Depriwana Rahmi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Probing Prompting terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis berdasarkan Keaktifan Belajar Siswa SMP Winda Elvanita Putri; Darto Darto; Depriwana Rahmi
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.122 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i4.8788

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 2 Tambang tahun ajaran 2019/2020. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling, dan kelas yang dipilih yaitu kelas VIII.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol. Pengujian hipotesis dengan teknik analisis data yaitu menggunakan uji anova dua arah. Berdasarkan hasil uji anova dua arah, dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran Probing Prompting dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa model pembelajaran Probing Prompting, 2) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang memiliki keaktifan belajar tinggi, sedang dan rendah pada siswa, 3) Tidak terdapat pengaruh interaksi antara penerapan model pembelajaran dengan keaktifan belajar siswa terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis. Berdasarkan hasil penelitian  dapat disimpulkan ada pengaruh model pembelajaran Probing Prompting terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis berdasarkan keaktifan belajar siswa SMP Negeri 2 Tambang, namun tidak terdapat pengaruh interaksi dari penerapan model pembelajaran dengan keaktifan belajar terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis.
Kemampuan Komunikasi Matematis pada Materi Segi Empat dan Segitiga: Analisis Deskriptif Berdasarkan Keaktifan Belajar di MTs Bustanul Ulum Siti Nur Halimah; Depriwana Rahmi
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 3, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.99 KB) | DOI: 10.24014/juring.v3i4.10490

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis  siswa yang ditinjau dari keaktifan belajar siswa pada materi segiempat dan segitiga. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Bustanul Ulum sebanyak 15 orang. Motode pengumpulan data berupa tes soal uraian untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa, angket keaktifan belajar siswa, dan wawancara yang dilakukan secara online berbantuan media WhatsApp. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa secara keseluruhan adalah 1,68 atau dengan persentase sebesar 45,73%. Skor rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa untuk tingkat keaktifan belajar siswa tinggi, sedang, dan rendah masing-masing adalah 2,56 atau dengan persentase 69,68%, 1,57 atau dengan persentase 42,91% dan 0,74 atau dengan persentase 30,32%. Hal ini menunjukan bahwa siswa MTs Bustanul Ulum memiliki kemampuan komunikasi matematis pada kategori sedang jika dipandang secara keseluruhan dan memiliki kemampuan komunikasi matematis yang beragam jika dipandang berdasarkan tingkat keaktifan belajar yang dimiliki oleh siswa.
Pengaruh Penerapan Model Quantum Teaching terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Berdasarkan Self-efficacy Siswa Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru Syifa Yasmin; Arnida Sari; Depriwana Rahmi
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.988 KB) | DOI: 10.24014/juring.v4i2.12081

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan pemahaman konsep matematis dengan menggunakan model Quantum Teaching berdasarkan Self-efficacy siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain factorial experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 17 Pekanbaru tahun ajaran 2019/2020. Sampel pada penelitian ini adalah kelas VIII.3 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol yang diambil secara cluster sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji anova dua arah (two way anova). Instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemahaman konsep matematis, dan angket Self-efficacy siswa. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan anova dua arah dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran model Quantum Teaching dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. 2) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang memiliki self-efficacy tinggi, sedang dan rendah. 3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan Self-efficacy terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring) terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarkan Self Efficacy Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Pekanbaru Siti Sri Ambarwati; Mas'ud Zein; Depriwana Rahmi
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.851 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i4.8331

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran REACTdan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik, mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis berdasarkan self efficacy tinggi, sedang dan rendah serta mengetahuiinteraksi antara model pembelajaran REACT dan self efficacyterhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah TheNonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.3 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VIII. 5 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t dan uji anova dua arah (two wayanova). Berdasarkan hasil uji-t dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran REACT dan siswa yang mengikuti pembelajaran saintifik di SMP Negeri 8 Pekanbaru. Berdasarkan hasil uji anova dua arah dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa berdasarkan self efficacy tinggi, sedang, dan rendah di SMP Negeri 8 Pekanbaru serta tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran REACT dan self efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Witri Marsinia; Depriwana Rahmi
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.709 KB) | DOI: 10.24014/juring.v1i2.5424

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya fakta dilapangan yang  menunjukkan masih terdapat siswa SMA Negeri Plus Provinsi Riau yang belum optimal memiliki kemampuan berpikir kreatif. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional jika dilihat berdasarkan kemandirian belajar serta melihat ada tidaknya interaksi antara model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dengan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan desain randomized control group pretest-pascatest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MS semester genap SMA Negeri Plus Provinsi Riau tahun ajaran 2017/2018. Sampel yang diambil secara acak adalah kelas X MS 2 dan X MS 4. Analisis data yang digunakan untuk hipotesis 1 menggunakan uji-t sedangkan untuk hipotesis 2 dan 3 menggunakan anova dua arah. Hasil analisis data dengan menggunakan uji t menunjukkan nilai  sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional di SMA Negeri Plus Provinsi Riau. Hasil analisis data dengan menggunakan anova dua arah menunjukan            dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa jika berdasarkan aspek kemandirian belajar, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional di SMA Negeri Plus Provinsi Riau. Sedangkan untuk interaksi  sehingga dapat ditunjukan bahwa tidak terdapat interaksi faktor kemandirian belajar terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran IMPROVE Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa SMP Ulfah Yuyuny; Depriwana Rahmi
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.154 KB) | DOI: 10.24014/juring.v3i3.9669

