This Author published in this journals
All Journal Juripol
Roos Nelly
Universitas Amir Hamzah

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

WAKALAH, KAFALAH DAN HAWALAH Roos Nelly
Juripol (Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan) Vol. 4 No. 2 (2021): Juripol (Jurnal Institusi Polgan)
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/juripol.v4i2.11138

Abstract

Wakalah, Kafalah, Hawalah/Hiwalah sering kita dengar baik dalam ekonomi syariah maupun dalam lembaga keuangan syariah. Hal tersebut dalam dunia perbankan terdapat dalam produk jasa. Pada umumnya masyarakat awam tidak begitu memahami apa yang dimaksud dengan makna kata tersebut. Negara Indonesia yang Dasar Negaranya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa dan mayoritas warga negaranya adalah muslim sudah seharusnya sistem keuangan yang digunakan berlandaskan prinsip syariah. Namun, saat ini prinsip syariah belum begitu terealisasi penggunaannya. Wakalah berupa penyerahan atau pendelegasian dari satu pihak kepihak lain dan harus dilakukan dengan yang telah disepakati oleh si pemberi mandat. Kata Kafalah secara bahasa berarti dhammu (gabungan), sedangkan secara syara’ kafalah bermakna penggabungan tanggungan seorang kafil dengan tanggungan seorang ashil untuk memenuhi tuntutan dirinya, atau utang, atau barang, atau suatu pekerjaan. Sedangkan Hawalah/Hiwalah dapat digunakan untuk pemindahan utang dari seseorang kepada orang lain. Ini sangat sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemakalah mengangkat materi tentang, wakalah, kafalah, dan hawalah/hiwalah.
PERKEMBANGAN ASURANSI SYARIAH Roos Nelly
Juripol (Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan) Vol. 4 No. 1 (2021): Juripol Volume 4 nomor 1 tahun 2021
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam adalah agama yang sempurna, yang mengajarkan berserah diri dan menyerukan untuk bertaqwalah kepada Allah namun Islam juga mengajarkan agar hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok karena Sesunguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mahluknya kerjakan”. Asuransi adalah salah satu upaya untuk melindungi hari esok, yang dalam bahasa Arab, Asuransi disebut AttaÂ’min ( التأمین ) yang berasal dari kata ( أمن ) yang memiliki arti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman dan bebas dari rasa takut mlalui kerja sama dan tolong menolong.
Analisis Wacana Efek Peinipisan Lapisan Ozon Dalam Hukum Lingkungan Internasional dan Linguistik Fungsional Sistemik Isdiana Syafitri; Lela Erwany; Roos Nelly
Juripol (Jurnal Institusi Politeknik Ganesha Medan) Vol. 6 No. 2 (2023): Juripol (Jurnal Institusi Polgan)
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penipisan lapisan ozon adalah masalah serius, karena dampak yang timbul dari perusakan lapisan ozon ini tidak hanya terbatas pada negara-negara sumber pencemaran, tetapi juga pada negara-negara lain yang tidak punya andil dalam perusakan itu. Untuk mengatasi masalah penipisan lapisan ozon, pada tahun 1977 UNEP (United Nations Environtment Programme) menyelenggarakan World Plan Of Action On The Ozone Layer, yang melaksanakan riset skala internasional dan memonitor lapisan ozon. Metode penelitian yang dipakai juridis normatif dengan pendekatan perundang- undangan (statute approach), dan pendekatan konseptual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerintah melakukan ratifikasi konvensi Stockholm demi menjaga lingkungan akibat menipisnya ozon karena berbagai faktor. Diharapkan kita sebagai bagian dari masyarakat, dapat membantu menjaga lingkungan dengan mengubah kebiasaan masing-masing dan membuat pilihan yang mengurangi ancaman bagi lingkungan. Wacana Efek menipisnya lapisan ozon menurut kajian Linguistik Fungsiinal Sistemik mengindikasikan bahwa proses eksistensial lebih dominan yaitu 27%, disusul proses material 22%, proses relasional 20%, proses mental dan verbal 12%, terakhir proses behavioral 7%. Hal ini menunjukkn bahwa efek penipisnya lapisan ozon nyata adanya atau wujudnya dapat dilihat dan dirasakan. Hal ini disebakan oleh ulah atau perbuatan manusia yang ditunjukkan dengan 22% proses material dan proses relasional sebanyak 20%. Kurangnya kesadaran manusia terhadap resiko dampak lingkungan juga dapat dilihat dari yang sampaikan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Dr. Ir. Ruandha Agung Sugardiman, M. Sc. Lewat proses verbal sebanyak 12% dan proses tingkahlaku sebanyak 7%.