Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

OPTIMALISASI PROSES PEMBUATAN SUBTITUSI TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN PANGAN YANG SEHAT DAN BERGIZI Minah, Faidliyah Nilna; Astuti, Siswi; Jimmy, Jimmy
Jurnal Industri Inovatif Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu sumber antioksidan yang mampu menghalangi laju perusakan sel radikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia. Dengan pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai tepung maka  akan  dapat  mengurangi  kebutuhan  masyarakat  akan  tepung  terigu  di  Indonesia.  Tepung  ungu  yang dihasilkan  dari  ubi  jalar  ungu  ini  akan  diaplikasikan  untuk  pembuatan  roti  tawar  karena  roti  tawar  banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan sebagai pengganti makanan pokok nasi. Proses pembuatan tepung ungu ini dilakukan dengan menggunakan jenis pengawet dan waktu pengeringan yang berbeda  dengan  tujuan  untuk  mendapatkan  tepung  ungu  yang  mempunyai  antioksidan  yang  tinggi.Selain  itu untuk  mengetahui  pengaruh  subtitusi  tepung  sukun  dan  lama  perendaman  dalam  larutan  natrium  metabisulfit (Na2S2O5)  terhadap  mutu  kimia  dan  fisik  cookies  sukun  dan  tepung  sukun  (ArtocaRpus  Altilis  Fosberg). Metode penelitian substitusi tekun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor yaitu konsentrasi subtitusi  tepung  suku  (7,5%,  10%,  12,5%)  dan  lama  waktu  perendaman  (10,  20,  30,  40,  60),  serta  tanpa perendaman Natrium Metabisulfit (Na2S2O5). Parameter kimia yang diamati yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak,  kadar  protein,  kadar  karbohidra,  dan  uji  panelis  untuk  produk  cookies  tekun.  Sedangkan  perlakuan perendaman dalam natrium metabisulfit (Na2S2O5) berpengaruh dalam meningkatkan kelarutan warna dan daya  dispersi. Disamping itu tepung ungu yang memiliki antioksidan tertinggi ini dimanfaatkan untuk proses pembuatan roti  tawar  dengan  mensubstitusikan  tepung  terigu  dengan  perbandingan  1:4  dengan  tujuan  tidak  mengurangi kandungan  protein  didalam  roti  tawar  tersebut.  Hasil  penelitian  menunjukkan  tepung  ungu  yang  memiliki kandungan  antioksidan  tertinggi  terletak  pada  tepung  ungu  yang  menggunakan  pengawet  garam  dan  natrium metabisulfit dengan waktu pengeringan selama 7 jam sebesar 2.007,8521 ppm dan 2.106,5458 ppm.
PEMANFAATAN KULIT UBI KAYU SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN DEKSTRIN MELALUI PROSES HIDROLISA ASAM Minah, Faidliyah Nilna; Astuti, Siswi; Dewi, Rini Kartika
Jurnal Industri Inovatif Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di industri pangan dekstrin digunakan sebagai perekat pada jelli, permen, susu dan lain-lain. Dalam penelitian ini pati yang digunakan berasal dari kulit ubi kayu dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis kulit ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan dekstrin. Proses yang digunakan adalah proses hidrolisa dengankatalisator asam klorida (HCl). Sebanyak 20 gram pati kulit ubi kayu di campur dan diaduk sampai merata dengan 10 ml HCl kemudian dipanaskan dengan berbagai variasi suhu dan waktu.Hasil hidrolisis berupa filtrat didinginkan, kemudian di tambah natrium hidroksida untuk menetralkan suasana asam. Setelah itu dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan cabinet dryer. Ada empat analisa yang akan dilakukan, yaitu: analisa kadar Dextrose Equivalent (DE), kadar abu, kadar air dan gula reduksi. Pati kulit ubi kayu dapat dihidrolisis secara terbatas menjadi dekstrin yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan.Konversi pati menjadi dekstrin meningkat dengan bertambahnya suhu dan waktu. Namun pada saat suhu dan waktu tertentu, konversi akan mengalami penurunan yang diakibatkan oleh terhidrolisanya pati lebih lanjut menjadi senyawa yang lebih sederhana.Kondisi terbaik dicapai pada suhu 90 ºC, konsentrasi 0,25 dan waktu 35 menit dengan nilai Dextrose Equivalent (DE) adalah 6,901 %
I b M KELURAHAN CIPTOMULYO KOTA MALANG DALAM MENGOLAH DAUN TANAMAN ALLOE VERA SEBAGAI BAHAN UTAMA KOMODITAS PRODUK MAKANAN Setiadjit, Dhayal Gustopo; Minah, Faidliyah Nilna; Hidayat, Taufik
