Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung

TRAUMA CERVICAL YANG MENYERTAI FRACTURE MANDIBULA DI RUMAH SAKIT DRAJAT PRAWIRANEGARA SERANG BANTEN Omat Rachmat; Roro Nur Fauziyah; Ilma Fiddiyanti
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 12 No 1 (2020): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes DepKes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.508 KB)

Abstract

Pedahuluan : Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui Insidensi, faktor resiko dan pola Trauma Cervical yang menyertai Fracture Mandibula di Pusat Trauma Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang Banten Metode penelitian : Sebuah penelitian Analisis Retrospektif terhadap seluruh pasien Fracture Mandibula yang disertai dengan trauma cervical di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara sejak 1 Januari 2015 sampai dengan 30 Juli 2020 yang dilakukan pemeriksaan diagnostik radiologi lengkap mulai foto polos sampai CT Scan atau MRI. Variabel utama yang dinilai adalah lokasi fracture di mandibula dan ada atau tidaknya Trauma Cervical sebagai cedera penyerta, sedang variabel lain yang dinilai adalah karakter demografi, lokasi trauma cervical, etiologi dan Tingkat kesadaran berdasarkan Glasgow Coma Scale (GCS) Hasil : dari 6850 pasien trauma secara keseluruhan, terdapat 630 Pasien Fracture maksillofasial, 30 pasien diantaranya disertai Trauma cervical, Frekuensi trauma cervical secara keseluruhan adalah 4,7 % (30 pasien).rerata usia trauma mandibula yang disertai trauma cervical adalah 26 tahun (range 24-63) 80 % laki-laki. Fracture ramus mandibulla adalah lokasi tersering fracture mandibula dengan trauma cervical atas dan bawah adalah lokasi tersering trauma cervical. Cedera penyerta tersering adalah cedera thorax. Simpulan: Setiap pasien dengan fracture mandibula terutama yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas harus dilakukan pemeriksaan radiologi cervical, berupa foto polos cervical, CT atau MRI untuk menyingkirkan kemungkinan Penyerta fracture cervical. Pendekatan ini untuk meminimalisir kecacatan akibat defisit neurologis yang tidak tertangani pada trauma cervical yang menyertai fracture mandibulla. Adanya fracture ramus mandibula dan cedera penyerta pada thorax meningkat kan resiko kejadian trauma cervical, dengan lokasi tersering pada vertebra cervical atas (Cervical 1 dan 2).