Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pemberdayaan Rema Muda Dalam Membangun Desa Mandiri dan Berjiwa Usaha Melalui Pos Pintar Dalam Meningkatkan Ekonomi Dajani Suleman; Samsiar Rivai
Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Sibermas (Sinergi Bersama Masyarakat)
Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/sibermas.v10i1.10401

Abstract

Pemuda merupakan bagian dari masyarakat yang menjadi sendi-sendi bangsa juga perlu untuk dibenahi dengan segala persoalan yang ada. Kegitan pemberdayaan merupakan implikasi dari strategi pembangunan yang berbasis pada masyarakat, termasuk pemuda. Secara sederhana, adanya kegiatan pemberdayaan adalah bagaimana membuat individu yang tidak berdaya menjadi lebih berdaya, artinya pemberdayaan memberikan suatu proses individu untuk mengembangkan kemampuannya supaya lebih berdaya atau berkemampuan. Sehingga upaya pemberdayaan sangat cocok dan potensial diberikan pada kaum muda. Dengan potensi yang dimiliki pemuda, maka pemuda perlu ikut diberdayakan agar lebih mampu dan mandiri mengembangkan dirinya dan bangsanya. Dengan dilakukan pemberdayaan terhadap remamuda desa sehingganya akan mengurangi kesenjangan yang akan muncul terutama kesenjangan social.
Kemampuan Membaca Kalimat Sederhana Dalam Bahasa Daerah Gorontalo Melalui Model Make A Match Pada Siswa Kelas I SDN 3 Kota Barat Dajani Suleman; Ratnarti Pahrun; Nur Afni Adalay
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 2 (2022): May 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.2.795-802.2022

Abstract

Bahasa daerah adalah bahasa yang umum yang sering digunakan di suatu daerah. Bahasa daerah bisa diartikan sebagai sebuah bahasa yang dituturkan dalam suatu wilayah pada sebuah negara baik itu di lingkup daerah yang kecil. Maupun di lingkup daerah lebih besar dan luas. Contohnya adalah bahasa daerah Gorontalo (BG). Bahasa daerah Gorontalo adalah bahasa yang digunakan oleh suku atau masyarakat Gorontalo yang notabenya orang Gorontalo. Di provinsi Gorontalo itu sendiri memiliki beberapa bahasa daerah yang variatif seperti bahasa Bone-Bonda atau yang dikenal dengan nama bahasa Suwawa, bahasa Atinggola. Bahasa-bahasa daerah ino sama kedudukannya dengan bahasa daerah Gorontalo (BG), penggunaannya makin lama makin terdesak dengan penggunaan bahasa Indonesia (BI) dan bahasa asing (Binggris). Generasi muda milenial dewasa diharapkan dan dituntut untuk mampu menguasai, berinteraksi dengan bahasa Inggris. Penggunaan bahasa daerah Gorontalo sangatlah penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada kalangan anak-anak sebagai generasi muda yang berkewajiban untuk melestarikan bahasa daerah Gorontalo. Sebagaimana disinggung pada bagian awal bahwa Pembelajaran bahasa daerah Gorontalo dikemas dalam kurikulum yang disebut dengan nama mata pelajaran Muatan Lokal (MULOK). Hal ini bertujuan untuk melestarikan bahasa dan untuk memudahkan siswa-siswa sekolah dasar menguasai dan mampu membaca kosa kata dan bentuk-bentuk kalimat sederhana dalam bahsa daerah Gorontalo.
Menanamkan Rasa Peduli Lingkungan Melalui Kegiatan Outdoor Study Ciptakan Kebersamaan Di Desa Biluhu Timur Kabupaten Gorontalo Dajani Suleman; Abdul Haris Panai; Samsiar Rivai
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 2, No 2 (2022): June
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.2.2.581-592.2022

Abstract

Pendidikan bukan hanya merupakan suatu upaya untuk mengembangan kemampuan diri, namun Pendidikan merupakan suatu keharusan yang perlu ditanamkan dalam diri untuk melatih dalam mengembangan kemampuan setiap diri individu. Pembelajaran di dalam ruangan menjadi hal yang biasa bagi mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa yang terkadang merasa jenuh menerima materi di dalam kelas. Di dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar semua komponen. Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). Ekosistem juga diartikan sebagai suatu fungsional dasar dalam ekologi, mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Outdoor study adalah metode di mana guru mengajak siswa belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan siswa dengan lingkungannya. Outdoor study dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Membangun Desa Mandiri, Berjiwa Usaha Melalui Pos Pintar Masako (Masyarakat Aktif, Kreatif, Inovatif) Di Desa Patuhu Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Meylan Saleh; Evi Hasim; Dajani Suleman
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 1 (2023): March
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.1.119-128.2023

Abstract

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mentransformasikan pertumbuhan masyarakat sebagai kekuatan nyata masyarakat, untuk meningkatkan ekonomi dan memperjuangkan nilai-nilai dan kepentingan di dalam arena segenap aspek kehidupan. Ekonomi masyarakat adalah segala kegiatan ekonomi dan upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (basic need) yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. Pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai strategi alternative dalam pembangunan telah berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran walaupun dalam kenyataannya belum secara maksimal dalam implementasinya. Ekonomi mandiri merupakan sistem perekonomian rakyat, yang mengatur mekanisme sumber penghidupan pelaku ekonomi dalam konteks kehidupan masyarakat (gotong royong) berdasarkan kegiatan ekonomi yang tidak menganut prinsip ketergantungan, tetapi berdasarkan swadaya.
Meningkatkan Literasi Membaca Permulaan Melalui Media Gambar Siswa Kelas I SDN 8 Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango Samsiar Rivai; Dajani Suleman; Rahmatia Husain
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 2 (2023): June
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.2.393-402.2023

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah melalui media gambar kemampuan literasi membaca permulaan siswa kelas I SDN 8 Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango dapat meningkat? “ Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan literasi membaca permulaan melalui media gambar siswa kelas I SDN 8 Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan pertama yaitu 10 siswa atau 40% yang mampu membaca literasi permulaan, siklus I pertemuan kedua yaitu 13 siswa atau 52% yang mampu membaca literasi permulaan, karena pada siklus I belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan maka dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II pertemuan pertama yaitu 17 siswa atau 68% yang mampu membaca literasi permulaan dan pada siklus II pertemuan kedua meningkat menjadi 22 siswa atau 88%. Siswa sudah paham dan ikut aktif dalam proses pembelajaran melalui media gambar. Dengan demikian di simpulkan bahwa dengan melalui media gambar kemampuan literasi membaca permulaan pada siswa kelas I SDN 8 Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango meningkat.
Mengembangkan Kompetensi Guru melalui Penggunaan Model Pembelajaran Mordiscvein di Sekolah Dasar Evi Hasim; Meylan Saleh; Dajani Suleman; Mardiah Bin Smith
Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 2 (2023): June
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/dikmas.3.2.347-354.2023

Abstract

Guru yang berkualitas adalah guru yang memenuhi berbagai macam persyaratan yang telah ditentukan di antaranya adalah beriman dan bertaqwa kepada Allah, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam keberhasilan suatu pendidikan. Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar dan mengajar (pembelajaran). Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atas suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. model pembelajaran Mordiscvein merupakan pembelajaran dirancang agar siswa dapat menemukan sendiri konsep yang akan dipelajari, meskipun masih dengan panduan guru. Karena siswa sekolah dasar belum dapat menemukan konsep secara benar-benar mandiri seperti orang dewasa.