Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbedaan Persepsi Citarasa, Asupan Energi dan Zat Gizi Makro Sebelum dan Sesudah Modifikasi Lauk Nabati di Panti Asuhan Al-Ikhwaniyah Tangerang Selatan Dini Puspita Sari
ARGIPA (Arsip Gizi dan Pangan) Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : UHAMKA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.909 KB) | DOI: 10.22236/argipa.v4i1.3286

Abstract

Lauk nabati adalah semua bahan makanan yang bersumber dari protein nabati; fungsi protein sebagi zat pembangun tubuh, karena protein merupakan bahan pembentuk jaringan baru. Asupan zat gizi pada anak yang tinggal di asrama lebih rendah dibandingkan dengan anak yang tidak tinggal di asrama, perlu adanya pengkajian tentang tingkat konsumsi anak yang tinggal di asrama. Pada konsumsi lauk nabati di Panti Asuhan Al-Ikhwaniyah Tangerang Selatan sangat rendah karena masih banyak lauk nabati yang tidak dikonsumsi atau sisa makanan pada lauk nabati banyak. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan persepsi citarasa dan daya terima lauk nabati sebelum dan sesudah dimodifikasi. Jumlah responden penelitian sebanyak 34 orang anak Panti Asuhan Al-Ikhwaniyah yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian adalah terdapat perbedaan persepsi citarasa lauk nabati tempe dengan aspek rasa p=0.000 (nilai p<0.05), aspek Aroma dengan nilai p=0.000 (nilai p<0.05) dan aspek warna dengan nilai p=0,002 (nilai p<0.05), sedangkan untuk lauk nabati tahu terdapat perbedaan persepsi citarasa lauk nabati tempe dengan aspek rasa p=0.000 (nilai p<0.05)), aspek Aroma dengan nilai p=0.000 (nilai p<0.05) dan aspek warna dengan nilai p=0,001 (nilai p<0.05). Terdapat perbedaan asupan energi p=0.000 (nilai p<0.05), asupan karbohidrat dengan nilai p=0.000 (nilai p<0.05), asupan protein dengan nilai p=0,001 (nilai p<0.05) dan asupan lemak dengan nilai p=0,-17 (nilai p<0.05). Memodifikasi lauk nabati secara signifikan dapat menaikkan kesukaan dan dapat menaikkan asupan zat gizi pada anak-anak.
Model Komunikasi Pemasaran Digital Produk Olahan Eceng Gondok Berbasis Kearifan Lokal bagi Penguatan Ekonomi Desa: Penelitian Hagi Julio Salas; M. Ruhly Kesuma Dinata; Sri Puji Lestari; Dini Puspita Sari; M. Al Ghiyats Y.P.; Eka Saputri
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.4076

Abstract

Invasi eceng gondok (Eichhornia crassipes) di Bendungan Way Rarem, Desa Pekurun Tengah, Lampung Utara, menimbulkan dampak ekologis dan sosial-ekonomi, seperti penurunan kualitas air, kematian ikan budidaya, serta terganggunya fungsi irigasi. Selama ini, penanganan hanya dilakukan dengan membersihkan dan membuang tanaman tersebut, sehingga menimbulkan limbah organik berulang dan tidak produktif. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Tani melalui pemanfaatan eceng gondok menjadi produk bernilai guna serta penerapan strategi komunikasi pemasaran digital berbasis kearifan lokal. Metode pelaksanaan menggunakan lima tahapan, yaitu sosialisasi, pelatihan teknis dan manajerial, penerapan teknologi tepat guna, pendampingan dan evaluasi, serta penguatan keberlanjutan program. Hingga tahap awal, kegiatan yang telah dilakukan meliputi sosialisasi kesadaran lingkungan terkait pemanfaatan eceng gondok dan pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi. Tim juga menghasilkan draft modul sederhana sebagai pedoman praktik masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi pakan ternak alternatif. Hasil menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan eceng gondok dan peningkatan keterampilan dasar dalam pembuatan pakan ternak fermentasi, pupuk organik dan kerajinan tangan. Selain itu, pelatihan ini memberikan stimulus dengan penguatan kapasitas manajerial, serta penerapan model komunikasi pemasaran digital terpadu atau Integrated Marketing Communications (IMC). Program ini diharapkan mampu memberikan dampak ganda berupa pengurangan limbah eceng gondok sekaligus peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat desa.