siti riptifah tri handari
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Antara Aktivitas Fisik dan Konsumsi Zat Besi dengan Status Gizi pada Remaja Putri di SMP Yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan Tahun 2017 ernyasih erny; siti riptifah tri handari
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.091 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.1.56-62

Abstract

Setiap tahun semakin banyak remaja yang tidak seimbang dalam mengatur pola makan. Lebih dari seperempat remaja perempuan memiliki berat badan kurang di  11 dari 64 negara dan lebih dari sepertiga remaja putri mengalami anemia di 21 dari 41 negara. Pola konsumsi berhubungan dengan status gizi, konsumsi pangan remaja perlu diperhatikan karena pertumbuhan yang sangat cepat, sehingga kebutuhan pertumbuhan dan aktivitas juga meningkat. Jika berbagai aktifitas fisik dan pertumbuhan meningkat tidak diimbangi dengan masukan zat gizi yang cukup maka tubuh akan mengalami masalah gizi (Malnutrisi). Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan aktivitas fisik, pola makan dengan status gizi pada remaja putri di SMP Yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan di SMP yayasan Pendidikan Islam Bintaro Jakarta Selatan dan pengumpulan data dilakukan pada bulan febuari sampai April 2018. Populasi pada penelitian ini adalah 260 siswi dengan sampel 76 siswi. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa Responden yang beraktivitas ringan (71,1%), aktivitas sedang (17,1%) dan aktivitas tinggi (11,8%). Pola makan responden yang jarang mengkonsumsi sumber heme (67.1%), sering (32,9%) jarang mengkonsumsi sumber non-heme (59,2%),  sering (40,8%), jarang mengkonsumsi penghambat zat besi 63,2%), sering (36,8%), pernah mengkonsumsi suplemen zat besi (2,6%), tidak pernah (97,4%). Status gizi kurang (40,8%), normal (48,7%), lebih (10,5%). Tidak ada  hubungan antara  aktivitas fisik dengan status gizi (p value 0,298),  ada  hubungan antara  konsumsi sumber zat heme dengan status gizi (p value 0,016), tidak ada  hubungan antara  konsumsi sumber zat non-heme dengan status gizi (p value 0,627), tidak ada  hubungan antara  konsumsi penghambat zat besi dengan status gizi (p value 0,762), tidak ada  hubungan antara  konsumsi suplemen zat besi dengan status gizi (p value 0,130). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi sumber zat heme dengan status gizi (p value 0,016). Zat besi  heme akan mempengaruhi status gizi karena zat besi yang berasal dari bahan makanan hewani (zat besi heme) mempunyai tingkat absorpsi 20-30%. Besi heme lebih mudah diserap dan penyerapannya tidak tergantung dengan zat makanan lainnya. Kata Kunci: Status Gizi, Aktivitas Fisik, Pola Makan, Remaja
Analisis Faktor Risiko Ketidaklengkapan Imunisasi Dasar pada Bayi di Wilayah Jadetabek Istianah Surury; Siti Nurizatiah; Siti Riptifah Tri Handari; Ridhwan Fauzi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 17, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.17.1.77-89

Abstract

Imunisasi dasar lengkap merupakan kebutuhan esensial bagi bayi. Bayi yang tidak diimunisasi dengan lengkap, berisiko terinfeksi penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi. Telah terjadi penurunan cakupan imunisasi di beberapa wilayah seperti Tangerang dan DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir. Cakupan imunisasi dasar lengkap di DKI Jakarta tahun 2018 mengalami penurunan dari tahun 2017 sebesar 95,17% menjadi 87,9%. Begitu juga yang terjadi di Kota Tangerang, cakupan imunisasi dasar tahun 2018 yang dicapai sebesar 95,80%, namun terjadi penurunan cakupan dari tahun 2017 sebesar 96,73%. Tujuan studi ini adalah mengetahui faktor-faktor pada ibu yang berhubungan dengan ketidaklengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah Jadetabek tahun 2020. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 170 responden. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner daring dan data yang dikumpulkan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil statistik mendapatkan bayi dengan imunisasi dasar tidak lengkap sebesar 32,9%. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, dan sikap ibu. Ditemukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara keterjangkauan tempat pelayanan dengan ketidaklengkapan imunisasi dasar pada bayi. Diharapkan agar ibu dapat menambah pengetahuan terkait dengan imunisasi dasar pada bayi dengan mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan ataupun melalui sumber informasi daring lebih mudah dijangkau.
Faktor-Faktor Kejadian Kecelakaan Kerja pada Pekerja Ketinggian di PT. X Tahun 2019 Siti Riptifah Tri Handari; Meidisty Samrotul Qolbi
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 17, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.17.1.90-98

Abstract

Bidang kontruksi merupakan suatu bidang yang dinamis yang mengandung risiko bahaya kecelakaan. Pada tahun 2018, di PT. X terdapat 12 kecelakaan kerja yang disebabkan karena faktor manusia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja ketinggian di PT. X, Proyek Jalan Tol Ruas Serpong-Cinere tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan responden sebanyak  110 pekerja konstruksi yang diambil secara total sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan analisis chi-square,variabel dependennya adalah kejadian kecelakaan kerja, dan variabel independen meliputi kelengkapan APD, pengetahuan, pelatihan, dan lingkungan kerja. Pada penelitian ini sebanyak 74,5% pekerja mengalami kejadian kecelakaan kerja. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelengkapan APD (p-value=0,010; PR=3,556 (CI 1,436-8,805) dan pengetahuan (p-value=0,003; PR=4,215 (CI 1,710-10,389) dengan kejadian kecelakaan kerja, sementara untuk variabel pelatihan (p-value=0,182) dan lingkungan kerja (p-value=0,125) tidak memiliki hubungan yang siginifikan dengan kejadian kecelakaan kerja. Perusahaan perlu mengadakan Tool Box Meeting (TBM) dan peer to peer educator secara rutin untuk pekerja dan meningkatkan pengawasan/safety patrol secara rutin dan tegas pada pekerja.