Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGORGANISASIAN KLAIM PELAYANAN PASIEN JKN DI RSUP DR M DJAMIL PADANG Devid Leonard
Menara Ilmu Vol 10, No 72 (2016): Jurnal Menara Ilmu November Jilid 1
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v10i72.34

Abstract

Pada pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Rumah sakit adalah PPK rujukanyang bekerjasama dengan Badan Pelaksana Jaminan Kesehatan (BPJS) untuk memberikanpelayanan kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit akan mengajukan klaim biayapelayanan kesehatan kepada BPJS kesehatan dengan sistem casemix Indonesia Case BaseGroup (INA-CBG’s). Keterlambatan pengajuan klaim menyebabkan tertangguhnya klaimpelayanan pasien yang mengakibatkan terlambatnya pembayaran jasa profesi, yang manafaktor penyebab belum diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan hasil analisispelaksanaan klaim pelayanan pasien JKN dengan menganalisis faktor input, proses danlingkungan untuk mengetahui penyebab output yang dihasilkan.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasusdengan paradigma konstruktivisme. Penentuan informan dengan purposive sampling yaitusumber daya manasia yang terlibat dan mengetahui tentang pelaksanaan klaim pelayananpasien di rumah sakit yang berjumlah 12 orang. Objek dalam penelitian ini adalah dokumenyang terkait dengan pelaksanaan klaim pelayanan pasien. Pengumpulan data primer dilakukandengan wawancara mendalam dan data sekunder diperoleh dengan studi dokumen. Analisisdata menggunakan pendekatan logic model framework.Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat permasalahan pada input, proses danlingkungan dalam pelaksanaan klaim pelayanan pasien JKN di RSUP Dr M Djamil Padang.Faktor input diketahui bahwa dalam pelaksanaan klaim diagnosis diisi oleh PPDS yangmemiliki pemahaman dan pengetahuan yang masih kurang tentang pengisian ICD 10 dan ICD9 CM sesuai kaidah, masih kurangnya keterampilan SDM coding grouping karena masihkurangnya pelatihan serta masih ada penempatan SDM yang belum sesuai kompetensi. Belumbridging/terhubungnya antara aplikasi INA CBGs, SIM RS dan BPJS dengan IT yang belummendukung. Berdasarkan proses dari fungsi manajemen sebagian besar masalah terjadi padatahap pelaksanaan. Faktor lingkungan belum adanya kebijakan internal berupa sanksi danregulasi tegas dalam melengkapi berkas rekam medis, adanya kebijakan IT mandiri yangbelum mendukung.Upaya perbaikan dapat dilakukan dengan penguatan input dengan meningkatkan kualitasdan kuantitas SDM yakni pengetahuan, keterampilan melalui pelatihan, sosialisasi sertapenempatan sesuai kompetensi dan penguatan kebijakan internal rumah sakit. Pelayanan satupintu dalam pengelolaan data klaim melalui bridging sistem/ integrasi sistem yang salingterhubung antara aplikasi INA CBGs, SIM RS dan sistem BPJS dengan IT yang mendukung.Penguatan fungsi-fungsi manajemen dengan meningkatkan pengawasan dan evaluasi dalampengisian rekam medis dengan baik dan benar. Dengan diketahuinya penyebab daripermasalahan pelaksanaan klaim dapat memberi daya ungkit dalam perbaikan pelaksanaanklaim pelayanan pasien JKN.Kata Kunci : Klaim, INA CBGs, Logic Model Framewor
PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIM-PUS) PADA UNIT REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA KOTA PADANG Deni Maisa Putra; Dicho Zhurhriano Yasli; Oktamianiza Oktamianiza; Devid Leonard; Yulfa Yulia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.824

Abstract

Sistem rujukan yang terdapat pada puskesmas menggunakan sebuah sistem informasi yang biasa dinamakan SIMPUS. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas merupakan suatu tatanan atau peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya (Depkes RI, 1997). Sistem informasi di Puskesmas banyak dikembangkan untuk mengatasi permasalahan sepertinya pengimputan data Rekam Medis sebagai sumber data primer yang digunakan untuk mengolah data asuhan medis menjadi statistik kesehatan. Oleh karena itu seorang perekam medis dituntut untuk bisa mengelola data yang ada sehingga menghasilkan sebuah informasi. Sistem informasi merupakan sarana untuk menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan organisasi dan menambah pengetahuan sehingga dapat mengurangi ketidak pastian bagi para pemakai informasi (Deni Maisa Putra & Dila Vadriasmi, 2020). Tahap PKM diawali dengan penjajakan dan studi pendahuluan dalam rangka pengumpulan data, permohonan izin lahan, dan kesepakatan terkait MOU yang akan dibahas. Persiapan kegiatan PKM dalam bentuk pembekalan ilmu pengetahuan, praktek terhadap penerapan SIMPUS yang ada di Puskesmas setelah mendapatkan izin dari Dinas Kesehatan Kota Padang, pelaksanaan PKM dilaksanakan selama 3 hari (15, 16, 17 Agustus 2019). Kegiatan PKM ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan pengetahuan dan bisa memberikan kontribusi terhadap petugas rekam medis untuk melih meningkatkan skill dalam penerapan SIMPUS.Kata kunci : SIMPUS, Rekam Medis, Puskesmas
PENILAIAN EFISIENSI PELAYANAN KESEHATAN DI RSIA MUTIARA BUNDA Srimayarti, Berly Nisa; Devid Leonard; Dicho Zhuhriano Yasli
HEARTY Vol 11 No 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v11i2.8519

