Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Khasanah Pendidikan

Pengaruh Model Probing-Prompting Terhadap Hasil Belajar PKN Siswa Kelas IV UPT SD Negeri 21 Bontoramba Kec. Bontoramba Kab.Jeneponto Firqah Muawwidzati; Jumiati Nur; Musdalifah Syahrir
JKP: Jurnal Khasanah Pendidikan Vol. 1 No. 3 (2023): JKP: Jurnal Khasanah Pendidikan, Mei 2023
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jkp.v1i3.173

Abstract

Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana menerapkan metode probing-prompting untuk meningkatkan hasil belajar PKn pada Siswa Kelas IV UPT SD Negeri 21 Bontoramba Kec. Bontoramba Kab. Jeneponto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Probing-Prompting terhadap hasil belajar PKn siswa kelas IV UPT SD Negeri 21 Bontoramba Kec. Bontoramba, Kab. Jeneponto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian pre-eksperimental design dengan teknik One Grup PreTest-PostTest design. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh Siswa UPT SD Negeri 21 Bontoramba yang berjumlah 82 Orang. Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 13 orang dengan rincian 5 laki-laki dan 8 perempuan. Teknik pengumpulan data berupa Pretest-PostTest, Observasi dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan rumus teknik analisis statistic deskriftif dan inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai t hitung = 3,46 dan di interpretasikan pada table distribusi t dengan taraf signifikan a =0,05 dan d.b = N-1=13-1 = 12 maka diperoleh t 0,05 = 3,340 setela diperoleh t hitung=18.85 dan ttabel = 2,17 maka diperoleh thitung>ttabel atau 3,46>2,17. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti bahwa penggunaan model probing-prompting berpengaruh terhadap hasil belajar PKn. Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar PKn. Setelah diajar menggunakan model probing-prompting pada siswa kelas IV UPT SD Negeri 21 Bontoramba Kec. Bontoramba Kab. Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan.
Kemampuan Guru Menerapkan Keterampilan Bertanya Dasar Dan Lanjut Pada Pembelajaran PPKN Disekolah Dasar Yeyen Asifa; Abdul Azis; Musdalifah Syahrir
JKP: Jurnal Khasanah Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023): JKP: Jurnal Khasanah Pendidikan, September 2023
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58738/jkp.v2i1.209

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh belum optimalnya keterampilan guru dalam bertanya. Hal ini karena guru tidaak sepenuhnya memehami beberapa bagian komponen dalam keterampilan bertanya. Keterampilan bertanya adalah keterampilan mengajar yang bersifat mendasar yang diperlukan penguasaan keterampilan selanjutnya. Bukan hanya keterampilan bertanya yang di butuhkan tujuannya tidak hanya mendapatkan informasi, tetapi juga meningkatkan terjadi interaksi antara guru dan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar kemampuan guru menerapkan keterampilan bertanya pada pembelajaran PPKn kelas IV SD Inpres Bontomanai. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mendeskripsikan secara rinci dan mendalam tentang kemampuan guru dalam bertanya pada mata pembelajaran PPKn kelas IV SD Inpres Bontomanai. Subjek penelitian ini guru dan siswa kelas IV SD Ipres Bontomanai tahun pelajaran 2022/2023. Instrument penelitian ini terdiri dari observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif presentase.Hasil penelitian ini menjukkan bahwa SD Inpres Bontomanai Kota Makassar dalam menguasai keterampilan bertanya pada pertemuan pertama mempunyai presentase 82% termasuk kategori baik, pada pertemuan kedua mempuyai presentase 87% termasuk kategori sangat baik, dan pertemuan ketiga mempunyai presentase 80% termasuk kategori baik Simpulan dari penelitian ini adalah guru sudah mengusai keterampilan bertanya dengan cukup baik, namun terdapat beberapa komponen dari keterampilan bertanya yang belum dikuasai diantaranya adalahpengaturan urutan pertanyaan untuk mengembangkan tingkat kognitif dari yang sifatnya rendah ke lebih tinggi dan kompleks. Saran bagi guru adalah guru harus menguasai keterampilan bertanya, dan guru juga harus meningkatkan interaksi dengan siswa di dalam kelas.