Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN FILTER AIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT SEBAGAI PENGOPTIMALAN BIAYA DOWN TIME DI CV. SEGAR MURNI MOJOKERTO SULISTIAWAN, AGUS
Jurnal Teknik Mesin Vol 3, No 02 (2014): JTM : Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014
Publisher : Jurnal Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan mesin secara kontinyu akan mengalami penurunan tingkat kesiapan mesin itu sendiri dalam usaha untuk menjaga tingkat kesiapan mesin agar hasil produksi tetap terjamin akibat penggunaan mesin secara terus-menerus, maka dibutuhkan kegiatan pemeliharaan mesin secara baik dan terencana. Selama ini perusahaan hanya menggunakan sistem break downmaintenaince yaitu ketika mesin mati baru dilakukan perbaikan sehingga dapat mengganggu proses produksi yang berimbas pada meningkatnya biaya down time yang harus dikeluarkan oleh pabrik untuk proses perbaikan berlangsung tanpa adanya prefentive maintenance. tentunya hal ini sangat merugikan CV. Segar Murni Mojokerto. Seringkali kita melihat dalam suatu masalah pemeliharaan mesin baru dilakukan setelah kondisi dari mesin /alat produksimengalami kerusakan dan tidak dapat dioprasikan kembali. Dengan adanya masalah tersebut, maka akan dilakukan optimalisasi biaya perawatan mesin filter air menggunakan metode Age Replacement dengan harapan dapat mengoptimalkan biaya pemeliharaan mesin filter air secara berkala dan teratur yang meliputi waktu kegiatan pemeliharaan.Penelitian ini dilakukan pada pabrik air mineral CV. Segar Murni Mojokerto, yang berlokasi di Jl. Raya Mojokerto – Mojosari No. 01. Denagn pengambilan data waktu rata-rata lama perbaikan akibat kerusakan peralatan. Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pemeliharaan penggantian komponen catridge. Repair Time dinyatakan dalam jam untuk masa selama 1.5 tahun (18 bulan), mulai bulan januari 2012 sampai dengan bulan juni 2013 (Data diperoleh dalam bentuk dokumen dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan Manager Plant ). Dari hasil penelitian yang telah dilakukanpreventive maintenance dengan menggunakan metode Age ReplacementPenentuan penjadwalan interval waktu penggantian komponen catridge sebagai bentuk mengoptimalkan biaya downtimedengan menggunakan metode Agereplacement di CV. Segar Murni Mojokerto diperoleh interval waktu penggantian yang paling optimal adalah 17 hari dengan tingkat keandalan komponen diatas 50 % yaitu sebesar 53,7% sehingga terjadi 26 kali penggantian komponen dalam 18 bulan kedepan Penghematan biaya downtime sebesar Rp.113.166.250 atau 38,44% dibandingkan dengan sebelum menggunakan penjadwalan  dengan metode agereplacement. Kata kunci: Preventive Maintenance, Age Replacement.
Pelatihan Pembuatan Dan Penggunaan Mesin Pilin Pelepah Pisang Di Desa Pomahan Kecamatan Baureno Agus Sulistiawan; Denny Nurdiansyah
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i3.10560

Abstract

Background: Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi menjadi merosot dan banyak pengangguran terjadi terutama di daerah pedesaan. Dampak dari pandemi ini menyebabkan penghasilan masyarakat mengalami penurunan. Namun, di wilayah Timur Bojonegoro terdapat sekelompok masyarakat yang memanfaatkan limbah pohon pisang yaitu pelepah pisang menjadi nilai ekonomis di Desa Pomahan Kecamatan Baureno. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pelatihan penggunaan mesin pilin yang telah dibuat untuk membantu mempermudah proses pilin dan pintal pelepah pisang menjadi tali agar menghemat waktu dan meningkatkan kuantitas produksi. Metode: Kelompok masyarakat pengrajin pelepah pisang Desa Pomahan Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro yang terdiri dari 25 kepala keluarga. Hasil: Pelepah pisang dari hasil panen pisang biasanya menjadi sampah organik yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Pelepah pisang dimanfaatkan oleh sekelompok masyarakat sebagai kerajinan tangan, seperti gedebog pluntu atau tali yang digunakan untuk kerajinan tangan yaitu tas, sandal, tempat duduk, dan kerajinan lainnya. Untuk menjadikan tali, sekelompok masyarakat ini masih menggunakan teknik manual dalam proses pilin dan pintal sehingga proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, jika pelepah pisang hanya dijual dalam bentuk uraian tanpa dipilin harga yang didapat juga murah. Hasil yang dicapai dalam pelatihan ini masyarakat desa dapat menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam penggunaan mesin pilin dalam proses pilin dan pintal pelepah pisang sampai menjadi tali yang meningkatkan nilai jual bagi perajin pelepah pisang di Desa Pomahan Kecamatan Baureno.
Pengembangan Bioetanol dari Umbi Iles-Iles dengan Metode Fermentasi Hidrolisisat untuk Bahan Bakar Alternatif Sulistiawan, Agus; Nurdiansyah, Denny
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 17, No 3 (2022): Volume 17, Nomor 3, Desember 2022
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v17i3.3915