Abstract

Kualitas pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari penggunaan tempat tidur yang dihitung melalui nilai statistik rumah sakit yang dilakukan secara rutin. Perhitungan parameter tersebut diperlukan untuk mengukur tingkat efisiensi dalam penggunaan tempat tidur rumah sakit. Parameter yang digunakan adalah Bed Occupancy Rate (BOR), Average Length of Stay (AvLOS), Bed Turn Over (BTO), dan Turn Over Interval (TOI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pelayanan kesehatan di RSIA Mutiara Bunda Padang melalui empat parameter. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif secara deskriptif. Penelitian dilaksanakan di RSIA Mutiara Bunda Padang. Pengambilan data dilakukan melalui data sekunder, dari laporan tahunan 2021 rumah sakit. Rata-rata nilai BOR RSIA Mutiara Bunda sebesar 74%, termasuk rentang nilai ideal. Nilai BTO 72 kali, artinya di atas rata-rata. Nilai AvLOS 2,69 hari, jika terpenuhi menjadi 3 hari, artinya nilai AvLOS berada pada kisaran ideal. nilai TOI sesuai dengan parameter ideal 1,25 hari. Perhitungan tingkat efisiensi rumah sakit merupakan kegiatan rutin yang salah dilakukan dalam statistik rumah sakit untuk evaluasi dan perencanaan di unit rawat inap. Rata-rata nilai BOR, AvLOS, dan TOI sesuai dengan parameter ideal. Nilai BTO ditemukan di atas rata-rata indikator ideal, hal ini tentunya menjadi kondisi yang menguntungkan bagi pihak rumah sakit karena TT yang menggunakan tempat tidur secara produktif dan menjadi pendapatan rumah sakit, namun nilai BTO ini juga harus perhatikan kembali oleh rumah sakit, karena hal ini memberikan dampak nanti bagi beban kerja tim.
The Effect of Crossword Media Counseling on the Knowledge of Class X Students in Kota Padang About Obesity and Body Weight Deni Maisa Putra; Devid Leonard; Muhammad Al-Ashari; Aulia Syahrani
Sustainable Applied Modification Evidence Community (SAMEC) Vol 1 No 1 (2024): June, 2024
Publisher : CV. Get Press Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69855/samec.v1i1.16

Abstract

Obesity and overweight have rapidly grown as a public health problem worldwide, including in Indonesia. The prevalence of overweight and obesity among Indonesian children and adolescents has also increased significantly in recent years (Maulina, 2022). This suggests that better interventions and prevention are needed to address this issue, especially for students (Susanti & Legal and Public Relations Working Team, 2019). All countries, including Indonesia, face the problem of being overweight, or overweight, and overweight, or obesity. Based on data from the Global Nutrition Report, 10% of the adult population in Indonesia is overweight, and 2% is obese (WHO, 2007). Therefore, this study aims to fill the knowledge gap by investigating the effect of counseling using crossword media on students' knowledge and attitudes about overweight and obesity. This study involved 48 grade X students who were overweight or obese. The sample was drawn from the entire overweight and obese population. Results showed that grade X students in Padang City had significant knowledge about overweight and obesity before and after counseling without using crossword media (p=0.000). In addition, there was a significant difference between students' knowledge on this topic before and after counseling using crossword media (p=0.000). According to the study, the use of crossword media has a significant effect on increasing students' knowledge. Therefore, it is recommended that students continue to use this media in instructional or learning activities at school.
Empowering Students in Health Information Management through SIMRS to Enhance Community Health Education Satrio Bhagas Yudhanto; Mirza Aulia; Devid Leonard
Sustainable Applied Modification Evidence Community (SAMEC) Vol 2 No 1 (2025): June, 2025
Publisher : CV. Get Press Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69855/samec.v2i1.231

Abstract

The utilization of information technology in healthcare services is increasingly crucial, particularly in managing patient data and information through the Hospital Management Information System (SIMRS). Students of the Medical Records and Health Information Program need to be equipped with technical skills in using SIMRS as well as the ability to transform data into educational content for the community. Purpose: This community service activity aimed to enhance students’ competencies in SIMRS operations and encourage the use of data to support evidence-based health promotion. Methods: The program targeted 25 fourth-semester students who participated in participatory training and hands-on practice over two days. Evaluation was conducted through pre- and post-tests, direct observation during practice sessions, and assessment of the educational products created. Results: all   participants were able to operate SIMRS independently and develop educational media based on medical record data. Implications: This activity also improved students' analytical thinking and visual communication skills. Conclusion: The program demonstrates that hands-on SIMRS training effectively prepares students to become professionals who are adaptive to digital transformation in healthcare and capable of contributing to community-based health education.