This Author published in this journals
All Journal Prologia Koneksi
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aktivitas Komunikasi Social Marketing Organisasi Nirlaba Sebagai Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Tuli (Studi Kasus pada GERKATIN Kepemudaan) Natalia Natalia; Sinta Paramita; Septia Winduwati
Prologia Vol 2, No 2 (2018): Prologia
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/pr.v2i2.3724

Abstract

GERKATIN Kepemudaan merupakan organisasi nirlaba yang berdiri untuk menyuarakan persamaan dan kesetaraan orang Tuli dan menjadi wadah bagi orang Tuli untuk dapat berkarya dan mengapresiasikan diri mereka secara luas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas komunikasi social marketing yang dilakukan GERKATIN Kepemudaan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan Tuli. Penelitian ini menggunakan konsep social marketing oleh Philip Kotler dengan penerapan 7P (Product, Price, Place, Promotion, Personnel, Presentation, dan Process). Metodologi dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif dan sifat deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi non-partisipan dan penelusuran data online. Hasil dari penelitian ini adalah aktivitas social marketing GERKATIN Kepemudaan dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti kampanye, pelatihan, workshop, dan festival dengan tujuan mengkomunikasikan bahwa Tuli setara dengan Orang Dengar sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan Orang Tuli. Empat tahapan dalam manajemen social marketing pun sudah dilakukan oleh GERKATIN Kepemudaan dan implementasi social marketing yang dilakukan GERKATIN Kepemudaan dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik.
Pelestarian Kebudayaan Peranakan Tionghoa Wayang Potehi melalui Media Digital Natalia Natalia; Widayatmoko Widayatmoko
Koneksi Vol 2, No 2 (2018): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v2i2.3926

Abstract

Indonesia memiliki keberagaman budaya, salah satunya adalah budaya Peranakan Tionghoa “Wayang Potehi” yang merupakan kebudayaan hasil akulturasi migran Cina yang menetap di kepulauan Jawa. Namun, pada saat Orde Baru, Wayang Potehi dilarang untuk dimainkan sehingga sempat mengalami mati suri. Untuk menghidupkan kembali Wayang Potehi bukan suatu hal yang mudah, maka dari itu butuh pelestarian dan dikontekstualkan dengan perkembangan zaman sekarang ini yaitu dengan menggunakan media digital. Penelitian ini menggambarkan pelestarian kebudayaan Peranakan Tionghoa Wayang Potehi dengan menggunakan media digital. Di sini penulis menggunakan metode kualitatif untuk mengetahui bagaimana pelestarian Wayang Potehi menggunakan media digital. Peneliti melakukan observasi dan melakukan wawancara kepada sumber Wayang Potehi yaitu pakar Wayang Potehi, Pembina Asosiasi Peranakan Tionghoa, dalang, dan penonton. Berdasarkan hasil penelitian melalui wawancara dan observasi bahwa pelestarian Wayang Potehi tidak hanya secara langsung melalu acara namun juga dengan menggunakan media digital seperti website, Blog, Youtube, dan berbagai penggunaan media sosial juga karena penyebaran yang cepat dan targetnya adalah generasi muda.
Proses Interaksi Simbolik Dalam Budaya Organisasi Pembentukan Grup (Studi Etnografi JKT48) Natalia Natalia; Muhammad Adi Pribadi
Koneksi Vol 4, No 1 (2020): Koneksi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/kn.v4i1.6620

Abstract

In 2011 JKT48 was present in the entertainment world in Indonesia and debuted as a singing group with JPop (Japan Pop) music, and successfully loved the existence of boyband and girlband that did not last long. Having not a few group members with many differences from each other, JKT48 has been able to be a strong group to date. This research aims to deepen and understand how the symbolic interaction process in organizational culture forms a JKT48 group, so that the JKT48 group is strong and survives to the present. In this study using qualitative methodology. The results of the study said that JKT48 has three stages of forming JKT48 members, including audition and quarantine, trainees or academics, and team members. At this stage of course the things in it found the process of symbolic interaction in organizational culture. Pada tahun 2011 JKT48 hadir di dunia hiburan di Indonesia dan memulai debutnya sebagai grup penyanyi beraliran musik JPop (Japan Pop), dan sukses menyaingi eksistensi boyband dan girlband yang tidak bertahan lama. Kelompok ini memiliki anggota grup dalam jumlah besar yang memiliki perbedaan satu sama lain, JKT48 mampu menjadi grup yang kuat hingga saat ini. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperdalam dan memahami terkait bagaimana proses interaksi simbolik dalam budaya organisasi terbentuknya sebuah grup JKT48 sehingga tetap  bertahan hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif. Hasil dari penelitian mengatakan bahwa JKT48 memiliki tiga tahapan pembentukan anggota yaitu audisi dan karantina, trainee atau academy, serta anggota tim. Pada tahapan tersebut ditemukan proses interaksi simbolik dalam budaya organisasi.