Jurnal Industri Inovatif Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan I b M kelurahan Ciptomulyo didanai oleh DIKTI, melalui penugasan untuk pelaksanaan Program Hibah Pengabdian pada Masyarakat mono tahun bagi dosen ini, secara garis besar dikategorikan kedalam 2(dua) aktifitas utama yang saling berketerkaitan. yaitu :aspek Produksi dan aspek Manajemen Usaha. Produksi makanan jeli dengan bahan baku utama adalah daun aloevera diharapkan akan menjadi penciri produk  dari  kelurahan  Ciptomulyo  Kota  Malang.  Hal  tersebut  dikarenakan  belum  banyak  pemanfaatan  daun aloevera sebagai makanan jeli. Saat ini aloevera digunakan sebagai bahan dasar pembuatan produk kosmetik.   Gambaran  dari  Teknologi  terapan  yang  digunakan  meliputi  mesin  mixer  yang  digunakan  untuk memproses daun aloe vera ini dilengkapi dengan pemanas berupa kompor gas dan juga dipasangkan  pengendali suhu atau temperature. Dengan kata lain bahwa mesin ini merupakan integrasi dari fungsi pengaduk, pemanas dan pengendali suhu. Mesin ini tepat digunakan untuk tujuan proses pengentalan dari daun aloevera  dengan karakter dasarnya adalah lembek menjadi produk makanan Jeli dengan karakter dasarnya adalah kenyal. Untuk mencapai tingkat kekenyalan produk jeli dibutuhkan suhu 70  0  C.
KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER POLISTYRENE DAN SERAT TEBU Minah, Faidliyah Nilna; Astuti, Siswi; Rastini, Endah Kusuma
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 1 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Komposit Plafon memiliki acuan mutu berupa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur, hal ini mengacu pada SNI 03-2105. Kekuatan tekan merupakan kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Sebaliknya kekuatan Tarik adalah tegangan maksimum yang bias ditahan olehsebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Penelitian ini diharapkan dapatm enentukan komposisi terbaik dengan metode eksperimen dari variasi komposisi bahan. Benda uji yang dibuat terbuat dari semen dan agregat, dengan agregat campuran dari serat tebudan styrofoam. Variasi yang digunakan adalah 60%, 70%, 80%, 90% Semen dari total massa benda uji. Serta variasi dari agregat yaitu antara SeratTebu dan Styrofoam 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10. Analisa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur dilakukan setelah umur 14 hari. Rasio perbandingan agregat (styrofoam dan serat tebu) yang optimal sebagai plafon komposit, mempunyai kelebihan masing masing pada kekuatan materialnya. Untuk komposisi (80:20)% pada kekuatan tarik dan kekuatan lentur, sedangkan untuk komposisi (70:30)% pada kekuatan tekan nya.
PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI BERBASIS BAHAN ALAMI Minah, Faidliyah Nilna; Poespowati, Tri; Astuti, Siswi; Muyassaroh, Muyassaroh; Kartika, Rini; Elvianto, Elvianto; Hudha, Istnaeny; Rastini, Endah Kusuma
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 1 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati sehingga dijuluki negara agraris namun sampai saat ini masih belum bisa memanfaatkan sumberdaya hayati secara optimal, salah satunya tanaman penghasil minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Melihat akan hal ini, potensi usaha melalui ekstrak minyak atsiri tanaman sangat terbuka lebar. Salah satu metode sederhana dan peluang usaha yang sangat bagus adalah mengekstrak minyak atsiri dari tanaman dan hasilnya dapat dimodifikasi menjadi aroma terapi. Untuk objek dasar dari terciptanya aroma terapi adalah lilin. Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat,dimana lilin yang digunakan adalah juga merupakan bahan dari alam yaitu lilin lebah. Dengan demikian lilin aroma terapi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah yang ramah lingkungan.
PENENTUAN KADAR PROTEIN PADA SPIRULINA PLATENSIS MENGGUNAKAN METODE LOWRY DAN KJELDAH ., Muyassaroh; Dewi, Rini Kartika; Minah, Faidliyah Nilna
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2304

