Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

MOBILISASI PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Rahmanti, Ainnur; Kartika Putri, Dyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 12, No 1 (2016): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.215 KB) | DOI: 10.26753/jikk.v12i1.136

Abstract

Patient with critical condition had high morbidity and mortality rate. This condition is worsened by long term immobilization. Instability vital sign made nurses stationed delayed mobilization activities in ICU. Progressive mobilization must be started for ICU patient to decrease respiratory function, level of awareness and cardiovascular function. The objective of this study was to identify progressive mobilization activities on blood pressure parameters among critical patients in ICU. The design of this study was quai experiment design. Thirty respondents were included to the study using concequtive sampling. Progressive mobilization was given with head of bed 300 (HOB 300), head of bed450 (HOB 450) with  passive range of motion, continued with right and left lateral position. Anova repeated measurement was used to identify mean difference each of blood pressure. The result of this study show there is two moment sistolic change between HOB 300 to HOB 450 and HOB 450 to right lateral position (3,3%). There is nine moment diastolic change between HOB 450 to right lateral position (16,7%).   Keywords: blood pressure, ICU, Progressive mobilization
PENGARUH EDUTAINMENT TEKTEKSAR TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA ROKOK PADA ANAK USIA SEKOLAH DI MI NASHRUL FAJAR SEMARANG Margiyati, Margiyati; Rahmanti, Ainnur; Maharani, Shania Nada
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33666/jitk.v11i1.229

Abstract

Latar Belakang : Peningkatan prevalensi usia pertama merokok kini tidak lagi di usia remaja, namun sudah masuk usia kanak-kanak. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi perilaku merokok pada anak adalah kurang mengetahui informasi kandungan rokok dan bahaya rokok. Edutainment Tekteksar (Teka Teki Silang Anti Rokok) merupakan salah satu bentuk penyuluhan kesehatan yang dapat dilakukan perawat sekolah dengan memadukan muatan pendidikan dan hiburan sehingga suasana penyuluhan menyenangkan sekaligus meningkatkan aspek kognitif anak usia sekolah tentang bahaya rokokTujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edutainment teksteksar terhadap tingkat pengetahuan tentang bahaya rokok pada anak usia sekolah di MI Nashrul Fajar Semarang.Metode : Rancangan penelitian yang digunakan adalah quasi experimental pretest posttest control group design. Jumlah sampel sebanyak 60 mahasiswa yang diambil dengan teknik simple random sampling dengan lottery technique  dan dibagi ke kelompok intervensi (n=30) dan kontrol (n=30).Hasil : Hasil uji wilcoxon menunjukkan perbedaan bermakna tingkat pengetahuan bahaya rokok antara ke dua kelompok dengan p=0,000.Kesimpulan dan saran : Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Edutainment Tekteksar berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan bahaya rokok pada anak usia sekolah sehingga metode edutainment ini direkomendasikan sebagai upaya preventif dan promotif dalam pencegahan perilaku merokok pada anak sekolah. Kata Kunci : edutainment tekteksar,  pengetahuan bahaya rokok, anak sekolah
PENERAPAN LATIHAN GENGGAM BOLA KARET TERHADAP KEKUATAN OTOT PADA KLIEN STROKE NON HEMORAGIK Margiyati Margiyati; Ainnur Rahmanti; Enggar Dwi Prasetyo
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.193 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.1

