Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KELUARGA DAN IBU HAMIL (Studi tentang Proses Pengambilan Keputusan dan Tanggungjawab Keluarga dalam Mengakses Sumber-Sumber pelayanan Kesehatan Antenatal)(FAMILY AND PREGNANT MOTHER(Study about Process of Family DecisionMaking and Responsibility in Accessing the Source of Antenatal Care Servce)) , Mintarti; Priyono, Rawuh Edy; Sutikna, Nana
Pembangunan Pedesaan Vol 1, No 3 (2001)
Publisher : Pembangunan Pedesaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan rumah sakit sebagai sarana pelayanan bagi penduduk kurang mampu termasuk d alam hal pelayanan kesehataan antenantal masih rendah. Akibatnya, angka kematian bayi dan ibu hamil menjadi tinggi. Untuk itu, keterlibatan banyak pihik, termasuk keluarga dalam menanggulangi masalah ini sangat diperlukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengarnbilan keputusan dan tanggung jawab keluarga dalam mengaksess umber-sumbe pelayanan kesehatan antenatal. p enelitian ini Dilaksanakan di Desa Sumbang, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas dengan sasaran penelitian Pasangan Usia Subur (PUS) yang masih memiliki anak –balita meetode penelitian yang digunakan adalah survey deskriptif. Analisis data dilakukan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Sampel diambil dengan metode acak sederhana sedangkan data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara serta observasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengambilan keputusan dalam keluarga terhadap masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan kelahiran masih diserahkan kepada isteri atau perempuan yang sedang harnil. Keluarga terutama suami, masih kurang peduli terhadap kesehatan isteri atau perempuan dalam keluarganya yang sedang hamil maupnu keharnilan Dianggap sebagai kejadian alamiah yang wajar dialami oleh perempuan. Perhatian keluarga lebih ditunjukkan pada berbagai tradisi yang berkaitan dengan kehamilan.
Telaah Atas Konsep Sekolah Pada Buku Laskar Pelangi dan Dunia Tanpa Sekolah Mintarti Mintarti
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol. 17 No. 1 (2011)
Publisher : Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemendikbudristek

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/jpnk.v17i1.9

Abstract

This research aims is to know definition and school concept meaning on Laskar Pelangi books and Dunia Tanpa Sekolah and also to know the factors which cand be influences of the background of the differences to give deffinition of the concept above. The method of this study is by using model van Dijk Critical Discourse Analysis (CDA). The core of analytical is re-grouping three dymention wacana texs, social cognitive, and social contexs within one analisys. The result of the study shows that there is deffrence in giving meaning on school Pelangi books and Dunia Tanpa Sekolah. On Laskar Pelangi, the meaning of school is the institution give freedom to student to make expression. Otherwise, on Dunia Tanpa Sekolah book is to have jail. The cause of defferences is the deferences of social-economy background. In school, it’s the faact that there is defference between them. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui definisi dan makna konsep sekolah dalam buku Laskar Pelangi (LP) dan Dunia Tanpa Sekolah (DTS) serta mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi perbedaan cara memaknai konsep itu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis wacana kritis (Critical Discourse Analysis) khususnya model van Dijk. Inti analisisnya menggabungkan tiga dimensi wacana teks, kognisi sosial, dan konteks sosial ke dalam satu kesatuan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemaknaan konsep “sekolah” pada buku LP dan DTS. Dalam LP, sekolah dimaknai sebagai lembaga yang memerdekakan sementara dalam DTS sekolah dimaknai sebagai lembaga yang memenjarakan. Perbedaan cara pandang di antara keduanya disebabkan oleh perbedaan latar belakang sosial budaya pengarangnya. Andrea berasal dari keluarga miskin dalam masyarakat yang sangat tajam stratifikasi sosialnya, sementara Izza anak dari pasangan guru yang relatif mapan status sosial ekonominya. Di sekolah, keduanya menemukan kenyataan yang berbeda. Andrea bertemu dengan guru-guru yang menginspirasi, yaitu guru yang mampu menerjemahkan kurikulum sedemikian rupa sehingga melekat kuat di benak murid serta dapat membangkitkan semangat untuk keluar dari segala kesulitan. Faktor lain yaitu jumlah murid di kelas Andrea yang karena dipaksa oleh keadaan hanya berjumlah sepuluh orang. Kelas kecil ini justru dapat menciptakan interaksi antar murid yang intens, sehingga suasana belajar menjadi lebih menyenangkan. Sebaliknya, sebagai anak guru yang tidak asing dengan dunia sekolah Izza memiliki pengalaman tidak nyaman di tahun-tahun pertamanya masuk sekolah. Selain itu, hobinya membaca termasuk bacaan-bacaan radikal tentang pendidikan yang tersedia di rumahnya, makin membuatnya sangat membenci sekolah.
Potret Kehidupan Maulana: Sosok Siswa Kaya, Mandiri, dan Berprestasi: Portrait of Maulana's Life: A Wealthy, Independent, and Outstanding Student Nafa Izah; Nanang Martono; Mintarti Mintarti
Society Vol 8 No 2 (2020): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/society.v8i2.240

