Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PREVALENSI RUMAH TANGGA YANG DEFISIT KALORI ATAU PROTEIN DI INDONESIA Mashari Sudjono; Djumadias Abunain; Abas Basuni Jahari; Iman Sumarno
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 9 (1986)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1975.

Abstract

Data konsumsi makanan 49.513 rumah tangga sampel SUSENAS 1984 yang belum disesuaikan (unajusted) telah dianalisis dengan tujuan untuk memperkirakan prevalensi rumah tangga yang mengalami defisit kalori atau protein. Berbeda dengan cara yang dilakukan peneliti lain, pada penelitian ini pendekatan dilakukan dengan membandingkan langsung konsumsi dan kebutuhaan energi masing-masing rumah tangga. Cara ini jugaa diterapkan dalam memperkirakan defisit protein. Batas konsumsi yang digolongkan "defisit" adalah 70% kebutuhan keluarga. Didapatkan rata-rata konsumsi energi dan protein rumah tangga masing-masing 1905 kalori dan 41.0 gram per hari, sementara kebutuhan rata-rata 1963 kalori dan 42.0 gram protein. Diperkirakan 21.4% rumah tangga mengalami defisit kalori dan 16.8% mengalami defisit protein. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat rumah tangga yang mengalami defisit kalori dan defisit protein (DKDP) 13.31%, di perdesaan 11.91%, di perkotaan 16.39%. Untuk rumah tangga yang mengalami defisit kalori cukup protein (DKCP) angka-angka itu, masing-masing berturut-turut, 8.04%, 6.61% dan 11.2%, yang mengalami cukup kalori defisit protein (CKDP) 3.64%, 3.91% dan 2.46%, sementaraa yang cukup kalori cukup protein (CKCP) 75.19%, 77.56% dan 69.85%.
PERBANDINGAN METODE PERKIRAAN PREVALENSI RUMAH TANGGA DEFISIT KALORI Abas B. Jahari; Basuki Budiman; Djumadias Abunain; Mashari Sudjono
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) JILID 9 (1986)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v0i0.1976.

Abstract

Dalam memperkirakan prevalensi defisit kalori (PDK) untuk Indonesia berdasarkan data SUSENAS, para peneliti menggunakan cara yang berbeda, terutama dalam penggunaan angka batas "defisit kalori". Adaa yang menggunakan cara "batas tetap" (angka rata-rata kebutuhan energi minimum untuk tingkat nasional), ada pula yang menggunakan "batas relatif" (angka rata-rata kebutuhan energi minimun untuk tingkat rumah tangga denngan mempertimbangkan komposisi anggota rumah tangga menurut umur dan jenis kelamin). Dalam makalah ini dikemukanan kajian perbandingan ketepatan kedua metoda yang digunakan dalam memperkirakan prevalensi defisit kalori untuk Indonesia berdasarkan data SUSENAS 1984. Hasil analisis dengan uji Se (Sensitivity) dan Sp (Specifity) menunjukkan bahwa dalam memperkirakan PDK untuk Indonesia akan lebih tepat bila menggunakan "batas relatif" (70% kebutuhan energi rumah tangga) sebagai patokan "batas defisit kalori". Jika menggunakan "batas tetap" sebaiknya patokan "batas defisit kalori" bukan 1700 kalori, melainkan 1400 kalori.