journalists must consider before producing editorial and commercial content on their YouTube news channels.
VIRAL MARKETING DI MEDIA SOSIAL SEBAGAI GAYA BARU KOMUNIKASI PEMASARAN Wulan Purnama Sari; Sinta Paramita
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v6i2.20243

Abstract

  Tren penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran atau marketing ini memunculkan istilah baru yang disebut juga sebagai viral marketing. Viral marketing secara sederhana dapat diartikan sebagai sebuah teknik pemasaran yang memanfaatkan media sosial atau disebut juga word of mouth dengan menggunakan internet dan media sosial. Viral marketing ini banyak dimanfaatkan oleh pelaku bisnis, termasuk pelaku bisnis yang bergerak di bidang healthy catering atau katering diet. Bisnis katering diet ini, sekarang juga sedang menjadi tren, sebagai pendukung tren gaya hidup sehat. Salah satu penyedia jasa katering diet adalah GR, bisnis katering diet yang menggunakan teknik viral marketing, dengan media sosial utama Instagram dan TikTok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan viral marketing di media sosial dalam penerapannya oleh pelaku bisnis healthy catering dan untuk mendeskripsikan proses implementasi viral marketing sebagai sebuah gaya baru komunikasi pemasaran. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan narasumber dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor utama dalam melakukan viral marketing di media sosial, yaitu jenis konten, waktu unggah, dan penggunaan hashtag.   The trend of using social media as a marketing or marketing tool has given rise to a new term which is also known as viral marketing. Viral marketing can simply be interpreted as a marketing technique that utilizes social media or also called word of mouth by using the internet and social media. Viral marketing is widely used by business people, including business people engaged in healthy catering or diet catering. This diet catering business, is now also becoming a trend, as a supporter of a healthy lifestyle trend. One of the diet catering service providers is GR, a diet catering business that uses viral marketing techniques, with the main social media being Instagram and TikTok. This study aims to analyze and describe viral marketing on social media in its application by healthy catering businesses and to describe the process of implementing viral marketing as a new style of marketing communication. The research uses a qualitative approach with a case study method. Data were obtained through in-depth interviews with informants and observations. The results of the study show that there are several main factors in doing viral marketing on social media, namely the type of content, upload time, and the use of hashtags.