Ni Putu Dewi Sri Wahyuni
Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 75 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

SEHAT DAN BAHAGIA DENGAN SENAM BUGAR LANSIA Wahyuni, NI Putu Dewi Sri
JURNAL PENJAKORA Vol 3, No 1 (2016): April 2016
Publisher : JURNAL PENJAKORA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.4 KB)

Abstract

World Health Organization (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi empat yaitu; usia pertengahan 45-59 tahun, lanjut usia 60-74 tahun, lanjut usia tua 75-90 tahun, dan usia sangat tua 90 tahun. Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara yang memasuki era penduduk berstruktur lansia (aging structured population) karena jumlah penduduk yang berusia di atas 60 tahun sekitar 7,18 persen dan diperkirakan pada tahun 2015 akan mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibandingkan pada tahun 2011 menjadi lebih dari 432 ribu orang atau 11,4 persen dari jumlah penduduk. Proses penuaan  disertai adanya penurunan fungsi organ, peningkatan gangguan organ dan fungsi tubuh, terjadi perubahan komposisi tubuh, sehingga muncullah berbagai keluhan gangguan kesehatan. Berbagai cara yang dapat dilakukan sebagai upaya pencegahan salah satunya adalah  melakukan olahraga secara teratur dan olahraga yang paling mudah dilakukan adalah senam bugar lansia. Beberapa penelitian menemukan bahwa olahraga pada lansia dapat meningkatkan  kebugaran jasmani, mengurangi gejala gangguan tidur dan tingkat kecemasan sehingga lansia dapat hidup sehat dan bahagia di usianya yang senja.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN REMAJA TEMAN SEBAYA PEDULI KESEHATAN REPRODUKSI DI DESA SINABUN KECAMATAN SAWAN putra, adnyana; Kurnia Widiastuti Giri, Made; Dewi Sri Wahyuni, Ni Putu; Pasek Suadnyani, Made
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.339 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v5i1.9106

Abstract

Fase remaja merupakan fase yang sangat rentan dan perlu dijaga dengan baik. Pada fase ini salah satu hal yang penting adalah menjaga kesehatan reproduksi. Tingkat pernikahan usia muda di desa Sinabun cukup tinggi. Fakta lainnya adalah ditemukannya kasus Hal ini bertautan dengan berbagai macam faktor seperti pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi yang kurang, tingkat pendidikan yang rendah, sosial ekonomi yang rendah, dan kurangnya fasilitas yang menunjang aktivitas remaja secara positif di luar sekolah. Masalah yang diintervensi pada program ini adalah kurangnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi. Metode yang dipakai adalah pelatihan serta pendampingan remaja teman sebaya yang peduli kesehatan reproduksi. Beberapa media yang diberikan antara lain booklet dan CD berisi materi kesehatan reproduksi. Karya utama program ini adalah pelatihan dan pendampingan. Kekurangan yang dihadapi dalam program ini adalah beberapa peserta kurang aktif terutama dari remaja berusia lebih muda. Pelatihan dan pendampingan yang diberikan terbukti meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi serta kemampuannya dalam konseling mengenai kesehatan reproduksi bagi teman sebayanya. Kegiatan ini memberikan dampak yaitu meningkatnya wawasan dan pemahaman remaja mengenai kesehatan reprdduksi sehingga mereka dapat menjaga kesehatan reproduksinya dengan lebih baik. Kesehatan reproduksi yang dijaga dengan baik ini secaa tidak langsung meningkatkan taraf ekonomi dan sosialnya karena dengan kesehatan reproduksi yang baik memungkinkan individu dapat lebih merencanakan masa depannya menjadi lebih baik.
PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SINGLE LEG SPEED HOP DAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN POWER PADA SISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI 3 SERIRIT TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ., Putu Denes Asmara Jaya; ., Prof. Dr. I Nyoman Kanca, MS; ., dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v3i1.2828

