Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

URGENSI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TIK DI SEKOLAH DALAM ERA GLOBALISASI Sulastri, Ema
Jurnal Mentari Vol 15, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan TIK adalah hal yang wajib dilaksanakan di Dalam Era Teknologi dan Informasi Ini. Para guru dan siswa amat penting dalam memahami TIK sehingga tidak kalah dalam persaingan global. Penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu dalam keefektifan proses pembelajaran di sekolah. Para guru akan lebih mudah mengajar materi, sedangkan siswa lebih mudah memahami sebuah pembahasan. Penggunaan internet di sekolah akan sangat membantu siswa. Siswa dapat melakukan program e-learning, yaitu dapat melakukan pembelajaran jarak-jauh dengan guru. Program e-learning juga memudahkan siswa dalam melakukan hubungan dengan siswa lain yang jauh tempat tinggalnya walaupun berbeda negara domisili. Secara umum media pembelajaran TIK mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut: a) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka); b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera; c) dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik; d) dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Dengan adanya penggunaan media pembelajaran disekolah, peningkatan mutu pendidikan akan dapat terlaksana dengan baik. Kata kunci : media pembelajaran dan TIK     DAFTAR  PUSTAKA   Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.   Harun, Cut Zahri. (2009) Manajemen Sumber Daya Pendidikan. Yogyakarta: Pena Persada Dekstop Publisher.   Ibrahim, H., et.al. 2006. Media pembelajaran: Bahan sajian program pendidikan akta mengajar. FIP UM. Mulyasa,E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.   Prawidilaga, Dewi Salma & Siregar, Eveline. (2007). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.   Sadiman, et.al (2006) Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.   Satyasa, I Wayan, 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran, Universitas Pendidikan Ganesha.   Uno, Hamzah.B dan Lamatenggo, Nina (2010) Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.   Zahridani, M., 2009. Guru dan Keterampilan Komputer, Serambi Pendidikan/ majalah LPMP. Banda Aceh.  
PENERAPAN METODE RESITASI DALAM PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK PADA SISWA DI MAN 2 ACEH BESAR Ferawati, Ferawati; Sulastri, Ema; Emawati, Emawati; Mailisman, Nasrullah
Al-Fathanah Vol 4, No 2, Oktober (2024): Al-Fathanah: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v4i2.2338

Abstract

Metode pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis dan teratur yang dilakukan oleh pendidik dalam penyampaian materi kepada peserta didik. Dengan adanya metode ini, diharapkan proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pendidik harus bisa mempelajari metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang digunakan dalam pengajaran Akidah Akhlak adalah metode resitasi. Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu untuk belajar sangat sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode resitasi dalam peningkatan motivasi belajar Akidah Akhlak pada siswa di MAN 2 Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menganalisis data melalui proses observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian yang dilakukan yaitu dengan 1 guru Akidah Akhlak dan 5 siswa dari kelas XI IPA1. Penerapan metode resitasi diberikan dengan harapan siswa dapat belajar secara optimal dan siswa memilki hasil belajar yang lebih bagus. Metode resitasi akan membentuk siswa menjadi seorang yang memiliki tanggungjawab yang tinggi dengan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan guru secara maksimal dan penuh kedisiplinan. Penerapan resitasi yang diberikan sesuai dengan kemampuan siswa dan juga durasi waktu yang sesuai dengan tugas yang diberikan. Selain itu, ada beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan metode resitasi dalam peningkatan motivasi belajar Akidah Akhlak pada siswa di MAN 2 Aceh Besar. Faktor pendukungnya mencakup adanya fasilitas internet/sosial media yang memudahkan siswa dan siswa memiliki sarana belajar HP (Handphone) sehingga memudahkan mencari bahan di google dan sebagainya. Di sisi lain, faktor penghambatnya meliputi kurangnya/tidak lengkapnya buku bacaan dan fasilitas di sekolah serta kurangnya motivasi dari siswa.
EDUCATION TO MAINTAIN FRIENDSHIP TO STRENGTHEN THE FOUNDATIONS OF PEACE IN SOCIETY Fadhillah, Muhammad; Emawati, Emawati; Sulastri, Ema; Yusliani, Hamdi; Rosnidarwati, Rosnidarwati
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 4, No 1 (2024): Vol 4, No 1 Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v4i1.2101