Abstract

This study aims to describe a wealthy student’s habitus who does not get enough attention from parents but can make school achievements. Parents’ role is vital in children’s learning development process and becomes an encouragement to increase children’s enthusiasm for learning. In this case, wealthy students with achievements are often seen as something normal. However, upper-class students who do not get enough attention from their parents because of being busy at work but can make achievements are exciting things to study, especially to observe the habitus that shapes them. This study uses a qualitative method with a life history approach. This study’s single informant is Maulana, a high school student in Cilacap city, Central Java Province, Indonesia. Selection of informant using a purposive sampling technique. The study results indicate that a separate living house forms the habitus of Maulana as an independent student. Independent, in this case, means that he has the initiative to learn without coercion. The achievements he made were a form of strategy to attract the attention of his parents. The achievements that are always compared to his older siblings have boosted Maulana’s enthusiasm to improve his achievements. In this case, the study results stated that the habitus is formed from the capital (social, economic, cultural, and symbolic) of the individual. Parents’ busyness is not a problem in getting their performance at school.
Upaya Implementasi Sikap Moderasi Beragama Peserta Didik di MA MINAT Kesugihan Cilacap Elijah Rizqiyani; Mintarti Mintarti; Edy Suyanto
Journal on Education Vol 7 No 1 (2024): Journal on Education: Volume 7 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Departement of Mathematics Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/joe.v7i1.7575

Abstract

Keragaman yang dimiliki oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia mencakup beraneka agama, etnis, bahasa, budaya, dan status sosial. Perbedaan yang paling sering menimbulkan perpecahan di Indonesia adalah perpecahan antarumat beragama. Topik keagamaan dalam permasalahan sosial adalah salah satu permasalahan yang sering mencuat ke permukaan publik saat ini. Kasus intoleransi telah ditemukan di berbagai lini bahkan terjadi di lini pemerintahan. Para pemangku kebijakan juga berpartisipasi dalam meningkatkan aksi-aksi intoleran yang ada di Indonesia. Sejumlah kepala daerah di Indonesia menerbitkan kebijakan-kebijakan yang anti dengan toleransi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini mendeskripsikan implementasi sikap moderasi beragama di sekolah homogen dengan karakteristik kesamaan agama seperti MA MINAT Kesugihan. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa dalam implementasi sikap moderasi beragama yang dilaksanakan di MA MINAT Kesugihan dilakukan melalui beberapa cara, yakni: Pertama, Implementasi sikap moderasi beragama melalui program-program sekolah. Kedua, Implementasi sikap moderasi beragama melalui pembelajaran. Ketiga, implementasi sikap moderasi beragama melalui ekstrakulikuler. Keyword: Implementasi, Moderasi Beragama, Keberagaman