Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens) SEBAGAI PENGGANTI RANSUM KOMERSIAL TERHADAP ORGAN PENCERNAAN BROILER A.R., Pramesti; Astawa, I P. A.; Suasta, I M.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan Maggot Black Soldier Fly (Hermetia illucens) sebagai pengganti ransum komersial terhadap bobot organ pencernaan broiler. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan, setiap ulangan terdiri dari empat ekor broiler. Perlakuan terdiri atas P0 (ransum tanpa diganti dengan maggot), P1 (5% ransum komersial diganti dengan 5% maggot), P2 (10% ransum komersial diganti dengan 10% maggot), P3 (15% ransum komersial diganti dengan 15% maggot). Variabel yang diamati adalah panjang usus halus, persentase berat usus halus, empedu, hati, pankreas, proventrikulus, dan ventrikulus. Hasil dari penelitian ini menunjukan panjang usus halus perlakuan P1, P2, dan P3 berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan perlakuan P0, dan persentase berat usus halus pada perlakuan P1 dan P3 berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan perlakuan P0, sedangkan perlakuan P2 tidak berbeda nyata (P>0,05) lebih tinggi dibandingkan perlakuan P0, kemudian persentase berat empedu, hati, pankreas, proventrikulus, dan ventrikulus menghasilkan perbedaan tidak nyata (P>0,05) dibandingkan perlakuan P0. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan 5%, 10%, dan 15% maggot pada ransum komersial dapat meningkatkan panjang usus halus dan persentase berat usus halus, tetapi memberikan hasil yang sama terhadap persentase berat empedu, hati, pankreas, proventrikulus, dan ventrikulus.
PENGARUH PEMBERIAN ASAM AMINO LISIN DAN METIONIN MELALUI AIR MINUM TERHADAP PRODUKSI TELUR AYAM RAS V. A. M ., Asmara; Astawa, I P. A.; Suasta, I M.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian asam amino lisin dan metionin melalui air minum terhadap produksi telur ayam ras. Penelitian ini dilakukan di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali selama 4 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu setiap ulangan yang terdiri dari 10 ekor ayam. Adapun perlakuan tersebut adalah : P0 (ayam yang diberi air minum tanpa pemberian lisin dan metionin), P1 (ayam yang diberi air minum dengan tambahan 0,1% lisin dan metionin), P2 (ayam yang diberi air minum dengan tambahan 0,15% lisin dan metionin), dan P3 (ayam yang diberi air minum dengan tambahan 0,2% lisin dan metionin). Variabel yang diamati diantaranya adalah konsumsi ransum, konsumsi air minum, Hen Day Production (HDP), berat telur total, berat telur rata-rata, dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi ransum, konsumsi air minum, dan Hen Day Production (HDP) pada ke empat perlakuan secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05). Untuk berat telur total pada P0 458,12 gram, sedangkan P1, P2, dan P3 masingmasing 22,4%, 11,8%, dan 5,21% nyata lebih tinggi (P<0,05). Berat telur rata-rata pada P0 adalah 55,53 gram, sedangkan P1, P2, dan P3 masing-masing 9,13%, 5,47%, dan 2,08% nyata lebih tinggi (P<0,05). Nilai konversi ransum pada P0 adalah 2,13, sedangkan P1, P2, dan P3 masing-masing 15,1%, 6,5%, dan 2,4% nyata lebih tinggi (P<0,05). Berdasarkan hasil pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian asam amino lisin dan metionin melalui air minum menghasilkan hasil yang sama atau tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum, konsumsi air minum, dan Hen Day Production (HDP), meningkatkan berat telur total, dan berat telur rata-rata serta menurunkan angka konversi ransum.
KOEFISIEN CERNA NUTRIEN DAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN BABI LANDRACE YANG DIBERI RANSUM DENGAN SUPLEMENTSI MULTIVITAMIN DAN MINERAL BERUPA MINYAK IKAN ASTAWA, P. A.; BUDAARSA, K.; BUDIASA, I K. M.; SUASTA, I M.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 13 No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.054 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kecernaan nutrien dan pertambahan berat badan babi landrace yang diberi ransum dengan suplementsi multivitamin dan mineral berupa minyak ikan. Babi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9 ekor babi landarce betina. Penelitian lapangan dilaksanakan di Desa Candikusuma Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana, Bali sedangkan analisis laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Udayana, berlangsung selama 5 bulan. Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 (tiga) perlakuan dan 3(tiga) ulangan, sehingga secara keseluruhan terdapat 9 unit percobaan. Tiap unit percobaan menggunakan satu ekor babi landrace dengan berat badan awal 6,11±1,71. Ketiga perlakuan tersebut adalah : Perlakuan MI0 (ransum tanpa minyak ikan) yang digunakan sebagai kontrol; perlakuan MI1 (ransum dengan 100 ml minyak ikan); dan perlakuan MI2 (ransum dengan 200 ml minyak ikan). Ransum disusun dalam 100 kg, isoprotein dan isikalori berdasarkan rekomendasi NRC (1988). Peubah yang diamati meliputi koefisien cerna (bahan kering, bahan organik, serat kasar, dan protein kasar), dan pertambahan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi minyak ikan sebagai sumber vitamin dan mineral pada level 100 ml dalam ransum pada babi landrace dapat meningkatkan koefisien cerna bahan kering, bahan organik, dan protein kasar, sedangkan kecernaan serat kasar mengalami penurunan. Untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan ransum pada babi landrace fase starter dapat dilakukan dengan pemberian suplementasi minyak ikan sebagai sumber vitamin-mineral sebesar 100 ml. DIGESTIBLE COEFFICIENT OF NUTRIENT AND WEIGHT INCREASMENT ON LANDRACE WHICH WAS GIVEN COMMERCIAL FEED WITH MULTIVITAMIN SUPLEMENT AND MINERAL OF FISH OIL ABTRACT A research has been carried out to know nutrient digestion and weight increasment landrace. Nine female landrace pig were used on this research.This research was held in Jembrana Regency, Melaya sundistrict, Candikusuma Village while the laboratory analysis was held in Laboratory of Animal Feed Nutrition, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University. This research took 5 months from preparation until reporting. Completely randomized design (CRD) with three treatments in three replicates as totally 9 units research. There were one pigs in each replicates, with weight at 6.11±1.71 kg. The three treatments were: MI0 (without fish oil); MI1 (with 100 ml fish oil); and MI2 (with 200 ml fish oil). Those woofs were arranged at 100 kg with isoprotein and isicalory based on NRC (1998) recommendation. During the research, we watched for digest coefficient of dry mater, organic mater, crude protein, crude fiber and weight incensement. The result of this research showed that fish oil supplementation as a vitamin-mineral source with 100 ml level on feed of landrace could increase coefficient of dry mater digestion, organic mater, and crude protein, except crude fiber. Fish oil on 100 ml level was giving the best result to increase landrace weight on strater.
KEBUTUHAN ENERGI DAN PROTEIN UNTUK HIDUP POKOK DAN PERTUMBUHAN PADA AYAM KAMPUNG UMUR 10-20 MINGGU MAHARDIKA, I G.; KRISTINA DEWI, G.A.M.; SUMADI, I K.; SUASTA, I M.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 16, No 1 (2013)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.563 KB) | DOI: 10.24843/MIP.2013.v16.i01.p02

Abstract

Penelitian ditujukan untuk menghitung kebutuhan energi dan protein untuk hidup pokok dan untuk pertumbuhan pada ayam kampung umur 10-20 minggu. Sembilan puluh enam ekor ayam kampung umur 10 minggu yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan yaitu ayam yang diberikan ransum mengandung 3100 k.kal ME/kg dan 22% protein (perlakuan A), ransum yang mengandung 3000 K.kal ME/kg dan 20% protein (perlakuan B), ransum yang mengandung 2900 K.kal ME/kg dan 18% protein (perlakuan C) dan ransum yang mengandung 2800 K.kal ME/kg dan 16% protein (perlakuan D). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa kebutuhan energi untuk hidup pokok pada ayam kampung adalah: 138,77 W0,75 kcal/hari (W: berat badan ayam dalam kg), sedangkan kebutuhan protein untuk hidup pokok pada penelitian ini adalah 7,8 g/W0,75/hari. Kebutuhan energi untuk pertumbuhan atau kenaikan berat badan diperoleh 3,3 K.cal/1g kenaikan berat badan sedangkan kebutuhan protein untuk pertumbuhan adalah: 0,33 g protein setiap kenaikan 1g kenaikan berat badan.