Abstract

According to Islamic teachings, human beings are connected to each other, and as such, they naturally require the company of other people. Due to their inherent weakness, humans depend on the support of people around them. Thus, it is not unusual to refer to humans as social beings. This is owing to the fact that humans are beings who will always require the company of other people. This suggests that all Muslims have a duty to uphold friendship, whether it is through familial ties (descendants) or brotherly relationships with other Muslims. It is necessary for non-Muslims to uphold the virtue of mutual respect and appreciation, even if they go about it in various ways. It is hard to establish harmony and peace within a society if its people lack affection, as this always results in arguments, animosity, and ultimately, murder. For this reason, shilaturrahim (engaging with others)—both general and specific—are essential to bringing about the world's peace, harmony, and unification of humanity. Keywords: Society, Engagement with others, peace
PERAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE (QA) AQIDAH YANG LURUS DALAM PENGUATAN KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN MUAMALAT SOLIDARITY BOARDING SCHOOL (MSBS) JANTHO, ACEH BESAR Nurhidayat, Eka; Sulastri, Ema; Yusliani, Hamdi; Muarrif, Muhammad Riza
Al-Fathanah Vol 5, No 1, April (2025): Al-Fathanah: Jurnal Studi Islam dan Pendidikan Agama Islam
Publisher : Al-Fathanah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/al-fathanah.v5i1.2429

Abstract

Pembentukan karakter santri merupakan tujuan utama pendidikan pesantren. Dalam era globalisasi yang penuh tantangan, penting bagi santri untuk memiliki karakter yang kuat dan berlandaskan nilai-nilai agama. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui program Quality Assurance (QA) yang berfokus pada penguatan Aqidah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman santri tentang QA Aqidah yang Lurus, program-program yang terdapat didalamnya terhadap penguatan karakter santri, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan QA tersebut di Pondok Pesantren Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS) Jantho Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif-deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan kuesioner serta data dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemahaman santri di Pondok Pesantren Muamalat Solidarity Boarding School (MSBS) Jantho Aceh Besar tentang QA Aqidah yang Lurus terlihat dari kemampuan santri dalam memahami konsep dasar pentingnya keimanan sebagai pondasi dalam membangun karakter Islami. 2) Program kegiatan QA Aqidah yang Lurus yang diterapkan berupa pembinaan keagamaan yang meliputi kajian kitab klasik, halaqah Aqidah, penghafalan Al-Qur’an, serta kegiatan praktik ibadah harian. Selain itu, pendekatan berbasis keteladanan dari para pengajar turut memperkuat internalisasi nilai aqidah dalam kehidupan santri. 3) Faktor pendukung yang ditemukan dalam pelaksanaan QA Aqidah yang Lurus adalah: dukungan pihak pengelola pesantren, ketersediaan tenaga pengajar yang kompeten, serta lingkungan pesantren yang kondusif. Sementara hambatan yang ditemui berupa tingkat pemahaman awal santri yang beragam, kurangnya sarana pendukung seperti literatur keagamaan yang memadai, serta keterbatasan waktu dalam pelaksanaan program karena padatnya jadwal kegiatan pesantren.
IMPLEMENTASI PENYALURAN PROGRAM BANTUAN PANGAN NON-TUNAI PADA MASYARAKAT DESA GUNUNG MASIGIT Sulastri, Ema; Solihin, Dadin
Jurnal Pelita Nusa Vol 5 No 1 (2025): Juni-Jurnal Pelita Nusa
Publisher : Pelita Nusa Jurnal, published by the Institute for Research and Community Service (LP2M) of the Pelita Nusa Islamic Religious College West Bandung (STAI PENUS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61612/jpn.v5i1.223

Abstract

The Non-Cash Food Assistance Program (BPNT) is one of the government's efforts to increase food security and reduce the burden of expenditure on the poor. However, the effectiveness of the implementation of this program often faces obstacles, especially related to the accuracy of the target and the timeliness of distribution. This study aims to analyze the implementation of BPNT distribution in Gunung Masgitit Village, Cipatat District, West Bandung Regency. The research method used is qualitative with data collection techniques through interviews, observations, and documentation. The results of the study show that the BPNT program is quite effective in terms of good public understanding, reduced expenditure burden, and real benefits felt by Beneficiary Families (KPM). However, problems were found in the accuracy of the target due to suboptimal data updates and delays in the distribution of aid. The conclusion of this study emphasizes the need to increase socialization to program implementers, improve distribution infrastructure, and strengthen supervision so that the BPNT program can be more targeted and on time.