Abstract

Latar belakang: Stroke Non Hemoragik merupakan suatu gangguan yang disebabkan oleh iskemik, trombosis, emboli dan penyempitan lumen sehingga aliran darah ke otak terhenti. Stroke dapat berdampak pada berbagai fungsi tubuh diantaranya kelemahan otot. Latiham genggam bola karet dapat menimbulkan rangsangan sehingga meningkatkan aktivitas dari kimiawi neoromuskuler dan muskuler sehingga meningkatkan kekuatan otot. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan latihan genggam bola karet terhadap kekuatan otot pada pasien stroke non hemoragik. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus. Subjek yang dipakai sebanyak dua responden dengan kriteria stroke non hemoragik serangan pertama, mengalami kelemahan ekstremitas atas, dapat berkomunikasi dengan baik. Bentuk intervensi berupa penerapan latihan genggam bola karet selama 4 hari. Alat ukur kekuatan otot menggunakan handgrip dynamometer. Data dianalisa dengan analisis deskriptif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan subjek 1 mengalami peningkatan nilai kekuatan otot dari 14,6 kg menjadi 21 kg, subjek II dari 14,8 kg menjadi 18,8 kg. Hasil studi kasus menyimpulkan terdapat peningkatan nilai kekuatan otot pada subjek I sebanyak 6,4 kg dan subjek II sebanyak 4 kg. Saran : Terapi latihan genggam bola karet direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan dalam manajemen kekuatan otot pada klien Stroke Non Hemoragik.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA Ainnur Rahmanti; Septediningrum Septediningrum
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.426 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.2

Abstract

Latar belakang: Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kegagalan pemberian ASI pada anak, diantaranya karena faktor ibu bekerja. Pada survey awal di Posyandu melati kelurahan Gayamsari terdapat 35 orang ibu bekerja yang memberikan tambahan susu formula untuk anaknya yang masih berumur kurang dari enam bulan. Hal ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan. Tujuan : Penulis ingin mengetahui alasan ibu bekerja yang memberikan susu formula pada anaknya. Metode: Dengan metode pemberian kuisioner dan wawancara terstruktur untuk menceri datanya. Pengambilan data ini dilakukan kurang lebih tiga bulan lamanya. Hasil: Kegagalan terbesar disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu akan pentingnya ASI ekslusif dan keterbatan waktu dalam pemberian ASI. Saran : Pengetahuan akan pentingnya ASI ekslusif menjadi salah satu faktor penentu sikap ibu dalam memberikan ASI esklusif sehingga peran keluarga dan dukungan lingkungan sekitar sangat diprlukan.
PENERAPAN INTERVENSI SELF CARE MANAGEMENT UNTUK MENCEGAH PENINGKATAN INTERDIALYTIC WEIGTH GAIN (IDWG) PADA PASIEN HEMODIALISA Ainnur Rahmanti; Sunarto Sunarto
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1153.749 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.3

Abstract

Latar belakang: Peningkatan Berat Badan Interdialitik (IDWG) adalah peningkatan volume cairan yang diwujudkan dengan kenaikan berat badan sebagai indikator untuk mengetahui jumlah asupan cairan selama periode interdialitik dan kepatuhan management mandiri pasien terhadap regulasi cairan pada pasien yang mendapat terapi hemodialisis. Pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa harus dibatasi asupan cairannya. Upaya untuk mencegah peningkatan IDWG dapat dilakukan dengan pemberian intervensi self care management. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan intervensi self care management terhadap IDWG pada pasien hemodialisa. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan metode pendekatan studi kasus Subyek dalam studi kasus ini adalah 2 orang pasien dengan kriteria pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa, pasien yang bersedia diberikan intervensi self care management. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pemberian intervensi self care managementdapat menurunkan berat badan antar sesi hemodialisisyaitu pada subyek Idari 5 % (kategori sedang) turun menjadi 0,8 % (kategori ringan) dan pada subyek II dari 6 % (kategori sedang) turun menjadi 0,8 % (kategori ringan). Intervensi self care management terbukti efektif untuk mencegah peningkatan IDWG pada pasien hemodialisa. Saran Intervensi Self care Management direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan untuk pasien yang menjalani hemodialisa
CONSTRAINT INDUCE APHASIA THERAPHY (CIAT) SEBAGAI TERAPI REHABILITASI YANG EFEKTIF UNTUK AFASIA PASKA STROKE ISKEMIK DI PUSKESMAS ROWOSARI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG. Dwi Mulianda; Ainnur Rahmanti; Bagas Aji Subekti
JURNAL FISIOTERAPI DAN ILMU KESEHATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2022): Januari : Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.651 KB) | DOI: 10.55606/jufdikes.v4i1.5