Abstract

Seiring dengan banyaknya pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) yaitu bensin, minyak tanah dan solar. Mengakibatkan Sumber Bahan Bakar Minyak mulai berkurang. Sehingga Mendorong adanya penemuan dan energy alternative untuk mengubah umbi Iles iles yang mengandung menjadi etanol untuk bahan bakar alternatif sangat memungkinkan untuk dikembangkan dan penting untuk diteliti. Umbi iles-iles (Amorphophallus muelleri) adalah tanaman yang hidup pada daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia salah satunya adalah di daerah Bojonegoro. Penelitian secara eksperimen di laboratorium dilakukan dua tahap yaitu secara hidrolisis dan fermentasi. Penelitian bertujuan untuk memperoleh kadar etanol umbi iles-iles yang lebih baik dengan tahapan hidrolisis fermentasi destilasi. dengan memvariasikan perbandingan asam sulfat dalam 7 perbandingan 4:1, 5:1, 6:1, 7:1, 8:1, 9:1, dan 10:1. Volume / berat (v / b)Umbi iles-iles yang sudah kering dihaluskan kemudian umbi iles-iles di ayak Serbuk iles-iles di hidrolisis menggunakan H2SO4. dari hasil uji karakteristik bioethanol dari umbi iles iles sebagai  pengembangan bahan bakar alternatif didapat yang paling optimal setelah  proses hidrolisis adalah perbandingan sampel 5:1 yaitu memiliki karakteristik kadar gula total 6,72 % , fermentasi dengan ragi 9 gr pada setiap sampel fermentasi 6 hari dan d proses destilasi. Bioetanol berbahan umbi iles iles mempunyai potensi cukup baik untuk dikembangkan karena kualitas bioetanol yang dihasilkan mencapai 62% pada destilasi awal , memiliki nilai densitas 0.8107 gr/ml  sesuai dengan standar mutu bioetanol yaitu sebesar 0,8215 gr/ml pada perbandingan 5:1 dari bahan baku memiliki nilai viscositas 1,0780 cP , Dan mempunyai nilai kalor 2.121 Kkal/kg standar mutu bioetanol serta nilai flash point sebesar 7.0 0C  
PELATIHAN PEMBUATAN MESIN GRANULATOR JAMU TRADISIONAL DI DESA POMAHAN KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO Agus Sulistiawan; Anwar Saleh Hasibuan; Galih Muji Tri Sutrisno; May Rindian Fika; Mohammad Atho'illah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.16603

Abstract

Permasalahan terkait proses produksi jamu tradisional di Desa Pomahan Kec. Baureno Bojonegoro Penggunaan ramuan tradisional di Indonesia masih sangat digemari sebagai obat herbal maupun meningkatkan imunitas tubuh. Sebagai negara yang sangat bergantung pada rempah-rempah tentunya mudah untuk mendapatkan bahan baku pembuatan jamu tradisional. Ramuan tradisional ini dapat dimanfaatkan oleh UMKM untuk dijadikan ramuan herbal instan yang dapat dengan mudah dikonsumsi masyarakat umum sehingga dapat memiliki nilai jual. Proses produksi serbuk jamu instan saat ini dilakukan secara manual dan konvensional, yang membutuhkan banyak tenaga dan menghasilkan hasil yang terbatas. Pembuatan ramuan herbal instan perlu adanya proses kristalisasi dengan cara memanaskan ekstrak rempah-rempah di tungku yang panas dan diaduk terus menerus hingga ±1-2 jam sehingga dihasilkan serbuk yang dapat disimpan dan dikonsumsi dengan cara diseduh. Proses pengadukan yang lama tersebut dapat menjadi kendala karena memerlukan tenaga manusia yang melelahkan dan berpotensi ramuan akan hangus apabila pengadukan berhenti.
Pengabdian kepada Masyarakat: Penerapan Metode SMART (Simple Multi Attribute Rating Technique) sebagai Inovasi Sistem Deteksi Dini untuk Meminimalisasi Penyebaran COVID-19 Rahmat Irsyada; Nita Cahyani; Umi Kholifah; Agus Sulistiawan
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v8i3.1380

