Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        Pemberdayaan Warga Masyarakat Dalam Menerapkan Phbs Dimasa Pandemi Covid-19 Di Desa Dunggala Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango 
                    
                    Saleh, Meylan; 
Hasim, Evi; 
Pulukadang, Wiwy Trianty                    
                     Jurnal Sibermas (Sinergi Pemberdayaan Masyarakat) Vol 9, No 1 (2020): Jurnal Sbermas (Sinergi Bersama Masyarakat) 
                    
                    Publisher : Univeristas Negeri Gorontalo 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37905/sibermas.v9i1.7647                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat.  Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang di lakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya di SDN 16 Bongomeme Kabupaten Gorontalo 
                    
                    Meylan Saleh                    
                     Prosiding Seminar Nasional Jurusan PGSD FIP UNP Tahun 2015 Vol 1, No 1 (2015): Inovasi Pembelajaran Berbasis Riset di Sekolah Dasar 
                    
                    Publisher : Prosiding Seminar Nasional Jurusan PGSD FIP UNP Tahun 2015 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (459.569 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
The problem in this study is whether there is an influence on the results of the use of methods demonstration of learning science material properties of the light in the Class V Student of SDN 16 Bongomeme Gorontalo. As for the purpose of this research was to determine the effect of the use of methods of demonstration against the results of science learning material properties of light Class V Student of SDN 16 Bongomeme Gorontalo.  In this study, the type of research Quantitative research methods research design Experiments with Quasi Experimental Design with Control Group Design Nonequifalent form, which means that in this study there are two groups :  the experimental group and the control group. Both groups were given different involves the learning. The  experimental group using the method of demonstration and the control group using conventional methods. In this study, researchers will look at the effect of the use of method demonstration against the use of student learning outcomes and demonstration methods that use conventional methods to see the value of learning the results of the two groups. Data were obtained from the test instrument Posttest. From the analysis of the data obtained reject the hypothesis Ho and Ha received since the average value of the experimental group using the method of demonstration is greater than the control group using conventional methods. So use demonstration method in learning activities affect the results of science learning material properties of light Class V Student o f SDN 16 Bongomeme Gorontalo Lessons second semester 2013/2014.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengelolaan Lingkungan Pesisir Melalui Gerakan Bersih Pantai Dan Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Upaya Mengurangi Sampah Di Desa Biluhu Timur Kabupaten Gorontalo 
                    
                    Rusmin Husain; 
Meylan Saleh                    
                     Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 2, No 1 (2022): March 
                    
                    Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37905/dikmas.2.1.191-202.2022                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tujuan dari kegiatan Bersih Pantai adalah meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan pesisir dan muara untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari serta meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam pengelolaan sampah dari muara dan pesisir. Selain itu, diharapkan kegiatan Bersih Pantai ini juga bisa mendukung Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Adapun rencanaa pembersihan daerah pantai adalah Berdasarkan pembersihan yang telah dilakukan, sampah yang dominan ditemukan di kawasan pesisir adalah sampah plastik seperti sedotan, popok bayi, kemasan makanan, minuman dan sendok plastik bahkan karpet bekas, handuk bekas, bahkan berbagai jenis pakaian yang dibuang oleh masyarakat yang ada di pesisir pantai. Sebagian besar plastik yang ditemukan sudah dalam kondisi rapuh dan mudah terurai menjadi butiran – butiran plastik yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan sampah plastik tersebut sudah berada di kawasan pesisir cukup lama dan tidak bisa terurai, meskipun menjadi butiran – butiran kecil yang kita kenal dengan mikroplastik. Mikroplastik ini justru lebih berbahaya karena bisa terakumulasi dalam tubuh organisme laut.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Kemampuan Sains Sederhana Melalui Teknik Bermain Air Pada Anak Kelompok B TK Sinar Jaya Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo 
                    
                    Meylan Saleh                    
                     Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 1, No 4 (2021): December 
                    