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan single leg speed hop dan incremental vertical hop terhadap peningkatan kecepatan dan power. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan subjek penelitian ini adalah siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli SMP N 3 Seririt yang berjumlah 51 orang. Data kecepatan di ukur dengan tes lari cepat 50 m, dan power di ukur menggunakan tes vertical jump selanjutnya data di analisis dengan uji t independen pada taraf signifikansi (α) 0,05, denganbantuan program SPSS 16,0. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata pada variabel kecepatan. Kelompok single leg speed hop 0,80 pada kelompok incremental vertical hop sebesar 0,78, dan pada kelompok kontrol -0,05. Pada variabel power juga mengalami peningkatan nilai rata-rata. Kelompok single leg speed hop sebesar 4,59 pada kelompok incremental vertical hop sebesar 4,88, dan pada kelompok kontrol 1,47. Disimpulkan bahwa: pelatihan single leg speed hop dan incremental vertical hop berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan dan power pada siswa putra peserta ekstrakurikuler bola voli SMP Negeri 3 Seririt tahun pelajaran 2012/2013. Tidak terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan single leg speed hop dan incremental vertical hop terhadap peningkatan kecepatan dan power pada siswa putra peserta ekstera kurikuler bola voli SMP Negeri 3 Seririt tahun pelajaran 2012/2013. Kata Kunci : Plaiometric, single leeg speed hop, incrimental vertical hop, kecepatan This study aims to determine the effect of single leg speed hop and incremental vertical hop to increase speed and power. The type of research that used is experiment research. The subject of this research is volley ball extracurricular participant in junior high school in SMP N 3 Seririt which amounted to 51 people. The data speed is measured with a 50 m sprint test, and power measured using the vertical jump test further data analysis with independent t test at significance level ( α ) of 0.05 , with the assist of SPSS 16.0 . Based on the results of data analysis showed the increase in the average value of the variable speed. Single leg speed hop group is 0.80 and incremental vertical hop group is 0.78 , and -0.05 in the control group . In the variable power also increased the average value . Single leg speed hop group is 4.59 and incremental vertical hop group is 4.88 and 1.47 in the control group . It was concluded that : the training of single leg speed hop and incremental vertical hop have effect on the improvement of speed and power for the student who joined volleyball extracurricular in SMP N 3 Seririt in academic year at 2012/2013 . There are no differences between the effects of single leg speed hop training and incremental vertical hop to increase the speed and power for the students who joined volleyball extracurricular in SMP Negeri 3 Seririt in academic year 2012/2013. keyword : Plaiometric, single leg speed hop , incrimental vertical hop , speed
PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG Kurniawan, I Wayan Yahya; Kanca, I Nyoman; Wahyuni, Ni Putu Dewi Sri
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v5i1.8027

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan medicine ball sit-up throw terhadap kekuatan otot lengan dan otot punggung. Jenis penelitian ini adalah eksperimen sungguhan dengan rancangan the randomized conrol group pretest posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra SMP Negeri 4 Singaraja sebanyak 44 orang. Untuk variabel kekuatan otot lengan diukur dengan menggunakan tes push-up 60 detik sedangkan variabel kekuatan otot punggung diukur dengan instrumen tes back and leg dynamometer. Selanjutnya data dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi lebih kecil (α) 0,05 dengan bantuan program SPSS 16,0. Berdasarkan hasil uji-t independent didapatkan hasil; (1) variabel kekuatan otot lengan dengan nilai signifikansi 0,000. (2) variabel kekuatan otot punggung dengan nilai signifikansi 0,010. Nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (0,05), dengan demikian hipotesis penelitian “pelatihan medicine ball sit-up throw berpengaruh terhadap kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung” diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelatihan medicine ball sit-up throw berpengaruh signifikan terhadap kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung pada siswa putra SMP Negeri 4 Singaraja tahun pelajaran 2015/2016. Disarankan bagi guru olahraga, pelatih, pembina serta atlet untuk menggunakan pelatihan medicine ball sit-up throw sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kekuatan otot lengan dan kekuatan otot punggung.Kata Kunci : medicine ball sit-up throw, kekuatan otot lengan, kekuatan otot punggung This study aims to determine the effect of medicine ball sit-up throw training to arm muscle power and back muscle power. The research is quasi-experimentally in which the randomized pre-test post-test control group design. Sample were male students SMP N 4 Singaraja numbered 44 people. The instrument used for research testing arm muscle power is push-up 60 second while the instrument to test the back muscle power is back and leg dynamometer. Furthermore the data were analyzed by independent t-test at a significance level of less (α) of 0,05 with SPSS 16.0. Based on the results of independent t-test showed; (1) variable arm muscle power with significance value 0,000, (2) variable back muscle power with significance value 0,010. The significance value calculated is less than the value of α (0,05), so the hypothesis research ”medicine ball sit-up throw effect on arm muscle power and back muscle power” accepted. It can be concluded that the training medicine ball sit-up throw significant effect on the increase in arm muscle power and back muscle power on male students SMP N 4 Singaraja in the academic year of 2015/2016. For sports teachers, trainers, coaches and athletes are advised to use alternate training as medicine ball sit-up throw alternative way to increase arm muscle power and back muscle power.keyword : medicine ball sit-up throw, arm muscle power, back muscle power.
PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KIJANG DENGAN IRAMA CEPAT DAN LAMBAT TERHADAP KELINCAHAN ., Rifki Hidayat; ., I Ketut Sudiana, S.Pd. M Kes; ., dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.3666

