Dwi Mulianda
STIKES Kesdam IV/ Diponegoro Semarang

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

CONSTRAINT INDUCE APHASIA THERAPHY (CIAT) SEBAGAI TERAPI REHABILITASI YANG EFEKTIF UNTUK AFASIA PASKA STROKE ISKEMIK DI PUSKESMAS ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG. Dwi Mulianda; Ainnur Rahmanti; Bagas Aji Subekti
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.651 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.5

Abstract

Latar belakang: Stroke yang menimbulkan lesi pada daerah broca dapat mengganggu pengantar dan pengendali kemampuan berbicara, yang terletak di lobus frontalis kiri berdekatan dengan daerah motorik korteks untuk mengontrol otot-otot artikulasi sehingga pasien akan mengalami afasia motorik.. Afasia menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi sehingga menimbulkan gangguan interaksi sosial, isolasi diri, frustasi, dan depresi.Terapi rehabilitasi afasia sangat dibutuhkan, salah satunya adalah Constraint Induced Aphasia Therapy (CIAT) yaitu terapi verbal dengan kartu dan pembatasan non verbal yang melatih kemampuan memahami, mengucapkan kata dan mengikuti perintah. Tujuan: analisis penerapan CIAT Terhadap Afasia Pasien Stroke Metode: Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif denganpendekatan studi kasus.pada 2 pasien stroke yang mengalami gangguan bicara dan kriteria inklusi yaitu pasien stroke yang menunjukkan gangguan dalam bicara spontan, pemahaman, menamai, repetisi (mengulang), membaca dan menulis. Sebelum terapi CIAT, pengkajian afasia dilakukan dengan token test. Hasil: afasia Subyek I dari skor 22 (kategori sedang) menjadi skor 25 (kategori ringan) dan pada subyek II skor dari 19 (kategori sedang) menjadi skor 20 (kategori sedang).artinya penerapan CIAT efektif terhadap afasia pada pasien stroke di Puskesmas Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Saran :. Penerapan terapi CIAT direkomendasikan melakukan CIAT terhadap pasien stroke dengan afasia.
Pengaruh Respon Relaksasi Benson Terhadap Depresi Paska Stroke dwi mulianda; Ainnur Rahmanti
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 01 (2019): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.165 KB) | DOI: 10.46233/jk.v3i01.26

