Made Suadnyani Pasek
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PERSEPSI DAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN DI KECAMATAN BULELENG Suadnyani Pasek, Made
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.226 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v2i1.1411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi dan tingkat pengetahuan penderita TB dengan kepatuhan pengobatan yang dapat memberikan kontribusi terhadap suksesnya pelaksanaan program TB di Kecamatan Buleleng. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional bersifat retrospektif. Populasi penelitian 216 orang, sampel sebanyak 40 orang yang didapatkan dengan mengunakan teknik random sampling. Data didapatkan dengan memberikan kuisioner kepada responden yang kemudian dianalisis dengan  uji analisis regresi logistik ganda. Pada taraf signifikansi p = 0,05 diperoleh nilai persepsi (p = 0,022, OR= 11.930, CI 95% = 1.42 9 hingga 99.603) dan tingkat pengetahuan (p = 0,017; OR = 19.714; CI 95% = 1.696 hingga 229.173). Simpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dan tingkat pengetahuan penderita TB dengan kepatuhan pengobatan, dimana penderita dengan persepsi dan tingkat pengetahuan baik memiliki kepatuhan pengobatan.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Ni Putu Dewi Sri Wahyuni; Made Suadnyani Pasek; Ni Luh Putu Pranena Sastri
Ganesha Medicina Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/gm.v3i2.67615

Abstract

Abstrak Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup menjadi perhatian di Indonesia saat ini. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental. Berdasarkan data Riskesdas 2013 terjadi peningkatan kasus stunting di Indonesia dari dari 36,8% pada tahun 2010 menjadi 37,2% pada tahun 2013.Terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkan timbulnya stunting diantaranya ASI Eksklusif dan MP-ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Subyek penelitian adalah ibu yang memiliki balita usia 24-59 bulan yang berjumlah 50 orang. Analisis statistik dengan analisis regresi logistik ganda. Pengumpulan data dengan melihat buku KMS dan Wawancara. Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara ASI Eksklusif dengan status stunting. Ditemukan adanya hubungan antara MP-ASI dalam hal usia pemberian, frekuensi pemberian, dan porsi pemberian MP-ASI dengan status stunting. Kata kunci: Stunting, Balita, ASI Eksklusif, MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) Abstract Stunting is one of the health problems that is getting enough attention in Indonesia at this time. Stunting is a problem because it is associated with an increased risk of morbidity and mortality, suboptimal brain development resulting in delayed motor development and retarded mental growth. Based on Riskesdas 2013 data, there was an increase in cases of stunting in Indonesia from 36.8% in 2010 to 37.2% in 2013. There are several risk factors that cause stunting, including exclusive breastfeeding and complementary breastfeeding. This study aims to determine the relationship between exclusive breastfeeding and complementary breastfeeding with the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months in Sekumpul Village, Sawan District. This research used quantitative observational analytic research with a cross sectional approach in Sekumpul Village, Sawan District, Buleleng Regency. The research subjects were mothers who had toddlers aged 24-59 months, with total subjects 50 peoples. Statistical analysis with multiple logistic regression analysis. Data collection by looking at KMS books and interviews. In this study, no relationship was found between exclusive breastfeeding and stunting status. It was found that there was a relationship between complementary breastfeeding in terms of age given, frequency of giving, and with stunting status. Keywords : Stunting, Toddler, Exclusive Breastfeeding, Complementary Breastfeeding
HUBUNGAN PERSEPSI DAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA TB DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN DI KECAMATAN BULELENG Suadnyani Pasek, Made
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.226 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v2i1.1411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi dan tingkat pengetahuan penderita TB dengan kepatuhan pengobatan yang dapat memberikan kontribusi terhadap suksesnya pelaksanaan program TB di Kecamatan Buleleng. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional bersifat retrospektif. Populasi penelitian 216 orang, sampel sebanyak 40 orang yang didapatkan dengan mengunakan teknik random sampling. Data didapatkan dengan memberikan kuisioner kepada responden yang kemudian dianalisis dengan  uji analisis regresi logistik ganda. Pada taraf signifikansi p = 0,05 diperoleh nilai persepsi (p = 0,022, OR= 11.930, CI 95% = 1.42 9 hingga 99.603) dan tingkat pengetahuan (p = 0,017; OR = 19.714; CI 95% = 1.696 hingga 229.173). Simpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dan tingkat pengetahuan penderita TB dengan kepatuhan pengobatan, dimana penderita dengan persepsi dan tingkat pengetahuan baik memiliki kepatuhan pengobatan.