Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE EXPERIENCES OF STAKEHOLDERS IN SUPPORTING THE IMPLEMENTATION OF THE MENTAL HEALTH COMMUNITY RECOVERY PROGRAM IN WEST JAVA PROVINCE INDONESIA Gebi Elmi Nurhayati; Raden Bayu Kusumah; Bandu Murwasuminar
Belitung Nursing Journal Vol. 5 No. 6 (2019): November - December
Publisher : Belitung Raya Foundation, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33546/bnj.618

Abstract

Background: In general, mental illness poses the burden to the government, family, and community because of the patient’s low productivity and high-cost treatment. Recovery Based Program is a method to treat people with a mental health issue, which focus on the patient’s personal journey to have meaningful life despite the limitation of the illness. Several stakeholders of mental health have been trying to adopt it. Nevertheless, various problems arise at the time of the program execution. Objective: Purpose of this study is to obtain information regarding the experiences of stakeholder in recovery-based program implementation. Methods: Qualitative research with a phenomenological approach has been conducting. Five program holders from various institutions/organizations which running mental health program in West Java interviewed. Data were analyzed using Colaizzi’s method. Results: The result of this study revealed three themes: mental health services from stakeholder’s perspective, awareness of recovery, and efforts to overcome mental health challenges. Discussion: There is an urgency for enacting mental health regulation in a local scope, incorporating evidence-based practices into mental health programs and creating nursing homes for people with mental illness after being hospitalized at a psychiatric hospital. Conclusion: Mental health stakeholders encountered varied experience. However, they maintained an optimistic perception about Recovery Based Program for Mental Health in future.
EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 MELALUI PENERAPAN 3M DI KLINIK GRIYA TERAPI GUSMUS RAKSA JASAD KOTA SUKABUMI R. Bayu Kusumah N; Yanti Cahyati
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.10124

Abstract

Dalam sepekan terakhir rasa ingin tahu warga di tanah air soal virus covid-19 semakin tinggi setelah World Health Organization (WHO) menetapkan virus ini sebagai pandemi dan meminta Presiden Joko Widodo menetapkan status darurat nasional corona. Beberapa orang terinfeksi tetapi tidak menunjukkan gejala apapun dan tak merasa tidak enak badan. Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan covid-19 sakit parah dan mengalami kesulitan bernapas. Walikota Sukabumi mengatakan, ada 10 warganya yang terkonfirmasi positif covid-19 berasal dari empat sumber. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan covid -19 melalui pelaksanaan 3M. Metode kegiatan yang dilakukan melalui penyuluhan langsung staf dan karyawan Klinik Terapi Gus Mus Raksa Jasad melalui video ceramah. Media penyampaian materi yang akan digunakan adalah video Role Play pelaksanaan 3M di perkantoran. Durasi video penyuluhan dalam kegiatan penyuluhan adalah +10 menit. Banyaknya audiens/penonton yang menyaksikan video ceramah penyuluhan. Antusias peserta pada saat menonton video penyuluhan dan tanggapan positif dalam kolom komentar di setiap media sosial. 90% atau 8 dari 9 peserta memahami materi mengenai pelaksanaan 3M di perkantoran. Diharapkan seluruh staf dan karyawan Klinik Terapi Gus Mus Raksa Jasad dapat melaksanakan protokol kesehatan 3M guna mencegah terpaparnya COVID-19
Pelatihan Pertolongan Pertama Henti Jantung pada Kader dan Keluarga dengan Anggota Keluarga Penderita Hipertensi Yeni Yulianti; Rosliana Dewi; Nunung Liawati; Teten Tresnawan; R. Bayu Kusumah; Ridwan Firdaus; Dimas Saputro; Muhammmad Farel; Neng Lusi; Frizka Humaira; Siti Maulida; Tania Putri
Abdimas Galuh Vol 6, No 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i1.12361

