Anif Parasetorini
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTEPATA N KODE DIAGNOSIS DI PUSKESMAS MOJOLABAN SUKOHARJO JAWA TENGAH Titin Wahyuni; Anif Parasetorini
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v3i1.71

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab ketidaktepatan kode diagnosis di PuskesmasMojolaban Sukoharjo Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan datayang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah faktor-faktoryang menyebabkan ketidaktepatan pengkodean diagnosis adalah unsur man,machine, dan method. Unsur manterkait dengan kegiatan klasifikasi dan kodefikasi penyakit yang dilakukan oleh profesi yang tidak memilikikompetensi coder dan dalam meng-entry-kan kode diagnosis dilakukan secara fleksibel. Unsur machine terkaitdengan kurang lengkapnya kode yang tersedia dan istilah yang digunakan dalam database SIMPUS belumsesuai dengan atau istilah medis, kemampuan mengkonversi kode ICD-10 dan ICPC secara otomatis denganhanya sekali meng-entry-kan diagnosis yang belum dimiliki oleh SIMPUS. Unsur method terkait dengan carapenentuan kode yang hanya mengacu pada daftar tabulasi penyakit yang sering terjadi dan belum dibuat SOPterkait pengkodean diagnosis.Kata kunci: faktor,ketidaktepatan, kode diagnosis, puskesmas, ICD-10, ICPC.
Metode HOT FIT Untuk Mengukur Tingkat Kesiapan SIMRS Dalam Mendukung Implementasi E-Health Titin Wahyuni; Anif Parasetorini
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v7i1.217

Abstract

E-Health merupakan bagian dari e-governance pemerintah kota Surabaya dan diterapkan kepada dua RS yang menjadi pilot project, salah satunya RSUD Soewandhie, yang bertujuan untuk menghemat waktu antrian pada instalasi rawat jalan melalui pemanfaatan teknologi informasi. Terobosan melalui E-Health ini diharapkan dapat memudahkan pasien untuk mendaftarkan diri dari rumah melalui website. Penerapan system ini memerlukan dukungan SIM RS yang mudah untuk diakses oleh petugas pendaftaran dan bagi petugas filing memudahkan untuk mencari rekam medis pasien melalui perintah pencarian dan histori pasien di SIM RS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesiapan SIM RS dalam penerapan aplikasi e-health dengan menggunakan model HOT Fit. Metode Hot Fit memiliki beberapa variable yaitu : human, organization, technology dan net benefit (manfaat). Populasi pada penelitian ini adalah semua petugas pendaftaran dan petugas filling RSUD dr. M. Soewandhi yang diambil secara total sampling. Variabel yang diteliti adalah unsur-unsur dari model HOT Fit. Data hasil penyebaran kuisioner dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian adalah  Organisasi merupakan faktor yang harus segera diperbaiki karena memiliki penilaian tidak baik sebesar 10%, cukup baik 70% dan sangat baik sebesar 20%. Faktor teknologi dinilai cukup baik sebesar 85% dan sangat baik sebesar 15%. Faktor human menunjukkan dalam keadaan 5% berada dalam keadaan tidak baik sedangkan 30% berada dalam keadaan cukup baik dan 65% berada dalam keadaan sangat baik. Manfaat (net benefit) dapat dikatakan berada dalam keadaan cukup bermanfaat sampai dengan sangat bermanfaat, yaitu berkisar 20-80%. Hal ini dapat dikatakan manfaat SIMRS berada pada level dirasakan oleh pengguna. Kesimpulan adalah Kekuatan faktor HOT-FIT SIMRS di Rumah Sakit Dr. Soewandhie ini terletak pada faktor manfaat dan teknologi dan kelemahannya adalah pada faktor organisasi