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi dan pengetahuan terkait perkembangan teknologi dalam menunjang kegiatan sehari-hari terutama kepada mitra yaitu warga Ds. Pomahan, Baureno, Bojonegoro. Tujuan selanjutnya adalah memberikan pelatihan terkait pemanfaatan aplikasi sistem deteksi COVID-19 dengan metode SMART berbasis website. Sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat usia produktif yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 100 orang yang diharapkan bisa mengikuti perkembangan teknologi dan mengaplikasikan sistem dengan baik. Metode kegiatan pelatihan dan edukasi ini berupa penyampaian materi secara offline dan kemudian diberikan kesempatan kepada peserta untuk melakukan tanya jawab maupun diskusi seputar materi yang disampaikan. Pengabdian ini juga menjadi bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang mana dalam pelaksanaannya dibantu oleh mahasiswa dan aktifitas tersebut bisa direkognisi sebesar 5 SKS. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, kegiatan ini juga memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU), diantaranya yang pertama adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus sehingga mereka bisa mengembangkan diri dan melakukan kegiatan pembelajaran dengan model variatif, serta mampu memberi bekal keterampilan yang mumpuni. Kedua adalah dosen berkegiatan di luar kampus dengan melaksanakan kegiatan pengabdian tersebut.  Ketiga adalah hasil kerja dosen yakni terkait hasil riset yang dilakukan memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Community Service: Application of the SMART Method (Simple Multi Attribute Rating Technique) as an Early Detection System Innovation to Minimize the Spread of COVID-19 The purpose of this community service activity is to provide education and knowledge related to technological developments in supporting daily activities, especially to partners, namely residents of Ds. Pomahan, Baureno, Bojonegoro. The next goal is to provide training related to the use of the COVID-19 detection system application using the website-based SMART method. The target of this community service is the productive age community involved in this activity totaling 100 people who are expected to be able to keep abreast of technological developments and apply the system properly. The method of this training and education activity is in the form of delivering material offline and then giving participants the opportunity to conduct questions and answers as well as discussions about the material presented. This dedication is also part of the Merdeka Learning Campus Merdeka (MBKM) program which is assisted by students in its implementation and this activity can be recognized for 5 credits. In improving the quality of higher education, this activity also fulfills the Key Performance Indicators (IKU), the first of which is for students to gain experience off-campus so that they can develop themselves and carry out learning activities with varied models, and are able to provide qualified skills. The second is that lecturers carry out activities outside the campus by carrying out these service activities. The third is the result of the lecturer's work, namely related to the results of the research carried out that provide great benefits to the community.
PEMODELAN JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AUTOREGRESSIVE DISTRIBUTED LAG Denny Nurdiansyah; Agus Sulistiawan
Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistika Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Lebesgue : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Matematika dan Statistik
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/lb.v4i3.526

Abstract

This study aims to model dengue hemorrhagic fever (DHF) cases with an autoregressive distributed lag (ARDL) model to investigate significant predictor variables in Bojonegoro Regency. The selected predictor variables are the percentage of poverty, population, health facilities, and health workers. A research design with a quantitative approach was used to investigate the predictor variables in dengue cases with the ARDL model and the help of EViews. Stationarity, cointegration, classical assumptions, parameter significance, and model goodness assessment, namely R-square, MSE, AIC, and SBC, were tested. The research data source is secondary data, namely annual data from the reports of the Central Bureau of Statistics and the Health Office in Bojonegoro Regency from 2008 to 2022. The test results show only cointegration in the response variable, so the ARDL model is applied, but the lag distribution is only done on the response variable. In testing the significance of the parameters, it was found that an increase in the health workforce significantly affected the decrease in the number of DHF patients. At the same time, the other predictor variables were not significant
Pelatihan Pembuatan Dan Penggunaan Mesin Pilin Pelepah Pisang Di Desa Pomahan Kecamatan Baureno Agus Sulistiawan; Denny Nurdiansyah
Jurnal SOLMA Vol. 11 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v11i3.10560

Abstract

Background: Pandemi Covid-19 menyebabkan ekonomi menjadi merosot dan banyak pengangguran terjadi terutama di daerah pedesaan. Dampak dari pandemi ini menyebabkan penghasilan masyarakat mengalami penurunan. Namun, di wilayah Timur Bojonegoro terdapat sekelompok masyarakat yang memanfaatkan limbah pohon pisang yaitu pelepah pisang menjadi nilai ekonomis di Desa Pomahan Kecamatan Baureno. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pelatihan penggunaan mesin pilin yang telah dibuat untuk membantu mempermudah proses pilin dan pintal pelepah pisang menjadi tali agar menghemat waktu dan meningkatkan kuantitas produksi. Metode: Kelompok masyarakat pengrajin pelepah pisang Desa Pomahan Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro yang terdiri dari 25 kepala keluarga. Hasil: Pelepah pisang dari hasil panen pisang biasanya menjadi sampah organik yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Pelepah pisang dimanfaatkan oleh sekelompok masyarakat sebagai kerajinan tangan, seperti gedebog pluntu atau tali yang digunakan untuk kerajinan tangan yaitu tas, sandal, tempat duduk, dan kerajinan lainnya. Untuk menjadikan tali, sekelompok masyarakat ini masih menggunakan teknik manual dalam proses pilin dan pintal sehingga proses pembuatannya membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, jika pelepah pisang hanya dijual dalam bentuk uraian tanpa dipilin harga yang didapat juga murah. Hasil yang dicapai dalam pelatihan ini masyarakat desa dapat menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam penggunaan mesin pilin dalam proses pilin dan pintal pelepah pisang sampai menjadi tali yang meningkatkan nilai jual bagi perajin pelepah pisang di Desa Pomahan Kecamatan Baureno.