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, salah satu komplikasinya yaitu henti jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Keluarga  merupakan  mata  rantai  pertama dan  utama  sebagai  identifikasi  awal  anggota keluarga  yang  mengalami  henti  jantung  di rumah dan kader posbindu sebagai  lini  terdepan  di  masyarakat  diharapkan  dapat  memberikan informasi pada masyarakat bagaiman memberikan pertolongan disaat terjadi situasi kegawatdaruratan hipertensi saat dirumah, sebelum penderita dibawa ke Rumah Sakit. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan di wilayah Kerja Puskemas Gedong Panjang yaitu, Jalan Pemuda Kampung Babakan Empang RT 01 dan RW 04 Keluruhan Citamiang, Kecamatan Citamiang  Kota Sukabumi. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 minggu. Kelompok sasaran pengabdian masyarakat adalah kader posbindu, anggota keluarga dengan penyakit Hipertensi. Kegiatan ini dilakukan melalui 4 tahapan yaitu : 1. Pertemuan koordinasi dengan Pihak Puskesmas Gedong Panjang dan Kelurahan Citamiang, 2. Persiapan dalam bentuk pendatan warga : keluarga dengan penderita hipertensi, 3. Penyuluhan dan simulasi Tindakan RJP, 4. Evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi dengan kegiatan adanya peningkatan pengetahuan mengenai hipertensi dan tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan jika menemukan kondisi henti jantung pada penderita hipertensi sebelum dibawa ke Rumah Sakit. Kader posbindu di RW 04 diharapkan dapat melanjutkan kegaiatan secara rutin dalam meneruskan informasi mengenai apa itu hipertensi dan tindakan pertolongan pertama henti jantung pada pasien hipertensi pada warga lainnya sehingga akan terbentuk kelompok-kelompok yang siaga terhadap kondisi henti jantung yang terjadi dilingkungan Masyarakat dengan koordinasi dengan pihak terkait yaitu puskesmas Gedong Panjang. Kata kunci : henti jantung, hipertensi, kader, keluarga, resusitasi jantung paru
Pendidikan Kesehatan Pengaturan Diet Pada Pasien Diabetes Melitus Di RSUD R Syamsudin, SH Yeni Yulianti; R. Bayu Kusumah; Putik; Firdha Rizki; Siti Jubaedah; Aishwarya Zahra; Ani Kurniasari; Dian Puspita
Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Balarea: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/balarea.v2i2.3172

Abstract

Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) darah. Diabetes Melitus sangat mungkin untuk dicegah, dengan menghindari segala sesuatu yang dapat menjadi pencetus serangan. Utamanya yaitu mencegah kondisi tingginya kadar gula darah melebihi batas normal yang direkomendasikan. Salah satu caranya untuk menstabilkan kadar gula darah bisa dengan pengaturan diet. Penyebab terjadinya diabetes melitus biasanya karena makan yang berlebihan sehingga menyebabkan gula dan lemak dalam tubuh menumpuk secara berlebihan. Perilaku masyarakat di zaman modernisasi ini mengubah kebiasaan seseorang terutama didalam mengatur pola makan, contohnya seperti memakan makanan yang dapat menimbulkan penyakit seperti makanan siap saji, instan, dan junk food. Diabetes Melitus dapat menyerang semua usia. Penyakit diabetes melitus tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pasien DM dalam pengaturan Diet. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruangan HMM Muraz RSUD R Syamsudin, SH dari pukul 09 – 11.00. Selain memberikan penyuluhan pada kegiatan ini peserta juga diberikan contoh makanan yang aman dikonsumsi bagi penderita DM. Kegiatan ini dihadiri peserta sebanyak 11 orang dengan pemberi materi penyuluhan dilakukan oleh TIM Dosen&Mahasiswa Prodi D III Keperawatan STIKESMI, serta perawat RSUD R Syamsudin, SH. Diharapkan dari kegiatan ini bisa menurunkan angka komplikasi akibat peningkatan kadar glukosa darah pada penderita DM.
Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Kelurahan Subangjaya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukabumi Kota Sukabumi Kusumah, Bayu; Nurhayati, Nurhayati; Haryani, Hana; Wulan, Dwi Retno
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joecy.v5i2.2384

Abstract

Lansia merupakan kelompok usia yang lebih rentan terhadap berbagai macam masalah kesehatan salah satunya yaitu masalah pada sistem kardiovaskular, diantaranya hipertensi. Hal tersebut terjadi akibat beberapa faktor yaitu kurangnya aktivitas fisik dan kualitas tidur yang tidak baik. Upaya penanganan hipertensi pada lansia yang dilakukan oleh Puskesmas Sukabumi meliputi penyuluhan rutin, pemeriksaan tekanan darah bulanan, serta edukasi tentang pola makan kepada kader kesehatan. Meskipun berbagai intervensi telah dilakukan, tingkat keberhasilan dalam meningkatkan kualitas hidup lansia, termasuk kualitas tidur, masih menjadi tantangan. The study purpose was untuk mengetahui Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kualitas Tidur Pada Lansia Penderita Hipertensi di Kelurahan Subangjaya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukabumi Kota Sukabumi. Materials and methods. Metode penelitian korelasional dengan desain cross sectional. Populasinya sebanyak 215 responden dengan sampel 140 responden. Teknik pengambilan sampel dengan Cluster random sampling. Analisis data menggunakan Chi-square. Results. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki aktivitas fisik kurang sebanyak 75 (53,6%), dan sebagian besar responden memiliki kualitas tidur baik sebanyak 79 (56,4%). Hasil analisis didapatkan nilai p-value 0,000 < 0,05 artinya terdapat hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia penderita hipertensi. Conclusions. Kesimpulan dari hasil penelitian ini terdapat Hubungan aktivitas fisik dengan kualitas tidur pada lansia penderita hipertensi. Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi dasar bagi pelayanan kesehatan dalam membuat perencanaan kebijakan dalam penanggulangan hipertensi pada lansia khususnya dalam hal aktivitas fisik lansia.