Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

OPTIMASI ERMENTASI TEPUNG SINGKONG DAN APLIKASINYA PADA PEMBUATAN MAKANAN STIK Suladra, Made
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 2, No 1 (2017): Agrotech
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.206 KB) | DOI: 10.37631/agrotech.v2i1.11

Abstract

The research was designed to determine the optimal fermentation time and the amount of cassava flour which can be used to produce sticks food crispy cassava flour. This research was done in two stages; The first stage, the optimization of fermentation used completely randomized design (CRD) with time at room temperature for fermentation; 1 day, 2 days 3 days and 4 days. The water content, total acid content and fiber content were analyzed. The second stage, cassava starch fermentation time selected was used for production of food sticks using a CRD with 4 treatments of cassava flour; 0%, 25%, 50%, 75%. baking testing, moisture, reducing sugar, crude fiber content, and organoleptic tests were analyzed. Data were analyzed by using ANOVA and the differences among treatments were tested by the method Duncan`s Multiple Ranges Test (DMRT) at the level of 5%. The results showed shredded cassava fermentation by R. oryzae AT3 at room temperature for 3 days in a sealed plastic to produce cassava flour that have; the water content of 13.10%, total acid 1.01%, crude fiber 3.08%, and white flour. Stick dough composition consisting of 50% flour and 50% of cassava starch fermented for 3 days were the best sticks food, preferred, and have organoleptic properties; crisp texture, light brown and slightly savory taste tasted cassava flour. Stick food with the addition of 50% cassava flour has a water content of 2.24%, crude fiber of 2.23%, reduced sugar of 2.27%, and fried after baking of 77.50%.
PENGARUH PENAMBAHAN UBI JALAR UNGU (IPOMEA BATATAS L.) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA KUE YANGKO Suladra, Made
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 3, No 1 (2020): Agrotech
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i1.171

Abstract

Kue Yangko merupakan salah satu jenis makanan tradisional khas Yogyakarta dan ubi jalar ungumerupakan sumber antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini berjudul” Pengaruh penambahan ubi jalar ungu (ipomea batatas l.) terhadap sifat organoleptik dan aktivitas antioksidan pada kue yangko”  yang bertujuanmengetahui: (1)konsentrasitepung ubi ungu (Ipomoea batatas L) yang yang masih disukai (2) kandunganseratpangandanaktivitas antioksidan; (3) umur simpan kue Yangko ubi jalarungu (Ipomoea batatas L) yang terpilih. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 (empat) perlakuan yaitu substitusitepung ubi jalarungupadakonsentrasi berturut-turut:0 %; 15%; 30 %; dan50%. Masing-masing perlakuan dianalisis sifat organoleptik dan sifat kimia menggunakan analisis of varian (anava), dan apabila ada perbedaan diantara perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple  Range Test pada taraf signifikansi 5 %. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapenambahanpada berbagaikonsentrasitepungubijalarungupada kue Yangko dapatmeningkatkan secarasignifikan; kadarair, kadar serat pangan dan aktivitas antioksidan. Substitusi atau penambahanpadakonsentrasi30 % tepung ubi jalar ungu dapat menghasilkan kue Yangko yang masih disukaidanmemiliki;warna ungu tua, rasa ubi jalar ungu, tekstur empuk, kadar air 43,21 %, kadar serat pangan 17,38 % (db),aktivitas antioksidan 93,53 % (db), dan umur simpanselama 4 haripadasuhuruang. 
OPTIMASI ERMENTASI TEPUNG SINGKONG DAN APLIKASINYA PADA PEMBUATAN MAKANAN STIK Suladra, Made
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 2 No. 1 (2017): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v2i1.11

Abstract

The research was designed to determine the optimal fermentation time and the amount of cassava flour which can be used to produce sticks food crispy cassava flour. This research was done in two stages; The first stage, the optimization of fermentation used completely randomized design (CRD) with time at room temperature for fermentation; 1 day, 2 days 3 days and 4 days. The water content, total acid content and fiber content were analyzed. The second stage, cassava starch fermentation time selected was used for production of food sticks using a CRD with 4 treatments of cassava flour; 0%, 25%, 50%, 75%. baking testing, moisture, reducing sugar, crude fiber content, and organoleptic tests were analyzed. Data were analyzed by using ANOVA and the differences among treatments were tested by the method Duncan`s Multiple Ranges Test (DMRT) at the level of 5%. The results showed shredded cassava fermentation by R. oryzae AT3 at room temperature for 3 days in a sealed plastic to produce cassava flour that have; the water content of 13.10%, total acid 1.01%, crude fiber 3.08%, and white flour. Stick dough composition consisting of 50% flour and 50% of cassava starch fermented for 3 days were the best sticks food, preferred, and have organoleptic properties; crisp texture, light brown and slightly savory taste tasted cassava flour. Stick food with the addition of 50% cassava flour has a water content of 2.24%, crude fiber of 2.23%, reduced sugar of 2.27%, and fried after baking of 77.50%.
PENGARUH PENAMBAHAN UBI JALAR UNGU (IPOMEA BATATAS L.) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA KUE YANGKO Suladra, Made
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 3 No. 1 (2020): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v3i1.171

