Heni Maryati
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pemkab Jombang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

SENAM TAI CHI DALAM UPAYA MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL PADA LANSIA DI DUSUN SIDOMULYO DESA REJOAGUNG KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG Heni Maryati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2018): JPM | Maret 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.743 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v4i1.144

Abstract

Kadar kolesterol darah yang tinggi berakibat serius terhadap kesehatan individu. Semakin tinggi nilai kolesterol darah maka semakin tinggi resiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Bagi mereka yang memiliki kolesterol tinggi, olahraga dan diet menjadi kunci utama penurunan kolesterol agar tidak berpengaruh pada fungsi jantung. Salah satu jenis olah raga yang mampu menurunkan kolesterol dalam darah adalah senam taichi. Meski gerakannya halus dan lambat, sebuah studi menyatakan bahwa gerakan taichi dapat menurunkan total kolesterol sebesar 7%, dimana LDL kolesterol turun sebesar 12% hingga 15% sedangkan kolesterol baik meningkat hingga mencapai 7%. Mengingat Penyakit pembuluh darah merupakan 10 besar penyakit di Wilayah Kerja Puskesmas Bawangan termasuk di Dusun Sidomulyo dimana hasil studi pendahuluan dengan pemeriksaan kadar kolesterol darah mayoritas kadar kolesterol darah > 200 mg/dl terutama pada lansia maka dilakukan pengabdian masyarakat Senan tai chi dalam upaya menurunkan kadar kolesterol.. Pelaksanaan di rumah kasun Dusun Sidomulyo tanggal 27 Februari 2018 mulai pukul 09.00 -12.00 WIB. Peserta adalah penderita hiperkolesterolemia di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang sejumlah 31 orang dari yang di undang sebanyak 34 orang dimana 91% peserta datang dengan antusias. Kegiatan diawali dengan perkenalan, memberikan informasi tentang hiperkolesterolemia dan komplikasinya. Memperkenalkan tentang senam taichi, memperagakan gerakan senam taichi diiringi musik dengan alunan pelan, mengajak semua penderita melakukan senam taichi, dan terakhir meminta peserta mempraktekkan senam taichi. Memberikan kesempatan bertanya dan menyampaikan kesimpulan tentang senam taichi. Dengan bekal kemampuan senam taichi peserta bisa mempraktekkan sendiri di rumah atau bersama dan menjadi agenda kegiatan rutin seperti di Posyandu lansia sehingga bisa menurunkan kadar kolesterol darah agar tidak sampai terjadi komplikasi yang berakibat terjadinya kematian. Kata kunci : senam tai chi, penurunan kadar kolesterol
EMPOWERMENT OF WARIA GUBUG SEBAYA GROUP THROUGH MAKING SKILL TRAINING TAS TALI KUR: Empowerment Of Waria Gubug Sebaya Group Through Making Skill Training Tas Tali Kur Heni Maryati; Mumpuni Dwiningtyas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2018): JPM | September 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.167 KB) | DOI: 10.33023/jpm.v4i2.179

Abstract

Waria (gabungan dari wanita - pria) adalah laki –laki yang lebih suka berperan sebagai perempuan dalam kehidupannya sehari – hari. Waria merupakan salah satu penyandang masalah kesejahteraan social di Indonesia, baik ditinjau dari segi psikologis, sosial, norma, maupun secara fisik (AD.Prayudi, 2014). Di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur terdapat ± 100 waria yang rata – rata untuk memenuhi kebutuhan ekonominya mereka bekerja di salon, mengamen dan sebagian besar sebagai waria pekerja seksual (WPS) di sekitar Terminal Jombang. Hal ini akan menjadikan masalah ekonomi, sosial dan kesehatan apabila tidak ada penanganan yang baik untuk merubah hidupnya. Memberdayakan waria melalui pelatihan ketrampilan membuat tas tali kur Mengadakan pelatihan ketrampilan tas tali kur selama 12 hari yaitu tanggal 17 – 31 Juli 2018 kepada 5 orang waria perkumpulan gubug sebaya Jombang bekerja sama dengan pelatih home industri Desa Bongkot sekaligus merupakan tempat pelaksanaan kegiatan. Hasil kegiatan ini meningkatkan ketrampilan waria yang bisa membuat mereka mandiri menghasilkan uang dengan membuat tas tali kur sehingga meningkatkan perekonomian, guna bekal hidup serta mencegah penyakit menular seksual dengan berhenti menjadi waria pekerja seksual yang akan membawa dampak perbaikan tata nilai di masyarakat secara sosial meningkatkan harkat dan martabat , ketentraman dan kesehatan. Kata kunci : pemberdayaan, waria, ketrampilan tas tali kur
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG OPTIMALISASI KADER DALAM DETEKSI DINI KOMPLIKASI HIPERTENSI DI DESA REJOAGUNG KECAMATAN PLOSO KABUPATEN JOMBANG: Health Education About Kader Optimization In The Detection Of Dynamic Hypertension Complications In Rejoagung Village, Kecamatan Ploso, Jombang District Heni Maryati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 3 No. 2 (2017): JPM | September 2017
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.843 KB)

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang timbul tanpa gejala, seringnya baru terjadi keluhan setelah adanya komplikasi dan gangguan organ. Sementara kalau sudah ada komplikasi sudah terlambat karena sudah terjadi kerusakan dan berakhir dengan kematian. Oleh sebab itu diagnosis dari hipertensi harus di deteksi sedini mungkin untuk menghindari berbagai komplikasi tersebut . Untuk itu diperlukan pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan secara dini agar terhindar dari berbagai risiko kesehatan yang mungkin terjadi melalui pemeriksaan tekanan darah mandiri yang mungkin bisa dilakukan oleh seorang kader di desa melalui keberadaan Posbindu PTM setiap bulan dalam wadah Desa siaga aktif di setiap kelurahan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapakan meningkatkan pengetahuan kader tentang deteksi dini komplikasi hipertensi. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang pada tanggal 24 Mei 2017 mulai pukul 08.00 -11.30 WIB. Peserta dari Kader posyandu lansia dan kader pendamping ibu hamil sejumlah 20 orang. Kegiatan pertama di mulai dengan review pengetahuan kader dengan metode tanya jawab tentang hipertensi dan deteksi dini komplikasi hipertensi kemudian pemberian materi tentang deteksi dini komplikasi hipertensi, setelah ibu mereview ulang pengetahuan kader setelah diberikan materi. Hasil nya pengetahuan kader lebih meningkat setelah diberikan materi. Selanjutnya kader di ajari pengukuran tekanan darah. Kader di beri kesempatan satu persatu untuk mencoba melakukan pengukuran tekanan darah dengan di pandu .Sebagian besar kader bisa melakukan pengukuran tekanan darah walaupun masih membutuhkan waktu yang lama yang ketelitian dalam mendengarkan nilai tekanan darah.Diharpakan Bidan desa menindaklanjuti pelatihan pengukuran tekanan darah ini kepada kader supaya benar –benar bisa mengukur tekanan darah dengan akurat dan pihak desa serta puskesmas menfasilitasi alat pengukuran tekanan darah untuk para kader.
EFEKTIFITAS PENDAMPINGAN KELUARGA DALAM PERAWATAN DIRI TERHADAP KESTABILAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI Heni Maryati; Supriliyah Praningsih
Journals of Ners Community Vol 10 No 1 (2019): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.416 KB) | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v10i1.846

Abstract

Program perawatan kesehatan untuk menyelesaikan masalah hipertensi adalah pendampingan keluarga. Keluarga diharapkan menjadi mitra kerja yang tepat guna perawatan penderita hipertensi, sehingga penderita hipertensi menjadi mandiri merawat dirinya guna mempertahankan kestabilan tekanan darah sserta meningkatkan status kesehatannya.Tujuan penelitian mengetahui efektifitas pendampingan keluarga dalam perawatan diri terhadap kestabilan tekanan darah penderita hipertensi.Desain yang digunakan adalah quasy experiment dengan pre test and post test nonequivalent control group. Populasinya adalah seluruh penderita hipertensi di Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang pada Tahun 2018 sejumlah 75 orang dengan  sampel 60 orang penderita hipertensi di Desa Rejoagung dengan 30 orang sebagai kelompok perlakuan dan 30 orang sebagai kelompok kontrol. Tehnik pengambilan data secara purposive sampling. Analisa data menggunakan uji willxocon dan Mann-Whitney.Hasil menunjukkan pada kelompok perlakuan adanya perubahan tekanan darah penderita hipertensi sebelum dan sesudah pendampingan keluarga dalam perawatan diri dengan uji wilcoxon nilai Asymp. Sig. (2 –tailed) 0,001 Hal ini menunjukkan ada pengaruh tekanan darah pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah pendampingan. Sedangkan pada kelompok kontrol tanpa pendampingan keluarga dalam perawatan diri penderita hipertensi di dapatkan hasil uji wilcoxon nilai Asymp. Sig. (2 –tailed) 0,854.  Hal ini menunjukkan tidak ada pengaruh tekanan darah pada kelompok kontrol. Uji Mann- whitney sebelum dan sesudah pendampingan antara kelompok perlakuan dan kontrol menunjukkan hasil 0,317 dan 0,087 artinya tidak ada perbedaan perubahan tekanan darah sebelum dan sesudah pendampingan keluarga dalam perawatan diri penderita hipertensi  antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.Keluarga diharapkan menjadi mitra kerja yang tepat guna perawatan penderita hipertensi, sehingga penderita hipertensi menjadi mandiri merawat dirinya guna mempertahankan kestabilan tekanan darah sehingga meningkatkan status kesehatannya dan Petugas kesehatan perlu mengkaji sejauh mana keluarga mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik agar dapat memberikan bantuan atau pembinaan terhadap keluarga untuk memenuhi tugas kesehatan keluarga tersebut, sehingga tercipta kemandirian keluarga dalam program perawatan kesehatan komunitas.Kata Kunci: efektivitas pendampingan keluarga, perawatan diri penderita hipertensiDOI: 10.5281/zenodo.3549149
Self-Care Behavior Of People With Hypertension During The Covid-19 Pandemic: Self-Care Behavior Of People With Hypertension During The Covid-19 Pandemic Heni Maryati; Fitri Nurmalisyah, S. Kep., Ns., M. Kep
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 8 No. 3 (2022): JPM | September 2022
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v8i3.1285