Abstract

Kadar protein yang sangat tinggi pada spirulina platensis atau ganggang hijau kebiruan ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber protein untuk bahan baku  industri makanan. Untuk memperoleh kandungan protein yg tinggi, terlebih dahulu dilakukan kultivasi spirulina menggunakan air laut yg dicampur dg air RO dg media pupuk walne Adapun untuk menentukan  kandungan protein yg terdapat pada spirulina platensis hasil kultivasi bisa digunakan  metode Lowry dengan spektrofotometer UV-VIS, panjang gelombang 650 nm, reagen folin dan larutan yg lain sehingga  diketahui kadar protein.nya menggunakan larutan BSA (Bovine  Serum Albumin). dan sebagai pembanding digunakan metode Kjeldahl, karena pada metode ini biasa digunakan secara Internasional dan masih merupakan metode standar untuk perbandingan terhadap semua metode lainnya.  Pada metode ini presisinya tinggi dan biasa digunakan untuk estimasi protein. Sebagai pelarut digunakan HCl karena  jenis pelarut ini  memiliki tekanan osmotik cukup tinggi  sehingga dapat dengan mudah memisahkan protein terhadap komponen yg lain. Dalam penelitian ini digunakan variabel kecepatan sentrifugal, kecepatan magnetic stirer dan lamanya pengadukan pada magnetic stirer, dan hasil penelitian menunjukan bahwa kadar protein tertinggi diperoleh menggunakan metode Lowry.pada kecepatan sentrifugal 6000 rpm, kecepatan magnetic stirrer 500 rpm dan waktunya 15 menit sebesar 37,5144 %  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2304
PELATIHAN DESAIN KEMASAN DAN TEKNIK PENGEMASAN PRODUK UNGGULAN TEH HERBAL DAUN MURBEI PKK RT 02 RW 06 KELURAHAN MERJOSARI MALANG Handaratri, Anitarakhmi; Minah, Faidliyah Nilna; Hudha, Mohammad Istnaeny; Mahendaringratry, Ayudya
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain kemasan produk merupakan salah satu kunci keberhasilan bisnis dimana menjadi ujung tombak awal pertemuan antara produk dengan calon pembelinya. Konsumen membuat keputusan membeli produk berdasarkan kemasan yang membungkus produk. Sudah menjadi kejadian umum bahwa kemasan produk yang dihasilkan oleh UMKM rata-rata kurang menarik karena hanya dibungkus plastik transparan tanpa label informasi apapun. Hal ini yang menjadi dasar pemikiran melaksanakan pelatihan desain kemasan dan teknik pengemasan produk teh herbal daun murbei hasil UMKM PKK RT II RW VI Kelurahan Merjosari Kota Malang. Hasil pelatihan ini sangat memuaskan dimana peserta menjadi antusias dan memahami manfaat desain kemasan sebagai upaya pengembangan produk menjadi bisnis yang lebih menjanjikan.
Tinjauan karakteristik foam plastik mikroseluler polistirena dengan penambahan aditif pada teknologi superkritis Faidliyah Nilna Minah; Firman Kurniawansyah; S Sumarno
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 9, No 1 (2010)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2010.9.1.5

