Kesenian tayub merupakan kesenian yang diwariskan dari generasi ke generasi dengan mengkolaborasikan antara seni musik (gamelan) dengan seni tari dari waranggana. Kesenian tayub biasa digunakan dalam suatu upacara yang memberikan simbol kesuburan dan kerukunan dalam masyarakat. Dengan demikian sebagai kesenian lokal daerah, tari tayub perlu dilestarikan, namun seiring dengan berkembangnya zaman keberadaan dan eksistensi tayub semakin memudar. Untuk itu, pentingnya mengetahui faktor-faktor eksistensi budaya tayub yang berkembang di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari kurangnya peduli dan minat masyarakat dalam melestarikan kesenian tayub, serta dampak eksistensi tayub bagi seniman kesenian tayub di Kelurahan Warujayeng. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang memengaruhi eksistensi budaya tayub adalah kurangnya minat generasi muda dalam melestarikan budaya tayub, adanya persepsi negatif yang berkembang dalam masyarakat sehingga memberikan pengaruh terhadap eksistensi budaya tayub sedangkan dampak eksistensi budaya tayub adalah hilangnya paguyuban seni tayub, dan hilangnya mata pencarian bagi seniman tersebut. Penelitian ini sangat penting dalam masyarakat sehingga masyarakat dan generasi muda dapat melestarikan kebudayaan lokal yang ada di Kelurahan Warujayeng.