Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Indonesia

Penerapan Edinburgh Post-Partum Depression Scale Sebagai Alat Deteksi Risiko Depresi Nifas pada Primipara dan Multipara Soep Soep
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 14 No 2 (2011): Juli
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v14i2.315

Abstract

AbstrakIbu menggambarkan depresi nifas sebagai mimpi buruk dengan kecemasan yang tidak terkontrol, rasa bersalah, dan pikiranobsesif. Kontemplasi wanita tersebut bukan hanya membahayakan dirinya sendiri tapi juga bayi mereka. Ibu merasa kesepiandan kualitas hidup menurun, yang berpengaruh terhadap kurangnya emosi positif. Hampir 50% kasus depresi nifas tidakterdeteksi. Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) adalah alat yang dirancang khusus untuk menyaring penyimpangansuasana hati. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi risiko depresi nifas pada primipara dan multipara menggunakanEPDS. Penelitian survei ini menggunakan pendekatan kuantitatif sebanyak 50 pasien terpilih dengan metode purposive sampling.Hasil penelitian independent t-test menunjukkan perbedaan risiko yang signifikan depresi nifas pada wanita primipara danmultipara (p= 0,000; α= 0,05). Disarankan untuk menerapkan skala Edinburgh sebagai alat deteksi depresi nifas pada ibuprimipara dan multipara mengingat bahwa depresi nifas kadang terjadi tanpa diketahui dulu sebelumnya.Kata kunci: depresi nifas, Edinburgh Post-partum Depression Scale (EPDS)AbstractMothers describe postpartum depression as a living nightmare filled with uncontrollable anxiety, consuming guilt, andobsessive thinking. These conditions do not only harm themselves but also their infants. Mothers are enveloped in lonelinessand the quality of their lives is further compromised by a lack of all positive emotions. Up to 50% of all cases of postpartumdepression go undetected. The Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) has been the only instrument available thatwas specifically designed to screen for this mood disorder. The aim of this study is to evaluate risk of postpartum depressiondifferences of primiparous and multiparous mother by using EPDS. This study utilized survey with quantitative approach.Fourty patients were chosen with purposive sampling method. The result of the study especially the independent t-test showsthat there was significant differences of postpartum depression risk of primiparous and multiparous women (p= 0.000; α=0.05). It is recommended to apply the scale of Edinburgh as tools detection of postpartum depression in mothers primiparousand multiparous considering that postpartum depression often occurs without any known beforehand.Keywords: post partum depression, Edinburgh Post-partum Depression Scale (EPDS)
Stres Kerja Perawat Berdasarkan Karakteristik Organisasi Di Rumah Sakit Soep Soep
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 15 No 1 (2012): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v15i1.49

Abstract

Stres kerja perawat adalah salah satu masalah manajemen sumber daya manusia di RS yang merupakan kombinasi dari stressaat kerja, karakteristik individu, dan penyebab stres di luar organisasi. Penelitian dengan pendekatan explanatory research inibertujuan mengetahui pengaruh karakteristik organisasi (aspek keuangan, lingkungan kerja, pengembangan karir, tim kerja,dan tugas) terhadap stres kerja yang dialami perawat di sebuah RS di Medan. Sampel sebanyak 151 diperoleh dengan metodeacak sederhana. Data dianalisis melalui uji regresi linear berganda (α= 0,05; CI 95%). Hasil penelitian menunjukkan 59,6%perawat mengalami stres menengah. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa aspek tugas merupakan variabel karakteristikorganisasi yang paling berpengaruh terhadap stres kerja perawat dibandingkan variabel lainnya (p= 0,002; α= 0,05; dan β=0,274). Rumah sakit diharapkan dapat membuat kebijakan dengan mempertimbangkan aspek yang mempengaruhi stres kerjaperawat.