Abstract

Processing technology of microcellular plastic represents development of foaming conventional plastic process. The processing of microcellular plastic has been acknowledged as eco-friendly technology because this plastic is produced by the use of benign supercritical carbon dioxide gas as blowing agent. In this work, the samples polystyrene and additive were saturated with supercritical CO2 at various saturation pressures from 10-22 MPa (at around glass transition temperature of 95 oC and 80 oC) When the saturation time was accomplished, the solution was decompressed rapidly into atmospheric pressure. The samples were placed in the vessel heated and completed by flowing of carbon dioxide as cooler gas into the vessel. The samples were characterized to observe volume expansion ratio, cell density, average cell diameter and surface fractured with Scanning Electron Microscopy. The microcellular foam of plastic product of PS system has cell diameter between 3.970-9.933 μm , cell density between 9.14x104 – 6.24x109 cell/ cm3. PS-CaCO3 system has cell diameter between 3.501-8.050 μm, cell density between 3.31x107 – 1.10x1011 cell/cm3, while PS-coconut fiber system hascell diameter between 2.520-8.414 μm, cell density between 1.50x108 -1.60x1010 cell/cm3 at various pressure.Keywords: polystyrene, microcellular foam plastic, supercritical CO2, CaCO3additive, coconut fiber additive.  AbstrakProses pembuatan plastik mikroseluler merupakan pengembangan dari proses pembuatan foam plastik konvensional. Plastik mikroseluler menggunakan fluida superkritis seperti CO2 dan N2 sebagai blowing agent yang ramah terhadap lingkungan, sehingga proses pembuatan foam plastik mikroseluler dikenal sebagai teknologi ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan sampel polistirena yang dicampur dengan partikel kalsium karbonat atau sabut kelapa dengan konsentrasi 5% yang diproses pada kondisi tekanan 10-22 MPa (T = 95 oC dan 80 oC). Setelah kondisi yang diinginkan tercapai dilakukan dekompresi secara mendadak menuju tekanan atmosfer, dan dilanjutkan dengan proses pemanasan, diakhiri dengan mengalirkan gas CO2 sebagai pendingin. Selanjutnya sampel dikarakterisasi untuk mengetahui rasio volume ekspansi foam, densitas sel, diameter rata-rata sel dan struktur foam yang dihasilkan dengan Scanning Electron Microscope. Pada penelitian ini didapatkan pada sistem PS Murni menghasilkan diameter sel antara 3,970-9,933 μm dan densitas sel 9,14x104 - 6,24x109 cell/cm3. Sistem PS-CaCO3 menghasilkan diameter sel antara 3,501-8,050 μm dan densitas sel 3,31x107 - 1,10x1011 cell/cm3, dan pada sistem PS-Sabut kelapa menghasilkan diameter sel antara 2,520-8,414 μm dan densitas sel 1,50x108 - 1,60x1010 cell/cm3 pada berbagai variasi tekanan.Kata kunci : polistirena, foam plastik mikroseluler, CO2 superkritis, aditif CaCO3, aditif sabut kelapa.
Rancang Bangun Aplikasi Pelaporan Koperasi Wanita Bhakti Ibu Kota Malang Dimas Indra Laksmana; Nanik Astuti Rahman; Muhammad Istnaeny Hudha; Faidliyah Nilna Minah
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.787 KB) | DOI: 10.30651/aks.v2i2.1275

Abstract

Statute Cooperative and Koperasi Wanita Bhakti Ibu is prepare accountability report, as well as submission of work plan and budget plan of expenditure of cooperative expenditure at Rapat Anggota Tahunan (RAT) Forum. Presentation of accountability report in RAT which is a forum for sharing is expected to give member's opportunity to objectively and constructively assess the existence and development of cooperative as a whole, in the field of organization, management, capital, business and other activities. The latest financial reports, therefore need improvement and innovation by creating a computerized reporting application to simplify and mitigate work and minimize errors in reporting figures. Research method used to analyze system on Koperasi and design system to cooperative. System analysis purpose is tobe able identify and evaluate problems that occur and expected needs, so it can be proposed improvement. After build application, resulted conclusions: (1) Based on trial, application run effectively, minimize errors in performing data storage and facilitate data search and transactions more quickly and accurately; (2) Based on trial, application capable reports of transaction or financial administration, according to user current desire.
KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER POLISTYRENE DAN SERAT TEBU Faidliyah Nilna Minah; Siswi Astuti; Endah Kusuma Rastini
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Komposit Plafon memiliki acuan mutu berupa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur, hal ini mengacu pada SNI 03-2105. Kekuatan tekan merupakan kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Sebaliknya kekuatan Tarik adalah tegangan maksimum yang bias ditahan olehsebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Penelitian ini diharapkan dapatm enentukan komposisi terbaik dengan metode eksperimen dari variasi komposisi bahan. Benda uji yang dibuat terbuat dari semen dan agregat, dengan agregat campuran dari serat tebudan styrofoam. Variasi yang digunakan adalah 60%, 70%, 80%, 90% Semen dari total massa benda uji. Serta variasi dari agregat yaitu antara SeratTebu dan Styrofoam 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10. Analisa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur dilakukan setelah umur 14 hari. Rasio perbandingan agregat (styrofoam dan serat tebu) yang optimal sebagai plafon komposit, mempunyai kelebihan masing masing pada kekuatan materialnya. Untuk komposisi (80:20)% pada kekuatan tarik dan kekuatan lentur, sedangkan untuk komposisi (70:30)% pada kekuatan tekan nya.