Penelitian ini menggambarkan penyelidikan mendalam terhadap konstruksi makna budaya komunikasi di lingkungan perusahaan, khususnya pada karyawan Suara Surabaya Media. Tujuan utama penelitian adalah untuk mengungkap bagaimana karyawan Suara Surabaya Media memahami, membentuk, dan menerapkan budaya komunikasi perusahaan serta bagaimana perilaku komunikasi budaya tercermin dalam interaksi sehari-hari mereka. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivisme, dan pendekatan fenomenologi dalam pengumpulan dan analisis data. Penelitian ini berlandaskan pada teori konstruksi sosial dan teori kode bicara sebagai dasar untuk memahami pembentukan makna komunikasi dan penggunaan bahasa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konstruksi makna budaya komunikasi di perusahaan dengan fokus pada karyawan Suara Surabaya Media. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi untuk menggali pengalaman dan persepsi karyawan tentang budaya komunikasi di perusahaan tempat mereka bekerja. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan analisis data dilakukan dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya komunikasi di Suara Surabaya Media sangat penting dalam membentuk identitas perusahaan dan hubungan antar karyawan. Konstruksi makna budaya komunikasi dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk nilai-nilai organisasi, norma-norma, dan pengalaman individu. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana budaya komunikasi memengaruhi hubungan dalam lingkungan kerja. Implikasi dari temuan ini menunjukkan perlunya perusahaan Suara Surabaya Media mengembangkan strategi yang lebih kuat untuk mengelola dan mengintegrasikan budaya komunikasi yang positif dan efektif. Pemahaman tentang teori konstruksi sosial dan teori kode bicara dalam konteks organisasi, sedangkan saran praktis mencakup pengembangan program pelatihan komunikasi budaya, penerapan pedoman komunikasi internal, serta pendekatan inklusif terhadap perbedaan budaya.