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan perbedaan pengaruh pelatihan lompat kijang dengan irama cepat dan lambat terhadap kelincahan. Jenis penelitian adalah eksperimental sungguhan dengan rancangan the randomized pretest-posttest control group design. Populasi yaitu siswa kelas VIII SMP N 1 Seririt 178 orang. Jumlah sampel sebanyak 33 orang yang diambil dengan teknik simple random sampling. Instrumen untuk mengukur kelincahan dilakukan dengan tes shuttle run. Data dianalisis dengan Uji-t Independent, ANAVA satu jalur dan uji LSD dengan taraf signifikansi () 0,05 dengan bantuan komputer program SPSS 16,0. Uji-t Independent pelatihan lompat kijang irama cepat dan kelompok kontrol yang menghasilkan nilai signifikansi 0,000 dan nilai thitung sebesar -5,566 menunjukkan adanya pengaruh peningkatan pelatihan lompat kijang irama cepat terhadap kelincahan. Uji-t Independent pelatihan lompat kijang irama lambat dan kelompok kontrol yang menghasilkan nilai signifikansi 0,004 dan nilai thitung sebesar -3,233 menunjukkan adanya pengaruh peningkatan pelatihan lompat kijang irama lambat terhadap kelincahan. Uji ANAVA one way yang menghasilkan nilai signifikansi 0,000 dan nilai F hitung sebesar 15,374 menunjukkan perbedaan pengaruh peningkatan pada pelatihan lompat kijang dengan irama cepat dan lambat terhadap kelincahan. Nilai mean difference dari kelompok perlakuan lompat kijang irama cepat terhadap kelompok kontrol berada pada nilai -2,99091. Nilai mean difference dari kelompok perlakuan lompat kijang irama cepat terhadap kelompok perlakuan lompat kijang irama lambat berada pada nilai -1.48545. Nilai mean difference dari kelompok perlakuan lompat kijang irama lambat terhadap kelompok kontrol berada pada nilai -1,50545. Hasil uji analisis deskriptif yang dilihat dari nilai mean, dimana kelompok kontrol memiliki nilai mean 23,25. Kelompok perlakuan lompat kijang irama cepat memiliki nilai mean 20,36. Kelompok perlakuan lompat kijang irama lambat memiliki nilai mean 21,85. Dari hasil analisis dan pembahasan disimpulkan bahwa: pelatihan lompat kijang irama cepat dan lambat memiliki pengaruh serta perbedaan pengaruh peningkatan terhadap kelincahan siswa putra kelas VIII SMP Negeri 1 Seririt tahun pelajaran 2013/2014, dimana kelompok perlakuan lompat kijang irama cepat memiliki pengaruh yang paling besar untuk peningkatan kelincahan.Kata Kunci : Kelincahan, Lompat Kijang This study was aimed to determine the effect of differences influences of jumpimg excercise training fast cadence and rhythm of the slow of the agility. The study based on a true experimental research design with the randomized pretest-posttest control group design. Population were a son students of class VIII SMPN 1 Seririt, as much as 178 people. Sum of sampel as much as 33 people with simple random sampeling. Data were analyzed by Independent test, ANAVA one way test, and then data will proceed with least significant difference test at significance level 0,05 using SPSS 16,0. The result using Independent test of jumping exercise training fast cadence and control group -5,566 the mean is aimed to determine the effect and jumping excercise traning of jumpimg excercise training fast cadence of the agility and jumping excercise of rhythm of the slow -3,233 the mean is aimed to determine the effect and jumping excercise traning of jumpimg excercise training rhythm of the slow of the agility . The result using ANAVA one way test is 15,374 the mean is the effect of differences influences of jumpimg excercise training fast cadence and rhythm of the slow of the agility. The result using LSD, group of jumping excercise fast cadence to the control group (-2,99091, group of jumping excercise fast cadence to the jumping exercise rhythm of slow (-1,48545) and group of jumping exercise of rhythm of slow to the control group (-1,50545). The result description of analytion of mean of the group control is at value 23,25, jumping excercise fast cadence group is at value 20,36, jumping excercise rhythm of slow group is at value 21,85. From the analysis, it was concludes that the sit-up training 450, 900 and 1200 have a significant impact and influences the differences to agility for the a son students of class VIII SMPN 1 Seririt on academic year 2013/2014, in which jumping excercise training fast cadence group had the highest impact on improving agility.keyword : agility, jumping excercise
PENGARUH PELATIHAN COUNTINUOUS CIRCUIT TERHADAP VO2 MAKS DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI ., Gede Budi Widya Pranata; ., I Ketut Sudiana, S.Pd. M Kes; ., dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v3i1.5484

