Invasi eceng gondok (Eichhornia crassipes) di Bendungan Way Rarem, Desa Pekurun Tengah, Lampung Utara, menimbulkan dampak ekologis dan sosial-ekonomi, seperti penurunan kualitas air, kematian ikan budidaya, serta terganggunya fungsi irigasi. Selama ini, penanganan hanya dilakukan dengan membersihkan dan membuang tanaman tersebut, sehingga menimbulkan limbah organik berulang dan tidak produktif. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Tani melalui pemanfaatan eceng gondok menjadi produk bernilai guna serta penerapan strategi komunikasi pemasaran digital berbasis kearifan lokal. Metode pelaksanaan menggunakan lima tahapan, yaitu sosialisasi, pelatihan teknis dan manajerial, penerapan teknologi tepat guna, pendampingan dan evaluasi, serta penguatan keberlanjutan program. Hingga tahap awal, kegiatan yang telah dilakukan meliputi sosialisasi kesadaran lingkungan terkait pemanfaatan eceng gondok dan pelatihan pembuatan pakan ternak fermentasi. Tim juga menghasilkan draft modul sederhana sebagai pedoman praktik masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi pakan ternak alternatif. Hasil menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan eceng gondok dan peningkatan keterampilan dasar dalam pembuatan pakan ternak fermentasi, pupuk organik dan kerajinan tangan. Selain itu, pelatihan ini memberikan stimulus dengan penguatan kapasitas manajerial, serta penerapan model komunikasi pemasaran digital terpadu atau Integrated Marketing Communications (IMC). Program ini diharapkan mampu memberikan dampak ganda berupa pengurangan limbah eceng gondok sekaligus peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat desa.