Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PERAN KADER UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUAPTEN JOMBANG: Empowering The Role Of Cadres To Reduce Anxieyy For High Risk Pregnant Women In Puton Village, Diwek District, Jombang Regency Fitri Firranda Nurmalisyah; Siswati; Desy Siswi Anjar Sari
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 8 No. 3 (2022): JIKeb | Edisi Khusus 2022
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikeb.v8i3.1370

Abstract

Risiko tinggi ibu hamil merupakan keadaan kehamilan yang dapat mengakibatkan bahaya yang kemungkinan terjadi komplikasi pada ibu hamil, bahkan kematian ibu dan janin saat melahirkan. Hasil studi pendahuluan pada kader posyandu 6 kader aktif yang kemampuannya kurang dalam mengenali kecemasan ibu hamil yang memiliki resiko tinggi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pemberdayaan Peran Kader Untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Resiko Tinggi di Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Penelitian ini adalah quasi experiment dengan design non randomized control group pretest posttest design dengan populasi 16 ibu hamil. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah total sampling didapatkan sample 16 ibu hamil. Pada penelitian ini kelompok perlakuan diberikan suatu perlakuan berupa pelatihan peningkatan keterampilan untuk kader aktif sedangkan pada kelompok kontrol tidak dilakukan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kecemasan yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol akibat pelatihan peningkatan keterampilan untuk kader dalam pendampingan ibu hamil resiko tinggi dengan hasil uji t test independent pada kualitas hidup didapatkan nilai t 25,055 (p = 0,000), sedangkan pada kualitas hidup nilai t adalah 25,790 (p = 0,000).
PELATIHAN PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA KADER DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG siswati siswati; desy siswi anjar sari; Fitri Firranda Nurmalisyah
ABDIMASNU: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2022): ABDIMASNU
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.279 KB) | DOI: 10.47710/abdimasnu.v2i2.145

Abstract

Hypertension continues to be a concern of the health world, because this disease has unique characteristics. Efforts to prevent and control hypertension require cross-sectoral and cross-programme collaboration, one approach is education and training to control hypertension risk factors. This community service makes health cadres the target of activities using the method of controlling hypertension risk factors, and is carried out in Bandung Village, Diwek District, Jombang Regency. Bandung village is the area with the most hypertension sufferers in the working area of Cukir Health Center. Community service activities are carried out in stages, first measuring the knowledge of cadres with a pretest, followed by counseling, then training on anthropometric measurements, and ending with a posttest. The result of increasing knowledge and skills of cadres after being given training
PSYCOEDUCATION OF YOUNG MOTHER TO REDUCE ANXIETY OF HYPERTENSIVE ELDERLY IN PUTON VILLAGE WORKING AREA OF CUKIR HEALTH CENTER: PSIKOEDUKASI IBU MUDA UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN LANSIA HIPERTENSI DI DESA PUTON WILYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR Fitri Firranda Nurmalisyah; Siswati; Desy Siswi Anjar Sari; Heni Maryati; Mumpuni Dwiningtyas
ABDIMASNU: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2023): ABDIMASNU
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47710/abdimasnu.v3i3.245

Abstract

The elderly are a vulnerable age group, where in this phase a person tends to experience a decline in both physical and mental function and thus requires assistance to fulfill daily life activities. Health problems such as high blood pressure (hypertension), diabetes (diabetes mellitus/DM), heart disease, etc. can cause the elderly to be unable to carry out activities and fulfill their daily needs, thus requiring long-term care (PJP). A systematic program is needed to care for the elderly so that their needs can be met, prevent complications, and maintain optimal quality of life for the elderly. At the stage of development of the elderly, individuals experience setbacks both physically, psychologically and socially. Dependence on other people, especially family, becomes very high. Therefore, specific and appropriate assistance is needed to help the elderly carry out their activities optimally and not cause worse conditions or complications. Efforts that have been made to prevent and control hypertension in the elderly include providing psychoeducation to young mothers accompanying the elderly. Bearing in mind that in Puton Village the incidence of hypertension is still high and many people complain of experiencing anxiety due to hypertension. This community service activity was carried out for 1 week starting from the coordination stage to the evaluation. Based on the results of community service, participants understand more about anxiety in elderly people with hypertension so that they can reduce anxiety in elderly people with hypertension and increase the knowledge and ability of young mothers in caring for the elderly at home
Pensiun dan Aktivitas Sehari-Hari Lansia: Narrative Review: Retirement and Daily Activities of Older Adults: A Narrative Review Fitri Firranda Nurmalisyah; I Ketut Andika Priastana; Desy Siswi Anjar Sari
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v16i1.1534

Abstract

Pendahuluan: Pensiun merupakan fase transisi penting dalam kehidupan yang membawa perubahan signifikan pada aspek sosial, psikologis, dan fisik individu. Masa ini dapat menjadi peluang untuk pertumbuhan pribadi, namun juga berisiko menimbulkan isolasi sosial dan penurunan kesejahteraan jika tidak dikelola dengan baik. Tujuan: Tinjauan naratif ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk-bentuk aktivitas yang umum dilakukan oleh lansia setelah pensiun, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi keterlibatan mereka, serta mengevaluasi kesenjangan pengetahuan dalam penelitian sebelumnya. Metode: Kajian ini menggunakan pendekatan narrative review dengan pencarian artikel dari basis data PubMed, ScienceDirect, dan Scopus selama periode 2015–2024. Artikel yang dianalisis adalah publikasi berbahasa Inggris atau Indonesia yang membahas aktivitas pasca-pensiun pada lansia, dengan eksklusi pada artikel jenis review dan studi klinis yang tidak relevan. Hasil: Tiga kategori aktivitas utama lansia pasca-pensiun yang teridentifikasi meliputi keterlibatan sosial (formal dan informal), aktivitas rekreasi (mental, fisik, sosial), dan aktivitas produktif (pekerjaan berbayar dan sukarela). Kegiatan tersebut terbukti memberikan manfaat terhadap kesehatan kognitif, kesejahteraan psikologis, serta kualitas hidup lansia. Kesimpulan: Masa pensiun bukan sekadar akhir dari pekerjaan formal, melainkan awal dari fase kehidupan yang berpotensi bermakna dan aktif. Dukungan terhadap keterlibatan lansia dalam berbagai aktivitas pasca-pensiun menjadi kunci dalam mewujudkan penuaan yang sehat dan produktif. Kajian ini juga menekankan perlunya penelitian yang lebih kontekstual dan inklusif, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia.