I P. A. Astawa
Program Studi Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMANFAATAN MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens) SEBAGAI PENGGANTI RANSUM KOMERSIAL TERHADAP ORGAN PENCERNAAN BROILER A.R., Pramesti; Astawa, I P. A.; Suasta, I M.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan Maggot Black Soldier Fly (Hermetia illucens) sebagai pengganti ransum komersial terhadap bobot organ pencernaan broiler. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan, setiap ulangan terdiri dari empat ekor broiler. Perlakuan terdiri atas P0 (ransum tanpa diganti dengan maggot), P1 (5% ransum komersial diganti dengan 5% maggot), P2 (10% ransum komersial diganti dengan 10% maggot), P3 (15% ransum komersial diganti dengan 15% maggot). Variabel yang diamati adalah panjang usus halus, persentase berat usus halus, empedu, hati, pankreas, proventrikulus, dan ventrikulus. Hasil dari penelitian ini menunjukan panjang usus halus perlakuan P1, P2, dan P3 berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan perlakuan P0, dan persentase berat usus halus pada perlakuan P1 dan P3 berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan perlakuan P0, sedangkan perlakuan P2 tidak berbeda nyata (P>0,05) lebih tinggi dibandingkan perlakuan P0, kemudian persentase berat empedu, hati, pankreas, proventrikulus, dan ventrikulus menghasilkan perbedaan tidak nyata (P>0,05) dibandingkan perlakuan P0. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan 5%, 10%, dan 15% maggot pada ransum komersial dapat meningkatkan panjang usus halus dan persentase berat usus halus, tetapi memberikan hasil yang sama terhadap persentase berat empedu, hati, pankreas, proventrikulus, dan ventrikulus.
PENGARUH SUBSTITUSI DUCKWEED TERFERMENTASI RAGI ROTI (Saccharomyces cerevisiae) PADA RANSUM KOMERSIAL TERHADAP PERFORMA BROILER FINISHER I G. W., Widiantara; Suarna, I W.; Astawa, I P. A.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi duckweed terfermentasi pada ransum komersial terhadap peforma dari broiler. Penelitian dilaksanakan di Banjar Cabe, Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali selama empat minggu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, empat ulangan, dan 16 unit percobaan yaitu pada perlakuan P0 diberikan ransum berupa 100% ransum komersial BR 2 serta pada perlakuan P1, P2, dan P3 diberikan ransum komersial BR2 dengan substitusi duckweed terfermentasi ragi roti masing-masing sebesar 5%, 10%, dan 15%. Variabel yang diamati yakni konsumsi ransum, bobot badan akhir, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum (FCR). Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumsi ransum tidak berpengaruh terhadap semua perlakuan. Variabel bobot badan akhir, pertambahan bobot badan dan konversi ransum (FCR) tidak berpengaruh pada perlakuan P0, P1, dan P2, namun berpengaruh terhadap P3. Dapat disimpulkan bahwa substitusi duckweed terfermentasi ragi roti pada ransum komersial sebanyak 5% dan 10% tidak menurunkan pertambahan bobot badan, bobot badan akhir dan FCR.
PENGGANTIAN RANSUM KOMERSIAL DENGAN MAGGOT TERHADAP KECERNAAN NUTRIEN BROILER N. K. S. P., Dewi; Astawa, I P. A.; Mahardika, I G.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ulat maggot dalam ransum terhadap kecernaan broiler. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Udayana selama 3 bulan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan dan empat ulangan, setiap ulangan berisi empat ekor broiler. Perlakuan yang diberikan adalah broiler yang diberi pakan tanpa penambahan maggot (P0/kontrol); Broiler yang diberi 5% maggot sebagai pengganti 5% pakan komersial (P1); Broiler yang diberi 10% maggot sebagai pengganti 10% ransum komersial (P2) dan Broiler yang diberi 15% maggot senagai pengganti 15% ransum komersial (P3). Variabel yang diamati adalah kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, kecernaan serat kasar dan kecernaan protein kasar. Hasil penelitian menunjukan bahwa broiler yang diberi perlakuan P1, P2, dan P3 menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (P>0.05) terhadap KcBK, KcBO, KcSK dan KcPK dengan P0. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggantian ransum komersial dengan maggot memberikan hasil yang sama terhadap kecernaan nutrien pada broiler.
KUALITAS ORGANOLEPTIK DAGING BROILER YANG DISUBTITUSIKAN ULAT MAGGOT DALAM RANSUM KOMERSIAL I M., Wirawan; Astawa, I P. A.; Oka, A.A.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan Maggot Black Soldier Fly (Hermetia illucens) yang disubtitusikan ke dalam ransum komersial terhadap kualitas organoleptik daging broiler. Penelitian ini dilakukan di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan selama delapan minggu yaitu dari bulan September – November 2022 menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan dimana setiap ulangan terdiri dari empat ekor broiler. Perlakuan terdiri atas P0 (tanpa penambahan ulat maggot), P1 (5% maggot), P2 (10% maggot), P3 (15% maggot). Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan masing-masing ulangan terdiri dari empat ekor broiler. Variabel yang diamati adalah warna, aroma, tekstur, cita rasa, dan penerimaan keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi ulat maggot kedalam ransum terhadap kualitas organoleptik daging broiler adalah berbeda nyata (P<0,05) terhadap warna, aroma, tekstur keempukan, dan penerimaan keseluruhan, sedangkan pada penampilan dan cita rasa tidak berbeda nyata (P>0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa subtitusi 5% ulat maggot dapat meningkatkan kualitas organoleptik daging broiler terhadap warna, aroma, tekstur, dan penerimaan keseluruhan, tetapi tidak mempengaruhi penampilan dan cita rasa.
POTONGAN KARKAS KOMERSIAL BROILER YANG DIBERI ULAT MAGGOT SEBAGAI PENGGANTI RANSUM KOMERSIAL N. L. A. K., Pratiwi; Astawa, I P. A.; Sudiastra, I W.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ulat maggot sebagai pengganti ransum komersial terhadap potongan karkas komersial broiler. Penelitian ini dilaksanakan selama 8 minggu berlokasi di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali dan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 4 ulangan yang terdiri dari 64 ekor broiler dengan berat badan homogen. Keempat perlakuan adalah ransum tanpa diganti maggot sebagai kontrol (P0), ransum dengan penggantian 5% maggot (P1), ransum dengan penggantian maggot 10% (P2), ransum dengan penggantian maggot 15% (P3). Variabel yang diamati adalah persentase karkas, dada, paha, sayap dan punggung. Hasil penelitian menunjukkan persentase karkas dan dada broiler dengan pemeberian ulat maggot sebesar 5% (P1), 10% (P2), 15% (P3) berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan P0. Rataan persentase sayap dan punggung broiler yang mendapatkan pemberian ulat maggot sebesar 5% (P1), 10% (P2), 15% (P3) tidak berbeda nyata (P>0,05) lebih rendah dibandingkan P0 sedangkan pada persentase paha menunjukkan hasil tidak berbeda nyata (P>0,05) lebih tinggi dibandingkan P0. Pemberian ulat maggot sebagai pengganti ransum komersial dapat meningkatkan persentase karkas dan potongan karkas komersial bagian dada dengan level terbaik pada taraf 5%.