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan continuous circuit terhadap vo2maks dan kekuatan otot tungkai. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan the randomized pretest postest control group design. Subjek penelitian 24 orang. vo2maks dengan tes MFT, dan Kekuatan otot tungkai di ukur dengan menggunakan tes back and leg dynamometer selanjutnya data dianalisis dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil ujit-independent variabel vo2maks diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,003, sedangkan kekuatan otot tungkai diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,000 sehingga hipotesis penelitian “pelatihan countinuous circuit terhadap vo2maks dan kekuatan otot tungkai” diterima. Hasil analisis data pada pelatihan continuous circuit untuk vo2maks terjadi peningkatan sebesar 5,75, sedangkan pelatihan continuous circuit untuk kekuatan otot tungkai terjadi peningkatan sebesar 51,00, sedangkan pada kelompok kontrol juga terjadi peningkatan akibat diberikan pelatihan konvensional pada vo2maks terjadi peningkatan 21,00 dan pada kekuatan otot tungkai terjadi peningkatan 1,23. Dari hasil analisis data dan pembahasan disimpulkan bahwa: (1) Pelatihan continuous circuit berpengaruh terhadap peningkatan vo2maks pada siswa ekstrakulikuler bola basket smp negeri 4 singaraja. (2). Pelatihan continuous circuit berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai pada siswa peserta ekstrakulikuler bola basket SMP Negeri 4 Singaraja. Berdasarkan hasil diatas, disarankan agar guru olahraga, pelatih atau pembina olahraga serta atlet agar menggunakan pelatihan countinuous circuit sebagai salah satu alternatif pelatihan untuk meningkatkan kemampuan vo2maks dan kekuatan otot tungkai . Kata Kunci : pelatihan continuous circuit, vo2 maks, kekuatan otot tungkai This research aims to determine the effect of continuous training circuit to vo2maks and the strengh of leg muscle. The research type is a quasi-experimental design with randomized pretest posttest control group design with 24 research subjects. Vo2maks with MFT tests, and leg muscle strength measured by using the test back and leg dynamometer then the data were analyzed by SPSS 16.0. Based on the result of t-independent test variable vo2maks count significance value smaller than α (Sig
Pengaruh Repetition Sprint dan Skipping Rope terhadap Power Otot Tungkai Siswa Peserta Ekstrakurikuler Bolavoli ., I Wayan Adhi Pradana Saputra; ., Dr. I Ketut Yoda, S.Pd., M.Or.; ., dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 4, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v4i3.7907

