Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sosialisasi Keselamatan Penyeberangan Wisata Pulau-Pulau Makassar Firman Husain; Juswan -; Taufiqur Rachman; Ashury -; Muhammad Zubair Muis Alie; Habibi Palippui
JURNAL TEPAT : Teknologi Terapan untuk Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2021): Community Empowerment through Health Awareness in the New Normal
Publisher : Faculty of Engineering UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jurnal_tepat.v4i2.229

Abstract

The increasing number of tourists visiting the islands in the Makassar City area is an exciting thing, especially for the perpetrators of inter-island crossing transportation. On the other hand, the safety aspect of this crossing must be a concern not only for tourists and the crossing transportation actors themselves, but the government and the general public must also provide input. Currently, there are about 25 boats operating on island tourism crossings, especially those operating at Panyua Pier. To increase awareness and safety of this sea crossing, a socialization activity on safety rules was carried out. The socialization was carried out directly in the room by presenting the crossing transportation actors. The participants were given material on safety rules for sea crossing transportation by the socialization team from the Department of Marine Engineering as part of the tridharma of higher education. Due to the ongoing pandemic conditions, the number of participants present in the room is limited. This socialization activity is aimed at the perpetrators of crossing transportation to tourist islands or in local terms called "palimbang" or people who cross passengers to the island using motor boats. Prior to the socialization, the committee gave a pretest to measure the level of knowledge of the 15 participants of the socialization. Posttest was also given after the socialization activity was carried out with the aim of knowing how well the participants' ability to absorb the socialization material was. From the results of the pretest to several questions, the result was an increase in knowledge of about 28.33% of the material given. At the end of this socialization activity, the participants were given life jackets as a safety tool, with the hope that the palimbangs will continue to use them while carrying out palimbang activities for their safety.
PENGGUNAAN PEMECAH GELOMBANG TERENDAM UNTUK MENGURANGI ABRASI DI PULAU LAMPUTANG firman husain; Daeng Paroka; Sabaruddin Rahman
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jpmt.3.2.65-70

Abstract

Pemecah gelombang merupakan sebuah stuktur laut yang digunakan untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan gelombang. Pemecah gelombang juga biasa digunakan untuk melindungi pantai dari terjangan gelombang sehingga dapat mengurangi dampak dari abrasi pantai. Salah satu kegiatan dari KKN PPM di Pulau Lamputang adalah pemasangan pemecah gelombang tipe terendam yang diharapkan dapat menjaga pantai Lamputang dari terjangan gelombang. Abrasi yang terjadi di pantai Lamputang menyebabkan luas daerah dari Pulau Lamputang mengalami penyusutan dari tahun ke tahun. Dari data visual yang diperolah dari google earth memperlihatkan pada tahun 2013 luas daerah Pulau Lamputang sebesar 3,7 Ha, sedangkan pada tahun 2018 berkurang menjadi 2,8 Ha. Berdasarkan dari kondisi tersebut maka digagas sebuah upaya untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat Pulau Lamputang berupa penyuluhan tentang abrasi pantai dan pembuatan bangunan pelindung pantai tipe terendam yang di harapkan dapat digunakan untuk melindungi pantainya. Pemecah gelombang tipe terendam ini juga dapat digunakan sebagai rumpon sebagai tempat berkembang biaknya biota laut, ikan dan lainnya. Kegiatan pembuatan pelindung pantai terendam sebagai bagian dari kegiatan KKN PPM Unhas 2019 di Pulau Lamputang. Hasil dari pemasangan pelindung pantai dengan tipe terendam ini efektif dapat mengurangi tinggi gelombang sebesar 30% dari ketinggian gelombang datang, sehingga diharapkan abrasi pantai dapat dicegah.
PEMBUATAN ELSITOR BIOSAKA SEBAGAI SALAH SATU INOVASI DALAM PENGURANGAN PENGGUNAAN PUPUK KIMIA Firman Husain; Megawati Megawati; Arasy Safir; Muh Renaldy; Rahmaliyah Kadir; Melvy Ayu Fatimah; Isti Amaliah Sabrina; Putri Ayu Nur Shabrina; Measy Angelina Manglean Lembang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hasanuddin (JPMH) Vol 4 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jpmh.v4i2.30699

Abstract

Elsitor biosaka merupakan inovasi yang dapat meningkatkan kualitas tanah dengan cara memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Pupuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk kimia dari waktu ke waktu mengalami peningkatan. Kesuburan tanah yang rendah akibat senyawa kimia dapat menyebabkan pencemaran tanah yang berlebihan jika digunakan secara terus menerus dan menjadi masalah utama dalam budidaya pertanian. Biosaka berupa bahan yang terbuat dari larutan tanaman atau rerumputan yang dapat melindungi tanaman dari penyakit dan hama serta mengurangi penggunaan pupuk kimia. Harga pupuk anorganik yang terus meningkat memaksa  petani mencari alternatif lain menyediakan nutrisi bagi tanaman. Biosaka sebagai salah satu inovasi yang didukung mengurangi penggunaan pupuk kimia untuk tanaman. Pemanfaatan biosaka bagi petani dapat mendukung pengembangan pertanian organik.