Abstract

Latar belakang: Stroke yang menimbulkan lesi pada daerah broca dapat mengganggu pengantar dan pengendali kemampuan berbicara, yang terletak di lobus frontalis kiri berdekatan dengan daerah motorik korteks untuk mengontrol otot-otot artikulasi sehingga pasien akan mengalami afasia motorik.. Afasia menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi sehingga menimbulkan gangguan interaksi sosial, isolasi diri, frustasi, dan depresi.Terapi rehabilitasi afasia sangat dibutuhkan, salah satunya adalah Constraint Induced Aphasia Therapy (CIAT) yaitu terapi verbal dengan kartu dan pembatasan non verbal yang melatih kemampuan memahami, mengucapkan kata dan mengikuti perintah. Tujuan: analisis penerapan CIAT Terhadap Afasia Pasien Stroke Metode: Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif denganpendekatan studi kasus.pada 2 pasien stroke yang mengalami gangguan bicara dan kriteria inklusi yaitu pasien stroke yang menunjukkan gangguan dalam bicara spontan, pemahaman, menamai, repetisi (mengulang), membaca dan menulis. Sebelum terapi CIAT, pengkajian afasia dilakukan dengan token test. Hasil: afasia Subyek I dari skor 22 (kategori sedang) menjadi skor 25 (kategori ringan) dan pada subyek II skor dari 19 (kategori sedang) menjadi skor 20 (kategori sedang).artinya penerapan CIAT efektif terhadap afasia pada pasien stroke di Puskesmas Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Saran :. Penerapan terapi CIAT direkomendasikan melakukan CIAT terhadap pasien stroke dengan afasia.
Pengaruh Respon Relaksasi Benson Terhadap Depresi Paska Stroke dwi mulianda; Ainnur Rahmanti
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 01 (2019): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.165 KB) | DOI: 10.46233/jk.v3i01.26