Abstract

Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan repetition sprint dan skipping rope terhadap peningkatan power otot tungkai. Rancangan yang digunakan adalah the non-randomized control group pretest posttest design. Subjek penelitian adalah siswa putra peserta ektrakurikuler bolavoli SMA Negeri 6 Denpasar berjumlah 45 orang, dibagi menjadi 3 kelompok dengan teknik ordinal pairing, yaitu 15 orang diberikan pelatihan repetition sprint, 15 orang diberikan pelatihan skipping rope, dan 15 orang kelompok kontrol. Power otot tungkai diukur dengan test vertical jump. Hasil uji-t independent dari kelompok perlakuan repetition sprint dan skipping rope diperoleh hasil 5.623 dan signifikansi 0,000 yang berarti kedua pelatihan berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai. Hasil uji F variabel power otot tungkai dari kelompok perlakuan didapat Fhitung sebesar 58,920 dan signifikasi 0,000 yang berarti terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan repetition sprint dan skipping rope terhadap power otot tungkai. Berdasarkan hasil uji LSD, kelompok pelatihan repetition sprint lebih baik pengaruhnya sebesar 13.533 dibandingkan pelatihan skipping rope terhadap peningkatan power otot tungkai.Kata Kunci : Kata kunci: pelatihan repetition sprint, skipping rope, power otot tungkai. This research aims to know the effect of repetition training sprint and skipping rope to increase leg muscle power. This type of research is experimental design with the non-randomized control group pretest posttest design. The subject were 45 male student participants of volleyball extracurricular in SMAN 6 Denpasar school year 2015/2016, then divided into 3 groups using ordinal pairing techniques, which is 15 male students given repetition sprint training, 15 male students given training in rope skipping, and the last 15 male students as control group. Leg muscle power was measured by vertical jump test. The results of T Independent test from the treatment group of repetition sprint and skipping rope obtain 5.623 and the signification 0.000 which means that both of the training effect on increase leg muscle power. The test results of Fmeasure of one way ANOVA of leg muscle power between the treatment group was obtained 58.920 and the significance is 0.000, which means there is a difference between the effects of sprint training repetition and skipping rope to the leg muscle power. Based on the test results of LSD, the repetition sprint training group have better influence than skipping rope training to increase leg muscle power as much as 13.533. keyword : Key words: repetition training sprints, skipping rope training, leg muscle power.
PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI ., I Nyoman Budiarsa; ., Prof. Dr. I Nyoman Kanca, MS; ., dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v2i1.2651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan single leg hops terhadap kekuatan dan daya ledak otot tungkai siswa putra kelas VII SMP Negeri 3 Petang tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian adalah eksperimen semu dengan rancangan “the pre-test post-test control group design”. Subjek penelitian ini anggota siswa putra kelas VII SMP Negeri 3 Petang dengan jumlah 40 orang siswa. Pelatihan ini dilakukan 3 kali dalam seminggu atau 12 kali pertemuan selama satu bulan. Subjek penelitian dibagi menjadi 2 kelompok, yakni: kelompok (1) kelompok perlakuan dan kelompok (2) kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini tes leg dynamometer untuk kekuatan otot tungkai dan tes standing broad jump untuk daya ledak otot tungkai. Data dianalisis dengan uji-t independent pada taraf signifikansi () 0,05 dengan bantuan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan uji-t independent untuk data kekuatan otot tungkai diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,003. Sedangkan untuk data daya ledak otot tungkai diperoleh nilai signifikansi hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) yaitu sebesar 0,032. Disimpulkan bahwa pelatihan single leg hops berpengaruh terhadap peningkatan kekuatan dan daya ledak otot tungkai siswa putra kelas VII SMP Negeri 3 Petang tahun pelajaran 2013/2014.Kata Kunci : pelatihan single leg hops, kekuatan dan daya ledak otot tungkai This study aims to determine the effect of training single leg hops on strength and explosive power limb muscle class VII student son SMP Negeri 3 Petang academic year 2013/2014 . This type of research is a quasi experimental design to " the pre - test post-test control group design " . This research subjects by boys class members SMP Negeri 3 Petang with number 40 students . The training was carried out 3 times a week or 12 sessions for one month . Subjects were divided into 2 groups , namely : group ( 1 ) group and the treatment group ( 2 ) the control group . The instrument used in this study leg dynamometer tests for leg muscle strength and standing broad jump tests for leg muscle explosive power. Data were analyzed by independent t-test at significance level (  ) 0.05 with SPSS 16.0 . Based on the results of data analysis using independent t-test for leg muscle strength data obtained significance count value is smaller than the value of α ( Sig < 0.05 ) is equal to 0.003 . As for the leg muscle explosive power of data obtained significance count value is smaller than the value of α ( Sig < 0.05 ) is equal to 0.032 . It was concluded that the single -leg hops training effect on improvement of muscle strength and explosive power leg sons class VII student of SMP Negeri 3 Petang academic year 2013/2014 .keyword : traning single leg hops, strength, power limb muscle
PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DAN DODGING RUN TERHADAP KECEPATAN ., I Ketut Wiradana; ., I Gst Lanang Agung Parwata,S.Pd, M.Kes; ., dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v4i2.7902

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan side jump sprint dan dodging run terhadap kecepatan siswa ekstrakurikuler sepak bola. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan the non-randomized control group pretest posttest design. Subjek penelitian sebanyak 39 siswa ekstrakurikuler sepak bola. Kecepatan diukur dengan Sprint 60 Meter dan data dianalisis dengan uji-F, uji one way anova, dan uji least significant difference (LSD) pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan SPSS 16,0. Hasil uji one way anova data kecepatan lari diperoleh nilai Fhitung sebesar 21.327 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi 0,000
PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI ., I Gusti Nyoman Harimbawa; ., Prof. Dr. I Nyoman Kanca, MS; ., dr. Ni Putu Dewi Sri Wahyuni, S.Ked.
Jurnal Ilmu Keolahragaan Undiksha Vol 3, No 1 (2015):
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiku.v3i1.2829

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan knee tuck jump dan split jump terhadap peningkatan kelentukan dan daya power otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan the non randomized pre-test post-tes control group design. Sampel penelitian 39 orang. Data kelentukan diukur dengan tes sit and reach dan power otot tungkai diukur dengan tes standing droad jump, selanjutnya data dianalisis dengan uji anava satu arah pada taraf signifikansi (α) 0,05, dengan bantuan program SPSS 16,0. Hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata pada variabel kelentukan. Kelompok pelatihan knee tuck jump sebesar 2,42, pada kelompok pelatihan spli jump sebesar 3,84,. Pada variabel power otot tungkai juga mengalami peningkatan nilai rata-rata. Kelompok pelatihan knee tuck jump sebesar 25,46, pada kelompok pelatihan split jump sebesar 18,38. Dari perbedaan rata-rata yang didapatkan pada kedua kelompok pelatihan tersebut maka terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan knee tuck jump dan split jump terhadap peningkatan kelentukan dan power otot tungkai. Berdasarkan peningkatan nilai rata-rata maka kelompok pelatihan split jump lebih baik untuk meningkatkan kelentukan. Sedangkan, kelompok pelatihan knee tuck jum lebih baik untuk meningkatkan power otot tungkai.Dapat disimpulkan bahwa, (1) pelatihan knee tuck jump dan split jump berpengaruh terhadap peningkatan kelentukan. (2) pelatihan knee tuck jump dan split jump berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai. (4) Ada perbedaan pengaruh antara pelatihan knee tuck jump dan pelatihan split jump terhadap peningkatan kelentukan. (5) Ada perbedaan pengaruh antara pelatihan knee tuck jump dan pelatihan split jump terhadap peningkatan power otot tungkai. Kata Kunci : Pelatihan, kelentukan, power, otot tungkai. This study aims to know the effect of practicing knee tuck jump and split jump in improving the flexibility and muscle power of leg. Type of this research is experimental research and structuring by randomized pre-test control group design. The sample of this research is 39 persons. The data are measured by test sit and reach, and then muscle power is tested by standing broad jump test. The data were analyzed by one direction anava to significant a (a) 0, 05 by helping SPSS program 16,0. The result of this study shows that, there is significant mean point to the flexible variable. The group of practicing knee tuck jump about 2, 24, and the group of practicing split jump is 3,84. The variable muscle power leg is also improved in mean point. The group of knee tuck jump is 25,46, and practicing split jump is 18,38. From the differences of mean point to both of practicing group, there is significant differences between practicing knee tuck jump and split jump in improving the flexibility and muscle power leg. Based on the improvement of mean point, group of practicing split jump is better to improve the flexsibility. On the other hand, group of practicing knee tuck jump is better to improve muslce power. In conclusion, (1) Practicing knee tuck jump and split jump are affected the flexibility. (2) Practicing knee tuck jump and split jump are affected to improve muslce power leg. (3) There is significant differences between practicing knee tuck jump and practicing split jump to improve the flexibility. (4) There is a significant difference between practicing knee tuck jump and practicing split jump in improving muslce power leg. keyword : Practicing, flexibility, power, muscle leg.