Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINDAK TUTUR ILOKUSI GURU TAMAN KANAK-KANAK SMART PARAHYANGAN KABUPATEN KAMPAR Fenny Anita; Noprieka Suriadiman
JURNAL PENDIDIKAN ROKANIA Vol 6 No 3 (2021): Jurnal Pendidikan Rokania
Publisher : STKIP ROKANIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37728/jpr.v6i3.468

Abstract

Fungsi bahasa bagi manusia merupakan alat komunikasi yang penting. Salah satu fungsinya digunakan sebagai sarana interaksi dan bekerja sama dalam kehidupan masyarakat. Seorang penutur mengerti dan memahami apa yang disampaikan, untuk mencapai tujuan bersama dalam komunikasi. Peristiwa tutur merupakan proses berlangsungnya interaksi linguistik dalam suatu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua belah pihak, yaitu penutur dan lawan tutur dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu, tempat dan situasi tertentu. Dalam proses pembelajaran di sekolah untuk menyampaikan sebuah tuturan seorang guru Taman Kanak-kanak menggunakan berbagai tindak tutur, yaitu tindak tutur ilokusi, lokusi dan perlokusi yang memiliki fungsi dalam tuturannya untuk melaksanakan proses pembelajaran. Tuturan guru pada jenjang Taman Kanak-kanak tersebut bermaksud memberi motivasi belajar pada siswanya. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi yang digunakan guru Taman Kanak-kanak Smart Parahyayang Kabupaten Kampar. Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ini adalah guru dan murid Taman Kanak-kanak Smart Parahyangan Kabupaten Kampar. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumentasi, observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan dari analisis data dapat dismpulkan bahwa tindak tutur ilokusi guru taman kanak-kanak Smart Parahyangan Kabupaten Kampar dalam proses pembelajaran terdapat dua belas jenis tindak tutur dan lima fungsi tindak tutur. Adapun penjabarannya sebagai berikut: (a) jenis tindak tutur ilokusi guru taman kanak-kanak Smart Parahyangan Kabupaten Kampar dalam proses pembelajaran yang terjadi antara guru dan siswa sebanyak dua belas jenis tindak tutur; (b) fungsi tindak ilokusi guru taman kanak-kanak Smart Parahyangan Kabupaten Kampar dalam proses pembelajaran dikelas terungkap sebanyak lima fungsi.
Phonology Acquisition For Children Aged 4-4.4 Years At Paud Smart Parahyangan Fenny Anita; Neni Triana; Noprieka Suriadiman
JURNAL PENDIDIKAN ROKANIA Vol 7 No 3 (2022): Jurnal Pendidikan Rokania
Publisher : STKIP ROKANIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37728/jpr.v7i3.605

Abstract

Language acquisition, especially phonological acquisition, has started since children acquire their first language (mother tongue). Language acquisition at the phonological level by children also does not just happen without the influence of the environment. Sound acquisition by children aged 4 years in this study only focused on the sounds of nouns and verbs that have been obtained by children. The focus of the study in this research is the acquisition of phonology by children aged 4-4.4 years in terms of phonetics. The purpose of this study was to describe the sounds obtained by children aged 4-4.4 years. This type of research is a qualitative research with descriptive method. The data of this research are the sounds spoken by the research object. The subjects of this study were children from Paud Smart Parahyangan which consisted of one person. The subject of this research is Muhammad Adam. The data collection technique in this study is a naturalistic technique. First, the acquisition of the phonology of children aged 4 years, especially Adam, has not been able to pronounce the sound [r] perfectly. This can be seen from the pronunciation of the sound [r] in the sound of the words [silsa?], [dulian], [lambutan], [jelu?], and [bεlajal] which still sound like the sound [l]. In addition, Adam also has not been able to pronounce the sound [ŋ]. The sound is clearly heard when he pronounces the sound [ŋ] on the sound of the word [manaŋih] “crying” which still sounds like the sound [ñ]. Second, the acquisition of phonology for children aged 4 years 4 months, Adam has been able to master the sound [r] and sound [ŋ] which he had not previously mastered.
Edukasi Literasi Media Digital Sebagai Upaya Marketing Digital Di Toko Olahraga 26 Store Pekanbaru Noprieka Suriadiman; Dwi Anindya Harimurti
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v4i1.860

