Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NILAI JASA LINGKUNGAN KAWASAN HUTAN SEBAGAI PENYEDIA AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT SEKITAR KAWASAN TAHURA NIPA-NIPA. KOTA KENDARI Jamal Mukaddas
Jurnal Akrab Juara Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Value of Environmental Services for the Nura-Nipa Tahura Region as a Provider of Clean Water Sources for Communities Around the Tahura Nipa-Nipa Area in Kendari City, This study aims to find out: how much the value of the Tahura Nipa-Nipa Region provides a source of clean water for the people of Watu-Watu Village. This research was conducted in the Tahura Nipa-Nipa area, in the community of users of clean water in the TAHURA Nipa-Nipa area, which took place in October 2018. Primary data is data obtained directly from individual targets individuals such as interview and observation data. Interviews were carried out by filling out questionnaires / questionnaires, while observing by observing activities. Secondary data is data obtained from regional bodies, relevant agencies, local government in the form of notes, books, reports, tables or diagrams about the research area and carried out based on the principle of purposive sampling for location determination and Simple random sampling for determination Respondents by collecting data that have been determined based on simple random sampling, obtained 21 families or 20% (respondents) from 105 households. ased on the results of the observation, it was concluded that the average water use of the Tahura Nipa-Nipa Forest Area in Watu-Watu Subdistrict West Kendari District perKK in one year was 899.66 m3, so with a population of 105 households using clean water from the Tahura Nipa- Forest Area Nipa especially Watu-Watu Village is 944.64 m3. And if the value of the rupiah is calculated based on the current PDAM price for the people of Watu-Watu Village, it ranges from Rp. 472,320,000 / year. While the total willingness to pay the community (Willingness to Pay / WTP) ranges from Rp. 442,251,000, -. This is also due to the different levels of people's livelihoods and the level of willingness of the community to pay for the availability of water from the Tahura Nipa-Nipa Area.
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FLAVONOID EKSTRAK DAUN ANGGRUNG (TREMA ORIENTALIS BI) SECARA SPEKTROFOTOMETRI INFRA Irman Idrus; Jamal Mukaddas; Faizal Mustafa
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 5 No 4 (2020): November
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid pada ekstrak daun Anggrung (Trema orientalis BI) secara Spektrofotometri Infra merah dengan tujuan untuk mengisolasi senyawa flavonoid dari ekstrak daun Anggrung secara spektrofotometri Infra Merah. Hasil Identifikasi komponen kimia ekstrak Daun Anggrung diperoleh 4 (empat) senyawa. Hasil Isolasi dilakukan dengan menggunakan lempeng KLTP diperoleh 3 fraksi. Salah satu fraksi tersebut adalah senyawa murni. Hasil KLT preparatif fraksi C yang diduga penampakan noda yang tunggal pada uji kemurnian sehingga dapat dikatakan merupakan senyawa murniyang diduga sebagai senyawa flavonoid, selain itu didukung oleh hasil uji pendahuluan dengan pembentukan warna kuning dan hasil analisis Spektrofotometri Infra Merah dimana fraksi C menunjukkan adanya gugus OH, C=O, C-H dan C-Cyang diduga merupakan golongan senyawa flavonoid.
PKM Inovasi Teknologi Pertanian pada Pengelolaan Lahan Sawah di Desa Lampeantani Kecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana Husen, Osu Oheoputra; Eva Safitri Maladeni; I Made Sukratman; Jamal Mukaddas; Delfi Handayani; Chelita Vero Anggia Putri; Ainun Nur Rahmayani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan lahan pada sawah di Desa Lampeantani secara umum masih dikelola secara tradisional tanpa menggunakan teknologi atau input pertanian modern sehingga dapat membatasi optimalisasi produktivitas pertanian. Para petani yang tergabung dalam kelompok tani di Desa Lampeantani sudah berupaya menyewa alat pengolahan lahan/traktor namun dengan keterbatas alat/mesin traktor yang tersedia menyebabkan waktu tunggu/antrian yang dibutuhkan cukup lama dan juga harga sewa yang cukup tinggi turut membebani biaya produksi para petani. Berdasarkan uraian permasalahan diatas maka terdapat 2 capaian/tujuan yang akan dipenuhi, pertama yaitu peningkatan keberdayaan mitra melalui aspek manajemen dengan peningkatan jumlah aset dan kedua peningkatan keberdayaan mitra melalui aspek sosial kemasyarakatan dengan peningkatan pengetahuan terhadap inovasi teknologi pertanian. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Lampeantani Kecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana menghasilkan dua Kesimpulan yaitu telah terjadi peningkatan level pemberdayaan masyarakat bidang pengembangan sosial kemasyarakatan berupa peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap inovasi teknologi pertanian terhadap pengolahan lahan sawah. Kedua yaitu peningkatan level keberdayaan mitra berupa aspek menjemen dengan peningkatan jumlah asset kelompok tani Sinar Pagi sehingga memberikan kesempatan kepada masyarakat terhadap aksesibilitas terhadap alat pertanian modern.