Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Determinan Respon Keluarga Penderita Gangguan Jiwa Unit Rawat Jalan di Rumah Sakit Jiwa : DETERMINAN RESPON KELUARGA PENDERITA GANGGUAN JIWA RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA La Ode Alifariki; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 5 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.024 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol5.Iss2.363

Abstract

People with mental disorders often get greater stigma and debate from their respective communities than individuals who suffer from other diseases. Not only does it attract negatives towards sufferers, but also for family members, asking for tolerance, denial, and exclusion. This study discusses factors related to family response from patient mental illness This type of research is observational analytic using a cross sectional design with a total sample of 43 respondents. The sample is determined using purposive sampling. The technique of collecting data using questionnaires and collecting with chi square (X2) statistics. The results showed that there was a weak relationship between knowledge and family responses of outpatients with mental disorders (X2hit = 7.467, phi = 0.477), there was a moderate relationship between family structures and responses of street mental health nurses (X2hit = 10.356, phi = 0.557) , there is a strong relationship between the support system with outpatient emergency response families (X2hit = 16,320, phi = 0,675), There is a strong relationship between family resources and the outpatient family response (X2hit = 10,689, phi = 0,557). This study can conclude that family respondents to mental problems are related to knowledge, family structure, support systems and family resources.
PENDAMPINGAN GERAKAN 4M PLUS UNTUK MEWUJUDKAN DAERAH ANTI NYAMUK DI KELURAHAN RAHANDOUNA KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI Mubarak Mubarak; Weka Gusmiarty Abdullah; Rahmawati Rahmawati; Haryati Haryati
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v6n1.p1-5

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menyebabkan morbiditas dan kematian. Pengobatan DBD hanyalah bersifat simptomatik dan suportif karena sampai saat belum ditemukan vaksin atau kemoterapi yang efektif. Cara memberantas DBD yang paling efektif adalah dengan memutuskan rantai penularan yaitu dengan membasmi nyamuk vektornya. Angka kejadian DBD tertinggi di Kota Kendari terdapat di Kelurahan Rahandouna Kecamatan Poasia. Solusi yang digunakan untuk mengatasi masalah adalah penyuluhan tentang DBD, sosialisasi jenis tanaman anti nyamuk, pelatihan pemantik, aksi 4M, dan pendistribusian bibit tanaman anti nyamuk. Metode yang digunakan berupa penyuluhan, pelatihan dan pendekatan partisipatif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Kelurahan Rahandouna dapat diwujudkan sebagai salah satu daerah percontohan anti nyamuk di Kota Kendari yang ditunjukkan dengan antusias warga dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dan sosialisasi, pelatihan pemantik, implementasi kegiatan 4M plus, serta menjadi sumber bibit tanaman anti nyamuk yang dapat disebarluaskan ke wilayah lain di Kota Kendari di kemudian hari. 
Pertumbuhan Rajungan (Portunus pelagicus) Yang Diberi Pakan Segar Keong Bakau (Telescopium telescopium) Dan Keong Mas (Pomacea canaliculata) Dalam Sistem Resirkulasi Rahmawati Rahmawati; Abdul Rahman
Jurnal Media Akuatika Vol 7, No 3 (2022): Juli
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jma.v7i3.24812

Abstract

Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan komoditas ekspor yang bernilai cukup tinggi sehingga teknologi pembudidayaannya yang berkelanjutan seperti kontinyuitas pakannya sangat perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pakan segar keong bakau dan keong mas dalam pemanfaatan sumber pakan pada budidaya rajungan dengan media sistem resirkulasi. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 kelompok ulangan. Perlakuan berupa pakan segar keong bakau (Pakan A), keong mas (Pakan B) dan kombinasi pakan keong bakau+keong mas (Pakan C) yang diberikan selama 42 hari pemeliharaan. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan spesifik (LPS), pertumbuhan mutlak (PM), panjang karapas (PK), lebar karapas (LK) dan kelangsungan hidup (SR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata LPS berkisar antara 1,10-1,36%, PM 6,69-8,89 g, PK 0,25-0,53 cm, LK 0,97-1,28 cm dan SR 33,33-46,67%. Hasil analisis sidik ragam pada parameter terukur tersebut bahwa pakan segar keong bakau dan pakan segar kombinasi keong bakau+mas tidak berbeda nyata namun keduanya berbeda nyata dengan pakan segar keong mas terhadap LPS, PM, dan LK, sedangkan terhadap PK dan SR tidak berbeda nyata. Tingkat kesukaan terhadap jenis makanan dan kandungan nutrisi masing-masing pakan uji menjadi penyebab perbedaan hasil analisis parameter biologi rajungan pada kedua jenis pakan segar tersebut. Pakan kombinasi kedua jenis pakan segar sangat potensial mendukung  pengembangan budidaya rajungan dalam wadah dengan sistem resirkulasi.Kata kunci : pakan segar, keong bakau, keong mas, Portunus pelagicus,, resirkulasi.
Bahasa Laiyolo, Rumpun Muna-Buton yang Terancam Punah Rahmawati Rahmawati
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 14 No 1 (2025): Volume 14 Issue 1, February 2025
Publisher : Laboratory of Anthropology Department of Cultural Science Faculty of Halu Oleo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v14i1.2576

Abstract

Laiyolo language is a language located in the administrative area of South Sulawesi Province, namely in Selayar Regency. However, this language is classified into the Muna- Buton language group located in Southeast Sulawesi. As Esser (1938) informed, the Muna-Buton group consists of (a) Muna-Buton, (b) South Buton, (c) Artisan island group (Kalaota, Larompa, Bonerate), (d) Wolio-Laiyolo. This kinship relationship study was carried out using two approaches both qualitatively and quantitatively. Quality approach with lexicostatistical techniques that explain the kinship relations of the three languages. The qualitative approach is aimed at providing evidence of kinship relations between the three languages with criteria for joint innovation in the fields of phonology and lexicon. The Laiyolo language is endangered. Based on data in 2010, the number of Laiyolo speakers is no more than 10 people who are around 40 years old. The younger generation no longer speaks the Laiyolo language. However, they switched to the national language and Selayar which is the majority language. Thus, efforts to revitalize the Laiyolo language need to be carried out immediately before this language experiences a very critical condition.