Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Hubungan Antara Optimisme dengan Produktivitas Kerja Pada Driver Jeggboy&Girl Salatiga Elva Nelvara; Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 3 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i3.11402

Abstract

In today's developing era, transportation facilities have also developed in the community. In Indonesia, there are many transportation facilities used, one of which is ojek which is now also developing with online motorcycle taxis, ojek transportation is in great demand by the public because it is easily accessible. The purpose of this study was to determine the relationship between optimism and work productivity experienced by Jeggboy &girl Salatiga drivers. This research uses quantitative methods by involving numbers and analytical techniques that use statistics. Sample determination in this study used purposive sampling technique. A total of 51 drivers (male = 37; female = 14) at PT Jeggboy & girl Salatiga were sampled in this study. The measuring instrument used in the study is the Likert Scale. From the results of a simple linear regression analysis, a value of p = 0.000 (p<0.05) is obtained. These results show that optimism has a positive and significant effect on work productivity. The findings also showed that the level of optimism of jeggboy drivers was at a moderate level. Keywords: optimism, work productivity, online motorcycle taxis.
Fear of Intimacy Pada Dewasa Awal Dengan Orang Tua Yang Melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Sisilia Karina Pertiwi; Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 2 (2024): April 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v8i2.5562

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menggunakan wawancara dan observasi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui gambaran fear of intimacy pada dewasa awal dengan orang tua yang melakukan KDRT. Partisipan dalam penelitian ini merupakan dewasa awal yang belum menikah berusia 18-30 tahun, memiliki riwayat kedua orang tua yang pernah atau masih melakukan KDRT, pernah atau sedang menjalani hubungan romantis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan gambaran pada dewasa awal ketika menyaksikan secara langsung kekerasan dalam rumah tangga, baik dari respon yang mereka munculkan hingga pengambilan keputusan saat menjalin hubungan dengan lawan jenis kedepannya. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dari pengalaman menyaksikan KDRT secara langsung dan dengan durasi berulang berdampak pada munculnya fear of intimacy pada dewasa awal, terlihat dari adanya hubungan antar partisipan terkait aspek hubungan romantis meskipun memiliki latar belakang keluarga yang berbeda. Kata kunci: fear of intimacy, dewasa awal, KDRT
Relationship Between Emotional Maturity And Self-Esteem In Adolescents At The Orphanage Leony Rahmawati; Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Desember 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v9i1.5981

Abstract

Adolescence is often called a period of rebellion, because of emotional turmoil, withdrawal, and various problems in various environments. Emotional maturity influences a teenager's development, helping them manage their emotions and increase their self-esteem. This research examines the relationship between emotional maturity and self-esteem in adolescents at the Salatiga orphanage. The method used was quantitative with a correlational analysis design with 150 participants from 5 nursing homes in Salatiga using random sampling techniques. The measuring instruments used were the Emotional Maturity Scale (EMS)(α = 0.75) and the self-liking and self-competence questionnaires (SLCS) scale (α = 0.94). The data analysis method uses the product moment correlation test from Karl Pearson. The hypothesis test results of the Pearson correlation value are -0.243 with a significance value = 0.001 (p < 0.05). The results show a significant negative relationship between emotional maturity and self-esteem in adolescents at the Salatiga orphanage. Keywords: emotional maturity, pride, adolescent, orphanage
Self-esteem and Resilience Among Students Affected by Toxic Relationships Cindy Priscila Pantjo’u; Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 3 (2024): Agustus 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v8i3.6007

Abstract

The research aims to determine the levels of self-esteem and resilience among university students who are victims of toxic relationships throughout Indonesia. This study is of a quantitative nature. The research subjects consisted of 207 students who have experienced toxic relationships. Subjects were asked to fill out an Informed Consent form as part of the research protocol. The results indicate that self-esteem is not high in cases of toxic relationships; instead, it negatively affects resilience in students involved in toxic relationships. The conclusion of the study is that the hypothesis is rejected, meaning there is no relationship between self-esteem and resilience. Keywords: self-esteem, resilience, university students who are victims of toxic relationship
Hubungan Antara Kepuasan Pernikahan Dengan Intensi Berselingkuh Pada Pasangan Yang Menjalani Long Distance Relationship (LDR) Primasari Oktaviani Purnawan; Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 3 (2024): Agustus 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v8i3.6084