                    Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37905/dikmas.1.4.119-128.2021                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Corresponding author of the preliminary findings that the Sinar Jaya TK ability to interfere with a good color as much as 5 people or 25%, whereas 15 children or 75% do not have the skills interfere with color. Fit these data we need a way to enhance the ability of simple science to children. Many of the strategies, methods and approaches that can be used to enhance the ability of a simple science to child during play, but this use has not shown good results. Therefore in this study the authors sought to find a solution through the method of problem solving techniques of water play. The purpose of this study to enhance the ability of modest science through the engineering group of children playing in the water. The research was conducted in early childhood Sinar Jaya District Limboto Gorontalo district. The subjects in this study is the son of group B, amounting to 20 people, consisting of 14 men and 6 women. Economic background of parents is that there are varied work as farmers, employees, vendors and other work. This study consisted of two cycles and data were analyzed descriptively. Based on the results of the study concluded that the use of color exploration game techniques to improve the ability of science is the cycle I have 5 children, or 25% of children who have the capability of science and in the second cycle there are 18 people or 90% of children who have the capability of science. Thus the cycle I was increasing the number of children who have the capability of science that is of 5 people or 25% to be 18 people or 90% in cycle II. These results means the hypothesis that the action reads if the method of administration tasks with color exploration game techniques applied effectively in the learning of science will be able to enhance the ability of kindergarten children Sinar Jaya group B Limboto Gorontalo district has been proven empirically.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Menulis Kalimat Sederhana Melalui Impelemntasi Model Snowball Throwing Pada Siswa Kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo 
                    
                    Evi Hasim; 
Meylan Saleh                    
                     Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 2 (2022): May 2022 
                    
                    Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37905/aksara.8.2.785-794.2022                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Penanaman bahasa Indonesia sejak dini adalah memberikan pelatihan dan pendidikan tentang bahasa Indonesia sejak anak masih kecil. Pelaksanaan pendidikan bahasa Indonesia pada anak dapat dilakukan melalui pendidikan informal, pendidikan formal, maupun pendidikan nonformal. Salah satu pengetahuan Bahasa Indonesia yang perlu dipelajari oleh siswa sekolah dasar adalah pengetahuan kemampuan awal siswa dalam menulis kalimat sederhana, terutama bagi siswa kelas II. Oleh karena itu dibutuhkan guru yang sangat professional dalam mengenalkan bagaimana menulis kalimat sederhana terutama bagi siswa kelas II sekolah dasar dengan menggunakan berbagai model Pembelajaran inovatif yang ada. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis sederhana siswa kelas II melalui implementasi model Pembelajaran Snowball Throwing di sekolah dasar. Penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian Tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan rancangan penelitian Kurt Lewin. Kegiatan yang dilakukan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diawali dengan observasi awal sebagai landasan untuk melakukan observasi awal dalam melakukan penelitian tindakan kelas pada siklus I dan siklus II. Pada setiap tindakan yang dilakukan selalu terjadi peningkatan kemampuan siswa menulis kalimat sederhana melalui model snowball throwing. Dalam pelaksanaan tindakan yang diperoleh dari siklus I dan siklus II, maka jelas terlihat bahwa adanya peningkatan kemampuan pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis kalimat sederhana melalui model snowball throwing di kelas II SDN 11 Limboto Barat Kabupaten Gorontalo.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pemberdayaan Masyarakat Desa Limehu dalam Mengelola Lingkungan Menuju Desa Pelangi 
                    
                    Meylan Saleh; 
Evi Hasim                    
                     Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS) Vol 1, No 1 (2021): Jambura Journal of husbandry and Agriculture Community Serve 
                    
                    Publisher : Jambura Journal of Husbandry and Agriculture Community Serve (JJHCS) 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (181.72 KB)
                            
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
The disasters that occurred in Indonesia, including in the Gorontalo region, were not only deforestation, but the waste problem became a complicated and difficult problem to deal with. Public awareness of the importance of keeping the environment clean is still low. The imbalance in the structure and function of the material cycle occurs due to natural processes or human actions. Flood disaster is one of human activities, including throwing garbage in any place. Therefore, a strategic approach in waste management is needed. The location of Limehu village is also included in a flood-prone area, so this village requires many activities that can reduce the impact of flooding. One of the activities that will be carried out is recycling household waste in the form of used towels/carpets which are transformed into beautiful and simple flower pots. Key words: environment, empowerment, flower pots,
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pemberdayaan Masyarakat Dalam Membangun Desa Mandiri, Berjiwa Usaha Melalui Pos Pintar Masako (Masyarakat Aktif, Kreatif, Inovatif) Di Desa Patuhu Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato 
                    
                    Meylan Saleh; 
Evi Hasim; 
Dajani Suleman                    
                     Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 1 (2023): March 
                    
