Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS SWOT UPAYA MEMINIMALISIR GANGGUAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MELALUI PEMBINAAN KERJA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A KEROBOKAN I Ketut Mugi Raharja; Arisman Arisman
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 4 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i4.2021.501-508

Abstract

Penelitian ini bertujuan melihat efektifnya pembinaan kerja di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Kerobokan dalam upaya meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban serta menganalisis kelemahan lingkungan internal serta peluang dan ancaman lingkungan eksternal di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif teknik data melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan dan internet. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa kelemahan internal atau peluang / ancaman eksternal yang merupakan lembaga pemasyarakatan kelas II Kerobokan dalam meminimlisir gangguan dan ketertiban sehingga ditemukan beberapa kesalahan yaitu: 
PERAN KORDINATOR LINGKUNGAN DALAM UPAYA MEMINIMALISIR GANGGUAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A KEROBOKAN I Ketut Mugi Raharja; Padmono Wibowo
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 8, No 7 (2021): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v8i7.2021.1946-1952

Abstract

Keadaan Lembaga Pemasyarakatan yang overkapasitas juga menjadi salah satu faktor yang bisa membuat narapida memiliki kesempatan untuk melakukan tindakan yang mengganggu keamanan dan ketertiban, dengan jumlah petugas yang tidak ideal dengan jumlah narapidana membuat sangat perlunya adanya pengawasan yang lebih bersifat komprehensif dan lebih bersifat pendekatan langsung kepada narapidana, salah satunya dengan adanya koordinator lingkungan atau disingkat korling. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis metode penelitian kualitatif deskriptif. Menurut sugiyono (2016:9) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagi instrumen kunci. Dibentuknya koordinator lapangan diharapkan mampu menjadi stategi manajemen security melalui pendekatan persuasif kepada narapidana dalam upaya meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas Kerobokan.
Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Kejiwaan Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kerobokan I Ketut Mugi Raharja; Denny Nazaria Rifani
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9851

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelayanan Kesehatan kejiwaan bagi narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Kerobokan, serta apa saja kendala kendala yang dihadapi dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kejiwaan. penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif merupakan proses pencarian fakta melalui interpretasi yang tepat, dengan tujuan suatu penelitian dapat menjelaskan perbandingan suatu fenomena hingga menjadi suatu studi kooperatif, metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang tidak merubah ataupun memanipulasi pada suatu variable yang sedang diteliti namun metode deskriptif kualitatif merupakan proses menggambarkan keadaan yang sebenarnya atau apa adanya sesuai dengan apa yang didapatkan dari hasil pelaksanaan observasi, wawancara maupun pelaksanaan dokumentasi pada pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa salah satunya Optimalisasi pelayanan kesehatan kejiwaan bagi Narapidana di Lapas Kerobokan dapat dilaksanakan dengan beberapa cara yaitu dimulai dengan melakukan penyuluhan kepada narapidana terkait program kesehatan yang ada terkait kesehatan kejiwaan narapidana dan program pelayanan apa saja yang ada di poliklinik, selanjutanya dengan dilakukanya screaning dimana ada deteksi dini dari pihak poliklinik agar narapidana yang masih mengalami gangguan kejiwaan yang masih katagori ringan sudah bisa ditindaklanjuti sebelum mengalami gangguan kejiwaan yang lebih berat, kemudian dilanjutkan dengan penempatan narapidana yang mengalami gangguan kejiwaan yang tergolong berat dan membahayakan narapidana lain dan keamanan di dalam Lapas di salah satu tempat isolasi agar mudah dilakukan pengawasan dan tidak mempengaruhi keadaan psikologi narapidana lain, serta yang paling penting juga adalah Lapas Kelas IIA Kerobokan dapat menambah tenaga kesehatan yaitu psikolog, psikiatri ataupun dokter jiwa yang memang siaga di poliklinik untuk mengatasi gangguan kejiwaan yang dialami narapidana.