Abstract

Pasangan yang menjalani hubungan Long-Distance Relationship (LDR) tidaklah mudah, mereka harus berhadapan dengan berbagai tantangan dalam menjalani perannya dalam berumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan melihat apakah terdapat hubungan negatif antara kepuasan pernikahan dengan intensi berselingkuh pada pasangan yang menjalani LDR. Metode yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain korelasional. Terdapat 80 responden yang menjadi partisipan penelitian dengan menggunakan teknik aksidental sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Spearman's Rho. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan negatif dengan tingkat signifikansi sangat lemah antara kepuasan pernikahan dan intensi berselingkuh dengan nilai (r = -0,579 dan sig. = 0,000). Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan pernikahan menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan rendahnya intensi berselingkuh pada pasangan yang menjalani LDR. Implikasi dari penelitian ini diharapkan pasangan yang menjalani LDR dapat meningkatkan kepuasan pernikahan agar mampu memenuhi perannya dalam berumah tangga. Kata kunci: kepuasan pernikahan, intensi berselingkuh, pasangan LDR
Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan Skripsi Bagus Wicaksono; Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 8 No. 3 (2024): Agustus 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v8i3.6109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan. Penelitian dilakukan terhadap 78 mahasiswa akhir program sarjana fakultas psikologi angkatan 2020 yang sedang menempuh tugas akhir atau skripsi dan diperoleh melalui teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan Perceived Social Support Family (PSS-Fa) untuk mengukur dukungan keluarga yang dianalisis menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian diperoleh nilai koefisien r = -0,360 dan p = 0,001 (p < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan. Semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin rendah tingkat kecemasan. Sebaliknya, semakin rendah dukungan keluarga maka semakin tinggi tingkat kecemasan. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi angkatan 2020 Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Kata kunci: dukungan keluarga, kecemasan, mahasiswa, skripsi
Gambaran Fear of Intimacy pada Dewasa Awal yang Berasal dari Keluarga Bercerai Kezia Hana Situmorang; Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Desember 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v9i1.6260

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi fear of intimacy yang dialami individu yang berasal dari keluarga bercerai. Metode penelitian adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Partisipan yang terlibat sebanyak satu orang. Hasil analisis data menemukan bahwa fear of intimacy yang dialami partisipan berupa kesulitan menceritakan masalah, kekhawatiran akan hubungan pernikahan, kurang nyaman dengan keterbukaan pasangan, kesulitan mengekspresikan perhatian, kesulitan menjaga komitmen, dan kurang dapat memercayai pasangan. Analisis data juga menemukan sumber dari fear of intimacy berupa perceraian orang tua, pola asuh orang tua, prinsip yang berbeda dari pasangan, status hubungan, ketidaksetiaan pasangan, dan pasangan kurang responsif. Fear of intimacy yang dialami partisipan secara tidak langsung menimbulkan konflik dalam hubungan, ketidakpuasan hubungan, dan kelelahan fisik. Berdasarkan penelitian ini, disarankan untuk menggunakan layanan bantuan tenaga profesional dalam menghadapi fear of intimacy dan bagi orang tua untuk menjaga hubungan yang harmonis dan pola asuh yang intim dengan anak. Kata kunci: fear of intimacy, perceraian orang tua, studi kasus
The Relationship Between Self-Confidence and Social Interaction in Adolescents from Divorced Families in Manado City Zefanya Jennifer Lasut; Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati
Jurnal Indonesia Sosial Sains Vol. 5 No. 05 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Sains
Publisher : CV. Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jiss.v5i05.1126

Abstract

A broken home is a family condition that experiences a split due to a problem that results in quarrels about divorce. A broken home greatly impacts the process of child development in social interaction. Children, especially in adolescence, are an important segment of life in the individual development cycle and require interaction with others in the process of self-discovery, so self-confidence is needed. This study aims to determine the relationship between self-confidence and social interaction in adolescents from divorced families. Participants in this study were 77 adolescents from divorced families in Manado City with an age range of 13–18 years. The sampling technique used in this study was purposive sampling. Data were collected using the self-confidence scale compiled by Lauster (2012) and the social interaction scale developed by Winslow et al.. The results of this study showed a significant positive relationship between self-confidence and social interaction, with a correlation of r = 0.477 and a significance of 0.000 (p<0.05). This means that the higher the self-confidence, the higher the social interaction.
Hubungan antara Kematangan Emosi dengan Kepuasan Pernikahan pada Dewasa Awal Julio Caesar Marvin Maki; Ratriana Yuliastuti Endang Kusumiati
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 6 No. 4 (2025): Jurnal Pendidikan Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v6i4.7659

Abstract

Kepuasan pernikahan sangat penting untuk mempertahankan hubungan yang harmonis, namun angka perceraian di Indonesia tetap tinggi akibat konflik emosional dan stres ekonomi. Kematangan emosi, sebagai faktor psikologis kunci, diduga dapat meningkatkan kepuasan pernikahan, tetapi kontribusinya pada dewasa awal—fase kritis bagi stabilitas pernikahan—perlu diteliti lebih lanjut. Penelitian ini menguji hubungan antara kematangan emosi dan kepuasan pernikahan pada dewasa awal Indonesia (18–40 tahun), sekaligus mengukur besarnya pengaruh kematangan emosi terhadap kepuasan pernikahan. Desain korelasional kuantitatif digunakan, dengan data dari 247 partisipan menikah melalui adaptasi skala Emotional Maturity Scale (EMS) dan ENRICH Marital Satisfaction Scale. Data tidak normal dianalisis menggunakan Spearman’s rho dan koefisien determinasi. Hasil menunjukkan korelasi positif signifikan (*r* = 0,198, *p* = 0,002), dengan kematangan emosi menyumbang 11,1% terhadap kepuasan pernikahan. Sebagian besar partisipan memiliki tingkat kematangan emosi dan kepuasan pernikahan sedang. Penelitian ini menekankan perlunya program konseling pernikahan berbasis budaya dan studi lanjutan tentang prediktor lain (misalnya komunikasi, stres finansial) untuk menjelaskan 88,9% varian kepuasan pernikahan yang belum terungkap.