Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI SENYAWA TURUNAN HASIL FRAKSINASI KAYU AKAR ARTOCARPUS ODORATISSIMUS Putri Ayu Mutmainnah; Aliefman Hakim; Lalu Rudyat Telly Savalas
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol. 3 No. 2 (2017): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v3i2.89

Abstract

This research has made for identification derivate compound of fractionation derivate compound of fractionation root bark Artocarpus ododratissimus. Root bark A. dodoratissimus has macerated by methanol. Fractionation by using Vacuum Liquid Choromatography with eluen variation from nonpolar till polar (n-hexane 100%; n-hexane:ethyl acetate 9:1 till 1:9; ethyl acetate 100% and ethyl acetate:methanol 9,5:0,5 and 9:1) produce main fraction. Purified by used with Gravitation Coulumb Chomatograph produce seven main fraction. Identification based on FT-IR and 1H-NMR showed that the pure compound assumed phenyl prophane derivation.Keyword: Artocarpus odoratissimus, phenyl prophane
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MATERI IKATAN KIMIA UNTUK SISWA KELAS X DI SMAN 2 LAMBU Julha Mayesti; Putri Ayu Mutmainah; Sry Agustina
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 4, No 2 (2021): (November) Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.433 KB) | DOI: 10.31602/dl.v4i2.5930

Abstract

Mata pelajaran kimia materi ikatan kimia sering terkesan abstrak bagi siswa terutama pada kondisi siswa yang kurang aktif pada saat proses pembelajaran diperlukan sebuah media pembelajaran yang ditambahkan model pembelajaran didalamnya yang akan membantu siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan lembar kerja peserta didik yang layak digunakan. Model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi guru-guru kimia untuk digunakan dalam proses pembelajar agar dapat meningkatkan nalar kritis siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development) dengan model pengembangan 4-D yaitu terdiri dari tahap define, design, develop and disseminate yang dikembangkan oleh Thiagarajan tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan 3 tahap saja yaitu define, design, dan devolep. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi. Lembar kerja peserta didik ini divalidasi oleh 5 orang ahli/pakar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan skala likert. Hasil uji kelayakan dari validator mendapat skor rata-rata 85,2% dengan kriteria sangat layak. Berdasarkan hasil validasi tersebut dapat disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik berbasis masalah pada materi ikatan kimia layak digunakan sebagai media pembelajaran. LKPD ini didesain sedemikian rupa dengan menambahkan langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah didalamnya serta penyajian masalah disesuaikan dengan kondisi dan lokasi peserta didik.
PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI SENYAWA AKTIF DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA): METODE MASERASI DAN MICROWAVE-ASSISTED EXTRACTION (MAE) Nofryanti Mulya Putri; Agrippina Wiraningtyas; Putri Ayu Mutmainah
Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia Vol 4, No 2 (2021): (November) Dalton : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia
Publisher : Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.017 KB) | DOI: 10.31602/dl.v4i2.5931

Abstract

Kelor (Moringa oleifera) merupakan salah satu tumbuhan yang kaya akan manfaat dan mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan senyawa aktif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi ekstrak daun kelor (Moringa oleifera), berdasarkan variasi waktu. Metode yang digunakan untuk mendapatkan ekstrak yang mengandung senyawa aktif pada daun kelor (Moringa oleifera) adalah metode maserasi dan metode microwave assited exstraction (MAE). Hasil ekstraksi diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 190-248 nm, ekstraksi menghasilkan warna kuning kecoklatan tua pada metode maserasi variasi waktu 5 jam, dan warna kuning kunyit pada metode MAE variasi waktu 1 jam.. Hasil penelitian menyimpulkan metode maserasi adalah metode yang efektif untuk mengekstraksi senyawa aktif dari daun kelor dibandingkan dengan metode MAE dimana metode maserasi menghasilkan nilai absorbansi tertinggi 3,267 pada panjang gelombang 206 nm.