                    Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37905/dikmas.3.1.119-128.2023                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk mentransformasikan pertumbuhan masyarakat sebagai kekuatan nyata masyarakat, untuk meningkatkan ekonomi dan memperjuangkan nilai-nilai dan kepentingan di dalam arena segenap aspek kehidupan. Ekonomi masyarakat adalah segala kegiatan ekonomi dan upaya masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (basic need) yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. Pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai strategi alternative dalam pembangunan telah berkembang dalam berbagai literatur dan pemikiran walaupun dalam kenyataannya belum secara maksimal dalam implementasinya. Ekonomi mandiri merupakan sistem perekonomian rakyat, yang mengatur mekanisme sumber penghidupan pelaku ekonomi dalam konteks kehidupan masyarakat (gotong royong) berdasarkan kegiatan ekonomi yang tidak menganut prinsip ketergantungan, tetapi berdasarkan swadaya.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Implementasi Model Pembelajaran Mordiscvein di Era Merdeka Belajar di Sekolah Dasar 
                    
                    Meylan Saleh; 
Gamar Abdullah; 
Evi Hasim; 
Syukri Katili                    
                     Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 2 (2023): June 
                    
                    Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37905/dikmas.3.2.339-346.2023                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan sekaligus peluang bagi lembaga pendidikan dalam mewujudkan pendidikan terbaik buat siswa-siswinya serta merupakan syarat maju dan berkembang lembaga pendidikan harus memiliki daya inovasi, dan dapat berkolaborasi. Di era Revolusi Industri 4.0, sistem pendidikan diharapkan dapat mewujudkan perserta didik memiliki keterampilan yang mampu berfikir kritis dan memecahkan masalah, kreatif dan inovatif serta ketrampilan komunikasi dan kolaborasi. Juga keterampilan mencari, mengelola dan menyampaikan. Era revolusi industry 4.0 ini membawa kehidupan baru bagi guru dan siswa dalam menghadapi berbagai tantangan pendidikan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh guru adalah penguasaan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas dan cara berpikir kritisnya siswa. Model pembelajaran merupakan suatu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dimaksud adalah model pembelajaran Mordiscvein, dimana model ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan dalam kesulitan belajar maupun mengajar di lembaga pendidikan khususnya sekolah dasar.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Mengembangkan Kompetensi Guru melalui Penggunaan Model Pembelajaran Mordiscvein di Sekolah Dasar 
                    
                    Evi Hasim; 
Meylan Saleh; 
Dajani Suleman; 
Mardiah Bin Smith                    
                     Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 2 (2023): June 
                    
                    Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37905/dikmas.3.2.347-354.2023                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Guru yang berkualitas adalah guru yang memenuhi berbagai macam persyaratan yang telah ditentukan di antaranya adalah beriman dan bertaqwa kepada Allah, sehat jasmani dan rohani serta memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam keberhasilan suatu pendidikan. Hal ini memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar dan mengajar (pembelajaran). Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atas suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. model pembelajaran Mordiscvein merupakan pembelajaran dirancang agar siswa dapat menemukan sendiri konsep yang akan dipelajari, meskipun masih dengan panduan guru. Karena siswa sekolah dasar belum dapat menemukan konsep secara benar-benar mandiri seperti orang dewasa.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Penerapan Model Mordiscvein di Sekolah Dasar Dan Pembuatan Kreativitas Bagi Masyarakat 
                    
                    Meylan Saleh; 
Evi Hasim; 
Sukri Katili                    
                     Dikmas: Jurnal Pendidikan Masyarakat dan Pengabdian Vol 3, No 3 (2023): September 
                    
                    Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37905/dikmas.3.3.677-692.2023                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pembelajaran di abad 21 ini memiliki perbedaan dengan pembelajaran di masa yang lalu. Dahulu, pembelajaran dilakukan tanpa memperhatikan standar, sedangkan kini memerlukan standar sebagai acuan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Melalui standar yang telah ditetapkan, guru mempunyai pedoman yang pasti tentang apa yang diajarkan dan yang hendak dicapai. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah gaya hidup manusia, baik dalam bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Untuk mengembangkan pembelajaran abad 21, guru harus memulai satu langkah perubahan yaitu merubah pola pembelajaran tradisional yakni pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pola pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Diantara model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan 4c (Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah), Communication (komunikasi), Collaboration (Kolaborasi), Creativity and Inovation (kreativitas dan inovasi) siswa adalah model pembelajaran Mordiscvein. Selain nodel pembelajaran yang diterapkan di sekolah dasar, diharapkan siswa sekolah dasar memiliki kretivitas yang harus dikembangkan. Kreativitas yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah kreativitas masyarakat Dudewulo dalam mengolah sampah terutama sampah yang masih bisa didaur ulang kembali menjadi benda yang bermanfaat dan benilai uang dalam tujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.