Abstract

Abstrak. Depresi adalah gangguan mental yang ditunjukkan dengan suasana hati tertekan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau harga diri yang rendah, susah tidur, penurunan nafsu makan, rendahnya energi dan konsentrasi yang buruk. Depresi Paska Stroke (DPS) dapat berpengaruh negatif terhadap kualitas hidup rendah, morbiditas dan mortalitas yang tinggi, serta sucide. Salah satu terapi komplementer yang dapat menurunkan DPS adalah respon relaksasi Benson yaitu intervensi keperawatan komplementer dengan mengatur nafas, melemaskan semua otot dan konsentrasi, serta mengucapkan kata-kata spiritual. Subyek penelitian adalah pasien depresi paska stroke. Tujuan penelitian untuk mengkritisi hasil penelitian efektifitas respon relaksasi benson terhadap depresi. Metode penelitian ini adalah integrated review dimana data base yang digunakan adalah Science direct, Medline, Google Scholar, dan Proquest dengan menggunakan kata kunci pencarian adalah respon relaksasi, depresi, paska stroke dari tahun 2008 sampai tahun 2017. Hasil integrated review terhadap 5 penelitian menunjukkan adanya persamaan teori yang digunakan yaitu teori benson. Intervensi yang digunakan kelima penelitian ini adalah respon relaksasi Benson, dua diantaranya disertai pendidikan kesehatan. Respon relaksasi Benson menunjukkan penurunan depresi pada 4 penelitian. Respon relaksasi Benson juga dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan spiritual. Hal ini dibuktikan dalam 1 hasil penelitian yang menunjukkan meningkatnya kesejahteraan spiritual berhubungan dengan outcome psikologis (depression, anxiety, hostility). Integrated review ini membuktikan efektivitas respon relaksasi Benson dapat menurunkan depresi sehingga respon relaksasi Benson dapat dijadikan prosedur tetap perawatan pasien depresi paska stroke. Selain itu respon relaksasi Benson dapat memperbaiki gejala fisik, mental, dan meningkatkan kesejahteraan spiritual. Penelitian selanjutnya pada pasien depresi paska stroke adalah menyelidiki semua keuntungan potensial dari respon relaksasi Benson pada pasien depresi paska stroke. Abstract. Depression is a mental health disorder characterized by depressed mood, loss of interest or excitement, inappropriate guilt, low self-esteem, sleep disorder, loss of appetite, low energy level, and difficulty in concentration. Post-Stroke Depression (PSD) may negatively affect the quality of life, high rates of morbidity, mortality, and suicide. One of the complementary therapies to reduce the effects of PSD is Benson relaxation response. Benson relaxation response is a complementary nursing intervention done by regulating respiration, relaxing muscles, concentrating, and reciting spiritual words. The subjects of the research are depression patients. This research aims at criticizing the previous researches results on the effectivity of Benson relaxation response to treat depression patients. This research was carried out using integrated review method. The database was obtained from Science Direct, Medline, Google Scholar, and Proquest by using keywords such as relaxation response, depression, and post-stroke cases from 2008 to 2017. The integrated reviews on 5 researches show that the applied theory is equivalent ˗ which is Benson’s theory. The nursing intervention used by these 5 researches was Benson relaxation response and two of the researches also conducted health education. The results in 4 of the researches showed that Benson relaxation response induced the decline in depression. Benson relaxation response also positively affect spiritual welfare. It was proved by one of the researches that showed an increase in spiritual welfare related to psychological outcome (depression, anxiety, hostility). This integrated review showed that Benson relaxation response was proved to be effective in lowering depression rate, thus it can be used as a permanent procedure in the treatment of patients with PSD. Besides, Benson relaxation response is also effective in improving physical, mental, and spiritual welfare. Further researches related to depression in PSD patients should be an investigation in the potential benefits of Benson relaxation response in PSD patients
PENERAPAN MENDENGARKAN MUROTTAL Q.S. AR RAHMAN TERHADAP POLA TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RSUD UNGARAN: THE APPLICATION OF Q.S. AR RAHMAN MUROTTAL THERAPY IN THE BLOOD PRESSURE PATTERN OF PATIENTS WITH HYPERTENSION IN RSUD UNGARAN Luluk Rahmawati; Dwi Mulianda
JURNAL KEPERAWATAN SISTHANA Vol. 5 No. 2 (2020): September : Jurnal Keperawatan Sisthana
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.438 KB) | DOI: 10.55606/sisthana.v5i2.68

Abstract

Hypertension is a medical condition in which the systole and diastole pressure abnormally elevate. Q.S. Ar Rahman Murottal is a complementary therapy for lowering blood pressure. This case study aims at describe the effect of Q.S. Ar Rahman Murottal therapy on the blood pressure pattern in patients with hypertension at RSUD Ungaran. The method of this study is descriptive. The subjects of this case study are two Moslem patients with hypertension who have no hearing problems. The data are collected through observation and measurement by using medical tools such as sphygmomanometer and stethoscope before and after the therapy. The result of this study shows that the blood pressure in Subject I decreases from 150/90 mmHg to 120/80 mmHg, while in Subject II the blood pressure decreases from 160/90 mmHg to 120/90 mmHg. It means that Q.S. Ar Rahman Murottal therapy is effective in lowering the blood pressure in patients with hypertension at RSUD Ungaran. It is hoped that this case study can be the beginning of extensive researches in Q.S. Ar Rahman Murottal in lowering the blood pressure in hypertension patients. Hopefully, Ungaran Hospital will make Q.S. Ar Rahman Murottal as an SOP to be given to hypertension as a nonpharmacological therapy for pharmacological therapy.
PENERAPAN TERAPI SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN: THE IMPLEMENTATION OF SPIRITUAL EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (SEFT) THERAPY ON BLOOD PRESSURE DECREASES IN HYPERTENSION PATIENTS AT UNGARAN REGIONAL GENERAL HOSPITAL Rina Elsa Rizkiana; Dwi Mulianda
JURNAL KEPERAWATAN SISTHANA Vol. 6 No. 1 (2021): Maret : Jurnal Keperawatan Sisthana
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.699 KB) | DOI: 10.55606/sisthana.v6i1.73