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Ada tidaknya terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model IMPPROVE dengan siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. 2) Ada tidaknya interaksi antara pembelajaran model IMPROVE dan Motivasi Belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dengan desain The Nonequivalent Postest-Only Control Group Design. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non tes.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 1 Bangkinang Kota tahun ajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling, terpilih kelas VII Ahmad Yani sebagai kelas eksperimen dan VII Datuk Tabano sebagai kelas kontrol.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, angket, observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan LAS. Teknik analisis data yang digunakan untuk hipotesis pertama adalah uji-t dan hipotesis kedua menggunakan anova dua arah. Hasil analisis data dengan menggunakan uji t menunjukkan nilai t hitung = 5,601 dan t table = 2,021 sehingga dapat disimpulkan t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha  diterima  dan dapat disimpulkan bahwa kedua kelas ini memiliki perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil analisis data dengan menggunakan anova dua arah untuk interaksi F(AXB) hitung = -0,39 < F(AXB) table = 3,21, dengan demikian Ho diterima sedangkan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Pengaruh Penerapan Metode IMPROVE terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Ditinjau dari Pengetahuan Awal Matematika Siswa SMP/MTs Nurul Syafitri; Arnida Sari; Depriwana Rahmi
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 3, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.124 KB) | DOI: 10.24014/juring.v3i4.10605

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode IMPROVE terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis ditinjau dari pengetahuan awal matematika siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian factorial experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 21 Pekanbaru. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII.8 sebagai kelas eksperimen yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode IMPROVE dan kelas VII.9 sebagai kelas kontrol yang mengikuti pembelajaran konvensional. Instrumen tes yang digunakan adalah soal uraian untuk mengukur pengetahuan awal matematika dan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa setelah perlakuan diberikan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anova dua arah  (two way anova). Berdasarkan hasil analisis data  dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode IMPROVE dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. 2) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang memiliki pengetahuan awal matematika tinggi, sedang, dan rendah. 3) Tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dengan pengetahuan awal matematika terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.
Pengaruh Penerapan Pendekatan Open-Ended terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Berdasarkan Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Pekanbaru Rahayu Lestari; Depriwana Rahmi; Risnawati Risnawati
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.354 KB) | DOI: 10.24014/juring.v%vi%i.7664

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ada tidaknya perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Open-Ended dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa pendekatan pembelajaran Open-Ended berdasarkan kemandirian belajar siswa pada siswa SMPN 2 Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan desain The Nonequivalent Posttest Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMPN 2 Pekanbaru tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling dengan sampel kelas VIII 2 sebagai kelas eksperimen dan VIII 3 sebagai kelas kontrol.Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dan angket untuk mengukut kemandirian belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa 1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran Open-Ended dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa pendekatan pembelajaran Open-Ended;. 2) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah; 3) tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran Open-Ended dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Pengaruh Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) terhadap Kemampuan Koneksi Matematis berdasarkan Self Regulated Learning Siswa Sekolah Menengah Pertama Ade Setiawarni; Depriwana Rahmi; Risnawati Risnawati
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 2, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.228 KB) | DOI: 10.24014/juring.v2i3.7663

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta dilapangan yang  menunjukkan masih terdapat siswa di SMP Negeri 1 Kampa yang belum optimal memiliki kemampuan koneksi matematis. Adapun hipotesis penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada atau tidaknya terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan  pendekatan RME dengan siswa yang memperoleh pembelajaran tanpa pendekatan RME, mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang memiliki Self Regulated Learning belajar tinggi, sedang, dan rendah dan ada atau tidak terdapat interaksi antara pendekatan RME dan  Self Regulated Learning belajar siswa terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan desain The Nonequivalent Postest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Kampa tahun ajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.1 dan VIII.2. Teknik analisis data yang digunakan untuk hipotesis pertama adalah Uji-t sedangkan untuk hipotesis kedua dan ketiga menggunakan anova dua arah. Hasil analisis data dengan menggunakan uji t menunjukkan nilai thitung= 3,470 > ttabel=2,006 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan RME dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa pendekatan RME. Hasil analisis data dengan menggunakan uji anova dua arah untuk  menunjukkan F(B)hitung=95,1 > F(B)tabel=3,19 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang memiliki Self Regulated Learning belajar tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan F(A×B)hitung=-47,2 < F(A×B)tabel=3,19 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pendekatan RME dan  Self Regulated Learning belajar siswa terhadap kemampuan koneksi matematis siswa.
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar Peserta Didik Yulpa Nur Arsy; Depriwana Rahmi; Annisah Kurniati
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.092 KB) | DOI: 10.24014/juring.v5i2.15775

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis yang dimiliki peserta didik ditinjau dari gaya belajar pada materi bangun ruang sisi datar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 9 peserta didik kelas IX B MTs Diniyah Puteri Pekanbaru yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik triangulasi data yang terdiri dari teknik angket, teknik tes, dan teknik wawancara. Instrumen yang digunakan berupa lembaran angket gaya belajar, soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis, dan pedoman wawancara. Pengolahan dan analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman yang terdiri dari 3 tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis seluruh peserta didik berada pada ketegori cukup. Kemampuan pemecahan masalah matematis subjek dengan gaya belajar visual berada pada kategori cukup, subjek dengan gaya belajar auditorial berada pada kategori kurang sekali, serta subjek dengan gaya belajar kinestetik berada pada kategori cukup.