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya, Data WHO tahun 2015 di prediksi pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang terkena hipertensi dan  9,4 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat hipertensi dan komplikasinya. Dimasa Pandemik Covid-19 ini  penderita hipertensi berada dalam kondisi sangat membahayakan jika terinfeksi Covid-19 sehinggga diperlukan kemampuan mengontrol tekanan darah dengan upaya pengendalian perilaku perawatan diri  (self care) hipertensi Metodologi : Metode pengabdian masyarakat ini adalah pendidikan kesehatan melalui sosialisasi “Perilaku self-care penderita hipertensi di masa pandemik Covid-19 pada penderita hipertensi di Dusun Kanigoro Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang sejumlah 19 orang. Hasil : Kegiatan dilaksanakan selama satu minggu mulai tahap koordinasi sampai evaluasi di rumah kader kesehatan dengan pengukuran tekanan darah ketika peserta datang selanjutnya diberikan pendidikan kesehatan tentang perilaku self care hipertensi dilanjutkan tanya jawab dan diskusi serta demonstrasi pembuatan minuman bunga teleng untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan tekanan darah. Peserta di berikan bunga teleng kering untuk dibuat di rumah setiap hari secara rutin. Diskusi/Pembahasan : Pengetahuan penderita hipertensi tentang perilaku self care mampu meningkatkan kualitas hidup terutama di masa pandemik Covid-19 dimana minimnya pengetahuan serta rendahnya disiplin masyarakat terkait wabah Covid-19 akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian penderita hipertensi
PSYCOEDUCATION OF YOUNG MOTHER TO REDUCE ANXIETY OF HYPERTENSIVE ELDERLY IN PUTON VILLAGE WORKING AREA OF CUKIR HEALTH CENTER: PSIKOEDUKASI IBU MUDA UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN LANSIA HIPERTENSI DI DESA PUTON WILYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR Fitri Firranda Nurmalisyah; Siswati; Desy Siswi Anjar Sari; Heni Maryati; Mumpuni Dwiningtyas
ABDIMASNU: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2023): ABDIMASNU
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/abdimasnu.v3i3.245

Abstract

The elderly are a vulnerable age group, where in this phase a person tends to experience a decline in both physical and mental function and thus requires assistance to fulfill daily life activities. Health problems such as high blood pressure (hypertension), diabetes (diabetes mellitus/DM), heart disease, etc. can cause the elderly to be unable to carry out activities and fulfill their daily needs, thus requiring long-term care (PJP). A systematic program is needed to care for the elderly so that their needs can be met, prevent complications, and maintain optimal quality of life for the elderly. At the stage of development of the elderly, individuals experience setbacks both physically, psychologically and socially. Dependence on other people, especially family, becomes very high. Therefore, specific and appropriate assistance is needed to help the elderly carry out their activities optimally and not cause worse conditions or complications. Efforts that have been made to prevent and control hypertension in the elderly include providing psychoeducation to young mothers accompanying the elderly. Bearing in mind that in Puton Village the incidence of hypertension is still high and many people complain of experiencing anxiety due to hypertension. This community service activity was carried out for 1 week starting from the coordination stage to the evaluation. Based on the results of community service, participants understand more about anxiety in elderly people with hypertension so that they can reduce anxiety in elderly people with hypertension and increase the knowledge and ability of young mothers in caring for the elderly at home