Abstract

Hypertension is an increses of blood pressure which the systolic pressure is above 140 mmHg and the diastolic pressure is above 90 mmHg. SEFT therapy includes mind-body relaxation techniques that combine the body's energy system (energy medicine) and spiritual therapy with the tapping method at certain points on the body along the 12 energy pathways (energy meridians) of the body. The purpose of the case study was to describe the effect of SEFT therapy on the reduction of blood pressure in hypertension patients at Ungaran Regional General Hospital. The case study method used is a descriptive case study. The case study subjects were used as many as two people and had blood pressure above the normal limit. The data are obtained by observing and measured using a sphygmomanometer before and after therapy. The results of the case study show that the blood pressure of subject I decreases from 140/100 mmHg to 130/90 mmHg, while the blood pressure of subject II decreases from 150/110 mmHg to 140/100 mmHg. The conclusion of the case study is that the application of SEFT therapy is effective for reducing the blood pressure in patients with hypertension. For the development of nursing science and technology we suggest that to be able to apply SEFT therapy together with medical therapy in hospitals.
PENATALAKSANAAN PENINGKATAN ASAM URAT Dwi Mulianda; Margiyati; Andre Dwi Susilo; Jeffri Riyan Mustakim; Nur Khasanah; Shania Nada M; Wiradhika Putera Srilambang
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 1 No. 2 (2019): Desember : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.991 KB)

Abstract

Peningkatan asam urat (hiperurisemia) didefinisikan sebagai peninggian kadar asam urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0 mg/dl. Hiperurisemia perlu dilakukan penatalaksanaan untuk membatasi serangan akut, mencegah kekambuhan, dan mencegah komplikasi yang terkait dengan pengendapan kristal urat di jaringan, serta mencegah kecacatan fisik. Penatalaksaan hiperurisemia selain dapat diselesaikan secara farmakologis menggunakan obat-obatan, namun dapat juga dilakukan secara non farmakologis dengan melakukan senam ergonomis, serta manajemen nutrisi. Kegiatan ini bertujuan agar lansia di Posyandu Lansia Setya Manunggal III Kabupaten Semarang dapat mengetahui penatalaksanaan peningkatan asam urat (hiperurisemia). Berdasarkan Evidance Based penatalaksanaan peningkatan asam urat dengan obat-obatan, senam ergonomis, dan manajemen nutrisi signifikan berpengaruh terhadap penurunan asam urat dalam darah. Hasil pengabdian masyarakat diantaranya adalah Lansia Setya Manunggal III Kabupaten Semarang yang hadir pada tanggal 10 Februari 2019 sebanyak 56 orang; Screening asam urat 16 orang (28,6 %) mengalami peningkatan asam urat, 33 orang (58,9 %) asam urat normal, dan 7 orang (12,5 %) asam urat low; terdapat peningkatan pengetahuan lansia setelah diberikan pendidikan kesehatan penatalaksanaan peningkatan asam urat; terdapat peningkatan ketrampilan lansia dalam melakukan senam ergonomic sebagai penatalaksanaan peningkatan asam urat; Lansia Setya Manunggal III Kabupaten Semarang sudah menerapkan penatalaksanaan peningkatan asam urat dalam kehidupan sehari-hari.
PENATALAKSANAAN GAYA HIDUP, HERBAL, DAN SCREENING TEKANAN DARAH TERHADAP LANSIA HIPERTENSI Dwi Mulianda; Endro Haksara; Arum Kusuma Andini; Lulu Swastika; Martiyastuti Gandarini; Muhammad Riqza Maulana; Sugiono
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 2 No. 1 (2020): Juni : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.535 KB) | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v2i1.29