Abstract

Abstrak. Depresi adalah gangguan mental yang ditunjukkan dengan suasana hati tertekan, kehilangan minat atau kesenangan, perasaan bersalah atau harga diri yang rendah, susah tidur, penurunan nafsu makan, rendahnya energi dan konsentrasi yang buruk. Depresi Paska Stroke (DPS) dapat berpengaruh negatif terhadap kualitas hidup rendah, morbiditas dan mortalitas yang tinggi, serta sucide. Salah satu terapi komplementer yang dapat menurunkan DPS adalah respon relaksasi Benson yaitu intervensi keperawatan komplementer dengan mengatur nafas, melemaskan semua otot dan konsentrasi, serta mengucapkan kata-kata spiritual. Subyek penelitian adalah pasien depresi paska stroke. Tujuan penelitian untuk mengkritisi hasil penelitian efektifitas respon relaksasi benson terhadap depresi. Metode penelitian ini adalah integrated review dimana data base yang digunakan adalah Science direct, Medline, Google Scholar, dan Proquest dengan menggunakan kata kunci pencarian adalah respon relaksasi, depresi, paska stroke dari tahun 2008 sampai tahun 2017. Hasil integrated review terhadap 5 penelitian menunjukkan adanya persamaan teori yang digunakan yaitu teori benson. Intervensi yang digunakan kelima penelitian ini adalah respon relaksasi Benson, dua diantaranya disertai pendidikan kesehatan. Respon relaksasi Benson menunjukkan penurunan depresi pada 4 penelitian. Respon relaksasi Benson juga dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan spiritual. Hal ini dibuktikan dalam 1 hasil penelitian yang menunjukkan meningkatnya kesejahteraan spiritual berhubungan dengan outcome psikologis (depression, anxiety, hostility). Integrated review ini membuktikan efektivitas respon relaksasi Benson dapat menurunkan depresi sehingga respon relaksasi Benson dapat dijadikan prosedur tetap perawatan pasien depresi paska stroke. Selain itu respon relaksasi Benson dapat memperbaiki gejala fisik, mental, dan meningkatkan kesejahteraan spiritual. Penelitian selanjutnya pada pasien depresi paska stroke adalah menyelidiki semua keuntungan potensial dari respon relaksasi Benson pada pasien depresi paska stroke. Abstract. Depression is a mental health disorder characterized by depressed mood, loss of interest or excitement, inappropriate guilt, low self-esteem, sleep disorder, loss of appetite, low energy level, and difficulty in concentration. Post-Stroke Depression (PSD) may negatively affect the quality of life, high rates of morbidity, mortality, and suicide. One of the complementary therapies to reduce the effects of PSD is Benson relaxation response. Benson relaxation response is a complementary nursing intervention done by regulating respiration, relaxing muscles, concentrating, and reciting spiritual words. The subjects of the research are depression patients. This research aims at criticizing the previous researches results on the effectivity of Benson relaxation response to treat depression patients. This research was carried out using integrated review method. The database was obtained from Science Direct, Medline, Google Scholar, and Proquest by using keywords such as relaxation response, depression, and post-stroke cases from 2008 to 2017. The integrated reviews on 5 researches show that the applied theory is equivalent ˗ which is Benson’s theory. The nursing intervention used by these 5 researches was Benson relaxation response and two of the researches also conducted health education. The results in 4 of the researches showed that Benson relaxation response induced the decline in depression. Benson relaxation response also positively affect spiritual welfare. It was proved by one of the researches that showed an increase in spiritual welfare related to psychological outcome (depression, anxiety, hostility). This integrated review showed that Benson relaxation response was proved to be effective in lowering depression rate, thus it can be used as a permanent procedure in the treatment of patients with PSD. Besides, Benson relaxation response is also effective in improving physical, mental, and spiritual welfare. Further researches related to depression in PSD patients should be an investigation in the potential benefits of Benson relaxation response in PSD patients
Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi Novita Wulan Sari; Margiyati Margiyati; Ainnur Rahmanti
Jurnal Keperawatan Vol 3 No 03 (2020): JURNAL KEPERAWATAN : JURNAL PENELITIAN DISIPLIN ILMU KEPERAWATAN
Publisher : STIKes Karya Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46233/jk.v3i03.240

Abstract

Abstrak. Lansia merupakan kelompok usia yang rentan akan masalah kesehatan. Pertambahan usia pada lansia mengakibatkan sistem dan fungsi mengalami penurunan. Penurunan ini mengakibatkan munculnya penyakit tidak menular salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi merupakan tekanan darah yang melebihi nilai dari 140 mmHg dan 90 mmHg dengan pengukuran berulang saat seseorang dalam kondisi istirahat. Peran yang dapat perawat berikan dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberdayakan masyarakat sekitar, dalam hal ini adalah memberdayakan kemandirian lansia. Salah satu pemberdayaan yang dapat dilakukan adalah dengan membentuk terapi kelompok yaitu self-help group (SHG). Metode dalam penelitian ini adalah quasi-experiment dengan bentuk rancangan pre-post test with control group. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 47 orang. Metode SHG diberikan dalam 3 sesi selama 3 minggu. Materi yang diberikan berupa konsep SHG, peraturan dalam menjalankan terapi kelompok SHG, pengetahuan tentang hipertensi, cara penyelesaian masalah terkait hipertensi, dan cara mencegah kekambuhan agar hipertensi tidak muncul lagi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh tekanan darah sistole pada kelompok intervensi dan kontrol secara signifikan terhadap tekanan darah lansia dengan nilai signifikansi p = 0,001 (p<0,05). SHG secara efektif dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Intervensi ini dapat direkomendasikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Absctract The elderly were an age group that is vulnerable to health problems. Increasing age in the elderly causes the system and function to decline. This decrease resulted in the emergence of non-communicable diseases one of which is hypertension. Hypertension is a blood pressure that exceeds values ​​of 140 mmHg and 90 mmHg with repeated measurements when a person is at rest. The role that nurses can provide in overcoming these problems is to empower the surrounding community, in this case were to empower the independence of the elderly. One of the empowerments that can be done were by forming group therapy, namely self-help group (SHG). The method in this study were a quasi-experiment with a pre-post test with control group design. The sampling technique used was purposive sampling with 47 respondents. The SHG method was given in 3 sessions for 3 weeks. The material provided in the form of the concept of SHG, regulations in conducting SHG group therapy, knowledge about hypertension, how to solve problems related to hypertension, and how to prevent recurrence so that hypertension does not appear again. The results of this study indicate that there was significant influence of systolic blood pressure in the intervention and control groups on elderly blood pressure with a significance value of p = 0.001 (p <0.05). SHG were effective in reducing blood pressure in the elderly with hypertension. This intervention can be recommended as one of the nursing interventions to reduce blood pressure in the elderly with hypertension.
PENERAPAN PENGARUH POSISI LATERAL INKLIN 300 TERHADAP PENCEGAHAN DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE DI RUANG CEMPAKA RS PANTIWILASA CITARUM SEMARANG: THE IMPLEMENTATION OF 300 LATRAL INKLIN POSITION ON DECUBITUS PREVENTION ON STROKE PATIENTS AT THE CEMPAKA WARD RS PANTIWILASA CITARUM SEMARANG Agus Prabowo; Ainnur Rahmanti
JURNAL KEPERAWATAN SISTHANA Vol. 4 No. 1 (2019): Maret : Jurnal Keperawatan Sisthana
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (755.439 KB)