Abstract

Era digitalisasi merupakan zaman serba digital yang memanfaat internet, Internet pada era digital saat ini dapat dikatakan begitu praktis, mudah dan efisien ditengah padatnya rutinitas sehari-hari. Di era ini juga terjadi inovasi bidang bisnis yang pemasaran konvensional bergeser ke pemasaran modern menggunakan media digital. Penggunaan media digital seperti media Facebook, Twitter, Instagram, Line, dan lain sebagainya. Pemanfaatan media sosial untuk pemasaran dinamakan sebagai social media marketing. Digital marketing merupakan suatu sistem sosial di mana keinginan tiap pihak terpilih akan bertemu secara virtual guna melakukan kegiatan transaksi jual beli. Berdasarkan pentingnya media digital pada saat ini dalam perekonomian, maka tujuan dari kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu meningkatkan penjualan alat-alat olahraga di toko Olahraga 26 Store melalui marketing digital dengan memanfaatkan media digital.
Pemanfaatan Literasi Digital Marketing Untuk Meningkatkan Umkm Penjualan Es Teh Anak Rantau Kota Pekanbaru Noprieka Suriadiman; Dwi Anindya Harimurti; Andry
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v3i2.600

Abstract

Literasi  digital  adalah  mengacu  pada  kemampuan  seseorang  untuk  menggunakan,  memahami,  dan berpartisipasi  dalam  lingkungan  digital  dengan  efektif. perkembangan teknologi informasi telah mengubah lingkup dunia pemasaran dalam beberapa tahun terakhir ini. Metode komunikasi pemasaran yang sebelumnya bersifat tradisional dan konvensional, kini telah terintegrasi dalam dunia digital. Digital marketing menjadi salah satu media yang sering digunakan oleh pelaku usaha karena kemampuan baru konsumen dalam mengikuti arus digitalisasi, beberapa perusahaan sedikit demi sedikit mulai meninggalkan model pemasaran konvesional/dan beralih ke pemasaran moderen.. Perkembangan teknologi informasi berkembang dengan pesat. Sebagaian aktivitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memanfaatkan teknologi informasi untuk menjalankan usahanya. Salah satunya seperti UMKM  Es Teh Anak Rantau. Melalui tim pengbadi mengadakan pelatihan tentang digital marketing dilakukan sebagai upaya pengembangan UMKM Es Teh Anak Rantau. Hasil dari kegiatan ini di dapatkan bahwa Pelaku usaha mengikuti kegiatan pelatihan dengan seksama. Hal ini terlihat dari atusias pelaku dalam memahami digitalisasi marketing.
Digital Marketing Untuk Meningkatkan Umkm Penjualan Es Teh Anak Rantau Kota Pekanbaru Dwi Anindya Harimurti; Noprieka Suriadiman; Andry Andry
Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial Vol. 1 No. 3 (2024): Agustus : Masyarakat Berkarya : Jurnal Pengabdian dan Perubahan Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/karya.v1i3.352

Abstract

Digital literacy refers to a person's ability to use, understand, and participate in the digital environment effectively. The development of information technology has changed the scope of the marketing world in recent years. Marketing communication methods that were previously traditional and conventional have now been integrated into the digital world. Digital marketing has become one of the media that is often used by business people because of the new ability of consumers to follow the flow of digitalization, several companies are gradually starting to abandon conventional marketing models and switch to modern marketing.The development of information technology is growing rapidly. Some activities of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) utilize information technology to run their business. One of them is the MSME Anak Rantau Iced Tea. Through the community service team, training on digital marketing was carried out as an effort to develop the Iced Tea Children of Rantau MSMEs The results of this activity showed that business actors participated in the training activities carefully. This can be seen from the enthusiasm of the actors in understanding marketing digitalization