Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potensi Vaksin Hemagglutinin Stem berbasis HA-Ferritin Nanopartikel sebagai Inovasi Vaksin Influenza Universal Yulia Cahya Khasanah; Dara Marissa Widya Purnama; Fadel Muhammad
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 1, No 2 (2016): JK UNILA
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v1i2.1656

Abstract

Influenza merupakan penyakit pernapasan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di seluruh dunia. Setiap tahun terdapat 3-5 juta kasus influenza berat dan 250.000 sampai 500.000 diantaranya mengalami kematian. Penanganan kasus influenza menekankan pada upaya preventif yaitu vaksin. Namun, kelemahan vaksin konvensional adalah pembuatannya harus disesuaikan dengan strain influenza yang berkembang pada musim berikutnya. Karakteristik utama dari virusinfluenza terdapat pada hemagglutinin (HA) dan neuraminidase (NA). Target vaksin influenza universal adalah HA stem region yang memiliki sifat tidak mengalami perubahan genetik. HA stem influenza memiliki epitop konservatif penginduksi broad neutralizing antibodies (bnAbs). Namun, aktivitas induksinya sering terganggu karena adanya HA head region. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemotongan HA head region melalui teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendapatHA stem region murni. Antibodi yang diinduksi oleh HA termodifikasi ini adalah broad neutralizing antibodies (bnAbs). Broadly neutralizing antibodies dapat bereaksi silang dengan influenza varian lainnya. Keunggulan bnAbs tersebut berpotensi untuk menetralisir semua strain influenza baik yang sudah ada ataupun yang baru muncul. Untuk meningkatkan efektivitas vaksin, digunakan nanopartikel ferritin sebagai pelindung vaksin yang potensial. HA stem digabungkan denganferritin melalui teknik rekayasa genetika dengan cara bio-active sehingga terbentuk HA stem yang memanjang pada permukaan ferritin. Berdasar uraian tersebut, vaksin hemagglutinin stem berbasis HA-ferritin nanopartikel berpotensi sebagai vaksin universal protektif jangka panjang. [JK Unila. 2016; 1(2)]Kata kunci: ferritin nanopartikel, HA stem region, vaksin influenza
Jumantuk (Juru Pemantau Batuk): Sistem “One Message for One Patient” dalam Kegiatan Aktif Penemuan Kemungkinan Penderita Tuberkulosis pada Program Pencegahan dan Pemberantasan Tuberkulosis Fuad Iqbal Elka Putra; Dara Marissa Widya Purnama; Andre Parmonangan Panjaitan; Dwita Oktaria
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 6 No. 2 (2019): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberkulosis (TB) paru memiliki jumlah penderita tertinggi setelah asma di Puskesmas rawat inap Gedong Tataan tahun 2017. Hasil kegiatan program TB paru diketahui bahwa penemuan penderita TB paru dari tahun 2015 sampai 2017 cenderung menurun dengan angka penemuan penderita masih berada di bawah target, 80% dari perkiraan jumlah penderita baru TB paru BTA (+). Sementara itu, setiap bulannya selalu ada pasien yang datang dengan keluhan batuk lama. Sehingga perlu dilakukan evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pemberantasan tuberkulosis. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Data berasal dari data primer yaitu wawancara dengan kader TB dan sekunder yaitu data tahunan puskesmas. Pengambilan data dimulai dari Januari sampai Desember 2017 di Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan. Berdasarkan hasil kegiatan pencegahan dan pemberantasan TB didapatkan masalah pada penemuan dan pencatatan pasien. Kegiatan yang telah berjalan hanya bersifat pasif, tidak terjun langsung secara aktif. Sehingga diperlukannya alternatif pemecahan masalah dengan membentuk kader Jumantuk (Juru pemantau batuk) yang tanggap dan mengaktifkan sistem “one message for one patient” dalam kegiatan aktif penemuan kemungkinan penderita TB. Pembentukan kader Jumantuk merupakan bagian dari kegiatan penemuan aktif pasien TB berbasis keluarga danmasyarakat dalam tahap penjaringan suspek TB, sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Puskesmas. Kegiatan ini dianggap efektif karena memanfaatkan peran masyarakat. Kader Jumantuk melakukan skrining dan pengawasan batuk pada masyarakat lingkungan tempat tinggalnya dan mengajak penderita batuk untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Puskesmas.Kata kunci: jumantuk, pencegahan, puskesmas, tuberkulosis