Abstract

Stroke is the sudden death of brain tissue caused by the lack of oxygen due to the impaired blood supply. Patients with stroke need to be given strengthen joints therapy, one of them is 300 lateral incline positions. The purpose of this case study is to analyze the position in stroke patients after the intervention of mobilization exercise every 2 hours for 6 days in Cempaka ward of RS Pantiwilasa Ciratum Semarang. The type of this research is descriptive case study approach method. The subjects of this study are two stroke patients with good functional outcomes, where the score for Modified Rankin Scale is between 0-2, willing to be respondents, never received a lateral 30? lateral incline therapy. The immobilization analysis is done descriptively and measured by Braden scale. Hence, the result of the study is the decrease of the risk shows by the changing of risk scale from 10 to 13. The recommendation of the research is the need of nurse consistency in mobilization to prevent decubitus in stroke patients.
PREVALENSI PRADIABETES PADA MAHASISWA AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO: PREVALENCE OF PREDIABETES IN STUDENTS OF AKPER KESDAM IV/DIPONEGORO ainnur rahmanti; Margiyati Margiyati; Intan Alawiyah; Dina Selviana
JURNAL KEPERAWATAN SISTHANA Vol. 5 No. 2 (2020): September : Jurnal Keperawatan Sisthana
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESDAM IV DIPONEGORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.512 KB) | DOI: 10.55606/sisthana.v5i2.65

Abstract

Prediabetes will become a widespread health problem and have a serious impact (emerging epidemic. Prediabetes condition is a condition of a person before suffering from diabetes mellitus which is characterized by an increase in hyperglycemic status above the normal laboratory threshold value, but does not increase in diabetics. The prevalence of diabetes increases every year, data shows 5-14% of prediabetic conditions will become diabetic every year. There has been a shift in the age of people with diabetes, from previously a disease that affects the elderly, to a disease that attacks at a young age. If young age is identical with type 1 diabetes, now individuals are the group of young adults also suffers from type 2 diabetes mellitus. Likewise with prediabetes, the number of young adults who experience prediabetes is increasing every year. Students are a group of young adults who have a combination of risk factors for hyperglycemia. Life such as reduced physical activity because it is not necessary to exercise regularly for a certain period of time such as in the previous education period makes students have a high risk of developing prediabetes conditions. Efforts to detect non-communicable diseases early in the community are expected to help reduce and prevent the incidence of prediabetes that occurs in Kesdam IV/Diponegoro Akper students.