Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATUBUMI

Studi Identifikasi Kerusakan Wilayah Pesisir dengan Metode Matriks Penilaian Indeks Kerentanan Pantai (IKP) di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Studi Kasus Pantai Pelangi-Tallwolu dan Pantai Depok Sulistyaningrum, Endah; Murthy, Tidar Wisnu
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 6 No 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-VI
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v6i1.14441

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki wilayah pesisir yang terletak di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo. Daerah penelitian berlokasi di Kabupaten Bantul, secara administratif daerah penelitian terletak di Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada wilayah pesisir pantai di Kabupaten Bantul ditemukan adanya bentuk degradasi, sehingga identifikasi kerusakan wilayah pesisir penting untuk dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi, membandingkan dan memetakan kerusakan Pantai Pelangi-Tallwolu dan Pantai Depok. Selain itu, penelitian ini berperan sebagai upaya preventif kerusakan wilayah pantai yang bersinggungan langsung dengan kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat seperti pengembangan sektor pariwisata dan alih guna lahan. Kegiatan tersebut merupakan faktor wilayah pantai lebih rentan mengalami kerusakan. Selain faktor alih guna lahan dan pengembangan pariwisata, degradasi yang terjadi di kedua pantai tersebut juga dipengaruhi oleh proses alam yaitu abrasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi, memetakan, dan membandingkan kerusakan di Pantai Pelangi-Tallwolu dan Pantai Depok. Membandingkan kerusakan dua pantai tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar faktor alih guna lahan, pengembangan pariwisata dan faktor alam berpengaruh pada kerusakan pantai yang terjadi. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2024. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer berupa survei atau observasi lapangan serta analisis citra landsat Goggle Earth Pro tahun 2024. Metode analisis data dilakukan dengan analisis statistik deskriptif dengan penilaian Indeks Kerentanan Pantai (IKP). Hasil perhitungan IKP menunjukkan bahwa Pantai Depok mengalami kerusakan yang lebih besar daripada Pantai Pelangi-Tallwolu dengan nilai IKP Pantai Depok 40,82 (Sedang) dibandingkan dengan Pantai Pelangi-Tallwolu 10,66 (Rendah) . Faktor-faktor penyebab degradasi di Pantai Depok dan Pantai Pelangi-Tallwolu di antaranya karena perubahan fungsi lahan, abrasi, dan pengembangan pariwisata.
Implementasi Etika Lingkungan di Kawasan Konservasi Penyu Pantai Pelangi oleh Komunitas Relawan Fourkey Yogyakarta (Aksi Konservasi Yogyakarta) Sulistyaningrum, Endah
Prosiding Seminar Nasional Teknik Lingkungan Kebumian SATU BUMI Vol 6 No 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL TEKNIK LINGKUNGAN KEBUMIAN (SATU BUMI) KE-VI
Publisher : UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/psb.v6i1.14475

Abstract

Pantai Selatan di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi wisata alam berbasis konservasi dan edukasi khususnya di Pantai Pelangi. Sebelum terbentuknya Fourkey Yogyakarta, Pantai Pelangi memiliki kelompok masyarakat yang rutin melakukan bersih pantai, tetapi beberapa tahun ini tidak aktif melakukan kegiatan tersebut. Sejak tahun 2020, Pantai Pelangi memiliki komunitas relawan yang dibentuk oleh anak muda dengan nama Fourkey Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan etika lingkungan di Kawasan Konservasi Penyu Pantai Pelangi oleh komunitas relawan Fourkey Yogyakarta. Pengertian dari etika lingkungan merupakan etika yang menuntun manusia untuk meninjau kembali terkait tingkah laku manusia terhadap alam. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan metode pengumpulan data primer berupa wawancara serta observasi di lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari pembukuan komunitas Fourkey Yogyakarta serta metode analisis data menggunakan analisis kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sejak tahun 2020, Fourkey Yogyakarta menerapkan etika lingkungan berupa kepedulian terhadap lingkungan pesisir dengan aksi nyata seperti menghidupkan kembali kegiatan bersih pantai hingga pengelolaan sampah laut. Selain itu, komunitas Fourkey berkontribusi dalam membantu konservator dalam melakukan pelestarian penyu dengan cara patroli penyu untuk menyelamatkan telur-telur penyu serta dalam pemeliharaan telur hingga menetas dan siap dilepas kembali ke laut. Hal tersebut sesuai dengan pandangan biosentrisme dan ekosentrisme. Selain itu, mulai ada perusahaan yang melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) di Pantai Pelangi sehingga dapat membantu keberlangsungan konservasi penyu. Upaya pelestarian ekosistem pesisir dan mencegah penyu dari kepunahan merupakan cara-cara yang dilakukan demi menjaga keseimbangan hubungan ekologis.