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang berdampak pada peningkatan angka kesakitan dan kematian serta beban biaya kesehatan. Hipertensi merupakan faktor risiko terhadap kerusakan organ penting seperti otak, jantung, ginjal, retina, pembuluh darah besar (aorta) dan pembuluh darah perifer, serta penurunan kognitif. Tingkat kontrol tekanan darah tetap buruk dan jauh dari nilai memuaskan di seluruh dunia. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang terintegrasi antara perubahan gaya hidup, pengobatan, dan kontrol tekanan darah untuk menurunkan tekanan darah secara efektif. Kegiatan ini bertujuan agar lansia di Posyandu RW 02 Kelurahan Tambakaji Ngaliyan Semarang dapat mengetahui penatalaksanaan hipertensi. Berdasarkan Evidance Based penatalaksanaan peningkatan tekanan darah dengan upaya pencegahan gaya hidup dan herbal. Hasil pengabdian masyarakat diantaranya adalah lansia yang hadir pada tanggal 15 Desember 2015 sebanyak orang 54 ; Screening tekanan darah 27 orang (50 %) mengalami peningkatan tekanan darah; terdapat peningkatan pengetahuan lansia setelah diberikan pendidikan kesehatan penatalaksanaan gaya hidup dan herbal hipertensi. Lansia Kelurahan Tambakaji Ngaliyan Semarang sudah menerapkan penatalaksanaan hipertensi dalam kehidupan sehari-hari.
PENATALAKSANAAN DIETARY APPROACHES TO STOP HYPERTENSION (DASH), HIDROTERAPI, DAN SENAM HIPERTENSI DI SAAT PANDEMI COVID-19 Dwi Mulianda; Endro Haksara; Arum Kusuma Andini; Lulu Swastika; Martiyastuti Gandarini; Muhammad Riqza Maulana; Sugiono
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTHANA Vol. 3 No. 1 (2021): Juni : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.702 KB) | DOI: 10.55606/pkmsisthana.v3i1.35

Abstract

Kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19, sebanyak 1.488 pasien tercatat memiliki penyakit penyerta dan presentase terbanyak diantaranya adalah penyakit hipertensi sebesar 50,5%. Pandemi COVID-19 dapat dijadikan sebagai momentum untuk membudayakan gaya hidup sehat pada hipertensi melalui pendekatan penatalaksanaan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), Hidroterapi, dan Senam Hipertensi. Kegiatan ini bertujuan agar lansia dengan hipertensi di wilayah Jawa Tengah dapat memahami penatalaksanaan DASH, hidroterapi, dan senam hipertensi terhadap penurunan tekanan darah lansia hipertensi. Hasil kegiatan Lansia di beberapa wilayah Jawa Tengah yang hadir dalam acara pengabdian masyarakat sebanyak 10 orang secara terpisah dilakukan screening tekanan darah dengan rata-rata tekanan darah sebesar 159/94 mmHg. Setelah diberikan intervensi penatalaksanaan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), hidroterapi, dan senam hipertensi di saat pandemi covid-19 berjalan lancar, terdapat adanya peningkatan pengetahuan lansia berdasarkan beberapa jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh penyaji materi serta praktik penatalaksanaan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), hidroterapi, dan senam hipertensi yang dilakukan oleh lansia setelah melihat demonstrasi penyaji materi. Evaluasi tekanan darah setelah diberikan intervensi kesehatan tentang penatalaksanaan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), hidroterapi, dan senam hipertensi terdapat penurunan tekanan darah dengan rata-rata tekan darah 129/82 mmHg. Penatalaksanaan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), hidroterapi, dan senam hipertensi dapat diterapkan pada lansia hipertensi dalam kehidupan sehari-hari.
Penggunaan Earplugs dan Eye Masks untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Pasien di ICU Ainnur Rahmanti; Dwi Mulianda
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol8.Iss1.1122

Abstract

Sleep is an important step in the recovery process of patients in the ICU. Poor sleep quality is one of the events that prolongs the patient's stay in the ICU. Sleep disturbances in critically ill patients occur from the initial phase of treatment to the late stages of recovery for more than two decades. The causes of disturbances in the quality and quantity of sleep in critically ill patients are the patient's own illness, the effects of drugs, psychological factors, the environment, namely noise, lighting, patient and provider interactions. health services and treatment procedures. This study aimed to identify the difference of sleep quality on patients in the ICU after using earplugs and eyemasks. This study was quasi experiment study with nonequivalent control group design. Respondents in this study amounted to 15 patients treated in the ICU obtained from 30 samples of patients. This study states that 10-17% of the noise in the intensive care unit is at a level that causes patients to wake up and wake up from their sleep, namely the noise reaches 70dB and is mostly caused by communication between staff and patients or with others as well as television. The noise experienced by the patient can come from the bedsite monitor alarm, the infusion/syringe pump alarm, pulse oximetry, the voice of the officer's telephone, television, room telephone and ventilator alarm. The provision of a combination earplug and eye mask intervention to improve the quality of sleep of patients in the intensive room of Bhakti Wira Tamtama Hospital Semarang proved to be very significant, with a p value of 0.000. Recommendations for further research are that more in-depth interventions can be carried out by paying attention to other factors, namely the patient's condition, giving nursing interventions at night to the use of medications that affect the quality of sleep of patients in the intensive care unit.