PENGARUH PEMBERIAN ASAM AMINO LISIN DAN METIONIN MELALUI AIR MINUM TERHADAP PRODUKSI TELUR AYAM RAS V. A. M ., Asmara; Astawa, I P. A.; Suasta, I M.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 2 (2024): Vol. 12 No. 2 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian asam amino lisin dan metionin melalui air minum terhadap produksi telur ayam ras. Penelitian ini dilakukan di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali selama 4 minggu. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan yaitu setiap ulangan yang terdiri dari 10 ekor ayam. Adapun perlakuan tersebut adalah : P0 (ayam yang diberi air minum tanpa pemberian lisin dan metionin), P1 (ayam yang diberi air minum dengan tambahan 0,1% lisin dan metionin), P2 (ayam yang diberi air minum dengan tambahan 0,15% lisin dan metionin), dan P3 (ayam yang diberi air minum dengan tambahan 0,2% lisin dan metionin). Variabel yang diamati diantaranya adalah konsumsi ransum, konsumsi air minum, Hen Day Production (HDP), berat telur total, berat telur rata-rata, dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi ransum, konsumsi air minum, dan Hen Day Production (HDP) pada ke empat perlakuan secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05). Untuk berat telur total pada P0 458,12 gram, sedangkan P1, P2, dan P3 masingmasing 22,4%, 11,8%, dan 5,21% nyata lebih tinggi (P<0,05). Berat telur rata-rata pada P0 adalah 55,53 gram, sedangkan P1, P2, dan P3 masing-masing 9,13%, 5,47%, dan 2,08% nyata lebih tinggi (P<0,05). Nilai konversi ransum pada P0 adalah 2,13, sedangkan P1, P2, dan P3 masing-masing 15,1%, 6,5%, dan 2,4% nyata lebih tinggi (P<0,05). Berdasarkan hasil pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian asam amino lisin dan metionin melalui air minum menghasilkan hasil yang sama atau tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum, konsumsi air minum, dan Hen Day Production (HDP), meningkatkan berat telur total, dan berat telur rata-rata serta menurunkan angka konversi ransum.
PENGARUH PEMBERIAN ULAT MAGGOT (BLACK SOLDIER FLY) DALAM RANSUM TERHADAP DISTRIBUSI LEMAK ABDOMEN BROILER I K. A. P., Putra; Astawa, I P. A.; Candrawati, D. P. M. A.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ulat maggot dalam ransum terhadap berat potong, lemak bantalan, lemak mesenterium, lemak ventrikulus dan lemak abdomen broiler. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan berlokasi di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali dan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 4 ulangan yang terdiri dari 64 ekor Broiler dengan berat badan homogen. Keempat perlakuan adalah ransum tanpa penambahan maggot sebagai kontrol (P0), ransum dengan penambahan 5% maggot (P1), ransum dengan penambahan maggot 10% (P2), ransum dengan penambahan maggot 15% (P3). Variabel yang diamati adalah berat potong, lemak bantalan, lemak mesenterium, lemak ventrikulus, dan lemak abdomen. Hasil penelitian menunjukan berat potong broiler pada perlakuan 5% maggot (P1), 10% maggot (P2), dan 15% maggot (P3) nyata (P<0,05) lebih tingi dibandingkan dengan perlakuan P0. Lemak bantalan dan lemak abdomen pada perlakuan P1, P2, dan P3 nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan P0. Lemak mesenterium pada perlakuan P1, P2, dan P3 tidak nyata (P>0,05) lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan P0. Lemak ventrikulus pada perlakuan P1 nyata (P<0,05) lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan P0. Sedangkan P2 dan P3 tidak nyata (P>0,05) lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan P0. Penambahan maggot sebanyak 5%, 10%, dan 15% dapat meningkatkan berat potong dan menurunkan lemak bantalan, ventrikulus dan abdomen broiler. Sedangkan pada lemak mesenterium memperoleh hasil yang sama dengan kontrol.
PERFORMA BROILER YANG DIBERIKAN RANSUM MENGANDUNG ULAT MAGGOT (Hermetia illucens) SEBAGAI SUMBER PROTEIN P. E. N., Putri; Mahardika, I G.; Astawa, I P. A.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 12 No 1 (2024): Vol. 12 No. 1 Tahun 2024
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ulat maggot dalam ransum terhadap performa ayam broiler. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, yang berlangsung selama 8 minggu dari bulan September hingga Oktober 2022. Rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan empat ulangan. Setiap ulangan berisi empat ekor ayam broiler. Perlakuan yang diberikan adalah ransum komersial tanpa penambahan ulat maggot (PO), ransum dengan 5% penambahan ulat maggot (P1), ransum dengan 10% penambahan ulat maggot (P2), dan ransum dengan 15% penambahan ulat maggot (P3). Variabel yang diamatti adalah konsumsi ransum, bobot awal dan akhir, pertambahan bobot badan, dan feed convertion ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan maggot pada taraf 5%, 10%, dan 15% dapat meningkatkan konsumsi ransum, pertambahan bobot, dan bobot akhir, tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap FCR. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 5% maggot pada ransum broiler dapat meningkatkan produktivitas broiler dan mendapatkan nilai FCR terendah.