Abstract

Kue Yangko merupakan salah satu jenis makanan tradisional khas Yogyakarta dan ubi jalar ungumerupakan sumber antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini berjudul” Pengaruh penambahan ubi jalar ungu (ipomea batatas l.) terhadap sifat organoleptik dan aktivitas antioksidan pada kue yangko”  yang bertujuanmengetahui: (1)konsentrasitepung ubi ungu (Ipomoea batatas L) yang yang masih disukai (2) kandunganseratpangandanaktivitas antioksidan; (3) umur simpan kue Yangko ubi jalarungu (Ipomoea batatas L) yang terpilih. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 (empat) perlakuan yaitu substitusitepung ubi jalarungupadakonsentrasi berturut-turut:0 %; 15%; 30 %; dan50%. Masing-masing perlakuan dianalisis sifat organoleptik dan sifat kimia menggunakan analisis of varian (anava), dan apabila ada perbedaan diantara perlakuan, dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple  Range Test pada taraf signifikansi 5 %. Hasilpenelitianmenunjukkanbahwapenambahanpada berbagaikonsentrasitepungubijalarungupada kue Yangko dapatmeningkatkan secarasignifikan; kadarair, kadar serat pangan dan aktivitas antioksidan. Substitusi atau penambahanpadakonsentrasi30 % tepung ubi jalar ungu dapat menghasilkan kue Yangko yang masih disukaidanmemiliki;warna ungu tua, rasa ubi jalar ungu, tekstur empuk, kadar air 43,21 %, kadar serat pangan 17,38 % (db),aktivitas antioksidan 93,53 % (db), dan umur simpanselama 4 haripadasuhuruang. 
Enkapsulasi Lactobacillus acidophilus SNP 2 Menggunakan Alginat dan Susu Skim Metode Emulsi Serta Pengaruhnya Terhadap Viabilitas Sel Pada Berbagai Suhu dan pH Rahmawati, I; Clara Firsta, Nissa; Nur Purwandhani, Siti; Suladra, Made
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 4 No. 2 (2022): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v4i2.1100

Abstract

Teknik enkapsulasi merupakan proses perlindungan sel sehingga terhindar dari kerusakan dan kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah sel yang terperangkap pada mikrokapsul serta mengetahui pengaruh suhu tinggi dan pH rendah terhadap viabilitas sel enkapsulan. Teknik enkapsulasi dilakukan dengan metode satu lapis (alginat) dan metode dua lapis (alginat dan susu skim). Mikrokapsul yang telah didapat kemudian dihitung jumlah selnya dan dianalisa ketahanannya terhadap suhu 50, 60, dan 70oC serta terhadap pH 3, 4, dan 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sel enkapsulan metode satu lapis adalah 2,4 x 1010 CFU/g, sedangkan metode dua lapis adalah 1,3 x 1010 CFU/g. Berdasarkan hasil analisa ketahanan enkapsulan terhadap suhu tinggi diketahui bahwa sel yang dienkapsulasi lebih tahan dibandingkan sel yang tidak dienkapsulasi. Pada suhu 70oC, sel enkapsulan metode satu lapis dan dengan metode dua lapis memiliki jumlah yang sama 1,1x107 CFU/g, sedangkan sel yang tidak dienkapsulasi berjumlah < 101 CFU/g. Hasil analisa menunjukkan sel yang dienkapsulasi lebih tahan terhadap pH rendah (pH 3). Jumlah sel enkapsulan pada pH 3 metode satu lapis adalah 3,5 x 106 CFU/g dan dengan metode dua lapis adalah 4,3 x 108 CFU/g, sedangkan sel yang tidak dienkapsulasi berjumlah 3,9x102 CFU/g.
Pengaruh Substitusi Tepung Biji Nangka Terhadap Sifat Kimia, Fisik dan Organoleptik Wingko Babat Anik Ernawati; Darmawan, Eman; Suladra, Made
AGROTECH : JURNAL ILMIAH TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 5 No. 1 (2023): Agrotech: Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/agrotech.v5i1.1407

Abstract

Penelitian dengan judul Pengaruh Substitusi Tepung Biji Nangka Terhadap Sifat kimia, Fisik dan Organoleptik Wingko Babat yang Dihasilkan bertujuan mengetahui sifat-sifat kimia, fisik dan organoleptik dari wingko babat yang dihasilkan dan mengetahui penambahan tepung biji nangka yang paling baik pada wingko babat sehingga menghasilkan wingko yang disukai panelis. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal dan 3 ulangan. Sebagai perlakuan yaitu Perbandingan tepung beras ketan dan tepung biji nangka yang terdiri dari 5 level yaitu, substitusi tepung biji nangka 0%, 20%, 40%, 60% dan 80%. Wingko babat yang dihasilkan dilakukan analisa kimia, fisik dan uji organoleptik. Data hasil pengamatan dianalisa dengan analisa varians, jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) untuk mengetahui perbedaan masing-masing perlakuan pada taraf signifikansi 5%. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa substitusi tepung biji nangka yang semakin tinggi akan berpengaruh terhadap penurunan kadar air, kadar pati dan kenaikan tekstur (semakin tidak kenyal) wingko babat yang dihasilkan. Dari hasil uji sensoris menunjukkan bahwa subtitusi tepung biji nangka ke dalam pembuatan wingko jika dibandingkan dengan kontrol (0%) semakin tinggi tinggi substitusi biji nangka tingkat kesukaan cenderung menurun, namun sampai pada konsentrasi 60% masih bisa diterima oleh konsumen, dan mempunyai kadar air 24,78%, kadar pati 52,03 %db, tekstur 57,91 g/cm3.